UNDER ORANGE TREE - REMAKE(Chapter 1)

Pairing: Sasu/Hina Always

Rating: T

Tags : Romance/ Drama

Desclaimer : All characters in this story belongs to mr. Masashi Kisihimoto san

Side story of Sasusaku and Naruhina with end game Sasuhina. Just please.. enjoy the story it self.

So.. Happy reading minna

##################################################################################

"Mau ku gantikan?"

Sasuke menatap wajah lelah disampingnya. Kantung mata nampak jelas menghias wajah ayu Sakura. Tunangannya itu hanya tersenyum kecil lalu mengangguk. Perjalanan mereka menuju Konoha masih sangat panjang, dan jalanan Suna begitu sepi, gelap dan tidak bersahabat. Sakura melambatkan laju mobil dan menepikannya. Setelah mengecup pelan Sasuke dan mengucapkan terima kasih, mereka lalu bertukar tempat.

Baru berjalan 1 jam, entah sudah berapa kali Sasuke menguap. Jam menunjukkan pukul 3 pagi namun jalanan masih tampak gulita. Suna Crow road memang memang sehitam namanya. Jalur lintas kota yang sangat panjang. Tidak ada tikungan atau belokan. Hanya aspal lurus sepanjang 254,8 Km yang dikelilingi oleh gurun tandus. Beberapa kali mereka melewati rumah, motel dan pos polisi. Jika saja ia tidak ingat pukul 6 nanti Sakura ada shift pagi di Rumah Sakit, Sasuke pasti akan berbelok ke salah satunya untuk sejenak beristirahat.

Sasuke kembali menguap. Menggeruntu kecil saat menyadari kopi di gelas termos telah habis. Ia lalu membuka sedikit jendela mobil. Membiarkan angin gurun masuk dan menerpa wajahnya. Berharap sedikit oksigen segar mampu membangunkan kembali beberapa syaraf diotak untuk diajak berjaga. Tangannya lalu meraih dashboard didepan Sakura. Mengambil kotak rokok dan pematik. Tanpa ia sadari, saat membungkuk, Sasuke ikut menarik tangannya hingga setir mobil terbanting kearah kiri.

Detik berikutnya mobil mereka menabrak sesuatu. Bunyi debum dan retakan terdengar mengilukan pendengaran.

Lalu semua kembali gelap dan senyap.

.

.

UNDER ORANGE TREE

.

.

Sasuke dan Sakura sesekali diam tertunduk saat polisi menanyakan kronologis kejadian. Mereka masih syok dan juga bingung. Semua terjadi dengan begitu cepat. Baik kecelakaan itu maupun rentetan kejadian selanjutnya. Hingga seorang pria datang, mengaku sebagai pengacara utusan keluarga Haruno dan menggantikan posisi mereka untuk ditanyai.

Nara Shikamaru, menggosok belakang kepalanya dengan malas. Pagi – pagi buta ia mendapat telefon dari kepala keluarga Haruno. Perintahnya jelas, 'Selamatkan putri keluarga Haruno beserta calon suaminya'. Manik matanya yang coklat gelap menatap pasangan didepannya dengan pandangan kasihan. Bukan karena perban yang menempel atau goresan – goresan luka ditubuh mereka. Namun karena ketidak beruntungan yang membuat mendung hitam bergelanyut pekat diwajah mereka.

"Korban meninggal bernama Uzumaki Naruto.. Aku sudah mengatakan pada keluarganya kita akan mengganti rugi dan membayar uang duka."

Dingin seketika merambati tengkuk Sasuke. Telinganya memang mendengar seluruh penjelasan Shikamaru , namun pikirannya hanya menangkap satu kalimat.

"Me.. Meninggal?" Sasuke menyuarakan ketidak percayaannya, "Benarkah orang itu meninggal?"

Shikamaru menatap Sasuke sejenak, "Benar.." katanya perlahan, "namun anda tidak perlu khawatir.. semua sudah saya selesaikan. Seperti yang sudah saya katakan tadi, anda bisa tenang karena saya sudah membayar kompensasi untuk itu dan.."

"KAU INI IBLIS ATAU APA?!"

Bibir Sasuke gemetar dan giginya bergemerutuk menahan amarah sementara pria dihadapannya kembali menatapnya penuh peringatan, 'Menurut padaku atau kita akan kena masalah!'

"Bagaimana aku bisa tenang saat mengetahui ada orang yang meninggal akibat kecerobohanku?!"

"Tahan emosi anda." Shikamaru berusaha menenangkan Sasuke sementara disamping mereka Sakura mulai terisak.

Sasuke mendengus sengit. Kakinya segera beranjak menuju pintu namun langkahnya tertahan oleh tubuh jangkung Shikamaru. Mata bertemu mata. Nafas kasar berhembus dari kedua belah pihak. Shikamaru menghela nafas panjang. Satu orang diantara mereka bertiga harus tetap dalam kondisi waras.

