"Baek! Ada telepon yang masuk, angkat!"
Pemuda manis yang tengah memakan keripik kentangnya itu mengangguk dan cepat-cepat memakai headphone-nya kembali. Ia mendekatkan bibirnya kearah microphone yang ada didepannya,
"Oke, guys. Ada telepon yang masuk, siapapun yang menelepon. Selamat kau orang pertama yang akan bercerita padaku malam ini." Pemuda yang memiliki wajah semanis seperti gadis itu terkekeh kecil. Ia mengacungkan ibu jarinya pada seseorang—salah satu staff—yang berada diluar ruangan tempatnya siaran.
Oke, Baekhyun. ini hari pertamamu berkerja! Lakukan yang terbaik! –batinnya.
"Hallo? 89,5 Teenage Radio fm, dengan DjByun disini. Siapa disana?"
Baekhyun mengernyit heran ketika penelepon diseberang sana tidak menjawab, hanya ada sebuah deru nafas berat membuatnya bergidik. "Oke, mungkin orang ini gugup. Hallo?" Baekhyun mencoba menyapa sekali lagi.
Masih tidak ada jawaban. Baekhyun mencoba sabar.
"Jika masih tidak ada jawaban, aku tutup. Masih banyak pendengar yang mau menelepon."
Seseorang disamping Baekhyun hanya menghela nafasnya mendengar nada ketus Baekhyun. Baekhyun memang seperti itu, Luhan—nama pemuda itu—cukup memakluminya.
"Baiklah akan kututup!"
"Tunggu!" Baekhyun tersenyum miring ketika si penelepon mulai angkat suara. Dan..mendengar suara berat si penelepon membuat senyuman Baekhyun hilang perlahan. Jangan-jangan yang menelepon ini sudah berumur 30-tahunan? Ahjussi? Astaga, aku sangat tidak sopan tadi.. tapi inikan stasiun radio khusus remaja..
"Yo! hallo BabyByun? Maaf tadi aku agak gugup mendengar suara indahmu menyapa gendang telingaku. Oh lembut sekali, jika untuk mendesah pasti erotis. Sangat cocok dengan wajah manismu dan tubuh mungilmu. Tapi, yeah—bisakah kau jangan terlalu ketus? Aku semakin gemas padamu jika kau ketus seperti itu. aku tidak ingin bercerita apapun, hanya ingin mengatakan.. selamat bekerja dihari pertama sayang, Aku mencintaimu~"
Mulut Baekhyun sontak menganga dengan lebar, dia segera membanting toples keripik kentangnya.
"YA! NUGUSEYO?"
Orang diseberang sana terkekeh, "Suami masa depanmu."
Dan semenjak saat itu, Baekhyun selalu menerima telepon dari penelepon misterius itu pada saat jam 21:24. yeah setiap Baekhyun siaran..
Anggara Dobby present;
89,5 FM TeenageRadio
.
Genre : Humor. Romance (yekali-_-) Mystery—agak horror(gayakin gue)
Pairing : Chanbaek! Park Chanyeol—Byun Baekhyun/slight : Hunhan!
Setting : Radio!au
Rate : T—tobat.
Length : twoshoot/threeshot atau shoot-shoot'an/?
.
a/n : gue gatau ini ide muncul tbtb, maaf kalo ada kesalahan—ya namanya manusia. Cuma buat hiburan aja gaess. FF CB pertama gue, yiha! ABSURD FICT GUYS (ciri khas gue) non EYD! Banyak bahasa gawl bro. And last… read and review cantik? :*
..
..
…
Baekhyun menyandarkan tubuhnya dikursinya, sedikit meregangkan ototnya yang terasa kaku. Ia memutarkan sebuah lagu dulu untuk para pendengar selama Ia beristirahat. Ia baru saja membacakan beberapa e-mail yang masuk dari para pendengar—ini malam minggu, dan acara malam ini adalah 'segmen cinta'. Dan selama membacakan e-mail itu Baekhyun terus tertawa-tawa (sampai Luhan mengiranya kesurupan hantu radio), semua pendengarnya meminta saran padanya dan curhat padahal jelas-jelas Baekhyun sangat buta dengan yang namanya cinta.
