Destiny
Disclamer : Naruto milik Masashi Kishimoto
Pairing : SasuHina
Warning : Crack pair, Typo bertebaran dimana-mana jadi harap selalu waspada, OOC, AU, Fic ringan dengan ide pasaran, dan masih banyak kekurangan lain. Jika tidak suka dengan pairingnya jangan dipaksa untuk dibaca ya?
Summary: Jika kau ingin membenci seseorang, bencilah ia dengan sewajarnya jika kau tak ingin berbalik mencintainya begitu dalam. Benci dan cinta ibarat sebuah sisi mata uang yang saling berlawanan, tapi saling berkaitan. Benar kan? Benci dan cinta itu beda tipis.
'Kubalas kau pendek.'
'Dasar ayam menyebalkan'
Pendek x ayam.
Destiny
Sky highschool 2014 adalah sebuah drama terbaru di jepang dengan banyak pemain muda bertalenta sebagai pemerannya, diantaranya adalah Uchiha Sasuke, Haruno Sakura, Uzumaki Naruto, Sabaku Gaara, Yamanaka Ino, Akasuna Sasori dan masih banyak pemain lainya yang membuat drama ini disukai terutama para remaja.
Dan hari ini, di salah satu stasiun tv ternama akan mengadakan sebuah acara jumpa fans dimana seluruh pemain Sky high akan hadir untuk bertemu dengan fans mereka secara live.
.
.
Konoha Internasional HighSchool
"Hinata-chan apakah hari ini kau sibuk?", tanya seorang siswi berambut coklat sebahu-Matsuri-pada temannya yang ia panggil Hinata, dengan antusias.
"Tidak, memangnya ada apa Matsuri chan?" Hinata menjawab tenang.
"Bagus, kalau begitu kau harus ikut aku." Matsuri berucap dengan semangat menggebu tak lupa dengan senyumnya yang lebar.
"Ikut? Kemana?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya ke depan.
"Menghadiri acara jumpa fans Sky High." mendengar itu membuat Hinata menghentikan langkahnya sejenak dan menoleh pada Matsuri.
"S-sky apa?" ungkapnya dengan nada bingung dan jangan lupakan wajah polosnya.
"Sky High." Hinata lol.
"Jangan bilang kau tidak tau Sky high." Melihat tatapan bingung dari Hinata membuat Matsuri melongo, Heol.
"Jadi kau benar-benar tidak tahu? Ya ampun kau hidup di zaman apa sih? Aku heran denganmu!"
"Aku tak pernah nonton tv," jawab Hinata asal kemudian kembali berjalan.
"Lalu untuk apa kau punya tv jika tak kau lihat?" timpal matsuri kearahnya yang sudah kembali berjalan sejajar di sampingnya.
"Ah sudahlah aku tak tertarik dengan hal semacam itu. Lagipula, aku harus segera pulang."
"Alahhh ayolah Hinata-chan kau hanya perlu menemaniku saja, kau tau? Aku ingin sekali bertemu dengan Gaara-kun," rengek Matsuri sambil memegangi lengan Hinata.
"Gaara-kun siapa?" Hinata berhenti lagi dan bertanya bingung..lagi.
"Ah sudahlah pokoknya kau harus ikut aku." Tanpa banyak penjelasan Matsuri menyeret Hinata. Tak memperdulikan wajah Hinata yang tampak keberatan dan terlihat ingin protes.
"T-tapi..."
.
.
Sementara di bumi dan langit yang sama tapi, di tempat yang berbeda. -_-
"Hei, Sasuke! Kau tak mau bangun juga?" seorang wanita berambut merah menarik selimut yang menutupi seluruh badan seorang lelaki dengan kasar.
Merasa tidurnya terganggu pemuda tersebut berucap dengan nada malas dan menarik selimutnya kembali. "Aku malas, pergilah Karin!"
"Kau tidak lupa jika ada acara jumpa fans kan?" ucap wanita yang ternyata bernama Karin tersebut mengingatkan.
"Hn, aku tidak akan datang. Pergi sana! kau mengganggu tidurku," usir sasuke.
"Apa kau gila, kau ingin aku di pecat HAH. Cepat bangun dan bersiaplah!" Karin berucap dengan sedikit berteriak dan kembali menarik selimut Sasuke.
"-"
Tak melihat ada tanggapan, 'Apa boleh buat, mungkin sedikit ancaman kecil bisa membantu,' pikirnya kemudian menyeringai.
"Kau tak mau bangun juga? hah ya sudah, sepertinya aku harus menghubungi Orochimaru-CHAN heh?"