"Anda mau apa?"

"Menemui mereka!"

"Untuk apa? Permasalahan sudah selesai."

"Setidaknya biarkan aku meminta maaf!"

"Jika anda menemui sekarang, kira – kira apa yang akan terjadi? Anda bisa mati menerima amukan keluarga yang tengah berduka."

Sasuke berbalik dan memandang Shikamaru dengan tatapan sinis, "Setidaknya aku mati secara terhormat!"

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Sasuke dengan telak.

"Lalu aku bagaimana?"

Sakura memegangi tangannya yang gemetar setelah menampar Sasuke. Wajah yang biasanya terlihat ceria itu kini nampak kusut dan lelah.

"Tiga bulan lagi kita akan menikah.. Kumohon Sasuke Kun.. Aku hanya ingin hidup berdua denganmu dengan tenang.."

Sasuke hanya diam mematung. Tatapannya kosong saat sakura memeluknya erat. Menyandarkan kepalanya di ceruk leher sang kekasih. Membiarkan dirinya ikut menangis. Ia berharap air mata yang turun mampu ikut menutupi rasa bersalah yang terus melubangi jiwa.

.

.

UNDER ORANGE TREE

.

.

Sasuke menatap nanar pemandangan didepannya. Diruangan yang terletak diseberang tempatnya berdiri sekarang, ia dapat melihat jasad hasil perbuatannya. Pria bernama Naruto itu masih muda. Mungkin mereka seusia. Terbujur kaku diranjang ruang jenazah. Rambut pirangnya hampir berubah warna seluruhnya karena tercampur darah. Kulitnya yang berwarna tan semakin menghitam karena luka dan lebam.

Shikamaru bilang, pria ini meninggal ditempat kejadian. Tangan dan kakinya patah. Beberapa rusuknya patah dan menembus hingga ke paru – paru. Kepalanya juga mengalami perdarahan hebat akibat benturan dengan mobil dan aspal.

Malam itu mungkin ia memacu kendaraannya hingga 100Km/jam. Bahkan lebih. Ia dan Sakura beruntung. Interior mobil yang malam itu mereka gunakan dilengkapi safety karena sering digunakan Itachi untuk touring. Tapi bagaimana dengan tubuh polos manusia yang terhantam body mobil 4WD dengan bumper besar yang melaju kencang? Sasuke memejamkan mata erat – erat saat bunyi retakan itu kembali terngiang. Rasanya pasti sangat mengerikan.

Sasuke melihat seorang perempuan berambut pendek datang membopong bayi ditangan kanannya. Wajahnya Nampak lelah dan syok. Seorang perempuan lain datang menghampiri, meminta bayi dalam pelukan perempuan itu lalu memeluknya sambil menangis meraung. Wanita itu kembali tertatih. Mendekat pada jasad Naruto. Perlahan tangannya bergerak. Meraup tubuh tak bernyawa tanpa mengindahkan darah yang menempel kemana – mana. Sayup – sayup ia mendengar perempuan itu memanggil nama Naruto, seiring dengan tangisan orang – orang disekitarnya.

Detik itu juga Sasuke menyadari, ia tidak hanya membunuh1 orang. Tapi ia juga menghancurkan satu keluarga.

Sasuke terhenyak saat Sakura meraih kedua tangannya. Tanpa disadari, Sasuke menjambak rambutnya hingga hampir tercerabut. Keduanya lalu saling menatap. Mata Sakura kembali berkaca – kaca. Dengan suara perlahan, ia membujuk Sasuke untuk meninggalkan tempat itu.

#Bersambung..

Holla.. Hitora disini dengan mengusung cerita remake kembali. Fik ini adalah fik penuh kenangan. Fik Sasuhina ku yang pertama kali aku buat. Namun karena Hitora tidak menemukan file ceritanya, jadi mungkin jalan cerita kali ini 95% berbeda dari konsep awal. Daaaaaaaaan! Seperti yang kalian baca, ada Sasusaku dan Naruhina disini. Karena itu Hitora ingin sekali lagi mengingatkan readers san semua, kami berdua (aku dan imnotevil) menulis fik karena kami senang menulis. Hitora tidak ada maksud untuk menciptakan war atau semacamnya. Hitora mencantumkan 2 pair ini justru karena Hitora menghormati keduanya dan tentu saja sudah dengan mempertimbangkan segala baik dan buruknya. Oleh karena itu Hitora berharap, jika readers san berkenan meninggalkan jejak rivew, tinggalkan lah kritik membangun atau dukungan penuh semangat seperti biasanya, supaya Hitora bisa menulis dengan lebih baik lagi untuk diri sendiri dan readers san semua. Sekian dulu dari Hitora, love is always for you. Mwuuuach!