Demi menjaga imej dan tidak mau dikatai Jomblo ngenes, Baekhyun memberi saran dan masukan seadanya seperti;
(ps : italic adalah isi e-mail)
From : aMberJLiu
"Byunnie oppa, aku mempunyai masalah dengan kekasihku ;(( dia bilang kami sudah tidak cocok, karna setiap kali kencan dia selalu memakai baju berwarna pink dan aku memakai baju berwarna hitam, dia memaksaku untuk pakai baju berwarna menggelikan itu! aku kan tidak suka. Aku kesal! Aku ilfeel, tapi aku cinta. Jadi aku harus bagaimana? EOTTOKHAE?!"
Baekhyun sontak tertawa—tapi tidak terlalu kencang nanti Luhan akan memasukan mulutnya dengan gumpalan kertas lagi.
"Oke, oke. tenang Amber-ssi, jangan sampai membanting laptopmu sendiri. Um, aku hanya ingin mau mengatakan. Jika kalian saling mencintai, untuk apa mengakhiri hubungan hanya karna warna kesukaan masing-masing? Semua orang 'kan mempunyai selera yang berbeda-beda. Lagipula gunanya mempunyai kekasih adalah untuk melengkapi perbedaan." Baekhyun mengibas poni rambutnya merasa perkataannya sudah sangat bijak seperti pakar cinta. Membuat Luhan yang berada disebelahnya mendengus sebal.
"dan Oh ya, sebenarnya yang lelaki itu kau atau kekasihmu?" tanya Baekhyun polos.
Luhan menepuk keningnya, "Yaampun baek, tentu saja pengirim e-mail itu seorang wanita! Dia saja memanggilmu 'oppa'."
"Kenapa kekasihnya yang sukanya warna pink? Mereka bertukar jenis kelamin?"
"LANJUTKAN SAJA BACA E-MAILMU BACON!"
Baekhyun meneguk ludahnya dan cepat-cepat membaca e-mail yang masuk lagi. memangnya ada yang salah dengan pertanyaannya? Oh iya, Luhan hyung kan suka warna pink..pantas dia marah. –batin Baekhyun.
"Cih, Luhan hyung semakin sensitive saja seperti wanita PMS—oke maaf hyung! Turunkan kursimu! Baiklah pendengar, maaf karna kericuhan kami. Aku akan membacakan lagi e-mail yang masuk." ucap Baekhyun.
From : KimKaisexy
"Aku tidak mau banyak berbicara, karna aku malas mengetik banyak. Aku hanya ingin e-mailku dibacakan dan orang yang kusuka mendengar ini. Ehm, DJ Byun atau DJLu bisa bacakan e-mailku dengan besar kan? Oke, untukmu Do Kyungsoo! Namja pendek bermata tidak santai dan hobby memarahiku tapi manis dan menggemaskan…AKU MENCINTAIMU! TERIMALAH SURAT CINTAKU DILOKERMU! AKU TIDAK MAU TAHU, KAU HARUS MENERIMAKU DAN MAU BERKENCAN DENGANKU BESOK MALAM! KALAU TIDAK AKU AKAN MENCULIKMU DAN MEMPERKOSAMU! sudah itu saja. Terimakasih."
"Wow, wow. santai KimKai-ssi, kau pemberani sekali! Jjang! Aku sudah membacakannya dan semoga Do Kyungsoo mendengarnya ya hehe." Baekhyun tertawa kecil.
Luhan ikut mengomentari isi e-mail yang baru saja Baekhyun bacakan itu, "Hey, KimKai-ssi, kau mau menyatakan perasaanmu atau mau membuat anak orang takut hah? Gila! jangan sampai Do Kyungsoo benar-benar kau perkosa."
Kedua pemuda manis itu tertawa bersamaan, ada-ada saja pengirim e-mail itu.
"Oke, baiklah, sepertinya ada—woah! 15 e-mail baru masuk. Akan kubacakan lagi ya?" ujar Baekhyun.
From : oohsehun_
"Untuk Luhan kethayanganku, thuaramu thangat manith malam ini apalagi jika tertawa..aih! bithakan kita bertemu? Aku ingin thekali melihat wajahmu, pathti thangat manith dan menggemathkan :D sebenarnya aku ingin mengirim ini thejak lama, namun aku mathi malu hehe. Jaga kethehatanmu ya! dan jangan lupa makan malam ruthaku, tharanghae :* (dan beribu emoticon yang sama memenuhi halaman e-mail)"
Luhan hanya bisa mengerjab-ngerjabkan matanya, "Baek..sejak kapan kau cadel huruf S?"
