Title : Fate
Rated : mungkin M,(tidak tau rate-nya apa? Bingung. Ada yang tau kalau cerita beginian rate-nya apa?)
Warning : AU, OOC, gaje, Sho-ai, misstypo, adegan kekerasan dan penganiayaan, dll. Oh, ada satu lagi Don't Like Don't Read. Author gak menerima flame.
Summary : Lee Donghae adalah seorang murid senior high school yang selalu dikerjai teman-teman sekelasnya. Setiap hari dia selalu disuruh kesana kemari oleh teman-temannya. Apakah nasib Donghae akan seperti itu terus? Silahkan baca fic saya ini. Hehe
Disclaimer : Semua anggota Super Junior tentunya bukan milik author. Tapi kalau bisa jadi milik author, author tentu mau.(reader : semua juga mau kali.)
Silahkan membaca^^
'italic' thinking
"blablabla" talking
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Chapter 1
Di sebuah kamar terlihat seorang namja yang masih terlelap dalam mimpi indahnya. Lalu masuklah seorang wanita ke kamar namja yang masih tidur itu.
"Donghae ah, bangun nak. Apa kau tidak sekolah?" diketahui dari perkataan wanita tersebut bahwa namja yang masih tidur itu bernama Donghae atau lebih lengkapnya Lee Donghae, dan wanita tersebut adalah ibunya.
"ughh...Lima menit lagi, umma" jawab Donghae yang malah menarik selimutnya untuk menutupi kepalanya.
"Tapi ini sudah jam 6, Hae ah" mendengar hal ini Donghae langsung terbangun dan langsung berlari ke kamar mandi. "anak itu.." kata sambil tersenyum. segera keluar dari kamar anaknya dan menuju ke lantai bawah.
"Selamat pagi, umma" sapa Donghae yang sudah selesai mandi dan ganti baju. "selamat pagi" jawab . "Donghwa hyung mana?" tanya Donghae. "Dia sudah berangkat kerja dari tadi. Ini sarapanmu." kata lembut sambil meletakkan sebuah piring di hadapan Donghae.
Donghae segera memakan sarapannya dan menghabiskannya, dia tidak mau datang terlambat di sekolah kalau datang terlambat bisa gawat jadinya. "aku selesai. Umma, aku pergi dulu. Annyeong" "annyeong"
Donghae berjalan menuju sekolahnya, lalu melihat jam tangannya dan terkejut karena ternyata sudah jam setengah tujuh. Tanpa pikir panjang Donghae berlari menuju sekolah agar dia tidak terlambat.
'aish.. aku telat. Gawat'
Lee Donghae ini atau bisa kita panggil Donghae, bersekolah di Param Senior High School, sekolah terfavorit di kota Seoul. Donghae ini termasuk siswa yang jenius maka dari itu dia bisa masuk ke sekolah favorit ini dan mendapatkan beasiswa.
Gerbang sekolah sudah terlihat dari kejauhan, Donghae memacu larinya. Setelah melewati gerbang sekolah dia segera menuju kelasnya. Donghae menaiki tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua, lantai dimana kelasnya berada. Namun karena dia menaiki tangga dalam keadaan berlari, donghae tidak bisa menjaga keseimbangannya dan terjatuh.
DUKK
"Aishh... kenapa pake acara jatuh segala sih"
Saat dia mencoba berdiri, dia merasakan rasa sakit yang sangat di pergelangan kaki kanannya.
"Aww.."
Donghae memegangi kakinya yang sakit, butuh waktu cukup lama sampai rasa sakitnya hilang dan dia mencoba untuk berdiri lagi. Akhirnya donghae dapat berdiri, walaupun kakinya masih terasa sakit Donghae memaksakan dirinya untuk berjalan dan menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas ternyata sudah ada Choi Siwon, anak pemilik sekolah ini dan juga orang yang paling disegani di kelasnya. Donghae sangatlah membenci Siwon, karena orang inilah yang memimpin semua tindakan teman-teman di kelasnya untuk mengerjainya. Entah karena alasan apa si Siwon ini senang sekali mengerjai Donghae. Mungkin karena Siwon memang sangat benci dengan Donghae.
