Ao minna...

Ini aku Kaira, dulu udah punya akun sih sebenernya. Namanya Kaira Sasaki, tapi karena bertahun-tahun ngga dibuka, eke lupa email sama passwordnya cyinn.

Ini Nejisasu egen ya, pair favorite. Anggap aja Neji ngga Koit lah. Terus my lovely Saskay disini tampangnya yang kaya sekarang ya, jadi aku ngga akan nyebut Sasuke pantat ayam atau apalah. Hehe

Omegaverse

Yang belum tau apa itu omegaverse, bisa googling dulu ya. Author lagi males jelasin #PLETAK ditimpuk sendal sama Sasuke

"Males banget sih lo jadi author, jelasin kek!"

"Ngga mauuuuuu" Author ngibrit kaarah yayang Nejih

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Warning : Shounen-ai, OOC, dst

'Difference'

Sasuke – 16th – Omega

Neji – 17th – Alpha

Itachi – 20th - Alpha

Naruto – 16th – Alpha

Gaara – 15th – omega

Shikamaru – 16th – beta

Sakura – 16th - beta

Sai – 16th - Alpha

Pagi itu sebuah mobil limousin hitam memasuki kawasan sekolah elit di Konoha, setelah sampai di depan gerbang besar sekolah, mobil itu berhenti dan keluarlah seorang pemuda nan rupawan bermata onix. "Semoga harimu menyenangkan Sasu-chan" ucap seorang pria yang duduk di kursi kemudi.

"Jangan panggil aku Sasu-chan!" orang yang dipanggil Sasu-chan mendengus kesal

"Nanti pulang kamu dijemput Kenma ya, kakak ada kelas sampe malem"

"Iya... Cepat pergi sana, nanti nii telat"

"Oke, bye.. Jangan buat masalah di hari pertamamu sekolah Sasuke" pria itu melempar senyum manisnya

"Hn...Hati-hati" ucap Sasuke sambil mengangkat tangannya. Sedetik kemudian mobil itu melaju pergi, Sasuke masih melihat mobil yang ditumpangi Anikinya-Itachi sampai ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"Yosh Teme. Pagi!" kalian tau siapa yang manggil kan :p

"Hn" jawab Sasuke singkat, dan ngeloyor meninggalkan Naruto di belakang.

Naruto sudah tahu dengan sifat Sasuke, tapi tetap saja itu membuatnya jengkel. "Teme, woyyy!"

Tak mengindahkan panggilan sahabat karibnya sejak SD, Sasuke mulai menyusuri koridor sekolah untuk mencari kelasnya. Sedangkan Naruto mengekornya dari belakang.

"Kita sekelas kan?" tanya Naruto memastikan

"Hn" walaupun Sasuke sangat dingin terhadap Naruto, tapi Ia sangat mempercayainya. Selama ini Naruto selalu melindunginya, waktu Sasuke tiba-tiba mengalami masa Heat di sekolah, Narutolah yang dengan sigap membawanya ke UKS dan memberikan injeksi padanya. Walaupun Naruto seorang Alpha. Sasuke menghela nafas, itu pasti sulit untuk Naruto berada di dekatnya. Sampai 5 tahun yang lalu memang ada diskriminasi pada Omega, tapi sejak pemimpin di negara ini berganti, diskrimasi itupun menghilang. 'Bahkan saat masih di diskriminasi, Naruto masih mau berteman denganku' Batin Sasuke.

"Arigatou" ucapnya lirih tanpa sadar

"Hah? Apa Sasuke" tanya Naruto heran

Dilahirkan sebagai satu-satunya Omega dikeluarga Uchiha bukanlah keinginannya. Uchiha memang salah satu keluarga terpandang di Negara Hi. Dan semua keluarganya adalah Alpha. Jika keluarga jauh Uchiha merasa malu akan kelahiran Sasuke, maka kebalikannya Orang tua, Kakek, dan kakaknya malah sangat menyayanginya bahkan sangat overprotective.