"Aku tidak cadel! Di isi e-mail ini memang tertulis seperti itu, astaga! Orang idiot mana yang sampai menulis saja ikut-ikutan cadel. Ugh lidahku terasa terbelit." protes Baekhyun.
"Oh ya?" Luhan segera menatap layar monitor didepannya dan membaca isi e-mail tersebut. Seketika wajahnya memerah dan Ia tersenyum sangat lebar. "Hey ini e-mail untukku! Ahahaha"
"Astaga, aku punya fans baru lagi? Hahaha aku serasa seperti artis."
Baekhyun hanya menatap Luhan datar. Wajah partner-nya itu berbinar sekali seperti baru saja mendapatkan kecupan gratis dari Jenifer Lopez—itu hanya perumpaan Baekhyun sih.
"untuk Oh Sehun, terimakasih pujiannya. Kau mau kita bertemu? Haha aku sih mau-mau saja, kau mau dimana? Kapan? Aku pasti bisa meluangkan wak—"
"Ya! hyung! Ingat kita sedang on air bukan sedang ajang mencari gebetan, aku tahu kalau kau jomblo. Tapi tidak usah flirting dengan pendengar yang tidak jelas asal-usulnya it—MMMPH!"
"Baiklah, DJLu disini~ aku yang akan membaca e-mail sekarang karna DJByun tiba-tiba sembelit. Oke, sampai dimana tadi?" ujar Luhan seraya melirik Baekhyun yang sedang berusaha mengeluarkan gumpalan kertas dimulutnya. Luhan terkekeh dan kembali membacakan beberapa e-mail yang masuk.
…
Yah begitulah sekiranya kejadian 10 menit yang lalu.
Sudah sebulan Baekhyun bekerja sebagai penyiar radio disini, dan Ia sudah mendapat respon yang baik dari para pendengarnya. Bahkan para pendengar itu mengklaim diri mereka sebagai Byunisme—penggemar berat Baekhyun. Baekhyun senang-senang saja karna dirinya ternyata disukai banyak orang, padahal Baekhyun merasa Ia biasa-biasa saja saat siaran, bahkan terkesan ceplas-ceplos.
Baekhyun dan Luhan adalah penyiar favorit Teenage Radio ini, jadwalnya hanya setiap malam Jumat, sabtu dan minggu. Inginnya sih Suho—atasan mereka—memperkerjakan mereka setiap hari (agar rating radionya menaik dan uang tambah mengalir) tapi langsung ditolak mentah-mentah oleh Baekhyun.
Dia butuh waktu bermalas-malasannya omong-omong, karna Baekhyun bekerja disini memang bukan mencari uang (orangtuanya masih sehat walafiat untuk menafkahinya) tapi karna ingin meluangkan waktunya yang kosong saja—untung-untung mencari pengalaman kerja.
Baekhyun sendiri adalah salah satu mahasiswa tingkat satu jurusan jurnalistik di Sinhwa University. Banyak yang menyukainya, karna Baekhyun adalah anak yang mudah bergaul dan pandai berbicara dengan kata lain, cerewet dan berisik. Suaranya pun sangat bagus, Ia sering menjadi vocalist saat pensi. Dan memecahkan beberapa kaca jendela kampus saat mencapai nada tinggi—ini kata Jongdae sih, dia memang berlebihan dan tidak menyadari kalau suaranya lebih menyakitkan telinga.
Banyak yang bilang..Baekhyun itu cantik dan manis.
Dan Baekhyun akan dengan senang hati menendang orang yang mengatakannya cantik.
"Aku tampan! Kau tidak lihat wajahku mirip dengan Tom Felton?" –itulah yang sering Baekhyun katakan saat ada orang yang menyebutnya cantik.
Yeah, tapi faktanya kau lebih cantik dari Kim Taeyeon.
…
Baekhyun POV
Aku menguap malas dan sesekali memejamkan mataku, kalau saja Luhan hyung tidak memukul kepalaku aku pasti sudah tertidur dan bermimpi indah. Aku mengerang sakit, tangan Luhan hyung pasti tulang semua, kepalaku nyeri.
"kau bekerja-bekerja saja, jangan urusi aku. Aku ngantuk tahu!"
Luhan hyung menatapku tajam—tuh kan, aku salah apa lagi? lama-lama dia seperti Ibu tiri. Dan aku cinderellanya. Cinderella yang tersakiti dan terniaya hiks—tunggu! aku 'kan lelaki, kenapa harus jadi Cinderella?
Oh yeah, mungkin karna aku cantik—kata teman-temanku ya.