"Donghae, kenapa kau datang terlambat? Sudah kubilang, sebelum aku sampai di kelas ini kamu sudah harus ada di dalam kelas dan selesai membersihkan ruang kelas ini." kata Siwon tegas. Kedengaran dari suaranya, Siwon sangatlah marah. Donghae hanya bisa diam dan menundukkan kepala.
"Mianhe, Siwon-sshi" hanya itu yang bisa dikatakan Donghae. Dia sangat takut jika Siwon sudah marah seperti ini. Donghae masih ingat betul akan kejadian satu bulan yang lalu, sewaktu dia datang terlambat ke sekolah seperti ini dan belum membersihkan kelas. Siwon dan teman-temannya mengurungnya di dalam kamar mandi, dan bisa keluar dari kamar mandi itu setelah ada seorang petugas kebersihan yang akan membersihkan kamar mandi itu.
" Segera bersihkan ruangan ini" Donghae tersadar dari lamunannya saat mendengar perkataan Siwon ini. "Oh, iya, karena ini kali kedua kau terlambat, kau harus menerima hukumannya sepulang sekolah nanti temui aku di gerbang sekolah" kata Siwon senang. Keringat dingin mengalir di dahi donghae, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya nanti. Siwon berjalan menuju pintu dan keluar dari kelas. Setelah siwon sudah tak terlihat lagi, Donghae segera membersihkan kelas. Dia menyapu lantai, menata meja dan kursi, membersihkan papan tulis, dan lain sebagainya. Setelah selesai, Donghae duduk di tempat duduknya, dia kelelahan setelah membersihkan kelasnya sendirian.
Teman-temannya mulai berdatangan. Bel masukpun berbunyi, Junsu seonsaeng masuk ke kelas dan segera memulai pelajaran. Junsu seonsaeng menuliskan beberapa soal matematika di papan tulis untuk di kerjakan oleh murid-muridnya.
"ada yang bisa mengerjakan soal ini?" tanya Junsu seonsaeng. "Tidak ada?" tanyanya lagi. "kalau begitu, Donghae-sshi tolong maju ke depan dan kerjakan soal di papan tulis ini"
Donghae segera berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke depan kelas. Namun saat berjalan dia terjatuh karena tersandung sesuatu yang ternyata adalah kaki temannya yang memang sengaja ingin membuatnya terjatuh. Melihat Donghae terjatuh teman-temannya malah tertawa dan tidak menolongnya untuk berdiri. Junsu seonsaeng yang melihat anak didiknya yang malah tertawa dan tidak menolong Donghae segera menyuruh diam murid-muridnya dan berjalan ke arah Donghae.
"Kau tidak apa-apa, Donghae-sshi?" tanya Junsu seonsaeng saat membantu dia untuk berdiri. "Gwenchana, seonsaengnim" jawab Donghae. "Bagus. Kalau begitu segera kerjakan soal di papan tulis itu" "Baik, seonsaengnim"
Donghae segera mengerjakan soal di papan tulis dan setelah selesai dia kembali ke tempat duduknya. Junsu seonsaeng memperhatikan hasil pekerjaan donghae di papan tulis dan tersenyum karena jawaban dari Donghae tersebut benar.
"Yap. Hasil pekerjaan Donghae-sshi ini betul" katanya. "Tolong catat jawaban ini di buku kalian" murid-murid lainnya segera menulis jawaban tersebut. Pelajaran terus berlanjut sampai jam terakhir.
TET
Bel pulang berbunyi. Para murid tersenyum gembira karena akhirnya sekolah sudah selesai dan mereka dapat pulang ke rumah masing-masing serta bersenang-senang. Semua kecuali seorang murid, Lee Donghae. Donghae mengeluh kenapa jam sekolah cepat berakhir. Dia mengkhawatirkan hal apa yang akan terjadi padanya nanti. Sekarang ini pasti Siwon sudah ada di gerbang sekolah dan menunggunya untuk keluar.
