REALITIES BEHIND
Park ChanYeol - Byun BaekHyun
Park Chanyeol itu...
"KYAAA PARK CHANYEOLL LIHAT KESINI!"
"PARK CHANYEOL AKU MENCINTAIMUUU OPPAA~"
"OPPA AKU MENCINTAIMU!"
"CHANYEOL OPPA TAMPAN SEKALI YA TUHANNN~"
"CHANYEOL OPPAAAAAAA~"
Idol merangkap aktor-
Laki-laki dengan tinggi 185 cm itu melambaikan tangannya sesaat sebelum menarik langkah memasuki keruman penggamarnya. Senyum ia pertahankan di antara desakan tubuh sana sini yang membuat dirinya nyaris limbung.
"OPPA AKU MENCINTAIMU!"
"CHANYEOLI OPPA FIGHTINGGG!"
Chanyeol membalas seruan itu dengan senyum terkembang dan gumanan-gumanan pelan yang hilang di antara riuh teriakan penggemarnya.
-yang di gilai oleh para gadis yang rela berteriak-teriak sampai pita suara serak hanya untuk menarik perhatiannya.
Van miliknya berjarak beberapa meter di depan. Ia mempercepat langkah, satu pengawalnya dengan sigap membuka pintu dan Chanyeol melompat cepat masuk ke dalam kesana. Ia menurunkan kaca jendelanya kemudian-menyempatkan diri untuk memberikan lambaian perpisahan kepada penggemarnya sebelum van itu bergerak kembali membelah jalanan.
"Wah, lihat penggemarmu." Satu decakan tak percaya terdengar di sampingnya. Chanyeol menoleh dan mendapati Baekhyun yang menampakkan air muka tak percaya pada kaca mobil, ekspresi yang sama untuk hal yang sama pula-memperhatikan bagaimana keruman penggemar yang semakin jauh di belakangnya.
"Mereka berteriak seolah mendapat voucher belanja unlimited hanya karena kau tersenyum seperti orang idiot."
Tawa Chanyeol meledak mendengar penuturan itu. Baekhyun membawa arah kepalanya kepada si pemilik tawa dan ia mendelik sebagai responnya disana.
"Tentu saja karena pesonaku tidak pernah main-main." Chanyeol menyahut. Laki-laki itu mengulum senyum dan Baekhyun mendecih dengan dramatis karenanya.
"Percaya diri sekali."
"Tidak apa-apa percaya diri karena memang seperti itulah adanya." Chanyeol meliriknya dan Baekhyun membuang muka.
"Dasar tidak tau diri!" Laki-laki mungil itu menggerutu.
Chanyeol menahan tawa melihatnya. Baekhyun kadang suka sekali menyangkal mengenai apa yang ada dalam dirinya. Dia akan menjadi orang pertama dan terdepan menyanggahi hal ketika Chanyeol dan sifat percaya dirinya mulai keluar.
Namun sayangnya...
"Aigoo..." Chanyeol berguman seorang diri. Tubuhnya ia condongkan mendekati Baekhyun dan berujar dengan suara kekanak-kanakkan. "Jiwonie, lihat betapa menggemaskannya ibumu ketika sedang merajuk seperti ini." Katanya.
Satu tangan miliknya mengusap helaian lembut bayi dalam dekapan Baekhyun, sesekali mengusap pipinya dan bayi itu terkikik ketika Chanyeol mulai membuat ekspresi konyol di wajahnya.
"Aku tidak sedang merajuk Chanyeol." Baekhyun memutar mata. Ia menatap Chanyeol kembali dan memperhatikan apa yang tengah laki-laki itu lakukan.
Chanyeol tampak konyol dengan mata juling dan suara-suara aneh yang ia lakukan. Chanyeol terlihat bodoh namun tak tau mengapa itu malah membuat bayi dalam dekapannya tertawa. Tanpa sadar Baekhyun malah menarik senyum melihat hal itu.
"Berikan Jiwon padaku." Kata Chanyeol tiba-tiba. Baekhyun sedikit tersentak dan reflek membuka belitan tangannya dan membiarkan Chanyeol mendekap bayi mereka kini.
Bayi mereka? Ya. Bayi mereka.
Si Park tampan Chanyeol telah menikah dan bahkan telah memiliki seorang bayi dalam pernikahannya bersama Byun-ah, maksudnya Park Baekhyun, laki-laki mungil cerewat yang sialnya begitu laki-laki itu cintai.
Dan sebenarnya itu bukanlah suatu rahasia yang ditutupi. Kenyataannya... semua orang telah mengetahui hal itu.
...
Catatan: Makasih yang udah sempetin baca :* jangan bosan2 ya kkk~
