Hai semua ^^ Micha disini mau buat cerita Fan Fiction berbahasakan indonesia di Fandom La Corda D'Oro~ Fanfic ini juga Fanfiction Indonesia yang pertama aku buat :3 *Curhat dulu ya(hadeeeh)*

Sebelumnya nih,aku nge-fans banget sama anime atau manga La Corda D'oro ini jadi aku mau buat FanFict La Corda berbasis imajinasiku sendiri(?)

Cukup dulu ya untuk pembukaannya-_- Enjoy!

[][][]

'Aku memang tidak suka denganmu.

Membuat orang lain tertawa seakan dirimu konyol seperti badut,mendapatkan perhatian layaknya aktris.

Tapi..aku sadar bahwa..

Semua yang aku lihat selama ini berbeda 180 derajat dari kenyataannya,dan ada sesuatu yang tersembunyi yang aku tidak pernah ketahui..

Ku akui,aku cemburu dengan keahlianmu,bermain violin walau itu tidak seberapa dan lagi,kau hanya seorang murid Departemen Umum.

Dan satu lagi,alasan aku tidak suka denganmu adalah..

Membuatku jatuh hati diam-diam..'

.

.

An Unclear Statement

By : Chanomiles

Disclaimer : Owned by Yuki Kure. I do not own anything.

Warnings : Based on my imajinations,typos,and the most one..NGGAK JELAS :' Don't like,don't read pls.

{}{}{}

Si gadis berambut merah berlari menuju tempat dimana siswa-siswi Departemen Musik berada. Meski jauh,Ia masih bersemangat mengayuhkan kakinya dengan cepat. Sepasang sepatu cokelatnya berbunyi dengan tempo cepat. Siswa-siswi Departemen Musik menujukan matanya ke siswi Departemen Umum itu. Ia tidak peduli,demi mimpinya yang akan dicapai,menjadi anggota ekskul musik di sekolahnya. Ia berhenti di depan pintu kayu cokelat tua yang terbuka dan mengadahkan kepalanya keatas.

'Oh? Aku benar. Ini kelas 2-A. Ini saatnya! Kahoko Hino,ganbatte ne!' teriaknya dalam pikirannya,menyemangati dirinya.

Saat ada seorang siswi berambut cokelat muda panjang sebahu keluar dari kelasnya,dengan terbata-bata,Ia angkat bicara,

''Pe-permisi. Aku mencari Manami Mori,wakil ketua ekskul musik Seiso Academy. Apakah benar dia ada di kelas ini?'' tanyanya ragu.

Lawan bicaranya tersenyum seraya mendengar namanya disebut dari bibir gadis itu.

''Ya,Aku Manami Mori. Ada perlu apa kamu mencariku dari Departemen Umum sampai kesini?" tanyanya dengan nadanya yang lembut.

Kahoko tersentak dengan jawabannya. Ia baru saja bertemu wakil ketua ekskul musik di Seiso Academy. Ia berkata dengan nada takut dan pelan, ''A-ano.. Sebelumnya,maaf kalau aku lancang..''

''Kenapa? Jawablah pertanyaanku.." Manami masih tersenyum dengan lembut.

''Bolehkah aku menjadi…anggota ekskul musik?" Tanyanya dengan nada pelan. Ia takut jika ada yang mendengarnya akan menertawakannya.

Setelah mendengarkan pernyataannya,Manami menjawab dengan hati gembira,''Ya! Dengan senang hati aku menerimamu! Aku tak percaya ada seorang murid Departemen Umum yang bisa bermain musik. Kau tahu,kau adalah seorang murid Departemen Umum pertama yang gabung ke ekskul musik!" Nadanya membara sampai-sampai mata murid-murid di sekitar koridor tertuju kepada mereka.

''Wah.. Sepertinya aku terlalu bersemangat ya..'' dengusnya kepada dirinya sendiri. Kahoko tertawa pelan.

''Wah sungguh,berita yang menggembirakan! Aku harus mengabari si 'Pangeran Es' kalau begini,''

Kahoko bertanya-tanya,''Pangeran Es?''

''Oh kau tidak tahu ya? Julukan itu tertuju kepada ketua ekskul kami,Len Tsukimori. Tapi kau harus hati-hati dengannya. Sifatnya sangat dingin seperti es. Memang,banyak yang tidak berani dengannya tapi tenang,aku berani kok. Kalau kau mau meng-complain,silahkan jadikan aku menjadi perantaramu hahaha.." canda Manami,mencairkan suasana tegang. Kahoko tertawa.

'Len Tsukimori ya.. Yang julukannya Violin Prodigy itu bukan? Dia memang berbakat,' bisik Kahoko dalam hati.

''Hahaha.. Tapi apakah dia baik?.." tanyanya dengan ragu.

''Dia baik,tapi jangan membuatnya kesal sekalipun. Ia tidak suka jika ada seseorang yang melakukan sebuah kesalahan walau hanya sekecil batu kerikil dan membuatnya jengkel. Jangan heran jika aku dan dia selalu beradu mulut,dia menyebalkan,'' curhat Manami sambil mengkerutkan dahinya dan melipat tangannya. Kahoko mengangguk pelan.