Dengan pasrah Donghae berjalan ke arah pintu dan keluar kelas. Di koridor kelas sudah sangatlah sepi. Donghae melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan jam empat sore dan mulai berjalan. Badannya agak gemetar sedikit karena memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi padanya. Akhirnya sampailah dia di luar sekolah. Dari kejauhan terlihat Siwon sudah menunggunya. Donghae berjalan ke arah Siwon dengan takut. "Ikuti aku" kata Siwon saat Donghae sudah ada di depannya. Siwon berjalan menjauhi Donghae. Donghae menuruti perkataan Siwon dan mengikutinya.
Donghae terus mengikuti Siwon dan tidak tau mau dibawa kemana dia. Dia melihat sebuah reruntuhan rumah, di sekitarnya keadaannya sangat sepi hanya ada beberapa orang yang lalu lalang disana. Donghae berhenti berjalan. Karena tidak terdengarnya suara langkah kaki dari arah belakangnya, Siwon menoleh ke belakang. "kenapa kau berhenti? Cepat ikuti aku" katanya tegas dan mulai berjalan lagi. Donghae mengikuti Siwon dengan rasa takut yang amat sangat. Siwon berjalan memasuki halaman reruntuhan rumah yang dilihatnya tadi dan menuju ke bagian belakang reruntuhan itu. Siwon berhenti berjalan begitu juga donghae, dia juga ikut berhenti.
"Teman-teman, tamu kita sudah datang" kata Siwon dengan senyum yang cukup mengerikan pada teman-teman. Terlihat ada beberapa orang di hadapannya, sekitar 3 orang. "Oh. Ternyata dia tamu kita" kata orang pertama yang paling tinggi dan mempunyai wajah paling garang di antara mereka. "bagus. Ayo cepat bersenang-senang. Tanganku sudah gatal nih karena sudah lama tidak memukul orang." kata orang kedua yang berbadan paling kecil di antara mereka. "bersabarlah sebentar, junhyung ah. Bukannya baru tadi pagi kamu mukul seseorang" kata orang terakhir yang keliatannya memiliki pembawaan paling tenang. Badan Donghae semakin gemetar setelah mendengar percakapan ketiga orang di hadapannya. Dan beberapa saat kemudian Donghae merasakan rasa sakit akibat tendangan di perutnya. Dia jatuh terduduk sambil memegangi perutnya yang sakit. Tendangan demi tendangan mendarat di badannya. Orang-orang tersebut terus menendang dan memukulnya. Donghae membuka matanya dan melihat orang-orang itu terus menendangnya sambil tersenyum. Donghae memohon pada mereka agar mereka berhenti, akan tetapi mereka malah semakin tertawa dan menendangnya terus. Teriakan-teriakan minta tolong keluar dari mulut Donghae, namun tak ada seorangpun yang datang untuk menolongnya karena memang di tempat itu sangat jarang dilewati orang. Siwon yang tidak ikut memukuli Donghae duduk dengan santainya di sebuah kursi dan melihat aksi dari teman-temannya itu sambil tersenyum. Rasa sakit menjalar ke seluruh badan Donghae.
'seseorang tolong aku'
Karena tidak mampu menahan rasa sakit lagi akhirnya Donghae tidak sadarkan diri. Walaupun Donghae sudah pingsan sepertinya orang-orang tersebut masih belum puas memukulinya, mereka terus saja memukuli dan menendang donghae yang sudah tidak berdaya.
TBC
hai chingu, Ayaka datang dengan membawa fic yang gaje lagi nieh.
Bagaimana? Bagaimana? Bagus, biasa, jelek, atau amat jelekkah?
Ini baru chapie pertama.(reader : dah tau kali. Kan ada tulisan TBC-nya.) Apakah fishy kita ini akan selamat? Tunggu di chap berikutnya ya. O iya, fic ini akan berlanjut jika sudah ada 5 review. Kalau gak ada ya... sudahlah.^^
oke, sampai ketemu di chap berikutnya#kalau di buat sich#
with love,
Ayaka
M
i
n
d
to
R
E
V
I
E
W
