AKASHI SEIJURO X STRANGER
CHAPTER 1
.
.
Disclamer by Tadoshi Fujimaki-sama
Story by KagamiTsuyu
.
.
Hope you like it!
.
.
.
Akashi Seijuro menatap anjing di hadapannya dengan kesal. Menggonggong. Berbulu hitam layaknya anjing nakal. Menatapnya dengan tatapan menyala-nyala seolah menantang. Dan juga.. kedinginan.
Akashi menghela nafas, kemudian mengangkat anjing itu dari kardus yang penuh tumpukan salju. "Di malam turun salju seperti ini, sebenarnya apa yang kau lakukan?" tanyanya sebal.
Anjing itu balas menggongong. Tentu saja. Dia kan tak bisa bicara.
Akashi baru saja memasukkan anjing itu ke dalam jas sekolahnya, ketika seorang gadis berteriak.
"Kuro! Kuro!"
Kuro—yang berarti hitam. Oh! Mungkin yang dimaksudkan gadis itu adalah anjing ini!
Tapi, jika anjing ini hilang, lalu apa maksud kardus tadi? Itu berarti anjing ini dibuang, kan? Mungkin gadis itu mencari anjing yang berbeda—
"Tunggu sebentar!" gadis itu berteriak. Akashi menoleh.
Sementara gadis itu mati-matian mengatur nafasnya, anjing di dalam jas Akashi menggonggong semakin keras.
"Itu, anjingku, tuan!" ucap gadis itu.
Akashi mengernyit. Tuan, katanya?! Memangnya dia terlihat seperti bapak-bapak?
Tiba-tiba, muncul insting sok berkuasa di diri Akashi. "Benarkah? Tapi maaf. Anjing ini sudah jadi milikku."
Gadis itu terkejut. "Ta-tapi," ia hendak protes.
Akashi mengacuhkan gadis itu, dan terus berjalan, ke arah gerbang rumahnya yang tinggal sepuluh meter lagi.
Gadis itu mengejarnya dan mencengkram ujung jas Akashi. "Kenapa? Kenapa kau menginginkan Kuro?!" tanyanya.
Tentu saja, Akashi tidak menginginkan si-Kuro-nya gadis itu. Ia hanya sebal, karena gadis itu barusan memanggilnya, "Tuan". Apa-apaan. Gadis itu telah cari masalah dengannya.
"Bukan karena apa-apa," jawab Akashi. Lalu ia menambahkan dengan sedikit kejam, "Aku ini lumayan suka anjing, lho." Sejenak Akashi memberi tatapan lapar pada anjing yang balas menatapnya dari balik jas. Cuma main-main, tentu saja.
Tapi gadis itu benar-benar terkejut sekarang. "Dame desu!—jangan!" ucapnya, nyaris memohon.
Akashi membiarkannya saja, dan masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia berhenti sebentar ketika para satpam menahan gadis itu di luar pagar.
"Dia teman anda, Sei-sama?" tanya satpam ragu-ragu, ketika Akashi menoleh.
"Bukan," jawab Akashi.
Gadis itu menatapnya marah. "Dasar sugokuboccan! Jangan makan Kuro-ku!" jeritnya.
"Hoi! Kau!" pelayan memperingatinya.
Akashi memiringkan kepala. "Sugokuboccan? Sejauh ini aku tahu betapa kau sangat menyayangi anjingmu."
Ooh.. jelas-jelas Akashi marah sekarang.
Akashi mengeluarkan anjing di dalam jasnya, dan menyerahkannya pada pelayan. Dengan satu kata, yang diucapkan dengan penuh kebencian. "Tumis."
"Stop!" ucap gadis itu. "Aku akan melakukan apa saja untukmu, asalkan jangan tumis Kuro!"
"Ja.. kalau begitu, goreng saja..—"
"Kau ini!" gadis itu benar-benar marah sekarang.
Akashi menghampiri gadis itu dengan pandangan datar. Para pelayan membiarkannya saja, sementara Akashi mengangkat dagu gadis itu dengan ujung jari. "Kenapa kau memanggilku tuan, tadi?" tanyanya.
Gadis itu mengerjap. "Hah? Aku tidak ingat..—oh! Itu karena penampilanmu mirip om-om tersesat!"
"Tumis. Tumis sajalah, Shitsuji," Akashi memberi perintah dengan jengkel.
Gadis itu menjerit. "Kau!" ia hendak berkata. Tapi tidak jadi. "Jangan Kuro," akhirnya ia berkata. "Lakukan apapun kepadaku, asalkan jangan Kuro."
Tentu saja. Gadis itu sudah amat mengkasihani tanpa perlu memohon begitu. Akashi berpikir sejenak.
"Baiklah," Akashi menyetujui. "Demi anjing ini, kau bahkan rela mati, kan?" tanya Akashi.
Gadis itu terlihat ragu (ya iyalah, Akashi killer gitu!). Tapi ketika melihat Kuro di tangan pelayan, gadis itu mengangguk yakin. "Mm!"
Akashi kemudian menyeringai tipis. "Itu keputusanmu sendiri, lho."
.
.
.
Bersambung!
.
.
.
a/n :
Maklum lah, karena Tsuyu nggak bisa buat cerita chapter, makanya chapter pertamanya pendek gini. Tapi ini Tsuyu lagi belajar, Minna. Yurushiku!
Ngomong-ngomong, Ai-san fic birthday-nya Arigatou! Ore wa Kise Ryouta-kun suki nandayo! ^_^
