Lost in Town © The Bloody Phoenix
Disclaimer: The Characters on this fanfiction are belongs to God, SM Entertainment, their family and them self.
Casts: Choi Siwon, Cho Kyuhyun, and other Super Junior member.
Pairing: WonKyu (Choi Siwon x Cho Kyuhyun)
Genre: Romance/Drama, little bit of humor –maybe?
Rated: T
Warning: Boy x Boy/Shounen ai, OOC, a story from the beginner author, a Chliché plot, typo(s).
Summary: Bagaimana rasanya tersesat di tempat asing seorang diri? Tersesat, tertimpa banyak kejadian yang menyebalkan bagai jatuh tertimpa tangga pula. Lalu akankah seseorang menyelamatkannya?
Hope you guys enjoy the story,
Don't like don't read please~
. . .
.
London, Pertengahan musim dingin.
Mansion megah di tengah Kota London..
"Pelayan Kim!"
"Yes, sir?"
"Tolong ambilkan jas yang kemarin dikirim umma dari Prancis. Aku akan memakai itu untuk hari ini"
"Yes, i got it, sir"
Ya, begitulah kiranya kegiatan pagi hari di mansion yang super duper megah ini. Para maid sibuk berhilir mudik melayani kebutuhan sang 'tuan muda' nya dalam menyambut hari.
"Excuse me, sir. Apakah anda ingin saya menyiapkan menu breakfast yang special atau yang seperti biasanya?"
"Kau masak menu yang seperti biasanya saja. Aku menunggu hasilnya" Dengan jawaban singkat dari 'tuan muda' nya, chéf itu pun undur diri untuk melaksanakan perintah tuannya itu.
"Tuan muda.." panggil salah seorang maid wanita bertepatan dengan berlalunya chéf tadi kedalam dapur.
"Ada apa Tiffany-ah?"
"Tuan besar menelepon, ia mengatakan bahwa—"
Belum sempat perkataan maid yang tampak akrab dengan tuannya itu selesai, interupsi datang dari para maid yang mulai menghampiri keduanya.
"Tuan muda.."
"Tuan muda.."
"Tuan muda, hari ini anda akan mengenakan sepatu mana? Akan saya siapkan secepatnya"
"Tuan muda, hari ini anda akan menggunakan mobil mana? Akan saya siapkan juga"
"Tuan muda.."
"Tuan muda.."
~! #$%^&*()_+
"DIAM KALIAN SEMUAAA!" JDAAAR! Seluruh kaca jendela yang ada di ruangan itu bergetar karena suara teriakannya. Seluruh maid yang menimbulkan kericuhan di pagi hari itu langsung terdiam seribu bahasa saat tuan mudanya mulai murka dengan teriakannya yang cetar membahana (reader deul: author lebaaaay!). Ia –yang dipanggil tuan muda terus menerus itu- menatap tajam kepada setiap maid yang ada di sana.
"Kalian semua kerjakan tugas kalian masing-masing! Jangan terus menerus merecoki ku dengan pertanyaan-pertayaan kalian yang sudah jelas-jelas aku berikan dengan list keperluan yang aku berikan setiap harinya. MENGERTIIIIII?!" cerocosnya sewot saat maid-maidnya itu bukannya memperhatikan perintahnya namun malah sibuk mengagumi wajahnya, barulah setelah diteriaki untuk kedua kalinya mereka sibuk mengangguk-angguk kan kepalanya menandakan mereka semua mengerti atas perintahnya dan membubarkan diri setelah menunduk memberi hormat.
"Haaaah, hari yang membosankan akan segera dimulai kembali"
.
.
~WonKyu~
.
.
Seorang namja manis berjala sendirian di tepi jalanan Kota London. Tampak ia berjalan tak tentu arah dengan dirinya yang menarik sebuah koper. Wajahnya tampak kebingungan.
"Aish, sekarang aku ada di mana? Aku sama sekali tidak mengenali tempat ini. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?!" Ia mengerang frustasi. Sungguh, hal konyol seperti ini mengapa bisa sampai terjadi padanya?
Asal kalian tahu saja, tiket pesawatnya tertukar, dan ia sama sekali tak menyadarinya. Bodohnya lagi, ia langsung masuk saja ke gate penerbangan yang tercntum di tiketnya tanpa memastikan jadwal penerbangan apa yang dilakukan di gate itu. Dan lebih bodoh nya lagi, ia hanya terduduk lalu jatuh tertidur saat mendudukkan dirinya di dalam pesawat hingga akhirnya pesawat itu landing di tempat yang sama sekata tak ia ketahui. Oh hell, bagaimana kejadian bodoh itu bisa sampai terjadi? Ia sendiri tak tahu mengapa. Hanya Tuhan yang tahu.