"Giliranmu baek! Aku sudah selesai." ucap Luhan hyung seraya melepas headphone-nya.
Aku melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 21:15 . oh ya, ini giliranku yang menerima telepon dari para pendengar. Aku senang segmen ini, karna bisa mendengar curahan hati pendengar yang rata-rata galauers itu. Haha sedih sekali hidup mereka yang menangis karna cinta—em, oke, Ibuku mengajariku untuk tidak menjadi anak yang kejam.
"Tunggu! aku yang menerima telepon?" tanyaku pada Luhan hyung.
"bukan, Miranda Kerr. ya tentu saja dirimu, kau ini kenapa sih?"
Apapula membawa-bawa Miranda kerr.
Seperti ada sesuatu yang mengganjal ketika aku harus menerima telepon jam segini. Apa ya?
"Aha! Baek, kau memikirkan penelepon misterius yang mengaku Suami masa depanmu itu ya?"
Aku segera menoleh kearah Luhan hyung. Seseorang yang sudah kuanggap sebagai hyung-ku itu hanya cengar-cengir tidak jelas, ewh menyeramkan. Wajah cantiknya tidak pantas bereekspresi seperti itu. mendengar ucapan Luhan hyung barusan membuatku lemas dan kembali mengantuk.
Penelepon bersuara ahjussi mesum yang tidak pernah absen menelepon saat aku siaran pada jam segini. Itu penyebabku kembali mengantuk. Sialan! Aku baru ingat malam ini orang itu belum menelepon. pasti dia akan menelepon dan berceloteh tidak jelas lagi.
Aku menyebutnya 'Hantu mesum'
Iya, karna dia misterius seperti hantu. Tidak pernah memberi tahu namanya dan menelepon hanya saat jam 21:24 setelah itu menghilang. Idiot! Sok misterius, dia pikir aku penasaran dengannya begitu? Tch mimpi saja. aku tidak akan mau bertanya ini-itu dengannya, ataupun menanyakan dia sudah mempunyai kekasih atau belum dan tidak perduli kekasihnya cantik atau tidak. Yang pasti aku lebih cantik dari kekasihnya—em, o-oke lupakan kalimat terakhir.
Dan untuk mesum, orang itu memang pantas mendapatkan panggilan seperti itu. bayangkan saja, minggu kemarin dia bilang ingin merasakan bibirku. Bukankah sangat kurang ajar? Kekasihku saja belum pernah menciumku dan dia malah ingin menciumku?!
Oh iya aku tidak punya kekasih. Lupakan.
Dan yang lebih menyebalkan lagi adalah banyak para pendengarku yang mendukungku untuk berpacaran dengan si hantu mesum itu—mereka menyebut diri mereka sebagai shipper DjByun dan hantu seksi. Kenapa mereka bilang hantu seksi?
Ya, karna mereka bilang suara penelepon misterius itu terdengar sangat seksi. Cih, menurutku malah seperti kerbau menguap. Lagipula mana mau aku berpacaran dengan seseorang yang tidak jelas bentuk dan rupanya itu. Maaf saja, aku memiliki kriteria yang tinggi. Aku ingin kekasihku memiliki tubuh tinggi, tegap, gentleman, dan bisa membuatku terus tertawa dan tersenyum.
Pasti menyenangkan.
"Baek! Ada telepon masuk!"
Luhan hyung menyadarkan lamunanku. Aku segera memasang headphone yang melingkari dileherku. Dan menekan tombol terima di hybrid telephone.
Sebelumnya aku mengecek suaraku dulu, seorang penyiar professional harus melakukan ini agar suaranya tetap bagus oke? "Ekhem, cek bintang satuduatiga pagar. Bagus? Oke, mulai."
"Ehm ehm, Hallo? 89,5 Teenage Radio fm. Dengan DjByun disini? siapa disana?"
"Suami masa depanmu, sayang."
DEMI BOKONG KUDA LAUT! tuh 'kan hantu mesum itu yang menelepon. Ingin rasanya aku membanting audio mixer didepanku kalau saja aku tak ingat Suho hyung akan menendangku jika aku melakukannya. Aku melirik jam dinding dengan cepat.
Sialan, jam 21:24.
Aku melirik Luhan hyung yang sedang menahan tawanya, mencoba memberikan kode 'hyung-kau-saja-yang-berbicara' padanya.
"wajah anak anjing dibuangmu tidak mempan padaku, sudah bicara sana dengan kekasihmu itu!"