"Hn baiklah, aku bangun. Dasar manager menyebalkan. Keluar kau!"
Apa-apaan? Semudah itukah? Nyengir.
.
Destiny
.
"Wahh ramai sekali." Matsuri kembali buka suara.
"Matsuri-chan kau tidak lupa kan jika aku benci keramaian seperti ini kan?" Melihat banyaknya orang yang datang membuat Hinata melongo. Sebagian besar mereka yang datang adalah para remaja terutama wanita tak lupa dengan atributnya masing-masing. Ada poster, foto, dan sebagainya yang memenuhi halaman depan tempat tersebut.
"Hmm tentu saja aku tidak lupa, tapi untuk hari ini anggap saja aku lupa ya Hinata-chan," jawabnya diiringi kedipan mata.
"A-apa?" mengehela napas lelah.
"Matsuri-chan," panggil Hinata dengan nada lemas.
"Kyaa mereka sudah datang."
"Kyaaa Narutooo-kun," teriak gadis-gadis disekitar Hinata tiba-tiba, sementara Hinata hanya diam berdiri dengan wajah tidak percaya. Ada apa dengan gadis-gadis ini, pikirnya.
Mengedarkan pandangannya dapat ia lihat mobil-mobil mewah telah berhenti dan terparkir manis tepat di depan gedung, kira-kira ada sekitar 5 mobil.
"Kyaaa Naruto-kun," di mobil pertama seorang pemuda berambut kuning jabrik dan berkulit tan tampak keluar dari mobil mewah lamborghini berwana kuning miliknya dan tersenyum melambaikan tangan untuk menyapa fansnya. 'Dia mungkin seorang aktor yang hangat'.
"Kyaaa Sai-kun, Sasori-kunn", Di mobil kedua keluar dua orang yang berbeda. Satu berambut hitam dan yang satu berambut merah berwajah baby face. 'apa itu hasil operasi plastik?' yang juga tersenyum menyapa para fansnya, meski tak selebar Naruto.
Di mobil ketiga, dua wanita berperwakan cantik dengan tinggi diatas rata-rata mulai keluar. Mereka berdua sama-sama terlihat cantik meski hanya memakai celana jeans dan blezer.
"Ino-chan, Sakuraa-chan"
'aku yakin mereka juga seorang model,' pikir Hinata dalam hati.
"Kyaaa Gaara-kun." Di mobil keempat seorang pemuda tampan dengan tato di keningnya dan berperawakan tinggi dan berambut merah marun tampak keluar dari dalamnya. Pandanganya begitu tegas, dan sama sekali tidak ada senyum di wajahnya. 'Jadi dia yang dimaksud Matsuri? Terlihat dingin.'
"Kyaaa Sasukeee-kunnn."
"E-eh..." tiba-tiba saja Hinata semakin terdorong maju kedepan saking histerisnya para fans yang tak bisa dibilang sedikit itu, dan jatuh tepat di tempat yang tak seharusnya.
"Haishh ini gila, auw sakit sekali," rintihnya.
"Bisakah kau menyingkir, kau menghalangi jalan," mendengar suara tegas dan dingin di depannya Hinata perlahan mendongak dan mendapati seseorang bertubuh tinggi, dan tampan tengah berdiri dihadapanya. Dengan kedua tangan di dalam saku celana pemuda tersebut memandang Hinata dengan tatapan tajam menusuk yang membuatnya merinding seketika. Satu kata yang terlintas di otak Hinata kala itu adalah 'Menakutkan dan- terlihat angkuh.'
"Kau tidak apa-apa?" Karin tampak berniat membantu Hinata.
"G-gomene, a-aku t-tid-"
"Cih, fans fanatik heh?" Sasuke mendecih kemudian tersenyum sinis. Membuat Hinata dan Karin menoleh kearah Sasuke.
"M-maaf?" Hinata bertanya dengan pandangan tak mengerti.
"Kau ingin menarik simpatiku dengan cara seperti ini? Sayang sekali tak akan mempan padaku nona, apalagi untuk ukuran seorang bocah pendek sepertimu, jadi-"
"Cepatlah menyingkir dari hadapanku pendek." tatapan tajam, dengan ucapan yang menusuk hati tak lupa dengan senyum sinis berhasil Hinata dapatkan. Oke, ia sadar jika ia tengah dipermalukan sekarang.
"A-apa?" Hinata berucap tak percaya. Tak peduli Sasuke pergi melewati Hinata begitu saja tanpa mau berniat membantunya, Membuat Hinata sedikit tersenyum kecut.
