Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Gather Roses © Screw
Gather Roses (Sequel) © Ichikawa Hikaru
Warning :
Lemon (NC-21), PWP, Typo(s), Song fic, gaje, abal, jelek
Pair : Kakashi x Sakura
.
.
"Ohayo, Saku-koi. Tidurmu menyenangkan semalam, Cherry?" Sakura merasakan seseorang berucap pelan di telinga kanannya. Suara ini...panggilan ini... dengan cepat Sakura menelengkan wajahnya ke kanan dan melihat siapa orang yang memanggilnya begitu. Sakura terkesiap. Siapa lagi yang punya suara yang semerdu itu di telinganya? Siapa lagi orang yang memanggilnya begitu kalau bukan...
"Kashi-koi!"
"Yo! Ojou-sama (my lady)"
"Hontouni (really)? Kakashi?" Sakura masih tidak perceya dengan penglihatannya sendiri. Apakah mungkin secepat ini? Baru tadi malam dirinya memimpikan pria ini dan tiba-tiba pria ini sudah ada di depannya?
"Hai (yeah), cherry." Ujar pria tampan itu sambil tersenyum. Sakura tidak dapat menahan dirinya lagi dan dengan segera dipeluknya pria yang lebih terasa seperti mimpi baginya, dan dengan segera sang pangeran pun merengkuh putri nya.
"Yokatta ne (thank goodness), akhirnya kita bertemu. Yokatta." Sakura masih saja membenamkan kepalanya dalam-dalam ke dada pria tampan yang direngkuhnya ini. Cukup lama mereka berpelukan, melepas rindu walau mereka baru saja bertemu tadi malam walau memang tidak nyata. Tapi, semuanya terasa berbeda sekarang, lebih mudah dan…menyenangkan. Sakura bisa dengan mudah meyakinkan dirinya bahwa apa yang ada di depannya ini adalah nyata, bukan mimpi. Mereka bisa merasakan matahari yang mengintip dibalik awan, angin yang berhembus sepoi serta wangi dedaunan yang hampir kering, disamping wangi tubuh masing-masing yang mereka coba hirup seakan pasangan mereka akan hilang lagi dalam sekejap mata. Tiba-tiba, Kakashi melepaskan pelukannya.
"Iie, aku masih mau begini!" Ujar Sakura manja.
"Hee, ternyata gadisku lebih manja dari pada yang aku kira." Kakashi terkekeh melihat wajah Sakura yang terlihat sebal karena tidak suka dikatakan manja.
"Apa aku tidak boleh memelukmu?" Tanya Sakura seraya mendongakkan kepalanya, menatap dalam mata heterokromia yang indah milik Kakashi. Kalau sudah dihadapan emerald itu, Kakashi pasti akan langsung tunduk. Dia telah banyak bertemu gadis dan melihat ke dalam mata mereka, tapi hanya emerald ini yang mampu membuatnya takluk.
"Hum, hanya kauu gadis yang boleh memelukku." Ucap Kakashi sambil menarik kepala Sakura lagi ke dada nya. Memeluk gadis itu erat. "Tatte (but)," Kakashi melepaskan pelukannya lagi dan manatap wajah Sakura yang tengah sedikit memerah. "Ada banyak hal yang harus kita bicarakan, cherry. Ayo ikut aku."
"Doko…desuka (to where)?"
"Ayo!"
====000====
Akhirnya mereka duduk berhadapan di sebuah café maid yang berada di kawasan Harajuku Street, café yang tempatnya berada di dekat tempat Sakura memasang tattoo rose nya.
"ne, Kashi-koi, kau tahu di dekat sini ada tempat memasang tattoo? Disanalah aku memasang tattoo rose ini." Sakura menyentuh sekilas belahan dadanya dimana tattoo rose kecil miliknya berada.
"Hn, aku tahu. Jika kau lebih mempertatikan tadi malam ada tattoo seperti kupu-kupu hitam di tubuhku." Jawab Kakashi sambil tersenyum kecil, seketika membuat wajah Sakura merah padam lagi.
"H-Hontou? Aku tidak melihatnya…" Sakura menunduk dalam berusaha menyembunyikan rona wajahnya yang kian memerah.
"Hooo, kau terlalu sibuk? Saku-hime?" Kali ini Kakashi mengeluarkan seringai menggodanya. Kata-kata yang hendak di keluarkannya untuk membantah perkataan Kakashi seakan tercekat di tenggorokannya. Kakashi menopangkan dagunya di tangannya, mulai memperhatikan wajah gadisnya yang tersembunyi dibalik helaian Pink cerah. Perlahan tangannya meraih rambut gadis itu, disentuhnya lembut, kemudian beralih ke pipi kanan gadis itu, kemudian di elusnya lembut. Sakura pun mendongak, kembali menatap wajah kekasih nya yang sempurna.