"Ya! Dia bukan kekasihku!" protesku, rasanya ingin sekali menenggelamkan wajah menyebalkan Luhan hyung dikolam ikan hiu. Luhan hyung terkekeh dan mulai berjalan keluar ruangan untuk menikmati waktu istirahatnya. Aku sendirian sekarang..
"Ya, aku memang bukan kekasihmu tapi jodohmu."
Hidungku kembang kempis mendengar suara menyebalkan itu. "Mimpi saja sana! Aku tidak mau punya jodoh yang tidak jelas dan idiot sepertimu."
"Terimakasih pujiannya sayang hehehe."
Aku 'kan tidak memujinya kenapa dia malah berterimakasih? Dasar otak dilutut. "Sudah cepat, katakan apa maumu?aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan celotehanmu. Masih banyak yang mau bertelepon."
"Mauku? ya, simple saja sih. Tolong naikan dulu resleting celanamu, aku jadi gugup."
a-apa? Resleting celanaku terbuka?
Aku buru-buru melihat kearah bawah dan sialan! Bagaimana penelepon itu bisa tahu resletingku terbuka? Aku membenarkannya dengan panik, ugh sialan! Pasti aku sedang ditertawakan oleh seluruh pendengar radio ini. Benar-benar kurang ajar penelepon ini!
"Apa yang kau katakan? Celanaku baik-baik saja!" bohongku. Plis, aku tidak mau dipermalukan.
"Jangan berbohong Baekkie, lihat! Lihat! Wajahmu memerah—wow manis sekali! Aku jadi ingin mencium pipimu."
"Kau ini! Jangan melantur sialan! Akan kusumpal bibirmu nanti ya!" oke, baiklah aku benar-benar dibuat jengkel oleh orang yang wajahnya saja tidak kuketahui itu.
"disumpal dengan bibirmu, tidak apa-apa kan?"
"Yaa, tidak apa-apa. Sehabis itu aku akan memotong bibirmu dan mencabik-cabik wajahmu dan kulempar kau kekandang singa betina yang sedang lapar." ucapku dengan nada tenang. Apa kubilang, dia memang pantas kujuluki hantu mesum.
"Astaga, jangan kejam seperti itu Baekkie sayang. Nanti tubuhmu bertambah pendek."
Celana dalam kakek Sooman! Ketiak anjing laut! upil kerbau! Asdgafshdjdkflfjsl!
Orang ini benar-benar membuat kesabaranku habis. Andai orang ini ada didepanku, sudah kupastikan aku akan benar-benar memotong seluruh organ tubuhnya.
"Wajah marahmu menggemaskan sekali Baekkie! Yatuhan, padahal kau sedang marah tetapi kenapa wajahmu tetap unyu seperti itu sih? aku jadi tidak tahan untuk mencubitnya."
"Darimana kau tahu aku sedang marah?" tanyaku heran. Kadang aku bingung dengan penelepon misterius ini, dia selalu tahu apa yang sedang kulakukan ketika sedang siaran. Aku bergidik ngeri memikirkan kalau penelepon ini benar-benar hantu. Hih.
"Aku 'kan jodohmu..jadi aku tahu segala apa yang sedang kau lakukan."
"Oh ya? Coba tebak aku sedang apa sekarang?" Aku menyeringai seraya bercermin dicermin kecil milik Luhan hyung. Haha pasti dia tidak bisa menebaknya aku sedang melakukan apa, mati saja kau penelepon sialan! Pasti dia sedang berfikir keras saat ini.
"Kau sedang bercermin. Ayolah Baekkie, wajahmu sudah cantik jangan kau pandangi terus kekeke~"
Apa?
Aku segera melirik kesegala arah. Bagaimana dia bisa tahu? kenapa tebakannya sangat benar? apa jangan-jangan dia…ada disini? menguntitku?
"Hey hey Baekkie sayang, tenanglah! Kenapa kau tiba-tiba panik seperti itu? ada apa hm? Aku jadi ikutan panik."
Tuh kan. Dia bahkan tahu kalau aku sedang panik sekarang. Aku melepas headphone-ku dan segera berlari keluar ruangan—mencari si penelepon misterius itu. aku yakin dia ada disini!
"Baek kau mau kemana?! Hey kau masih on-air!"
Aku melirik kesana-kemari. Hanya ada Luhan hyung yang sedang memakan ramyeon cup-nya dan Jongdae yang sedang memainkan laptopnya dengan mata yang terkantuk-kantuk.
