Hai, saya bikin fic lagi ni!! XDD*dasar, padahal My Angel belum tamat* yaudah, dari pada saya nge bacot gak jelas, mending kita mulai ceritanya! X3

Disclaimer: siapa ya? entahlah, saya juga tak tau X3 *disiram masashi-sama* ehh.. bentar, bentar, saya inget! Disclaimer Naruto itu saya! XDD *Dibanting karena ngaku-ngaku* ng.. *ngebaca komik Naruto* ternyata Disclaimer Naruto itu Masashi kishimoto-sama T^T *tampang gak ikhlas*

Rated: Yang pasti T

Genre: Romance/Angst

Author: Megumi Kisai

Summary: Uchiha Sasuke terkenal di sekolah karena kekayaannya, tapi apa yang dialami Sasuke sehingga melarang Naruto-sahabatnya- untuk tidak datang kerumah? Suatu hari, Haruno Sakura gadis yang menyukai Sasuke, mengikuti Sasuke sampai kerumah Sasuke. Tapi apa yang dilihat Sakura hingga membuat Sakura terkejut?// ""A-apa? Tidak mungkin! Masa' Sasuke tinggal di sini!?"

-Summary gaje T.T, RnR please?-

Warning: Gaje, lebay, OOC terutama Sasuke, pokoknya bukan Sasuke banget lah! Dan Sasuke nya aku buat sangat menyayangi kaa-san nya!! X3 (A/n:Kalau gak ada yang setuju Sasuke dibuat kayak gini, ya gak usah baca! Tapi harus review!*plakk!)

~Chapter 1~\

Kriiingg.. krriinggg…

"Hn," Gumam seorang remaja laki-laki sambil sedikit merenggangkan tubuhnya dan kemudian menarik selimut sampai menutupi rambut ayam nya itu.

Kriiingg.. krriinggg…

"Arrgh! Wekker bodoh!! Apaan sih kau? Mengganggu tidurku saja!" Umpat Sasuke sambil bangun kemudian mengacak-acak rambutnya sendiri, hingga rambut nya yang sudah acak-acakan jadi tambah acak-acakkan. "Jam berapa ini?" Tanya Sasuke kemudian men-deathglare jam wekker tak berdosa itu. Sasuke membelalakan mata nya melihat angka yang tertera di jam wekkernya, 06.56.

"AARRGGHHH!!! Telaatt!!" Sasuke berteriak dan langsung bangun dari tempat tidur, mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian..

Sasuke pun keluar dari kamar mandi dan segera mengambil baju seragamnya yang ia gantung di dalam lemari nya itu dan segera berganti baju.

"Eh? Lho.. Sasuke, kenapa kau terburu-buru begitu?" Tanya Mikoto keheranan melihat Sasuke yang terburu-buru. Sasuke segera mengambil roti isi tomatnya, menggigit roti itu hingga tersisa setengah dan langsung meminum jus tomat nya.

"Aku telat!" Kata Sasuke lalu memakan sisa roti nya dan mengambil tas ransel dan segera berangkat. Tapi Sasuke sepertinya ingat sesuatu sehingga Sasuke berbalik menghampiri kaa-sannya. "Kaa-san, tidak apa sendiri di rumah? Kaa-san 'kan masih sakit?" Tanya Sasuke khawatir. Mikoto hanya tersenyum pada Sasuke.

"Tidak apa, lebih baik sekarang kau berangkat sekolah. Sebentar lagi kau telat, lho!" Kata Mikoto. "Tapi, sebaiknya kaa-san tiduran saja di kamar? Ayo kuantar!" Ajak Sasuke. setelah itu Sasuke segera berangkat ke sekolahnya.

"…."

-Konoha High School-

Seorang remaja tampan berjalan di koridor sekolah dengan diiringi teriakan centil dari para fans nya. Pemuda itu mendengus. "Cih! Minggir!" Ucap pemuda itu, sebut saja Sasuke. tapi para perempuan centil iu bukannya minggir malah tambah mengerubungi Sasuke.