"Kau tidak apa-apa Hinata-chan?" Matsuri menghampiri Hinata. Dibantu Matsuri dan Karin, Hinata berdiri.
"Maaf atas kejadian tak mengenakkan ini, saya selaku manager mewakilinya untuk meminta maaf."
"S-saya juga minta maaf kakak." Hinata sedikit menundukkan kepalanya sopan, meski sudah dipermalukan seperti itu Hinata tetap tahu sopan santun tentu saja.
"Cepatlah Karin!" Karin, Hinata, dan Matsuri serentak menoleh.
"Hah dia benar-benar. Baiklah sepertinya aku harus segera pergi. Sampai jumpa."
Hinata tersenyum membalasnya. "S-sampai jumpa."
"Apa-apa an orang itu? Fans fanatik? Menarik simpati? Bocah Pendek? hahh aku tidak percaya dia mengucapkan itu padamu Hinata-chan." Matsuri berucap sambil memukul dadanya mencoba meredam emosinya.
Sementara Hinata hanya memandang punggung orang itu dari belakang tempatnya berdiri, "Aku juga tidak menyangka jika ada orang dengan lidah setajam dia, Matsuri-chan."
Tak menyadari jika ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari jauh. "Gaara sedang apa kau di sini? Cepatlah masuk."
"Hn"
.
Destiny
.
Saat di dalam gedung Hinata hanya duduk dengan tenang dan tak bersuara sama sekali. Tidak seperti kebanyakan remaja lain yang sibuk berteriak tak jelas, ada yang menangis sambil memegang kamera dan masih banyak lagi. Dan Hinata hanya bisa menghela nafas karenananya.
'Kapan ini semua akan berakhir?' batinya.
"Baiklah siapa yang ingin bertanya sesuatu dengan Gaaraa," ucap sang pembawa acara dan sukses membuat seluruh penonton berteriak histeris sementara Hinata menutup telinganya dengan jarinya. Ayolah semua orang tahu jika Hinata tak suka keramaian. Namun berbeda dari Hinata, Matsuri terlihat begitu bersemangat.
"Aku benar-benar bisa gila sekarang," ia kembali menghela napas lelah.
"Nah Gaara-san siapa yang anda tunjuk?"
Mengedarkan pandangannya sejenak, dan akihirnya ia memilih, "Gadis berambut coklat sebahu yang memakai seragam sekolah di sana." Meski begitu, jika Hinata menyadarinya dan sedikit memperhatikan, mungkin ia akan tahu jika arah pandangan Gaara sesungguhnya tengah mengarah padanya.
"Apa dia baru saja menunjukku?"
"Hmm," jawab Hinata dengan nada lesu nan malas tak bertenaga sementara tangan kirinya menyangga kepalanya di sisi pegangan kursi duduknya. Kemudian menghela nafas sekali lagi-sudah berapa kali ia menghela napas begini entahlah ia sudah merasa bosan sekarang-,
"Kyaa lihatlah Hinata-chan bukankah foto ini sangat bagus?"
"Akan aku jadikan walpaper ku. Haahh ternyata tidak sia-sia aku kemari, aku benar-benar beruntung." Rancaunya begitu gembira.
'Kapan ini akan segera berakhir,' batin Hinata sekali lagi disertai helaan napas lelah sangat-ia akan gila sungguhan sekarang.
"Baiklah Gaara sudah, Sasori sudah, Sai sudah. Apakah ada yang belum?" ucap pembawa acara yang sedikit dibuat buat. menyebalkan!
"Sasuke-kun~ Sasuke-kun~ Sasuke-kun~"
"Ah..baik baik dan yang terakhir siapa yang ingin bertanya pada Sasuke?" otomatis seluruh remaja mengacungkan jari sambil berteriak.
'Astaga apa mereka semua harus berteriak berlebihan seperti ini?' batinya lelah.
'Apalagi untuk pantat ayam berlidah tajam dan menyebalkan itu?' lagi lagi Hinata hanya bisa membatin.
"Nah Sasuke-san siapa yang anda tunjuk?" mendengar namanya saja Hinata mulai jengah apa lagi harus melihatnya lama lama. Oh no!
Dan Hinata kemudian berdiri berniat keluar dari tempat yang menyiksa telinga dan moodnya sebelum sebuah suara menghentikanya.
"Gadis pendek berambut sepunggung, dengan seragam sekolah yang berdiri di sana."
