Esok

Naruto (c) Masashi Kishimoto

Story by Chesee-ssu


Happy reading ...


Langit masih biru, rumput masih tetap hijau, awan masih berarak tenang.

Tapi hati Shikamaru tidak. Pergolakan emosinya berubah, tingkat kebahagiaannya berkurang, dan semuanya mendadak buram di matanya.

Harusnya esok adalah hari bahagia baginya. Harusnya, dadanya tak sesesak ini ketika mengingat esok hari bahagianya.

Tapi ternyata tidak seperti yang seharusnya.

Ia tak bisa tidur semalam, dadanya sesak, dan rasa sedih menjalar seketika. Rasa itu pun sampai sekarang masih dirasakannya.

Ia tahu mengapa semua ini terjadi padanya. Ia masih ingat ketika si gadis Yamanaka itu tersenyum lebar walau ia tahu air matanya ia tahan kuat-kuat. Senyum itu menghancurkannya. Air matanya mengalir tanpa sadar.

Esok harusnya hari bahagianya. Esok ia akan menikah dengan si gadis Suna. Esok hubungan Suna dan Konoha akan terjalin apik akibat pernikahannya dengan si gadis Suna.

Esok adalah hari bahagianya. Tapi sayang ia tidak bahagia.


Langit begitu cerah, awan begitu tipis sehingga matahari terlihat. Shikamaru menghela napas tak suka.

Hari ini hari pernikahannya dengan gadis Suna. Hari yang seharusnya membahagiakan baginya. Seharusnya.

Ia begitu tampan, dibalut tuxedo putih dan sepatu hitam mengkilap, walaupun rambut tak berganti model tetap saja ketampanannya tak berkurang.

Akan tetapi raut wajahnya datar, ia tak bahagia. Dalam diam ia berdoa agar Yamanakalah yang jadi pendampingnya.

Pintu dibuka pelan, sosok anggun datang dari sana.

"Shikamaru, ayo cepat. Sebentar lagi acara akan dimulai."

Gadis cantik itu tersenyum lebar lalu menarik tangannya. Shikamaru menggenggam tangan gadis itu erat.

Ini adalah hari yang menyedihkan dalam hidupnya.


"Apa Anda, Shikamaru Nara, bersedia menjadikan Temari sebagai yang utama, mencintai dan menghargainya, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang?"

Tiba-tiba kedua matanya bertemu dengan Ino. Ia tersenyum, cantik sekali. Hatinya bagai butiran debu seketika.

Shikamaru memejamkan mata, menghela napas. "Saya bersedia."

"Apa Anda, Temari, bersedia menjadikan Shikamaru Nara sebagai yang utama, mencintai dan menghargainya, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang?"

Temari tersenyum bahagia, menggenggam tangan Shikamaru erat. "Ya, saya bersedia."

Hari ini adalah hari bahagianya. Langit cerah seakan mendoakannya, teman-temannya bersorak penuh suka cita.

Akan tetapi di hari bahagianya hatinya remuk redam ...

... bersama sang gadis Yamanaka yang menangis dalam diam.


a/n: jangan tanya kenapa, saya lagi galau, orang galau bebas btw, hahahaha. Thanks for reading /terbang melayang dengan naga tercinta