Wanita berambut merah itu berjalan anggun dipesta dansa tersebut, semua mata lelaki mulai menyoroti dirinya. Pesta dansa yang di adakan oleh seorang bos besar, tempat dimana wanita itu bekerja. Wanita tersebut mengenakan dress berwarna merah sama seperti rambut panjang yang bergaya Ponytail itu, ia terlihat sangat anggun dan cantik saat melangkah masuk ke dalam.
Namanya Kushina Uzumaki, seorang wanita karir yang bekerja diperusahaan keluarga Shimura. Wanita cantik dengan segudang prestasi didalamnya, wanita dengan watak keras, paras anggunnya bisa menutupi watak keras miliknya.
Di sisi lain, dia adalah seorang Ibu rumah tangga yang menghidupi putra tunggalnya—Naruto Uzumaki. Pemuda yang menjadi seorang Mahasiswa di sebuah Universitas Swasta, ia mempunyai sifat ceria serta polos. Beberapa kali dirinya dibully oleh teman seangkatannya di sekolah menengah atas, Naruto memang korban Bully dahulunya, dan sampai sekarang ia tetap beberapa kali dibully oleh teman-temannya.
Kushina sangat menyayangi Naruto, mungkin sekarang bisa dibilang mencintai pemuda itu. Walaupun begitu, Naruto dan Kushina tidak pernah sekalipun berada didalam satu rumah bersama, mereka selalu punya kesibukan masing-masing.
Kushina dengan pekerjaannya dikantor, sementara Naruto dengan tugas-tugasnya di Kuliahannya itu.
Namun ada sebuah rahasia yang dimiliki oleh Kushina, ia merahasiakannya dari Naruto. Wanita itu sering kali diminta untuk melayani para atasannya di perusahaan milik keluarga Shimura.
Melayani nafsu bejat mereka.
.
..
...
Naruto by Masashi Kishimoto
Warning: OOC, AU, NTR? Smut, Lemon, Lime? Incest, Oneshoot.
Cast: Naruto, Kushina.
...
..
.
Boss
...
..
.
Enjoy it!
Naruto berjalan menuju ruangan dimana Boss dari Ibunya itu berada, ia sekarang berada di Kantor perusahaan dari keluarga Shimura. Ia terus berjalan hingga sampai disebuah ruangan dengan pintu yang tertempel sebuah papan nama, Danzo Shimura. Naruto mengetuk kecil pintu tersebut, kemudian membuka pintu tersebut.
Senyumnya tidak hilang dari wajah polosnya, ia pun menyapa Danzo yang sedang duduk didepan Pc miliknya. "Oh, Naruto-kun. Ada apa gerangan kemari?"
Pemuda pirang itu pun masuk ke dalam. "Ah, sebenarnya aku ingin mencari Kaachan, tapi sepertinya ia tidak sedang berada disini." Wajah pemuda itu mulai murung, ia pun akan beranjak dari ruangan tersebut.
"Tunggulah sebentar, mungkin Ibumu akan kembali sebentar lagi." Gumam Danzo santai sambil menampilkan sebuah senyum diwajah tua miliknya. Raut wajahnya pun mulai berubah, ia terlihat sedang menikmati sesuatu. "Kau boleh duduk Naruto-kun! Akan kupanggilkan seseorang untuk mengantar sesuatu. Kau mau apa?"
"Umm, tidak usah repot-repot paman. Aku hanya ingin bertemu dengan Kaachan saja kok."
"Baiklah kalau begitu."
Naruto mengangguk, kemudian mengeluarkan sebuah smartphone miliknya, ia bermain-main dengan ponsel pintar tersebut. Sementara Danzo sedang mengerjakan sesuatu. Matanya terus menatap Naruto dari kejauhan, sesekali ia melirik ke bawah.
Senyum tuanya berubah menjadi sebuah senyum yang keji, ia menatap ke bawah—lebih tepatnya di bawah meja kerjanya, disana seorang wanita berambut merah panjang dengan pakaian atas yang terbuka serta menampilkan dua buah dadanya sedang menggesekkan benda miliknya di penis milik Danzo.
Wanita itu terlihat terangsang akan penis yang disodorkan oleh Danzo, ia juga menyadari kalau ada Naruto disana. "Naruto tidak boleh tau akan hal ini, ia tidak boleh tahu..." batinnya dalam hati. Ia akan merasa sangat bersalah jika ketahuan oleh Naruto, karena memang dia adalah Ibu dari Naruto itu sendiri. Sekertaris pribadi dari Danzo Shimura, Kushina Uzumaki namanya.