''Kita sudah berbincang sejauh ini tapi belum tahu namamu. Siapa namamu,teman?" Akhirnya Manami menanyakan namanya.

''Kahoko. Kahoko Hino,'' jawab Kahoko dengan nadanya yang manis.

''Ka..ho..ko.. " Manami mengetuk dagunya dengan tempo stabil.

''Hmm.. Aku akui namamu itu indah,memancarkan keindahan yang tersembunyi. Terlihat bahwa senyumanmu itu sangat hangat,'' ungkap Manami dengan jujur dengan nada puitis.

Mendengar kalimatnya,Kahoko tersipu malu,''Ahh.. Biasa saja. Kau terlalu berlebihan,Mori..''

''Aku serius! Dan ralat,Manami. Panggil aku Manami saja,'' Manami mengingatkan Kahoko.

Kahoko menurut,''Baiklah.. Manami..'' Manami tersenyum.

''Ngomong-ngomong,kau bermain instrumen apa?" tanya Manami.

''Violin,masih pemula…" jawab Kahoko jujur.

''Wah violin! Tak apa walau pemula,nanti diajari kok. Tenang saja," jawab Manami antusias.

''Tapi jangan mau diajari Tsukimori yang menyebalkan itu ya,kau butuh mental kuat soalnya..'' terang Manami.

''Aku tebak,kau bermain piano ya?''

Manami menggangguk,''Ya,aku bermain Piano,sebagai pianisnya Tsukimori. Tsukimori menunjukku sebagai pianisnya. Aku sempat heran sih,mengapa dia memilih aku. Dan aku tahu jawabannya,saking Tsukimori membenciku,Ia ingin menyiksaku dengan menjadikan aku sebagai pianisnya dan WAKIL KETUA ekskul. Aku harus sabar pula. Huh!" Manami terlihat kesal,terlihat saat Ia melipat tangannya dan mengubah raut wajahnya. Kahoko tertawa.

'Wah,dia ramah ya. Dan dia juga asik sekali diajak bicara,' pikir Kahoko.

''Dan satu lagi..'' Manami mengulurkan tangannya.

''Selamat datang,Kahoko Hino,"katanya dengan wajah gembira. Kahoko menerima tangannya dan mereka berjabat tangan.

''Terimakasih,Manami Mori,'' jawab Kahoko dengan nada lembutnya yang khas.

''Aku duluan ya,aku mau mempersiapkan semuanya untuk berkumpul nanti. Jangan lupa datang ya ke Gedung Musik selepas sekolah. Kami menunggumu! Jaa-Nee!" pamit Manami untuk pergi. Kahoko mengayunkan tangannya setengah badan,melepaskan Manami pergi dari pandangannya.

()()()

Setelah melangkah dari Gedung Departemen Musik,Kahoko pergi ke kelasnya,lalu bertemu dua temannya,Mio dan Nao. Ia pergi menuju meja mereka.

''Hei Kahoko! Selamat datang kembali!" ucap Nao hangat.

''Hei kalian! Makan siangnya sudah?" tanya Kahoko.

''Sudah kok,Kaho-chan. Saat kau pergi ke Gedung Departemen Musik,kami sudah menghabiskannya,'' terang Mio.

''Syukurlah,'' Kahoko menghela napas lega.

''Bagaimana? Kau jadi masuk ekskul musik?''tanya Nao.

''Ya,aku diterima oleh wakil ketuanya,Manami Mori,''

''Dia kan teman kecilku. Dia orangnya ramah,bukan?"

''Sangat ramah,seakan aku sudah berteman lama dengannya,padahal kami baru bertemu.''

''Eh tapi..kau tahu Len Tsukimori,kan? Kalau tidak salah,dia ketua ekskulnya,kan? Mio bertanya.

''Ya,katanya dia mempunyai sifat yang dingin dan menyebalkan. Tapi,aku akan baik-baik saja kok,'' Kahoko meyakinkan teman-temannya.

''Yah kau kalau sudah mempunyai niat,badai pun akan kau terjang demi meraihnya ,'' canda Mio. Kahoko dan Nao tertawa.

Nao menepuk pundaknya, ''Tapi,aku salut denganmu. Semangat,Kahoko!"

''Semangat Kaho-chan!"

Kahoko tersenyum,''Terimakasih teman-teman,tanpa kalian aku bukan siapa-siapa,''

Bel masuk pun berbunyi,pelajaran selanjutnya akan dimulai sebentar lagi. Kahoko,Mio,dan Nao kembali ke tempat duduk masing-masing.

Kahoko termenung saat duduk di mejanya,'Aku penasaran apa yang akan terjadi di Gedung Musik nanti. Perasaanku tiba-tiba bercampur tidak enak begini.. Apa aku salah bicara tadi,langsung berkata bahwa aku siap menjadi anggota? Apa aku belum berpikir matang-matang? Ah..Mungkin itu hanya akalku saja.''

Sudah ya sampai sini dulu.. Aku lelahhh *digeplak*mungkin karena aku seorang pemalas(?) Baiklah,silahkan di read and reviewnya ya :3 Kritik dan saran diterima. Terimakasih~