Kota Humilau, 20 Oktober
Hai! Namaku Soutarou, panggil saja Souta, aku adalah seorang anak laki laki yang biasa biasa saja, seperti yang kau lihat diatas itu, aku tinggal di kota humilau, tau kan? Kota humilau adalah kota di pantai utara unova dekat victory road, aku suka pokemon bertipe air tapi aku tidak suka berenang, jujur saja aku tidk bisa berenang…
Hari ini 20 Oktober seperti biasa aku bangun sesubuh mungkin, kenapa? karena aku suka sekali dengan matahari terbit di kota ini, apalagi dengan adanya aurora diatas kota menambah keindahan subuh kali ini. Aku menyelinap keluar lewat jendela kamarku yang cukup besar dan duduk di susunan kayu yang dibentuk untuk menopang rumahku dari air. "Indah sekali pagi ini…" gumamku dalam hati.
Matahari menampakkan wujudnya, aurora di langitpun meredup waktunya aku kembali ke kamar, sebenarnya orang tuaku tau kalau aku sering lihat matahari terbit di kamarku, makanya aku sering kena marah kalau ketahuan, tapi aku tidak tau kenapa hari ini orang tuaku tidak mengecheck kamarku, aneh… aku masuk ke kamarku lagi melalui jendela dan duduk di kasur. "Emang ada apa hari ini?" tanyaku layaknya berbisik. "SURPRISE!" pintu kamarku terbuka lebar dan kedua orang tuaku masuk, aku terjatuh dari kasur karena kaget, "A-ada apa kok pake surprise segala" aku pun bingung ditempat. "Masa lupa? Ini hari ulang tahunmu!" seru ibuku, ibu mengeluarkan pokeball dari sakunya dan memberinya padaku, "Ini dive ball? Isinya apa?" tanyaku lagi "keluarkan saja isinya,tau caranya kan?" orang tuaku hanya cekikikan saja melihatku bingung seperti ini.
Aku melempar dive ball itu dan keluarlah seekor Dewott dengan perban di tangan dan bagian perutnya, "Hai" sapaku kepada dewott itu, anehnya dewott itu malah menundukkan kepalanya, "Ohiya anakku kita mau pergi dulu ke rumah ketua gym kamu dirumah baik baik ya" setelah ucapan itu orangtuaku menutup pintu kamar dan pergi, aku masih mengamati dewott tersebut, sepertinya ada yang aneh, maka dari itu aku Tanya dia "Ada apa?", bukannya menjawab dia menitihkan air mata dan berlutut, "Hei, serius ada apa?" aku panik, Dewott itu memelukku erat dan menangis, Perasaan sepi dan tersiksa menghampiriku, apa ini semacam telepati? "K-kamu.. Kenapa merasa kesepian? Kan ada aku" ujarku dengan pelan sambil mengelus kepalanya, "hiks.. aku tidak punya orang tua, semua orang membenciku, semua orang tidak menginginkanku, s-semua semua.." dewott itu kembali menangis tak karuan, aku merasa kasihan, menjadi seseorang yang tak memiliki orang tua memang susah untuk menghilangkan memori mereka tentang kisah bersama orang tua mereka, dan perasaan itu menghantamku, aku tertegun dan diam, "Sudah sudah…" aku menaruhnya di pangkuan dan mengusap air mata yang mengalir di bulu bulunya, "singkirkan kata kata semua orang tidak ingin memilikimu, sekarang kamu sudah ada pemiliknya yaitu aku…" kataku, dewott itu terdiam lagi, kami berdua pun diam selama 20 menit.
"Ceritakan apa yang terjadi.." pintaku sambil memegang tangannya, "Teman-temanku sering menyerangku karena aku tak bisa melakukan sesuatu yang benar di kelompok, luka luka ini.. hukuman bagi diriku sendiri.." dewott itu mengambil cangkang kerang yang ada di dekat kakinya dan menyayat jarinya, "CUKUP!" aku mengambil cankangnya dan menyimpannya, "sudah Roku …", "Roku?" tanyanya, "Ya.. kamu mengingatkanku kepada kakekku, kakekku adalah orang yang kuat, aku memberi nama ini ke kamu agar kuat!" seruku, Dewott itu berdiri dan berkata, "T-terima kasih sudah menyelamatkanku dari kesepianku selama ini.." aku pun ikut berdiri dan mengelus kepalanya, "Aku bertekad untuku menjelajahi unova dengan pokemonku sendiri, apakah kamu ingin ikut?" tanyaku bersemangat, "t-tentu" seru Roku malu malu. Dan mulai dari situ aku memulai perjalananku menjelajah unova!