"Kyaaa! Dia bicara padaku!!" Ucap salah satu perempuan centil itu.

"Tidak! Dia bicara padaku!!" Kata perempuan lainnya.

"Apa?! sudah jelas dia bicara padaku!!"

"Aku!!"

"Aku!!"

Karena tidak ada yang mau mengalah mereka pun ribut dan bertengkar, Sasuke yang melihat itu malah semakin kesal dan mendorong perempuan-perempuan centil yang mengganggu jalannya. Dan ia pun berlari ke kelas nya.

-Kelas II-I-I / 2-A-I -

BRAKK!!

Pintu dibuka, lebih tepatnya didobrak oleh Sasuke. Sasuke masuk ke dalam kelas dan berjalan ke bangku nya dan sekali lagi diiringi teriakan centil.

"hosh..hosh," Sasuke terengah-engah dan melempar tas nya ke bangku nya dan duduk.

"Hei, habis lari marathon?" Tanya remajaberambut pirang sambil tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, sebut saja Naruto. Sasuke men-deathglare Naruto dan kemudian mengambil handphone BlackBerry Onyx keluaran terbaru dari dalam saku seragam sekolahnya dan kemudian menaruh di laci bawah meja nya. Sasuke mendengus karena laci nya lagi-lagi penuh dengan surat cinta alay dari para penggemar bodohnya. Naruto yang melihat itu hanya tersenyum geli. "Dapet lagi ya?" Tanya pemuda berambut pirang itu.

"Hn," Respon Sasuke ia segera mengeluarkan semua surat bodoh itu dan memberikannya pada Naruto, "Buang!" Pinta Sasuke. Naruto memutar bola mata nya. "Cih! Baik-baik! dasar manja!" Ujar Naruto kemudian mengambil semua surat cinta itu dan berjalan keluar kelas dan membuangnya.

Setelah menaruh handphone BlackBerry Onyx nya, Sasuke merogoh tas ransel nya, dan mengambil earphone dan memakainya. *author:ini kebiasaan author klu baru datang sekolah /readers:cerewet!!*

Tak lama kemudian, datang seorang pria tinggi dengan masker yang menutupi mulutnya. Dijatuhkan nya tas yang dibawa nya, Dan dengan raut wajah kesal ia mengeluar 'kan buku Matematika dan mulai menulis sesuatu di papan tulis. Sesudah menulis berpuluh-puluh soal yang rumit, pria itu segera bicara. "Kerjakan ini. Yang sudah, bawa ke ruang guru atau tunggu aku sampai memeriksa tugas kalian!" Peintahnya, kemudian guru itu langsung pergi keluar kelas. Ketahuan sekali dia tidak mau jadi guru.

Tik… tik.. tik..

Bermenit-menit sudah berlalu, semua murid kelas II-I-I sedang sibuk mengerjakan soal Matematika susah tanpa penjelasan seorang guru. Ada yang sudah selesai-hanya beberapa-, ada yang sudah frustasi mengisi soal-soal itu, ada yang tidur, ada juga yang mengerjakannya sambil teriak-teriak gaje, dan bahkan ada yang saking kesalnya ia sudah tidak mengisi soal itu lagi melainkan malah memaikan handphone nya dan makan keripik kentang.

"Aaarrrgghhh!!!!" Jerit seorang remaja berambut pirang, dan deathglare dari semua murid pun ditujukan pada nya karena menganggap perusak suasana. Naruto mengacuhkan mereka dan mendekati Sasuke, "Teme, sudah?" Tanya Naruto. Sasuke hanya mengaguk sambil terus membaca buku sejarah. "Boleh aku nyontek?" Tanya Naruto lagi, Sasuke melirik Naruto dengan sudut matanya. Karena Sasuke tidak tahan dengan puppy eyes Naruto yang menurutnya menjijikan itu, ia pun hanya mengaguk. "Yeyy! Makasih Teme! Kau sahabatku!!" Seru Naruto, girang. Sasuke hanya memutar bola matanya dan kembali membaca buku nya.