"Kau manis."
DEG.
Hanya dengan perkataan itu mampu membuat jantungnya bekrja lebih cepat dan wajahnya kembali tertunduk.
'A…apa yang harus aku katakan? Aku malu sekalii! .' gadis itu dalam hati.
"A-ano, aku benar-benar tidak melihatnya tadi malam." Akhirnya gadis bubble gum ini berani mengeluarkan suaranya serta mendongakkan kepalanya, walaupun wajahnya masih sedikit memerah.
"Hn? Haruskah aku menunjukkan lagi padamu malam ini, Koi?" Jawab Kakashi sambil tersenyum menggoda.
DEG. DEG.
"H-hentai no baka!" wajah gadis itu terbakar lagi. Dia benar-benar tidak bisa mengucapkan apapun kali ini.
"Are (Huh)? Tapi kau suka kan?"
"Hai." Jawab Sakura sambil terus menunduk, tanpa dilihat Sakura, Kakashi tersenyum lembut.
"Saku-koi? Bisa kau tatap aku sebentar? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Nada suara Kakashi begitu tenang, namun ada ketegasan di sana, Sakura kembali menatap pria itu.
"Sebenarnya, aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Aku juga baru pertama kali mengalami hal seperti ini. Kita tiba-tiba bertemu di dalam mimpi, hingga kita berada disini. Kau bahkan tak tahu siapa aku, tapi satu hal yang harus kau ketahui, Sakura, aku mengetahui siapa kau. Aku tahu bagaimana hidupmu, siapa teman-temanmu, dimana kau tinggal hingga hal yang paling kecil dalam hidupmu yang bahkan kau sendiri tidak menyadarinya. Kau tahu apa itu artinya, Sakura?" Kakashi mengatakan itu semua dengan kedua matanya yang lembut, mengujam hati Sakura dengan seketika. Membuat ribuan kupu-kupu seperti berkepak di perutnya. Dia tidak dapat mengeluarka suaranya, hanya sebuah gelengan singkat yang berarti dia tidak tahu siapa pria ini, mengapa pria ini tahu tentang dirinya.
"Tame ni, suki da yo. Iie, Aishiteru yo, Haruno Sakura. (it's because, I like you. No, I love you)"
DEG DEG DEG
Jantung Sakura berpacu cepat mendengar perkataan dari pria yang telah merebut hatinya sejak pertama kali mereka bertemu. Perlahan Kakashi meraih kedua tangan putih Sakura dan menggenggamnya seakan tangan Sakura itu adalah sesuatu yang sangat rapuh dan berharga, seperti tangan-tangan itu akan hancur menjadi debu jika ia menggenggamnya terlalu kuat. Namun Sakura masih dapat merasakan kehangatan dari tangan-tangan besar yang tengah menggenggam tangan mungilnya.
"Node, anata wa watashi no koibitodeshou ka (So, would you be my lover)? Diluar dari mimpi indah kita?" pertanyaan itu, walaupun telah didengarnya malam tadi tetapi sekarang terdengar ribuan kali lebih indah dan membuat air mata hampir menerobos turun dari matanya. Sakura tidak bisa lagi menyembunyikan senyum bahagianya, serta air mata bahagianya.
"Walaupun aku tak tahu siapa kau, aku akan tahu nanti. Tapi satu hal absurd yang aku ketahui tentang kau sekarang, kau mencintaiku kan?" Tanya Sakura masih tersenyum.
"Hai, Aishiteru, Hime."
"Aishiteru mo, Watashi no Ouji-sama (I love you too, my prince)" Kakashi pun tersenyum lembut, perlahan pria itu memajukan tubuhnya untuk melumat bibir Sakura singkat dan langsung di respon dengan baik oleh Sakura. Kakashi pun mengakhiri ciumannya dengan senyuman yang tak kalah lembut dari sebelumnya. mereka sedang bertatap-tatapan, mengagumi wajah pasangan masing-masing yang sangat rupawan dimata mereka. Tiba-tiba terdengar dering ponsel milik Sakura yang berada dari saku rok nya. Diambilnya ponsel itu dan dilihatnya siapa yang menelponnya.
"Siapa cherry?"
"Oh, ini dari Ino-chan. Sepertinya dia marah karena aku tidak menunggunya. Tidak usah diangkatlah." Sakura hendak menekan tombol reject di ponselnya namun terpotong oleh perkataan Kakashi.
"Teman mu yang pirang itu?"