Dan yah, disini lah ia akhirnya. Terduduk bagai orang tunawisma di pinggir jalan yang mulai terasa penuh sesak oleh orang-orang yang berlalu lalang. SEHARUSNYA SEKARANG IA ADA DI JEPAAAAAAANG!, namja itu menangis dengan luka tersayat-sayat dalam hatinya.
How dramatic he is.
Dan juga jangan bertanya-tanya kenapa kini ia hanya berjalan mondar-mandir tampa mencari tempat persinggahan? Oh mungkin kita perlu menelisik namja itu lebih dalam lagi untuk mendapatkan jawabannya.
Tenyata seorang Cho Kyuhyun –itulah nama namja yang sudah seperti tunawisma sekarang- itu bergengsi tinggi!
Apa hubungannya?
Duh lama-lama berasa jadi kepo.
Cho Kyuhyun itu seorang namja dengan prestasi gemilang. Ia lulus dari Universitas terbaik di Korea dengan predikat Cum Laude. Ia sangat jenius dalam segala bidang ilmu pengetahuan; terutama matematika. Tapi seorang Cho Kyuhyun yang ber-IQ diatas rata-rata ternyata...
Tenyata..
Ternyataaa...
PAYAH DALAM BERBAHASA INGGRIS!
Nah jelas sekali bukan bahwa seorang Cho Kyuhyun yang hampir mendekati sempurna dengan kejeniusannya ternyata memiliki sebuah kelemahan. Perlu saya ulangi lagi? Baiklah, ia payah dalam BERBAHASA INGGRIS!, sekali lagi BAHA—
Oke cukup. Author tak kuat untuk melanjutkannya karena melihat tampang horror Cho Kyuhyun yang sangat sensitif dengan topik tadi.
Jadi jangan heran jika sekarang Kyuhyun hanya berjalan mondar-mandir tanpa mau bertanya pada siapapun. Alasannya tentu saja karena tempat ini asing juga dipenuhi oleh orang-orang bule yang tentu saja berinteraksi dengan menggunkan bahasa Inggris. Dan jangan lupakan dengan gengsi dan kepayahannya dalam berbahasa inggris. Sungguh suatu kombinasi yang mengagumkan.
Tak terasa ia telah berjalan cukup jauh dari tempatnya petama kali turun dari taxi. Ngomong-ngomong soal taxi, ia merasa tidak ingin menaikinya lagi sementara ini, alasannya apalagi kalau bukan kepayahannya dalam berbahasa Inggris dan ketidaktahuannya akan tempat ini juga karena ia tak memiliki uang yang digunakan di sini. Beruntung supir taxi tadi berbaik hati tidak membunuhnya karena tidak membayar ongkos taxi –walaupun kenyataannya ia ditinggalkan di pinggir jalan oleh supir taxi tersebut.
Dan tidakkah hal ini sangat luar biasa? Penderitaanya segera saja bertambah saat ia menyadari lagi-lagi kebodohannya yang tidak mempergunakan smartphone nya untuk menghubungi orang yang sekiranya bisa membantunya. Dan lebih bodoh nya lagi, ternyata CHO KYUHYUN ITU LUPA MEMBAWA HANDPHONE NYA. dan kemungkinan terbesar handphonenya itu tertinggal di rumahnya, di Korea nan jauh disana.
Ya sudah. Dari pada kita sibuk membicarakan segala kebodohan-kebodohan yang dilakukan Kyuhyun itu, lebih baik kita menyingkir sekarang juga karena sepertinya seorang Cho Kyuhyun sedang merencanakan kegiatan bunuh dirinya yang saat ia idam-idamkan sejak pertama kali ia memijakkan kakinya di tanah London ini.
"YAAAAAAAA! LONDON SIALAAAAAAN!"
BRAAAAK
.
.
.
TBC
A/N: Annyeong yeorobun! terimakasih yang ingin saya ucapkan pertama-tama karena kalian berkenan untuk membaca fanfic saya yang tidak sempurna ini. Mohon maaf apabila dalam fanfic ini masih banyak kesalahan penulisan kata maupun istilah yang saya gunakan. Kritik dan saran akan saya terima dengan senang hati untuk memperbaiki fanfic ini kedepannya. Review kalian juga sangat berarti dalam proses pembuatan fanfic ini karena itu akan membuat semangat saya on fire. kekeke, at least mind to review? Kamsahamnida..
Sign,
The Bloody Phoenix