"Sudah?" Tanya guru bermasker tadi yang ternyata sudah kembali lagi. Semua murid hanya mengangguk lesu. "Baiklah, sekarang kumpulkan buku kalian dan kalian boleh istirahat!"

"YEEAAAHHH!!!!" Teriakan Naruto langsung membahana di seluruh ruangan kelas itu. Dan sekali lagi, remaja pirang itu mendapat deathglare dari seluruh murid.

"Teme! Mau ke kantin tidak? Hari ini Ayame-san kasih ramen gratis porsi besar untuk 10 pelanggan pertama, lho!" Seru Naruto yang hanya ditanggapi oleh 'hn' Sasuke. "Jadi? Ayo kita makan ramen itu!!" Seru Naruto lagi.

"Cih! Aku tidak suka ramen." Dengus Sasuke.

"Ayolah, sekalian menemaniku makan??" Bujuk Naruto dengan puppy eyes andalannya. Sasuke memandang jijik ke arah Naruto.

"Hentikan kelakuanmu yang seperti itu! Kita bisa dikira yaoi tau!" Ucap Sasuke dengan nada kasar. Naruto hanya mengangkat bahu. "Baiklah. Kalau memang tidak mau, aku saja sendiri!" Kata Naruto kemudian langsung berlari ke arah kedai ramen yang buka di kantin sekolahnya.

'Cih! Baka Dobe, setiap hari ramen, ramen, dan ramen. Apa dia tidak bosan makan ramen? Lagi pula, apa sih enaknya ramen? Ramen 'kan hanya mie yang terbuat dari tepung. Huh!' Kata Sasuke dalam hati. Kemudian ia berbalik dan berjalan ke arah perpustakaan.

-Perpustakaan-

Sasuke melangkah masuk ke dalam ruangan yang banyak buku nya itu. Ia menghampiri meja yang terletak di sebelah kiri pintu masuk. Setelah itu, Sasuke segera beranjak ke tempat rak-rak buku yang tersusun rapi di sudut ruangan. Merasa sudah menemukan buku yang ia cari, Sasuke segera berjalan ke tempat meja tadi.

"Aku pinjam buku ini," Ujar Sasuke seraya menunjukkan 2 buku setebal 5cm pada penjaga perpustakaan itu.

"Hm, berapa hari?" Tanya wanita yang menjaga perpustakaan sambil mengambil secarik kertas dan pulpen.

"2 hari," Kata Sasuke. Si wanita penjaga perpustakaan tersebut hanya mengangguk dan mulai menulis sesuatu.

"Nah.. ambil kertas ini, dan jangan hilang!" Kata wanita itu. Sasuke hanya mengangguk dan kemudian mengambil kertas putih yang diberi wanita itu dan sekaligus membawa buku yang ia pinjam.

-Taman-

Brukh..

Sasuke menjatuhkan dirinya di rerumputan yang terpotong(?) rapi dan mengeluarkan buku yang barusan ia pinjam dari perpustakaan, lalu mulai membacanya.

'Uwaah.. keren banget!! Baru kali ini aku lihat seorang pangeran sekolah seperti dia. Beda sekali dengan pangeran sekolahku dulu, pantas saja dia menyukai cowok ini sampai segitunya.' inner seorang gadis cantik yang mengintip Sasuke dibalik semak-semak. Lalu gadis itu langsung berlari ke arah halaman belakang sekolah.

"Sakuraa!!"

Merasa ada yang memanggilnya, gadis cantik berambut pink itu menoleh. "Ah! Ino, bagaimana? Sudah kau foto???" Tanya gadis berambut pink yang dipanggil Sakura itu.

