Just enjoy and hope you like it!

Chasing Cherry

Chasing Liberty Remake

By

AuroraDM

How do you fall in love with the whole world watching?

Di salah satu bangunan megah di pusat pemerintahan metropolitan Tokyo, seorang gadis berusia sekitar 18 tahun sedang menyibukkan dirinya dalam balutan gaun yang beberapa menit sekali ia ganti dengan gaun indah lainnya. Beberapa baju terlihat tergeletak tak beraturan diatas ranjang mewah di tengah-tengah kamar. Pilihan akhirnya jatuh kepada sebuah gaun satin berwarna merah muda yang nampak sangat elegan beserta bolero bulu yang senada dengan warna gaunnya. Penampilannya seketika membuat gadis cantik berambut pirang berkilau itu menatap puas terhadap refleksi dirinya sendiri. Setelah penampilannya dirasa sempurna, gadis itu segera berjalan keluar kamar dengan langkah anggun. Seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan dan beberapa laki-laki dewasa berpakaian jas hitam rapi segera menyambutnya sedetik setelah pintu kamar terbuka. Langkah anggunnya terus melaju menuju teras bangunan dan seketika terhenti saat melihat sesosok lelaki tampan yang berdiri disamping mobil sportnya seraya membawa beberapa kuntum bunga mawar merah yang terlihat tak berbentuk. Senyum gadis itu seketika mengembang.

"Hai, apa kau sudah lama menunggu?"

"Oh tidak Sakura, tentu saja. Oh wow…kau terlihat…sangat cantik"

"Kau juga tampan, seperti biasanya Yahiko. Oh ngomong-ngomong apa itu yang ditanganmu?"

"Oh iya maaf aku lupa memberikannya. Tadinya aku membawa sebuket mawar yang indah, tapi penjaga memeriksanya dan merusaknya. Kau tahu kan seperti apa" Yahiko mengulurkan tiga tangkai bunga mawar yang sudah tak berbentuk itu.

"Ini indah. Setidaknya kau masih memberiku bunga". Sakura menerimanya dengan senyuman lebar.

"Jadi kapan kita akan memulai kencan kita keluar dari sini?"

"Tentu saja sekarang, melebihi yang kau inginkan. Ayo kita pergi!" Sakura sangat bersemangat sampai menarik tangan Yahiko untuk memasuki mobil sport didepannya. Yahiko membukakan pintu penumpang untuk Sakura, lalu dia bergegas menuju kemudi. Mobil yang mereka naiki segera melaju meninggalkan bangunan megah tersebut menuju jalan raya. Tentu tak lupa dengan iring-iringan beberapa mobil van hitam dibelakang mereka.

"Cherry meninggalkan kediaman. Semua agen berada dalam posisi". Perintah seorang lelaki dalam earphone yang tersambung dengan beberapa agen yang mengiringi perginya Sakura dan Yahiko.

0000000000

"Kau tahu, aku sangat senang malam ini" Sakura berkata dengan senyum yang sedari tadi mengembang selepas ia menyesap wine didepannya.

"Aku juga"

"Yah kau tahu akhirnya kau mengajakku berkencan setelah sekian lama kita dekat. Kau satu-satunya lelaki yang berani mendekatiku dan mengajakku berkencan. Ini tak sulit kan?".

"Memang sangat sulit untukku pada awalnya untuk membulatkan tekadku mendekatimu, kau tahu kan selalu ada orang-orang kaku itu disekitarmu dan aku merasa terintimidasi" Yahiko menatap sekeliling dan Sakura paham akan apa yang dirasakan oleh lelaki itu.

"Mereka memang terlalu over protektif, mengikuti kesana kemari. Mengingat beberapa kejahatan yang terjadi belakangan ini diantara tokoh politik. Tapi yang terpenting sekarang aku ada disini denganmu".

"Tentu saja Sakura, sudah kewajiban mereka menjagamu. Ya aku juga senang akhirnya makan malam denganmu"

"Cherry terlihat sangat menikmati waktunya". Ucap lelaki di earphone.

"Ini kencan pertamanya, sangat wajar". Balas wanita berambut merah yang duduk sekitar sepuluh meter dari meja yang Sakura tempati saat ini.

"Aku sangat membenci kencan pertama, sangat menyakitkan".

"Oh kau mulai berbicara kenangan paitmu?

"Tidak Karin, semua orang pasti merasakan itu. Aku bicara secara umum".

Disamping itu beberapa pengunjung restoran mulai berbisik-bisik satu sama lain sembari mencuri pandang kearah Sakura. Sakura mencoba mengabaikan sekeliling dan melanjutkan obrolan dengan Yahiko.

"Hallo" Tiba-tiba seorang ibu muda dengan anak perempuannya menghampiri Sakura dengan membawa sebuah kamera pocket ditangannya. Wanita tersebut terlihat gugup.

"Hai" Balas Sakura ramah.

"Apakah kamu ingin mengambil gambar?" Ucap Sakura seketika saat ia melihat kamera digenggaman wanita itu.

"Hanya jika anda tidak keberatan…Aku sangat senang".

"Oke baiklah, kemarilah" Dengan senyum manis yang terpatri di wajah Sakura. Tangannya memberikan gesture untuk mengajak wanita didepannya serta anaknya mendekat.