"Hai. Hey? Dari mana kau tahu tentang Ino-chan?" Sakura mengrenyitkan alisnya heran.
"Katakan padanya untuk menyusulmu kesini. Tidakkah kau ingin memperkenalkan koibito mu pada nya?" wajah Sakura memerah lagi. Dengan segera di tekannya tombol hijau di ponselnya dan terdengarlah suara cempreng Ino yang kesal dari kejauhan sana.
"Hey, jidat! Dimana kau heh? Seharusnya kalau kau tidak bisa menunggu ku ya sudah!"
"Gomen, Ino-chan." Sakura berkata sambil menyesal karena itu kesalahannya.
"Hhh, ne, Saku-chan, kau dimana sekarang?" Tanya Ino pada Sakura. Semarah-marahnya Ino pada Sakura tapi setelah mendengar sahabatnya itu meminta maaf dengan nada yang seperti itu padanya pasti marahnya langsung lenyap.
"Kau tahu café maid yang ada di Harajuku street?"
"yang mana? Café maid yang ada di Harajuku street ada 2, Saku-chan." Jawab Ino dengan tidak sabar.
"Café maid yang ada di dekat tempat aku memasang tattoo?"
"Oh, ya, aku tahu dimana itu. Kau ada di sana Saku-chan?" Tanya Ino lagi.
"Hai. Bisakah kau datang kesini? Ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu." Sakura sengaja membuat sahabat pirangnya ini penasaran.
"Hee? Dare (who)? Kalau kau berniat mengenalkan cowok padaku, boleh-boleh saja sih." Ino penasaran.
"Ino no Baka, aku memang ingin mengenalkan cowok padamu, tapi dia bukan untukkmu!" Sakura sedikit sebal karena perkataan sahabatnya ini. Membayangkan pria di depannya ini bersama wanita lain saja sudah membuat hatinya panas. Diam-diam Kakashi tersenyum tipis, tanpa Sakura sadari.
"Oke. Kōsha (latter)!"
"Hn."
Klik.
"Ino-chan akan datang sebentar lagi." Sakura memberi tahu Kakashi.
"Hn." Hanya itu yang keluar dari mulut Kakashi, setelah itu mereka diliputi keheningan. Sebenarnya Sakura masih menunggu jawaban dari pertanyaannya yang dilontarkannya tadi untuk Kakashi. Tapi sepertinya Kakashi tidak berniat menjawab.
"ne, Kashi-koi, kau belum menjawab pertanyaan ku tadi." Sakura akhirnya tidak bisa membendung rasa ingin tahunya lagi.
"pertanyaan yang mana?" Tanya Kakashi tenang sambil menyeruput latte nya.
"dari mana kau tahu tentang Ino-chan?" Sakura agak sebal karena harus mengulang pertanyaannya lagi.
"Sudah aku katakan bukan? Aku mengetahui segala hal tentang mu." Kakashi tersenyum misterius.
"Are? Hhh, tapi sebelumnya aku bahkan tidak tahu nama keluarga mu." Tanya Sakura penasaran lagi.
"Hatake. Aku Kakashi Hatake." Kakashi berkata singkat dan hanya dibalas 'oh' singkat pula oleh Sakura. Mereka diliputi keheningan lagi.
"Hanya 'oh'?" kata Kakashi tiba-tiba.
"Hn. Kau mengharapkan apa? Aku tidak pernah mengenal kau sebelumnya." jawab Sakura jujur.
"Benarkah? Kau tidak pernah mendengar nama ku?" Tanya Kakashi lagi.
"Hn. Nande? Tapi aku merasa familier dengan nama itu." Sakura bingung sekarang.
"Nani mo. Tanoshii (it's nothing. Fun)" Kakashi terkekeh kecil.
"Tanoshii?" Sakura makin bingung. Saat Kakashi hendak menjelaskan lebih lanjut, pasangan itu mendengar sebuah suara cempreng yang memanggil nama Sakura dan tak lama kemudian Sakura merasakan ada yang memeluknya. Tenyata itu Ino Yamanaka, sahabat pirangnya.
"Ino! Sesak!"
"Hehehe, gomen, gomen. Hey, aku masih marah padamu tahu!" Ino mulai cemberut, kini gentian Sakura yang memeluknya.
"Hehe, ada seseorang yang ingin aku perkanalkan dengan mu."
"Dare?" Ino penasaran lagi.
"Kau ingat tadi pagi aku menceritakan tentang kekasih ku?" Sakura berusaha memberikan clue terlebih dahulu pada Ino.
"Kekasih khayalan yang ada di dalam mimpi mu itu?" Ino mengrenyitkan alisnya.