"Ehehe, belum." Jawab gadis yang memanggil nya tadi, Ino. "Aku keasyikan melihatnya membaca buku! Jadi lupa ku foto!" Lanjutnya dengan senyum innocent.

"Aaarrgghh!! Ino!!" Sakura menjerit kesal dan mengacak-acak rambutnya sendiri. "Kau tau, susah sekali mendapat pose Sasuke yang sedang baca buku di taman! Itu 'kan keren sangat!" Kata Sakura. "Lho, bukannya di kelas juga dia biasa baca buku?" Tanya Ino. Sakura memutar bola mata nya, bosan. "Aduh, Ino sayang, denger yaa.. kalau aku foto Sasuke di kelas, AKU BAKAL DIBUNUH SAMA FANSGIRL NYA SASUKE, BAKA!!!" Teriak Sakura di dekat telinga Ino.

"Aduh, aduh! Iya sih. Jangan teriak di dekat telinga, donk!" Kata Ino sambil merengut kesal. "Nanti deh aku foto, tapi kapan-kapan!"

"Huh!" Dengus Sakura. "Ah! Ino, bagaimana kalau kita susun rencana?" Tanya Sakura. Ino mengernyitkan dahi. "Rencana?" Tanya Ino.

Sakura mengaguk. "Ya! Begini, aku 'kan belum tahu rumah Sasuke jadi aku ingin mengikuti nya sampai ke rumah nya!" Kata Sakura dengan semangat. Ino kaget. "Bodoh! Kalau ketahuan Sasuke bagaimana!?" Tanya Ino sambil meninju pelan lengan Sakura. "Tak akan!" Kata Sakura berusaha meyakinkan Ino.

"Terserahlah, tapi aku tidak ikutan." Ucap Ino sambil mengibaskan rambut panjangnya ke belakang.

"Eh?! Kenapa? Kau tidak mau membantuku?" Tanya Sakura.

"Untuk soal seperti itu, aku tidak mau. Mau di taruh di mana wajahku kalau ketahuan orang-orang bahwa seorang Yamanaka Ino model buku foto kelihatan mengikuti temannya yang aneh untuk menemani nya ke rumah pangeran sekolah pujaan hati nya," Jawab Ino.

"Di atap," Jawab Sakura, cuek.

"Ck. Sakura aku serius, aku tidak mau membantumu kalau soal begitu! Apa lagi kalau sampai ketahuan. Huff.. kau tau sendiri 'kan? Sasuke kalah marah bagaimana." Jelas Ino.

"Iya juga, Sasuke kalau marah seram." Ucap Sakura sambil bergidik ngeri membayangkan Sasuke yang marah seperti apa.

"Kau mau bernasib sama seperti Karin yang pernah dimarahi Sasuke habis-habisan?" Tanya Ino. Sakura mengernyitkan dahi. "Memangnya Karin pernah dimarahi Sasuke?" Tanya Sakura.

"pernah. 1 bulan yang lalu 'kan Karin menyebarkan gossip aneh yang menyebabkan Sasuke dipanggil kepala sekolah. Waktu itu Sasuke memarahi Karin didepan umum 'kan? Karin saja sampai menangis begitu. Waktu itu 'kan kau juga melihatnya!" Terang Ino. Melihat Sakura yang sedikit takut, Ino tersenyum sinis. "Bagaimana? Kau juga mau dimarahi Sasuke? Seram 'kan?"

Sakura menggeleng. "Ti-tidak!"

"Makanya.."

"Tapi, aku akan tetap mengikuti Sasuke sampai rumahnya!" Ujar sakura dengan percaya diri sambil berkacak pinggang. "Hah? Jadi kau benar-benar mau cari masalah dengan Sasuke?" Tanya ino. "Tenanglah Ino, tidak akan ketahuan, kok!" Kata Sakura.