"Siapa?" tanya Hinata pada dirinya sendiri, kemudian menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dan sepertinya hanya dirinya yang berdiri diantara bangku penonton sekarang, tak lupa dengan pandangan seluruh penonton padanya. Ayolah bukankah kalian juga tahu jika Hinata tak suka menjadi pusat perhatian? Sial!
Kemudian menoleh kearah sumber suara dan mendapati seseorang yang menatapnya dengan pandangan tajam tak lupa dengan seringai menyebalkanya, 'Dasar ayam menyebalkan,' gerutu Hinata dalam hati kemudian segera mengalihkan pandanganya pada Matsuri seolah bertanya, 'Apa pantat ayam itu benar-benar menunjukku?'
-dan hanya ditanggapi anggukan kepala dari Matsuri.
'What the h—aish.'
"Berhenti menggerutu, dan cepatlah turun nona." Dan saat itu Hinata bersumpah melihat pantat ayam itu menyelipkan kata pendek dengan pandangan mengejek padanya, 'Dia benar-benar ayam menyebalkan.'
"Maaf nona yang disana bisakah anda segera turun?" menghela napas Hinata hanya bisa pasrah sekarang.
Jika itu orang lain mungkin tak perlu waktu lama untuk menyuruhnya turun. Tapi sekali lagi ini adalah Hinata, Hyuga Hinata yang tak tertarik dengan hal semacam ini.
Dengan langkah enggan Hinata mulai turun. 'Ya ampun, bagaimana bisa ada orang yang menatap orang asing seperti itu?'
Hinata melangkah semakin dekat.
'Aku heran, bagaimana bisa ia mempunyai banyak fans seperti ini?'
Semakin dekat.
'Benar-benar pandangan yang tak layak diberikan pada orang.'
Semakin dekat lagi.
'Mengerikan dan juga menyebalkan.'
Dan Hinata sudah berdiri tepat di hadapannya. Tidak ada teriakan histeris dari Hinata atau sebuah kamera untuk meminta foto bersama. Yang ada hanya tatapan tajam dari salah satu pihak yaitu Hinata dan Sasuke terlihat santai seperti tak terjadi sesuatu sama sekali.
"Maaf nona.."
"Hinata, Hyuga Hinata" ralat Hinata cepat.
"Oh baiklah nona Hinata-san, apakah ada yang ingin anda tanyakan pada Sasuke-san?"
"Tidak ada," ucap Hinata tidak mengalihkan pandanganya sama sekali seolah menantang.
'Gadis ini boleh juga,' pikir Sasuke kemudian menyeringai tipis
"Ah~ kalau begitu, apakah anda ingin berfoto bersama?"
"Tidak." Dan sukses membuat Sasuke mengerutkan alis,'Menantangku heh'.
"T-tidak?, ah~ mungkin nona ini malu kalau begitu bolehkah saya bertanya?"
"Silahkan."
"Sebagai fans tentu ada yang anda sukai dari seorang idola, bolehkah saya tahu apa yang membuat anda menyukai Sasuke san?"
"Tidak ada." Sasuke sedikit tersenyum dan Hinata bingung. 'Kenapa dia malah tersenyum begitu? Benar-benar gila!' pikirnya jahat.
Tak mau kalah Hinata kembali buka suara. "Dan biarkan saya menjawab pernyataan anda Uchiha-san." Dan Sasuke kembali menatapnya. Saat itu hinata sempat terpaku dipandang tiba-tiba seperti itu. Namun sepertinya Hinata berhasil mengatasinya.
"Menarik simpati? Anda? Maaf, tapi saya tidak akan pernah melakukan hal yang tidak berguna semacam itu."
"_"
"Fans fanatik? Aku? Apa anda sedang bercanda? Mengingatnya saja membuatku ingin tertawa."
Sasuke masih diam.
"Apakah saya menjawab pernyataan anda tuan Uchiha-san?"
"Dan pertanyaan mengenai apa yang saya sukai dari Uchiha-san jawabannya tidak ada, dari ujung rambut sampai ujung kaki .sama sekali. Bahkan menurut saya tatanan rambut anda begitu konyol," mendengar kritikan dari gadis di depanya tentang rambutnya membuat kening Sasuke sedikit berkedut, ia tak percaya.
Seorang gadis yang bahkan terlihat tak bisa apa-apa berani mempermalukannya? Sasuke sadar jika gadis di depannya saat ini benar-benar di luar dugaanya- dan hei bukankah tidak ada yang berani mengkritik model rambut seorang Uchiha kecuali orang yang ingin cari mati-dan gadis didepanya ini, 'mau cari mati'.