"kenapa kau keluar Baek?" tanya Luhan hyung.
"Apa kau melihat seseorang yang lain ada disini?"
Luhan hyung menggeleng, "tidak, hanya ada aku, kau dan Jongdae disini."
"Benarkah?"
"tentu saja. sudah sana kembali siaran! Jangan makan gaji buta ya!"
Aku mendengus sebal dan kembali masuk keruangan penyiaran, memangnya gaji punya mata sampai dia bisa buta? Ada-ada saja Luhan hyung. baiklah aku merasa aneh sekarang, kenapa penelepon ini bisa tahu segala kegiatanku?
Jangan-jangan…dia benar hantu? Jadi selama ini aku berbicara pada hantu begitu?
Aku segera duduk dikursiku dan kembali memasang headphone. Masih terdengar suara penelepon gila itu yang memanggil-manggilku dengan sebutan 'Baekkie'. Lucu sih nama yang Ia berikan, tapi aku measa seperti anak anjing.
"Hey kau! sebenarnya kau siapa huh?" tanyaku.
"Suami masa depanmu, Byun Baekhyun.."
Bahkan dia tahu nama asliku, hiks. Aku benar-benar seperti merasa diikuti dan diperhatikan. "Aku serius! Siapa kau sebenarnya? Jawab aku atau aku tidak akan lagi menjawab panggilan darimu!"
"Ah, kau mulai mengancamku. Tapi sayangnya, aku tidak bisa memberitahu namaku padamu."
"Ya! Kenapa?!" seruku marah.
"Woah kau mulai penasaran denganku. Kau menyukaiku ya? haha."
"B-bukan! Cih mimpi saja sana, aku tidak akan menyukai orang absurd sepertimu. Aku hanya…hanya..takut jika kau memang benar hantu."
Aku menggigit bibir bawahku, pasti seluruh pendengar akan mengiraku idiot. Masa bodoh, yang penting aku sudah mengeluarkan pertanyaan yang mengganjal dipikiranku.
"kalau aku memang hantu..bagaimana?"
Mataku membulat. Aku mengusap-usap kulitku yang tiba-tiba merinding. O-oke aku memang takut hantu, jangan ditertawakan plis. Aku mempunyai pengalaman buruk dengan makhluk yang tidak memiliki raga dan berwajah menyeramkan itu.
"Aku sudah lama meninggal, tepatnya dua tahun lalu. Aku dibunuh dengan cara yang tidak wajar, karna itulah aku masih bergentayangan dan mencari seseorang yang telah membunuhku.. yeah, terserah saja sih kau mau mempercayainya atau tidak. Karna aku tak perduli."
"K-kau bercanda..?"
"untuk apa aku bercanda, memangnya hantu bisa bercanda? 'kan kau sendiri yang ingin mengetahuiku."
Aku meneguk salivaku. Luhan hyung..aku butuh kau sekarang! Aku benar-benar takut, jadi dia benar hantu? Aku tidak mau melirik kemana-mana, hey! Siapa tahu saja kan ketika aku menoleh lalu aku langsung disuguhi penampakan menyeramkan si penelepon misterius ini?
"Jangan takut seperti itu Baekkie..aku tidak akan menyakitimu kekeke~ wajah ketakutanmu sangat lucu, astaga."
"Ya! Jangan mengangguku! Bukan aku yang membunuhmu, pergi jauh-jauh ketempat asalmu!" aku berseru seraya memejamkan mataku. Bahkan aku bisa merasakan keringat membasahi pelipisku. Benar-benar mengerikan ketika kau terus-terusan ditelepon oleh hantu dan ternyata hantu-nya selama ini berada didekatmu!
Sialan, apa salahku sampai aku diikuti hantu seperti ini?
"Aku akan terus menganggumu, karna Aku mencintaimu. Mulai sekarang kau bisa memanggilku.. Yeollie.."
"AAAAAAAA LUHAN HYUNG! AKU TIDAK MAU SIARAN LAGI!"
-oOo-
..
-oOo-
Gara's note :
Tahu kok. Gaseru.
Lanjut apa udahan nih?
Cuma hasil keisengan gue doang sih -_- wkwk. Yaudahlah yang suka, sok atuhlah kasih komentarnya dikotak review ;;) FF pertama Chanbaek gue sih Yahaaa :D
Peacesign,
Anggaraaaaa!