"Tapi kataku lebih baik jangan!" Kata Ino. Sakura memutar bola mata nya bosan. "Percayalah???" Tanya Sakura dengan puppy eyes nya yang sangat mempan pada Ino.

"Yasudah, terserah kau. Yang penting aku sudah memberi saran." Ujar Ino.

"Yeahh!!"

"Jadi? Kapan kau mau mengikuti Sasuke?" Tanya Ino. Sakura mengggeleng. "Ck. Bagaimana kalau hari ini?" Tawar Ino. Sakura mengaguk setuju. "Ya, ya!!" Jawab Sakura. "Baiklah, kau bawa kacamata?" Tanya ino. Sakura mengerutkan dahi. "Huh? untuk apa?" Tanya Sakura heran.

"Ya supaya tidak ketahuan lha!" Kata Ino kesal. Sakura hanya mengaguk. "Tidak, aku tidak bawa." Kata Sakura. "Baiklah, nanti kupinjami kau kacamata hitam!" Kata Ino. "Ah, tidak usah!" Toalk Sakura.

"Eh? Kenapa?" Tanya Ino.

"Tidak apa, tapi tidak usah!" Jawab Sakura.

"Terserahlah."

-Kelas II-I-1 / 2-A-1

"Teme, dari mana saja kau?" Tanya Naruto. Sasuke hanya mendiaminya dan kembali duduk di tempat duduknya. "Hei, kau tau tidak? Tadi Karin menyebarkan gossip tentangmu lho!" Kata Naruto, Sasuke mengernyitkan dahi. "Gossip apa?" Tanya Sasuke. "Kata Karin, kau dan dia sedang menjalin hubungan? Apa itu benar?" Terang Naruto.

Sasuke kaget, walau ekspresi kaget nya tidak kelihatan "Hn? Mana mungkin! Apa pun yang terjadi, aku tidak sudi menjadi kekasih cewek centil itu!" Bantah Sasuke. Naruto seperti menarik nafas lega. "Kenapa?" Tanya Sasuke.

"Syukurlah kalau ternyata gossip itu tidak benar. Karena kalau sampai benar, kau pasti habis dihajar Suigetsu!" Kata Naruto. Sasuke hanya mendengus dan kembali membaca buku nya yang sempat tertunda di taman tadi.

"Eh, Teme, kata mu Haruno Sakura itu cantik tidak?" Tanya Naruto kemudian duduk di depan Sasuke. Sasuke mengerutkan dahi. "Siapa itu Sakura? Tidak kenal." Jawabnya cuek.

"Ck. Itu lho, anak kelas 2 sebelah!" Kata Naruto. Sasuke hanya mengangkat bahu nya. "Argh! Masa' kau tidak kenal? Haruno Sakura itu yang tahun lalu dapet peringkat 2 di bawahmu waktu kenaikan kelas, dia 'kan sempat jadi partner mu waktu lomba fisika! Masa' lupa?" Jelas Naruto.

"oh, si pink itu. Ada apa dengan dia?" Tanya Sasuke.

"Dia cantik tidak?" Tanya Naruto. Sasuke hanya mengangkat bahu lagi. "Ck! Dasar teme!"

"Hn."

~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#

-Pulang Sekolah- // 17.56 -

"Teeemeee!!!" Panggil Naruto. Sasuke mendengus lagi. 'Merepotkan,' Kata Sasuke dalam hati. Hei, hei, sejak kapan Sasuke berubah menjadi shikamaru? "Teme, boleh aku main ke rumahmu?" Tanya Naruto dan melakukan puppy eyes.

Sasuke kaget. "Ti-tidak! Jangan!" Jawab Sasuke.

"Eh? Kenapa?" Tanya Naruto heran. Sasuke hanya menggeleng. "Tidak, tidak apa-apa. Pokoknya untuk sementara ini kau jangan ke rumahku dulu!" Sergah sasuke.