Sasuke dan Naruto berhenti disebuah kelas yang bertuliskan X-A, dan segera memasukinya. Sasuke memilih meja kosong nomor dua dari belakang samping jendela, dan Naruto duduk di depannya. Di belakangnya ada anak bermata jade, menatapnya. "Halo"

Sasuke menoleh, "Ya?" dia melihat anak itu memakai kalung kulit hitam yang menutupi lehernya (itu loh, kaya choker. Bisa bayangin kan ) 'Omega?' batinnya

"Aku Gaara. Siapa namamu? Kau...?" Gaara menggantung kalimatnya

"Sasuke, iya aku omega" jawab Sasuke datar seolah mengerti maksud Gaara

Gaara tersenyum, "Aku juga" ucapnya sambil menunjuk kalung yang meilit lehernya. Beberapa omega memang menggunakan benda itu untuk melindungi diri. Alpha akan menggigit leher belakang Omega untuk mengklaim bahwa si Omega adalah miliknya. Dan Omega yang telah tergigit akan kehilangan feromonnya. Tidak sepenuhnya hilang sih, hanya saja itu akan berbahaya karena Omega jadi tidak bisa lepas dari Alpha yang menggigitnya.

"Pacarmu? Dia Alpha kan?" tanya Gaara sambil menunjuk Naruto yang baru saja berdiri untuk mengajak kenalan wanita disebelahnya.

"Bukan. Dia temanku."

"Hmm" Gaara mengernyit heran.

"Teme, kenalkan namanya Sakura" ucap Naruto tiba-tiba. Senyum selebar talenan menghiasi wajahnya. "Oh loe udah punya temen baru juga teme?"

"Gaara" Gaara memperkenalkan diri

"Salam kenal Gaara-kun, Sasuke-kun"

"Hn/ya"

Naruto menepok jidatnya, "Temen stoic gue nambah lagi lah, anjir. Satu aja bikin migrain, apalagi dua"

"Hahaha. Kau harus semangat Naruto-kun"

"Peluk aku Sakura-channnn"

"Oi oi. Jangan mesra-mesraan pagi-pagi gini" seseorang dengan rambut nanas melewati mereka. Kemuadian dia duduk di meja paling belakang disamping Gaara

"Shikamaru!" Naruto sedikit berteriak

"Kenapa orang bodoh sepertimu bisa sekelas dengan orang jenius macem kita?" Shikamaru menopang dagu, sesekali dia menguap. Shikamaru adalah teman mereka sejak SMP. Dia adalah siswa no 1 di SMP dulu, sedangkan Sasuke no 2.

"Gue ngga bodoh Shika, otak gue bisa diandelin kok kalo kepepet!"

"Halah, bilang aja loe nyontek Sasu pas tes masuk"

Naruto melirik Sasuke, dilihatnya Sasuke sedikit menaikkan sebelah alisnya "Engga, iya kan Sas?" ucapnya gusar

"Loh?" Sasuke pura-pura kaget sambil menahan tawa

"Buakakakkakakakakakakkak" Shikamaru tertawa terbahak-bahak, sedangkan Gaara dan Sakura terkekeh pelan. "Kalo mau boong, kompakan dong. Payah! Lagian mendingan loe pindah kelas deh, kesian otak loe entar meledak kalo disini"

"Diem loe Shika" Naruto maju beberapa langkah sampai dihentikan oleh Sakura

"Sudah Naruto" ucapnya sambil tersenyum

"Untung ada Sakura-chan. Adem hati abang jadinya"

"Najis" cibir Shikamaru. Naruto mendelik kearah Shikamaru

"Sepertinya seru, boleh aku bergabung?" kelima orang itu menoleh bersamaan, dilihatnya sesosok laki-laki berkulit sangat pucat seperti vampire sedang tersenyum kearah mereka. "Halo "

"Oh.. Dia Sai, sepupuku" Sasuke memperkenalkan Sai pada mereka

"Kau tidak terlihat kaget Sasuke, kau sudah tau aku akan sekolah disini?"