"Iie, bukan khayalan. Dia di belakang mu." Mendengar itu spontan Ino membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa kekasih pertama dari sahabatnya ini. Dan… Ino pun terkegun. Kaget.
"Ino-chan, namanya Hatake Kakashi. Kare wa watashi no koibito (he is my lover)." Jelas Sakura sumringah. Kakashi pun segera berdiri dan dengan sopan menyodorkan tangannya, mengajak sahabat kekasihnya berjabat tangan.
"Kakashi Hatake." Kakashi menyebutkan namanya sendiri. Ino masih tertegun beberapa detik, kemudian dia mendapatkan kesadarannya sendiri. Dengan agak ragu di jabatnya tangan pria itu.
"Ino Yamanaka." Kata gadis pirang itu. Masih dengan raut tak percayanya. Ino pun duduk di kursi yang ada di sebelah Sakura, namun Kakashi tidak duduk kembali.
"Nah, nona-nona, sekarang aku harus pergi, ada beberapa hal yang mesti aku bereskan sekarang juga." Kakashi tersenyum simpul pada kedua gadis di depannya, terutama gadis pink nya.
"Heee? Secepat ini, Kashi-koi? Ino-chan baru saja datang." Sakura dengan terang-terangan menunjukkan raut kecewanya dan membuat Kakashi teersenyum bersalah.
"Hai, cherry. Nanti malam aku akan datang kerumahmu. Jadi, tunggu aku oke?" Kakashi masih dengan senyumnya.
"Hn, aku akan menunggu mu." Jawab Sakura sambil tersenyum. Tiba-tiba Kakashi berjalan mendekat pada Sakura, meraih dagu gadis itu, menundukkan tubuhnya sendiri, kemudian mengecup singkat bibir gadisnya. Ciuman yang singkat, namun manis, sangat manis.
"Aishiteru, Hime-sama." Bisik Kakashi lirih di telinga Sakura.
"Aishiteru mo, Ouji-sama." Bisik Sakura lagi di telinga Kakashi.
Kemudian Kakashi menegakkan tubuhnya lagi, menundukkan wajahnya singkat pada Ino, kemudian berjalan dengan tenang menuju pintu keluar, masih diiringi dengan tatapan kaget dari Ino.
"Kakashi…Hatake…."
Fin / To Be Continue ?
Konbanwa, Minna-sama! Here Ichikawa Hikaru datang lagi membawa sequel dari Gather Roses! Hamba senang banget loh banyak banget yang nge review! Lemonnya hot banget ya? Fufufufu~ slapped. Oke, minna-sama, bagaimana pendapatnya tentang sequel ini? Jelekkah? Harus dihentikan atau dilanjutkan? Hhh, sebelumnya hamba mau minta maaf dulu karena hamba Hiatus tanpa bilang-bilang! *dicekik* Hontouni Gomenasai, efek banyak libur nih, jadi males banget nulis fic-_- tapi hamba akan mengusahakan update fic yang lain dan menambah fic baru ^^ daaaan, arigato buat review nya, juga bagi yang udah nge-request akan hamba buatkan secepat yang hamba bisa ya, hihihi. Hamba surprised banget dapet review dari Hikari Hyun Arisawa-senpai, soalnya hamba ngefans sama fic nya, malah sebenarnya hamba belajar nulis lemon dari beberapa author di FFN dan salah satunya Hikari-senpai loh, nyahahahaha *digeplak* domo arigatou senpai m(_ _)m
Big thanks to :
elang-hitam, Indira lupa akun, Aizawa Nami, yola-chan, miss-Ara-chan, J0e, ghie, Rinka Uchiharuno, mimi, SinisKunChan, anak hilang, Tabita Pinkybunny, Rizu Hatake-hime, Kurosaki Kuchiki, Hime Mitsuki, Melody chang, Vy VIP, Chisana Yuri, Jeremy de Hongki, Aiwha Katsushika, Kaminari to Mizu, Hikari Hyun Arisawa, Po3tra Kamikaze, tea-rose, Nay Hatake, Kirei kazuhito, Chima Geunma, azure d'bee, kimichi-kun, Kakasaku709, Reborn, Dha-chan, xoxo, arisu uchiharuno, cherryblossom, Aoi – Chan, naraino chan, Fun-Ny Chan D'JiNcHuUri-Q, nda-chan, Haha, Hikari Uzumaki Uchiha, Kanako Ayugawa
Teruus, hamba juga mau makasih lagi sama Dha-chan sama Rizu-chan. Ini gara-gara request Omae-tachi loh, hehehe :*
Terakhir, review ya :3
Keep or delete?