"Tapi 'kan Aku punya 2 kaset PS baru, 1 kaset baru Nintendo WII, mini caset dan memory card baru untuk PSP. Nanti kita main sama-sama di ruang khusus mu itu!" Kata Naruto.

Sasuke hanya menggeleng. "Pokoknya tidak boleh! Sudah ya, aku mau pulang." Kata Sasuke dan segera berlari ke luar gerbang sekolah.

'Dasar teme! Eh.. tapi kok tumben Sasuke datang ke sekolah tidak bawa mobil? Ahh.. sudahlah, itu bukan urusanku.'

"Sakura! Itu Sasuke! cepat ikuti!" Kata Ino sambil mendorong Sakura. Sakura hanya mengaguk dan berlari mengikuti Sasuke. "Semoga berhasil!"

'Fuh, dasar Sakura.'

"Uwaah.. capek. Sasuke lari nya cepat sekali! Ah, tapi aku tidak boleh nyerah. Demi berteman dengan Sasuke, rintangan seperti apa pun akan ku lewati!!" Kata Sakura sambil terus mengikuti Sasuke. *author:halah, lebay kau, Sak./dishannaro*

"Huff.. Sasuke mau kemana, ya?" Tanya Sakura pada diri sendiri. Kemudian ia mendekati Sasuke yang sudah menjatuhkan dirinya di rumput sambil menatap langit. Sakura berjalan ke arah semak-semak dan memperhatikan Sasuke dari situ.

'Kyaa.. Sasuke keren sangat kalau sedang menatap langit!' Jerit Sakura dalam hati sambil tetap memperhatikan Sasuke. 'Aku foto, ah!' Sakura mengeluarkan kamera yang memang sudah dari tadi pagi ia siapkan. Saat hendak memfoto Sasuke..

Tiba-tiba..

"Kyaaaa!!" Teriak Sakura karena ia merasa ada laba-laba di bahu nya. "Tolong! Tolong! Dibahu ku ada laba-laba!" Jerit Sakura. Sasuke kaget dan menolah ke sampingnya, dilihatnya gadis berambut pink sedang menjerit konyol hanya karena laba-laba kecil yang ada di bahu nya.

Sasuke lalu menghampiri Sakura dan mengambil laba-laba kecil itu.

"A-ah.. Terima kasih Sasuke!" Kata Sakura lalu ber-ojigi. "Eh?"

"Sa-Sasuke!?" Sakura segala berdiri lagi dan sedikit salah tingkah. "Eh..ano, itu.. ng.."

Belum sempat Sakura bicara, Sasuke sudah meninggalkan Sakura dan berjalan pulang. Sakura hanya bisa merenggut sebal dan kembali mengikuti Sasuke secara diam-diam.

'Hampir saja tadi ketahuan, aku harus lebih hati-hati nih!' Kata Sakura dalam hati. "Eh?" Sakura kaget saat dilihatnya Sasuke sedang berhadapan dengan seorang pria yang kelihatan lebih tua dari Sasuke.

'Cih! Untuk apa aku bertemu dengan dia lagi? Menyebalkan!' Batin Sasuke.

"Apa kabar Sasuke?" Tanya pria itu, Sasuke hanya mendengus dan membuang muka. "Kau masih marah pada tou-san?" Tanya pria itu yang ternyata ayah Sasuke, Uchiha Fugaku.

"Untuk apa tou-san menanyakan kabarku? Bukankah tou-san sudah tidak peduli lagi denganku dan kaa-san?" Jawab Sasuke sambil tersenyum sinis. "Benar. Tapi, tou-san hanya ingin kau ikut dengan tou-san. Tou-san membutuhkanmu untuk perkembangan perusahaan tou-san!" Jelas Fugaku.

"Cih! Hanya demi perusahaan itu tou-san rela meninggalkanku dan kaa-san kemudian menikah lagi dengan wanita lain. Menjijikan." Ucap Sasuke sambil terus menatap tou-san nya dengan tatapan sinis.