"Oh ini akan menjadi sebuah hal yang hebat. Aku datang dari Hokkaido dan aku memberikan suara kepada ayahmu" kata wanita itu hati-hati dengan senyuman gugup.

"Terima kasih, senang mendengarnya".

"Ayahmu sangat pantas mendapatkannya. Ehmm…anak-anak berdirilah mendekat, aku akan mengambil gambar"

"Ya mendekatlah, berdiri disampingku" Sakura memeluk kedua anak perempuan itu. Yahiko tersenyum dan semakin mendekat kearah Sakura bersiap menatap Sakura. Seketika wanita tadi mengernyit dan tangannya mengisyaratkan untuk Yahiko minggir agar ia tak terlihat di gambar yang diambilnya. Yahiko akhirnya sadar diri dan mundur dengan raut wajah jengah.

"Oh bagus. Terima kasih" Wanita itu tersenyum bahagia melihat hasil foto Sakura dan kedua anaknya.

"Terima kasih kembali, semoga hari kalian menyenangakan di Kota Tokyo".

"Terima kasih" Wanita itu berterima kasih kembali membalas keramahan Sakura. Banyak pengunjung yang sudah tak lagi mencuri pandang kearah kedua kepala yang berbeda warna tersebut. Mereka sekarang terlihat menatap Sakura dan Yahiko secara terang-terangan.

"Apakah itu Haruno Sakura" Beberapa orang berbisik untuk meyakinkan apa yang mereka lihat sekarang ini.

"Sakura, bagaimana kamu bisa hidup dengan orang-orang yang selalu mengikutimu disetiap kau berpijak? Seperti tidak ada privasi". Yahiko berkata dengan heran dan nada agak kesal melihat sekelilingnya.

"Ini bagian dari pelayanan masyarakat, kau tahu kan ini merupakan bagian dari pekerjaan. Selama beberapa tahun menjadi putri Gubernur dan enam tahun tinggal di Gedung Sentral membuatku terbiasa melakukan hal itu " Sakura mencoba menjelaskan seolah semuanya tidak ada yang salah dan ia menikmatinya.

"Maksudku, aku pikir kau tidak akan mendapatkan perhatian yang berlebihan seperti ini jika kau bukan putri tunggal Perdana Menteri Haruno, dan hanya bangsawan saja seperti dulu" Yahiko mencoba mengerti dan ia menggenggam jemari Sakura untuk mencairkan suasana. Karin menatap mereka tajam dari sudut ruangan. Berhati-hati akan setiap gerakan mencurigakan yang terjadi disekeliling Sakura.

"Uhmm…aku dengar kau akan masuk Universitas Tokyo?"

"Yah, orang tuaku sangat mendorongku untuk masuk ke universitas itu sejak aku masih sekolah menengah pertama" Yahiko menjawab dengan tatapan yang tak nyaman karena dia tidak terlalu minat memasuki universitas tersebut.

"Aku yakin orang tuamu menginginkan yang terbaik untukmu, dan membuatmu memasuki Universitas Tokyo adalah sesuatu yang sangat hebat. Kau tahu sendiri susahnya memasuki universitas itu tapi nyatanya kau berhasil melakukannya. Itu hebat Yahiko!" Sakura terus memberikan pujiannya dengan harapan untuk memberikan semangat lebih kepada pemuda yang ada dihadapannya. Yahiko mulai tersenyum dan mengangguk, ia berpikir bahwa Sakura adalah gadis yang sangat mengagumkan.

Karin melihat tiga orang remaja lelaki berusia sama seperti Yahiko melewatinya dengan gesture tubuh yang mencurigakan. Tatapannya menajam.

"Kakashi kita mempunyai sesuatu di arah jam sembilan" Karin berkomunikasi dengan Kakashi melalui earphone dengan waspada.

Sakura terus berbincang dengan Yahiko sesekali tertawa ringan, ia tak menyadari ada beberapa remaja laki-laki yang mendekat kearahnya.

"Hei..aku akan membuat malam ini akan semakin diingat". Interupsi salah satu remaja lelaki disampingnya seketika memutuskan atensi Sakura dari Yahiko. Sakura mengernyit bingung menatap mereka. Lelaki itu menyembunyikan salah satu tangannya dibalik jaket yang ia kenakan seperti akan mengambil sesuatu dari sana.

Tatapan Karin semakin menajam melihat tangan remaja lelaki yang tak jauh dari Sakura.

"Dia di depan Cherry sekarang. Semuanya pergi!" perintah Karin tegas membuat semua agen yang berada diposisinya bergerak secepat kilat menuju arah Sakura. Hal itu membuat semua pengunjung rastoran terkejut. Beberapa agen bahkan terlihat menaiki meja untuk menjangkau Sakura dan mengamankan ketiga remaja itu.

"Hei apa yang kalian lakukan?!" Kata Sakura nyaris berteriak menyadari kekacauan yang terjadi

"Hei berhenti! Mereka temanku!" Yahiko berteriak berusaha menghentikan para agen yang mengunci ketiga temannya. Sontak mebuat Sakura menatap Yahiko bingung.

0000000000

To be continue…

How's this story? Please leave the review, so i know what you think ;)