Tiba-tiba Naruto memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, ia kemudian berdiri dari tempatnya duduk di sofa. "Paman, aku pergi terlebih dahulu. Teman-temanku sudah menunggu. Sampai jumpa!" Danzo mengangguk kecil membalas salam Naruto, si pria itu mendorong kepala merah milik Kushina untuk menelan penis miliknya.
Dan disaat pintu ruangan itu tertutup, sperma milik Danzo pun keluar memenuhi kerongkongan Kushina, membuat wanita itu terpaksa menelan semua sperma Danzo. "Ugh, mulutmu sungguh... enak Kushina... aku tidak akan menyesal jika punya sekertaris sepertimu..."
Kushina hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Danzo, ia juga tidak mau kehilangan pekerjaannya tersebut.
.
..
Flashback
"Kau bisa menjadi sekertaris pribadiku dengan gaji yang tinggi. Tapi kau juga harus melayaniku."
Perkataan tersebut yang membuat Kushina ingin memukul Danzo sekarang juga. Namun ia tidak mau dipecat serta dicap pekerja yang buruk, ia juga tidak mau kehilangan pekerjaan ini karena memang inilah satu-satunya pekerjaan yang membuat dirinya dan Naruto bisa bertahan hidup setelah suaminya meninggal akibat sebuah kecelakaan.
"Bagaimana Kushina? Apa kau menerimanya?"
Kushina menggigit bibir bawahnya, ia tengah dilanda pilihan dimana jika dirinya menolak ini maka dia tidak akan mendapatkan uang lebih untuk menutupi semua hutang serta menghidupi Naruto. Namun, jika dirinya menerima, maka ia akan mengecewakan Suaminya yang meninggal saat itu, serta putra semata wayangnya.
Wanita itu pun mengangguk kecil dengan wajah yang sedih, ia sebenarnya tidak mau. Namun ia terpaksa melakukannya. Danzo yang melihat anggukan Kushina pun tersenyum—lebih tepatnya ia menyeringai menatap Kushina yang saat ini sudah sangat pasrah.
"Baiklah, kita mulai." Danzo pun mulai membuka satu persatu pakaian yang dikenakan oleh Kushina, tak lupa ia juga mencium bibir seksi milik wanita tersebut, kedua tangan Danzo mulai meraba buah dada Kushina yang masih terbalut oleh bra hitam miliknya, pria itu meremasnya dengan kasar, membuat sang pemilik meringis kesakitan.
Rabaan Danzo mulai merambat kebawah, lebih tepatnya dibagian vagina yang masih terlindungi oleh celana dalam berwarna hitam. Tangan Danzo mulai masuk ke dalam, ia memasukkan salah satu jarinya ke dalam vagina Kushina kemudian mengocoknya pelan. Kedua kaki Kushina mulai bergetar, terkadang ia sedikit mengejang karena kocokan yang diberikan oleh Danzo.
Danzo menarik wajahnya dari Kushina. "Bagaimana? Tenang, kau akan kupuaskan setelah ini."
Danzo pun mendorong Kushina untuk duduk di atas sofa, pria itu mulai melepas semua dalaman yang masih melekat ditubuh Kushina, ia juga tidak lupa untuk melepas celana miliknya hingga penis tegangnya keluar dari celana tersebut.
Kushina yang seakan tau apa yang dimaksud Danzo, mulai beranjak. Ia memegang kejantanan Danzo dengan tangan bergetar, ia mengocok penis itu dengan pelan, kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya. Sesekali lidahnya juga bermain di penis tersebut.
Danzo sangat menikmati blowjob yang diberikan Kushina. "Aku tidak tau kalau kau sangat ahli akan hal ini." Kushina menatap jijik Danzo yang sedang tersenyum kepada dirinya, sebenarnya dia tidak sudi untuk melakukan ini. Kushina merasa jijik karena menghisap penis pria tua. "Ohh, kau hebat. Sangat hebat sekali. Aku tidak menyesal karena mengangkatmu menjadi sekertaris pribadiku." Kushina tidak menjawab, ia diam sembari terus menghisap penis Danzo. Pria itu kemudian menarik kepala merah Kushina, dia mendorongnya ke sofa tersebut, kemudian membuka kedua kaki Kushina lebar-lebar.
"Ja-jangan... kumohon jangan!"