"Hn. Nii-san bilang padaku kemarin" dulu Sai tidak mau berteman dengan Sasuke. Mungkin keluarga besarnya telah memberikan doktrin mengenai Alpha-Omega padanya. Namun sejak kelas 5 SD, saat dia mendengar apa yang dikatakan oleh pemimpin Negara yang menghapuskan diskriminasi antar golongan beserta alasannya melakukan hal tersebut, Sai mulai membuka diri pada Sasuke. 'Tidak peduli, Alpha, beta , omega. Kita semua sama-sama manusia yang harus saling menghargai dan tolong menolong'

"Nanti pulang denganku ya, kuantar. Aku bawa mobil" kata Sai seraya tersenyum

"Hn"

Tooollllllllllllllllleeeeeeeeeelllllllllotttttttttttttttttt (ini bel sekolah mbak-mas, bukan klakson bus :p biasanya kalo ada pengumuman pakai bel ini. Kalau bel masuk beda lagi)

"Perhatian bagi seluruh murid kelas 1. Diharapkan segera memasuki aula untuk melaksanakan upacara penerimaan murid baru. Sekali lagi perhatian bagi..."

"Ayooo semuaa!" Narutolah satu-satunya yang semangat dalam hal ini

Sebelum mengikuti Naruto, Saipun meletakkan tasnya di meja depan Shikamaru dan melihatnya. "Yosh. Gue Shikamaru"

"Sai" tersenyum lagi

"Ji! Tungguin gue woy!" Lee berlari di halaman sekolah.

Makhluk yang dipanggil Ji, menoleh sebentar dan mendengus. "Cepetan!" ucapnya dengan nada datar tapi memerintah

"Hosh... hosh... Kita langsung ke aula aja Ji, ngga keburu kalo mampir di kelas"

"Salah siapa, kita telat?" Neji memalingkan wajahnya dan mulai melangkah menuju aula.

"Ya maaf lah Ji, gue kan lupa fotocopy brosur kemarin"

"Payah. Useless"

Kening Lee berkedut kesal, "Mending useless daripada banci"

"Hah?" Neji berbalik dan menarik kerah Lee. Anak kelas 1 yang akan ke aula melihat kejadian itu, bukannya melerai mereka malah reflek menjauhi para senpai itu.

"Makanya rambut jangan panjang-panjang biar denger kalo gue ngomong" Neji naik pitam dan hampir saja melayangkan bogemnya ketika sebuah suara menginterupsi.

"Woyyyyyy! Jangan berantem di depan murid kelas 1 begooo" Temari berteriak dengan TOA

Nginggggggg

Anak-anak yang berada di sekitar Temari langsung menutup telinga mereka, mau protes percuma deh kayanya. "Cepetan kesini!"

"Selamet loe kali ini!" Neji mendorong tubuh Lee sekuat tenaga hingga Ia menabrak seseorang dibelakangnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Uchiha Sasuke.

"Waaa" Sasuke terhuyung ke samping hingga Ia menabrak pot bunga setinggi perut yag terbuat dari semen. Tangannya lecet-yang-cukup-lebar terkena pot bunga tersebut, dari segar mengalir dari lengannya.

"Eh maaf" Lee memegang tangan Sasuke, dan Temari berlari tergopoh-gopoh mendekati Lee

"Sas, ngga apa?" tanya Naruto khawatir

"Ngga apa" ucapnya datar, wajahnya tetap tenang seperti biasa

"Ji, obatin tuh. Loe yang bikin dia kaya gitu!" perintah Temari

"Nee-chan, apa boleh aku saja yang mengobatinya?" Temari menoleh dan dilihatnya adik kesayangannya. "Loh? Gaara-chan.. Dia temanmu?"

Gaara mengangguk, dia mendekati Temarin dan berbisik " Sasuke omega, dan senpai berambut panjang itu alpha kan?"

Temari mengangguk, tetap saja membiarkan seorang omega berdua-duaan dengan alpha memang sedikit mengkhawatirkan. Dan tiba-tiba...

Buzzzz, Sasuke mangalami heat disaat yang tidak tepat. Feromonnya langsung menyebar sehingga menarik perhatian Alpha-dan-beberapa-beta disana. 'Omega' batin mereka lapar. Bahkan ada beberpa yang bergerak mendekati Sasuke.

"Nghh" Sasuke menunduk menahan diri agar tidak jatuh di kedua kakinya.