"Kau membenci, tou-san, huh?" Tanya Fugaku.

"Tentu saja."

"Kau tidak mau ikut dengan tou-san?"

"Tidak dan tidak akan pernah."

"Yakin sekali?" Kata fugaku sambil memandang remeh sasuke. Sementara Sasuke tetap memandang sinis tou-san nya. "Kalau Itachi ikut?"

"Aku tetap tidak akan ikut."

"Kalau sekolahmu tau tentang kehidupanmu yang sebenarnya, bagaimana?" Tanya Fugaku lagi, kali ini ia tersenyum sinis di depan Sasuke.

"Dasar licik!" Maki Sasuke. tapi Fugaku tidak menanggapinya. "Kau benar-benar tidak mau ikut? Kalau kau menjawab 'tidak' tou-san jamin, satu sekolah akan mengetahui keadaanmu yang sebenarnya. Tapi kalau kau menjawab 'ya' semua keperluan sekolahmu, biaya, dan kehidupanmu akan tou-san tanggung. Bagaimana?"

"…."

"Baiklah. Tou-san beri kau waktu seminggu untuk menjawab. Jaa!" Kata Fugaku dan langsung masuk ke dalam mobil mewah yang sedari tadi menunggunya.

"Aarrgghh!!!!" Sasuke beteriak dan menendang batu yang ada dihadapannya sehingga batu itu mengenai bagian belakang mobil mewah itu. "Br*ngsek!!!" Kata Sasuke dan kemudian kembali berjalan ke sebuah gang kecil

"Kehidupan yang sebenarnya? Apa, ya?" Tanya Sakura pada diri sendiri. "Ah! Sasuke sudah pergi!" Sakura pun kembali mengikuti Sasuke.

"Eh? Untuk apa Sasuke masuk ke gang sempit seperti ini?" Pikir Sakura, tapi Sakura tidak terlalu memikirkannya. "Ah, sudahlah. Itu tidak penting! Yang penting, aku harus mengetahui rumah Sasuke!"

Beberapa menit kemudian, Sakura sampai di sebuah lapangan kecil. Dilihatnya Sasuke yang sudah memasuki sebuah rumah kecil yang jauh berbeda dari imej Sasuke.

Sakura kaget. "A-apa? Tidak mungkin! Masa' Sasuke tinggal di sini!?" Tanya Sakura pada diri sendiri. Kemudian mengikuti Sasuke dan mengintip dari sebuah jendela kecil.

"HAH!?"

#To Be Continued#

Kyaaahahaha.. akhirnya selesai juga!

Huft.. capek euy. Ini cerita terepot yang pernah saya buat="= karena sudah beberapa kali ganti alur. Capeeeeekkk DX

Ohya, untuk fic saya yang 'My Angel' kayaknya bakal update lama, soalnya saya sedang tidak ada ide. Jadi, maukah kalian menunggu??? T^T *readers:Gak!! –megu pundung*

Um, tapi fic bagaimana? Pendek ya? maklumlah, otak author sedang eror.

Jelek? Pasti~

Banyak typo? Tentu~

Gaje? Sangat~

OOC? Banget~

Alay? Benar sekali~

Abal? Tidak salah lagi~

Deskripsinya kurang? Betul banget~

Huff… yasudah. Kalau menurut kalian ini bagus, akan aku terusin. Tapi kalau nggak, gak aku terusin. Dan untuk chapter dua nya kayaknya updatenya bakal lama, mungkin selesai aku ulangan? Hanya aku lah yang tau~ *plakk!*

Yaudah, dari pada nge bacot gak jelas, mending sekarang kalian klik tulisan imut-imut dibawah ini. Okeh?! X3

REVIEW~ XD *dikeroyok*

-review banyak, review gak banyak saya terima-

~Megumi Kisai// 15.00 PM~