"Jadi, apakah saya boleh pergi sekarang? Dan satu hal lagi..saya bukan fans nya. Maaf jika saya bertindak tidak sopan permisi." Dan Hinata berbalik berjalan pergi.
Sasuke benar-benar kesal sekarang-seorang Uchiha dipermalukan? Dan bahkan oleh seorang gadis pendek imut ini? Emang Hinata beneran pendek ya? Lupakan! Tidak bisa!hal itu tidak akan pernah terjadi dalam kamus hidup seorang Uchiha Sasuke.
'Gadis ini benar-benar cari masalah sekarang.'
"Ahh~ haha~ mungkin ini ada sedikit kesalahpahaman-"
"Aku ingat dalam suatu acara ada yang bertanya mengenai hubungan asmaraku bukan?" potong Sasuke.
Mendengarnya Hinata pun berhenti.
"Sepertinya aku akan memberitahu kalian siapa dia", tambah Sasuke.
Merasa bukan urusannya Hinata kembali berjalan.
"Kau pikir kau akan pergi kemana, Hyuga Hinata", Merasa namanya disebut Hinata berhenti dan kemudian berbalik, dan melihat lagi-lagi pria itu menyeringai setan.
Hinata mulai dongkol sekarang-andai kau sadar jika kau telah membuat kesalahan besar Hinata-. Pria ini benar-benar, 'apa maksudnya?'
"Maaf Sasuke-san?", tanya pembawa acara memastikan sementara Sasuke menatap Hinata dengan seringai yang tak pernah lepas dari wajah tampannya. 'Kubalas kau pendek'.
Kemudian berjalan mendekati Hinata, sedang Hinata hanya menatapnya dengan kebingungan, 'Mau apa dia sekarang?' entah kenapa perasaannya mulai tak enak dan ia sedikit khawatir, cara memandang orang itu sedikit berbeda dari sebelumnya, entahlah dan benar-benar membuatnya takut kali ini. Sementara Sasuke semakin mendekat dan terus mendekat, "Sepertinya kita tak bisa menutupi hubungan kita lagi Hime?"
Hinata loading.
"A-apa maksud anda?" hinata bertanya bingung.
Sasuke berhasil menangkap pergelangan tangan Hinata. Hinata terkejut tentu saja.
"Gadis ini-" Sasuke menyeringai dan Hinata semakin tak paham.
"Adalah kekasihku", jdeerrr
Tambahnya dengan tegas dan lantang kemudian menarik tangan Hinata keras hingga tubuhnya menubruk dada bidangnya-Sasuke memeluknya-yang membuat seluruh penghuni studio kaget bukan main termasuk Matsuri dan seluruh pemain sky high juga Hinata sendiri yang telihat terkejut dengan pandangan membola, dan detak jantungnya yang menggila.
"A-apa yang anda lakukan?" teriak Hinata disela dekapan Sasuke.
"Sepertinya ini akan jadi menarik, hm?" bisik Sasuke tepat ditelinga Hinata. 'Dia gila!'
"L-lepas!" dengan sedikit gemetar Hinata berusaha melepaskan pelukan sepihak dari Sasuke namun naas dekapan Sasuke malah semakin erat pada tubuhnya.
"Bukankah kau yang memancingku huh~?" dan semakin erat lagi.
"Akan aku buatkan permainan yang menyenangkan untukmu, dan..jangan harap aku mau melepaskan dirimu begitu saja atas kelancanganmu mempermalukanku bocah pendek." tambah Sasuke.
Sedang Hinata benar-benar shock sekarang, kenapa bisa jadi runyam begini? Apa tindakannya tadi begitu ceroboh? Apa yang akan terjadi padanya sekarang? Bodoh! Hinata bodoh!
"Sasuke-kun~" gumam tak percaya dan kaget dari seorang yang berdiri tak jauh dari tempat Sasuke dan Hinata berada.
Kejadian mengejutkan dan diluar dugaan yang berhasil memporak- porandakan seluruh penghuni studio, permainan seorang Uchiha Sasuke yang tanpa sadar akan merubah kehidupannya secara perlahan, sebuah permainan yang mulai menjungkir balikkan kehidupan Hinata yang tenang, juga perasaan seseorang yang hancur. Bisakah ini disebut sebagai takdir kebetulan yang menyenangkan? Entahlah!
Tbc~
Hallo Minna-san, saya seorang newbie dan ini adalah project pertama saya, maaf jika kurang greget. Mohon bantuannya. sankyu~ :-D
Review Please