"Sas!" Naruto yang menyadari hal itu menarik Sasuke pergi meninggalkan mereka, jujur saja Naruto juga tidak tahan dengan feromon Sasuke. Dia sebenarnya juga was-was kalo dia hilang kendali dan menyerang Sasuke, melakukan ini dan itu yang seharusnya tidak Ia lakukan. Semakin dewasa, insting Alphanya semakin kuat.

Gaara mengikuti dari belakang, sebelum pergi dia membalikkan badannya "Nee-chan, kami akan segera kembali" dan dibalas anggukan dari Temari. Suasana disekitarnya masih terasa berbeda, menyadari hal itu Ia berteriak "Cepat masuk Aulaaaa! Ngapain bengong!" pakai toa

Neji masih mengalami gejolak di dalam hatinya. Keluarganya masih sedikit kolot, Hiashi selalu berkata bahwa Alpha dan Omega tidak bisa berjalan bersama. Dan itu, sedikit mempengaruhinya. Ini adalah kali pertama Neji merasakan feromon dari seorang Omega. Dari kecil dia dibesarkan dilingkungan Alpha. Bahkan dia sekolah di sekolah yang khusus Alpha didalamnya. Termasuk sekolah ini, setahun yang lalu hanya berisi Alpha. Tapi karena hal ini ketahuan oleh pemimpin negara, sekolah ini diberi peringatan dan akhirnya membuka pendaftaran untuk semua golongan. Jadi tidak heran jika ini kali pertama Neji melihat Omega. 'Seperti bunga' batinnya

Naruto membuka tas Sasuke dengan paksa, mencari obat injeksi untuk meredakan Sasuke. Sedangakan Gaara mengeluarkan kotak P3K dari tasnya sendiri (buset Gaara ngapain bawa kotak p3k pffftttt )

"Cepat turunkan celanamu!" perintah Naruto, ditangannya sudah ada injeksi. Sasuke membuka ikat pinggang dan resletingnya, lalu menurunkan sedikit celananya, sedikit kok, sedikit beneran. Gaara meraih injeksi dari tangan Naruto, "Biar aku saja, kau obati lengannya tuh"

"Arigatou"

Sebagai sesama omega, Gaara tau bagaimana menyusahkannya jika heat muncul tiba-tiba begini. Dia menyentuh pipi Sasuke. "Its Okay now" ucapnya tersenyum.

Naruto juga sudah selesai mengobati luka Sasuke. Dia jatuh terduduk dan menghela nafas, " Gue ngga tau kalo suatu saat gue nyerang elo ya Sas."

"Eh?"

Gaara terkekeh pelan, sepertinya Naruto memang bisa dipercaya. "Dikelas kita ada beberapa Omega lho, Naruto-kun. Jadi bersiap-siaplah"

"Makin lama makin susah yaaaa~ Tabahkan hati hamba duh Gusti" Naruto mengeluh

"Tumben insaf"

"Temeeee"

"Cieeee Shika jadi ketua kelas. Ihiuuuu. Traktiran" dengan wajah sumringah Naruto menghampiri Shikamaru yang meletakkan kepalanya dimeja.

"Hhhh.. Mendokusei"

"Makan siang yuk! Shika, Gaar, Sai, Sas?"

"Gue mau ke perpus" tolak Sasuke dan berjalan meninggalkan mereka

"Aku ikut" sai mengikuti Sasuke dari belakang

"Terserah"

"Apaan sih mereka, baru juga hari pertama. Masa udah ke perpus" Naruto manyun

"Makan siang denganku Naruto?" Gaara menawarkan diri dan langsung ditaggapi dengan anggukan super dari Naruto

Sasuke dan Sai memasuki perpustakaan yang sedikit sepi, mereka segera memilih-milih buku. "Nghhhh Nejiiii..." Sasuke tidak sengaja mendengar suara dibalik rak buku, Ia melihat sekeliling. Sai berada di rak buku yang sedikit jauh darinya. Penasaran, Ia mengintip siapa yang barusan mendesah tadi.

