Cacar

By Nona Hitam Manis

Ooc, a lot of typo, mainstream, etc.

Gintama belong to Sorachi sensei, but this story is mine!. No copas dan plagiat tanpa seizin author!

Based on author true story

Don't like? Don't read!


"Gin-san! Kau harus melihat ini!" Shinpachi, atau kerap kali disapa Megane itu berteriak memanggil bosnya. Sang bos yang sedang menguap itu mendatangi Shinpachi dengan langkah berat dan malas. Sepertinya ia baru saja bangun tidur dan diganggu oleh teriakan Shinpachi.

"Kenapa sih-APA ITU?!" Sekarang giliran Gintoki yang berteriak kaget. Kagura tengah berbaring di futon dengan wajah pucat dan...bintik-bintik merah yang berisi air atau biasa disebut cacar.

"Gin-chan, wajahku perih..." Gumam Kagura, wajahnya yang biasanya ceria itu sekarang terlihat sangat lemah dan menyedihkan.

"Jangan disentuh. Aku akan keluar membeli obat. Shinpachi, ikut aku."

Gintoki dan Shinpachi duduk diruang tamu Yorozuya Gin-chan dengan wajah serius bercampur khawatir. Baik Shinpachi ataupun Gintoki belum ada yang pernah terkena cacar, belum lagi hari ini mereka ada tugas dari klien. Otae sedang sakit dirumahnya sehingga tidak bisa merawat gadis yato itu. Gintoki pun pergi membeli obat, sedangkan Shinpachi membuatkan bubur untuk rekannya itu. Kagura sama sekali tidak bernafsu makan, hal yang sangat tidak wajar mengingat nafsu makan Kagura yang seperti titan kelaparan itu.

Setelah meminum obatnya, Kagura diminta beristirahat oleh kedua rekannya itu. Sekarang bintik-bintik di wajah dan tubuh gadis itu makin banyak, membuat kedua keluarga sekaligus rekannya itu ngeri. Shinpachi sempat membuatkan makanan untuk Kagura, jika ia ingin makan nanti karena Kagura harus makan dulu sebelum meminum obatnya. Gadis itu tinggal sendirian, hanya Otose, Catherine, atau Tama saja yang sesekali menjenguknya.

"Aku menyesal mentertawai Soyo-chan!" Teriak Kagura ooc, membuat kaget orang-orang yang menjenguknya.


Flashback

Soyo terbatuk-batuk sambil memegang sebuah gelas berisi air putih. Ia terkena cacar, kata dokter sih karena sedang musim, ya itu mungkin saja karena banyak yang terkena cacar saat ini. Kagura terkikik melihat kulit sahabatnya yang bertotol-totol merah itu, seperti harimau pikir Kagura.

"Jangan ketawa, ntar kamu kena loh." Ucap Soyo, Kagura tersenyum.

"Mana mungkin. Aku kan kuat."

"Mana kita tahu kehendak Kami-sama."

Soyo kembali batuk dan langsung diminta beristirahat oleh dokter. Kagura mengucapkan salam perpisahan dan pergi.

End of Flashback


Kagura kembali menyesali masa lalu karena mentertawai Soyo, dan hal itu sekarang terjadi padanya. Dalam hati Kagura merasa bersalah. Namun penyesalan selalu datang terakhir, seperti kata orang-orang. Mungkin ini pelajaran bagi Kagura, agar tidak meremehkan kehendak dewa. Who know?


(Kalian tidak diwajibkan membaca curhatan nggak jelas author ini. Yang mau baca ya silahkan baca, yang nggak mau silahkan pergi.)

Author's Note: Mungkin fic ini terlihat aneh bagi kalian, karena cerita ini memang nggak masuk akal. Mungkinkah cacar ini author derita karena mentertawai adik author kemaren? Yah yang jelas cuma tuhan yang tahu.