Danzo tidak peduli dengan protes yang dilayangkan Kushina, ia mengarahkan penisnya menuju vagina milik Kushina. Mendorongnya masuk ke dalam lubang senggama itu hingga semua batangnya masuk ke dalam. "Ahhh... ini sangat nikmat sekali..." Air mata Kushina turun membasahi pipinya, ia sebenarnya tidak mau melakukan hal ini, namun tuntutan membuatnya melakukan hal keji ini.
Danzo kembali mendorong penisnya keluar masuk di vagina milik Kushina, ia juga tidak lupa untuk mencium bibir Kushina dengan kasar, kedua tangannya merayap meremas buah dada Kushina. Ia sangat dipuaskan dengan sekertaris pribadinya tersebut.
Tubuh seksi, wajah cantik... tidak ada yang kurang dari Kushina. Dia sangat beruntung, Danzo sangat beruntung sekali.
Flashback END
...
..
.
Waktu sekarang, Kushina sedang duduk di atas dua paha milik Danzo, penis pria itu masuk ke dalam tubuh Kushina. Setelah Naruto keluar dari ruangan tersebut, Kushina diminta Danzo untuk langsung memasukkan penisnya ke dalam vagina Kushina.
Karena memang dia tidak sabar untuk segera berhubungan seks dengan sekertaris seksinya ini. Tiba-tiba pintu masuk ruangan tersebut terbuka, dua orang pria masuk ke dalam ruangan tersebut. Mereka berdua adalah karyawan kepercayaan Danzo yang lain, Fu Yamanaka, serta Torune Aburame. Keduanya tersenyum melihat kegiatan Boss besarnya itu.
"Danzo-sama, kami menerima panggilan anda."
Pria tua itu tersenyum miring, kemudian menyuruh mereka untuk mendekat. "Kalian juga boleh memakainya."
Kushina yang mendengar itu terkejut, namun sebelum ia berontak. Danzo sudah mengunci tubuhnya, pria itu berdiri dari tempatnya duduk, kemudian berjalan menuju kedua pria yang baru saja masuk itu, tangan Danzo merayap menuju ke pantat Kushina, ia membuka belahan pantat milik Kushina.
"Salah satu dari kalian boleh memasukkannya disini..." gumam Danzo yang memerintahkan mereka untuk memasukkan penis yang dimiliki oleh kedua lelaki tersebut.
Salah satu di antara mereka mengangguk, kemudian membuka celana beserta celana dalamnya. Torune pun bersiap untuk menancapkan penis tegangnya di lubang anal milik Kushina. Pria itu pun menancapkan penisnya ke dalam, membuat Kushina meringis kesakitan.
Mereka berdua mendorong penis masing-masing keluar masuk dari kedua lubang Kushina. Mereka sangat menikmati bagaimana penis mereka menggesek kedua lubang tersebut. "Boss, kau mempunyai sekertaris yang sangat cantik, dan... ugh... gila, lubangnya sungguh nikmat. Kushina adalah wanita yang ku incar setelah dia resmi menjadi karyawan disini." Kedua tangan lelaki itu meremas buah dada Kushina, ia juga memberikan beberapa kissmark di leher wanita itu. "Aku beruntung sekali bisa memperkosa anal-nya."
Danzo diam tak menjawab, ia hanya tersenyum menanggapi pernyataan Torune, sementara Fu sudah melepas celana miliknya hingga celana dalamnya. Ia sedang mengurut penisnya yang akan bersiap untuk masuk ke dalam salah satu lubang yang dimiliki Kushina. "Fu, kau boleh memasukkan benda milikmu."
Kushina semakin dibuat terkejut dengan perkataan Danzo, sementara Fu mengangguk dan berjalan ke arah mereka bertiga. Danzo mencabut penisnya dari vagina Kushina, tubuh wanita itu masih digendong oleh Torune, sementara Fu mulai bersiap untuk menancapkan penisnya. Ia pun mendorong penisnya masuk ke dalam vagina Kushina, desahan kenikmatan keluar dari mulut Fu, kemudian ia mencium bibir Kushina dengan kasar.
Bersamaan dengan mereka berdua mendorong masuk penis mereka.
...
...
...
..
..
.
.
TBC
...
..
.
A/N: Oke, ini masih chapter 1. Mungkin bakal ada 2 atau 3 chapter, cuman ini masih bagian pertama saja. Uzumaki Family? Masih dikerjakan, tenang aja.
Oke, Shinn out!