Dilihatnya senpai berambut panjang yang tadi pagi dan seorang wanita dengan kuncir dua sedang berciuman. Neji yang menyadari kehadiran Sasuke melepaskan ciumannya, Ia menyeringai dan menjilat bibirnya sendiri kemudian mulai menciumi leher gadis itu. Deg. 'Tadi itu dia ngeliat aku kan. Apaan-apaan senyum kaya gitu.' Batin Sasuke

"Sas!"

Sasuke sedikit tersentak ketika Sai memanggilnya, "Udah?"

"Belom sih, gue mau tidur aja" Sai memberi isyarat agar Sasuke mengikutinya. Mereka berjalan menuju meja di sudut. "Ntar bangunin ya kalo mau balik"

"Hn"

Sasuke membolak-balik buku yang Ia bawa. Dibacanya kata demi kata yang tertulis di dalamnya. Ia melirik Sai yang ternyata sudah tidur lelap.

"Yoo Omega?" Sasuke menoleh, didapatinya Neji berdiri dibelakangnya

"Eh?"

"Aku boleh duduk disini?"

"Terserah" Sasuke tidak menghiraukan Neji dan melanjutkan membaca buku

"Sorry for this morning"

"Hn"

"Apa yang dilakukan seorang Omega disekolah ini?"

"Hn, tidak ada larangan omega bersekolah disini"

Neji menghela nafas, "Tapi jika heatmu itu kambuh..." Neji berhenti sejenak "Kau lihat apa yang terjadi tadi pagi, semua orang melihatmu dengan tatapan yang...errr"

"Hn"

"Kau sengaja mencari perhatian dihari pertamamu sekolah?"

"Aku tidak mencari perhatian, mereka saja yang memperhatikanku" ucap Sasuke datar, Ia terus membaca bukanya tanpa menoleh ke Neji sedikitpun.

"Dan apakah seorang Omega memang suka bergantung pada Alpha? Dia dan si Duren?"

Sasuke menoleh ke arah Neji, "Apa yang sebenarnya ingin Senpai katakan? Kalau tentang kejadian dibalik rak tadi, aku tidak akan mengatakannya pada siapapun. Aku tidak tertarik dengan hal semacam itu, Senpai" Sasuke memberi penekanan pada kata Senpai

Neji menyeringai,"Anak pintar"

Sasuke menyipitkan matanya, "Aku bukan anak-anak"

Neji bangkit dari duduknya, "Lalu apa? Kecebong?"

"Apa kau bilang?" Sasuke berdiri dan mencengkeram kerah Neji "Tarik kembali ucapanmu!"

'Dia tersinggung waktu aku mengatakan kecebong, tapi baik2 saja waktu aku meledek statusnya. Haha..Lucu sekali' batin Neji

Sasuke semakin menarik kerah Neji, sehingga wajah mereka semakin dekat. Dan...

Cupp

Neji menciumnya. Sasuke membelalakkan matanya, lalu dia mendorong Neji.

"Apa yang kau lakukan brengsek!" Sasuke mengusap bibirnya

"Santai aja sih, anggap aja itu hadiah dariku."

"Cih"

"Eh, jangan-jangan itu ciuman pertamamu?"

Wajah Sasuke memerah, "Brengsekkkk!"

"hahahahahahahahahah" Neji berlari menjauh

"Sssssssssstttttttttttttt" pengunjung perpustakaan yang lain merasa terganggu karena kebisingan yang ditimbulkan makhluk2 itu. Neji hanya ber "ups" ria dan keluar ruangan.

Sai yang tersentak bangun karena teriakan Sasuke, mengucek matanya. "Ada apa sih, Suke?" dilihatnya Sasuke berdiri membelakanginya, tapi jelas rona merah terlihat hingga ke telinganya.

Sasuke menoleh, "Mau bantu, ngebunuh orang ngga?" walaupun berkata seperti itu, rona merah masih menghiasi wajah Sasuke.

"Hah?"

To be Continued

Jelek ya? Maafkeun... Sebenernya aku lagi skripsian. Bayanginlah, betapa kampretnya aku ini. Seharusnya mikir skripsi malah bikin ff. Mana ancur pula.

Duh Gusti, maafkanlah hambamu ini.

RnR ya, sekalian minta doanya buat skripsi aku huhu