Disclaimer: Sadly… not mine
Title: Uji nyali
Summary: Akashi mengajak anggota GOM uji nyali… apa yang akan terjadi?
a.n: Warning OOC, Aomine's bad mouth!
"Geez… ada apa kau memanggil kami tengah malam begini?"Gerutu Aomine sambil sesekali mengusap matanya. Benar. Akashi memanggil semua anggota Generation of Miracle dan menyuruh mereka berkumpul di depan sebuah mansion tua. Ada apa gerangan?
"Diamlah. Aku tahu program yang cocok untuk latihan kalian."Ucap Akashi dengan seringaiannya. Midorima menghela nafas, ia sangat tahu arti seringaian manusia satu itu.
"Apakah itu, Akashi-kun?" Tanya Kuroko tiba-tiba, membuat Kise menjerit seperti perempuan karena baru menyadari keberadaan Kuroko di sebelahnya.
"Uji Nyali kalian… di mansion itu." Jawab Akashi santai sambil menunjuk mansion tua di belakangnya. Aomine, Midorima dan Kise melotot horror.
"K-kau pasti bercanda!?" Teriak Aomine.
"Tidak." Jawab Akashi santai. Oh sungguh menarik sekali mengerjai manusia satu ini.
" kita mulai sekarang." Ucap Kuroko.
"Kurokocchi! Jangan menyalakan api pada sumbunya! Akashicchi sangat serius dengan ini!" Teriak Kise horror.
"Terus? Gue harus nyolok mata loe sambil bilang wow gitu?" Ucap Akashi error.
"...Perkataan darimana itu, Akashi-kun?" Tanya Kuroko sedikit terkejut. Sedikit.
"Dari TV Indonesia." Jawab Akashi santai. Yang lain hanya ber-oh ria, entah mereka tahu atau tidak.
Akashi mengeluarkan kertas kecil dari sakunya lalu membacanya..
"Murasakibara bersama Midorima." Midorima menoleh kesebelahnya mendapati Murasakibara tertidur lelap.
"Pantas saja ia tak bersuara…" Pikir Midorima.
"Kise bersamaku." Kise memekik horror. Ia bersama dengan iblis terkejam!
"Aomine bersama Kuroko." Aomine mengerutkan keningnya.
"Kenapa aku harus dengan si shorty, membosankan, no emotion, dan beraura mirip hantu sepertinya!?" Teriak Aomine kesal. Kuroko menginjak kaki Aomine keras.
"Aku tidak pendek, Aomine-kun." Ucap Kuroko datar namun ada nada kesal tanpa menggubris teriakan kesakitan Aomine.
"Oh, Aomine. Jangan berani kau mencari kesempatan dalam kesempitan pada Kuroko." Ucap Akashi gelap.
"HA!? Siapa yang mencari kesempatan dalam kesempitan!? Meski aku super pervert,hot, dan cool seperti ini, aku tak akan mengapa-apa'kannya! Dan OH DEMI KOLOR HAIZAKI BR*NGS*K , aku tak akan menyentuhnya! Dia laki-laki dan kalau pun dia perempuan, dia pasti flat-chest dan itu bukan tipeku!" Cerocos Aomine cerewet. Kuroko meninju keras perut Aomine kesal.
"Maaf kalau aku bukan tipemu, Aomine-kun. Tapi aku tak segan-segan membakarmu biar lebih gosong seperti abu jika kau menghinaku." Ucap Kuroko kesal. Yap, benar-benar kesal. Aomine hanya bungkam seribu bahasa.
2 jam berlalu...
"Apa yang kalian tunggu? Cepat masuk!" Ucap Akashi keras. Murasakibara sudah terbangun dan berdiri di samping Midorima dengan lollipop ditangannya.
"Ta-tapi... kan seremmm..." Rengek Kise yang hasilnya memperoleh tendangan dikepala dari Aomine.
"Jangan cengeng seperti banci!" Bentak Aomine.
"Aomine... kau masuk duluan." Pinta-coret-Perintah Akashi.
"T-tidak mauuuu! Lihatlah! Mansion itu sangat gelap! Seram! Nanti pesonaku tak telihat! Aku tambah TOO DIM lagi! Dan aku belum mau matiiii! Aku masih ingin melihat cewek-cewek cakep dan bohay!" Cerocos (ehem rengek) Aomine. Oh, sadarkah kau sekarang siapa yang merengek seperti banci, Aomine?
"maca cih? Perasaan loe udah Too Dim dari dulu kalee!" Teriak Kise bangga (?) ke Aomine.
"Sudahlah, Mine-chin. Kulitmu kalau sudah TOO DIM tak akan TOO DIM lagi. Sudah hot kok... kata fansmu tapi." Ucap Murasakibara menghibur (?). Aomine pundung seketika.
Akhirnya dengan perjuangan keberanian dan sumpah serampah yang dilatunkan(?), mereka memasuki mansion. Tiba-tiba saja pintu tertutup keras.
"KYAAAAAAA!" Midorima dan Aomine hanya sweatdrop mendengar teriakan Kise yang –oh sangat- tak manly.
"Kise-kun.. jangan berteriak seperti itu lagi.." Ucap Kuroko tiba-tiba dari belakang Kise.
"KYAAAAAA!" Semua yang mendengar teriakan kedua Kise hanya menghela nafas.
"Oi!" Aomine memanggil kesal Kise. Lalu...
"KYAAAAAA! Aku melihat hantu yang TOO DIM seperti Aominecchi!" Teriak Kise stress yang langsung mendapat tendangan gratis dari Aomine.
"Ini memang aku, idiot. Dan jangan teriak lagi. Kau akan membuat telingaku tuli, kalau tuli aku tak bisa dengan enak menonton film penting-ehempornoehem- ku!" Ucap Aomine kesal. Kise hanya mengangguk takut melihat Aomine yang mengeluarkan aura preman kampungannya(?).
Akashi menatap mereka tajam. Sekarang mereka berada di ruang tamu mansion.
"Sekarang kita berpencar. Tim Midorima ke lantai 2, timku akan ke lantai 3. Terakhir tim Aomine ke lantai basement. Sekarang pergi atau.." tanpa ba bi bu lagi, mereka berlari ke tujuan mereka masing-masing (kecuali Kuroko yang langsung digendong kabur ke basemen oleh Aomine). Bagaimanakah perjuangan mereka dalam acara uji nyali ini? Tanyakan saja pada sadako yang terjepit (?).
Ahaha... halo! Ketemu lagi. Well, no comment from me so please review if 'ya want. *bow*
