A Baby ?

Author : bubbletea88

Main cast : Xi Luhan, Oh Sehun, and others

Warning! Lots of typo, M-PREG, YAOI, OOC and many more :"

Annyeong hasseo readers-nim ^^

Bubbletea88 mau ngucapin..

HAPPY NEW YEAR,

I wish for you all, will have a great memories on 2015

And always support EXO whatever they do ^^

Duhh rasanya lama banget ga update ya ? hehhe

Maaf sebesar-besarnya *bow*

Jjang! Karena banyak banget yang minta di buatin sekuelnya

The One and Only, akhirnya kubuatin deh hehehe

Ini ceritanya married life ya, jadi ya begitu~

Btw mungkin nih, masih mungkin loh— beberapa FF yang

mungkin bakal aku hapus -_-"

dan karena sebentar lagi aku bakal ujian, mungkin aku bakal hiatus setelah ini

udah dulu ah,

Enjoy The Fict :D

.

.

"Thanks for everything you gave for me. Include love, and this angel-face baby

who born with cute dan loud crying voices hehe.."

.

.

Author's POV

Pagi yang cerah di kota Seoul. Sinar hangat sang mentari menyapa mereka yang sudah bangun pagi dan harus berangkat ke sekolah atau kantor. Tidak dengan kedua pemuda yang tidur dalam satu ranjang ini. Tubuh telanjang mereka di selimuti oleh selimut putih. "enghh— appo, jinjja appo" desis Luhan saat menggeliat, salah satu pemuda itu yang sudah terbangun lebih dulu.

Tentu saja sakit, apalagi karena kegiatan yang mereka lakukan semalam. "Hun-ah, ireonaya,"kata Luhan pelan sambil bangkit berdiri dan memakai baju santainya. Mereka tinggal di apartemen setelah menikah sebulan yang lalu. Mereka berdua memutuskan untuk mengikat janji di depan altar setelah Sehun menyelesaikan kuliahnya. Dan sekarang Sehun bekerja di perusahaan yang awalnya milik keluarga Xi.

"Chagi, poppo" kata Sehun saat melihat wajah Luhan yang ada di hadapannya.

"Ani" balas Luhan cepat sambil melangkah keluar kamar. "Mandilah dulu, akan kusiapkan sarapan" lanjutnya sambil terkekeh.

Sehun mengerucutkan bibirnya kesal. "Hey, Luuu— kau ingin ke mana hari ini ?" kata Sehun sambil mengejar Luhan yang melangkah cepat ke dapur.

"Molla, memang kau mau ke mana ?" tanya Luhan sambil membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sekotak susu dan menuangkannya dalam gelas kaca yang dipegangnya. Mereka berdua memang belum pergi honeymoon setelah menikah. Kenapa ? Karena Sehun sibuk dengan pekerjaannya, jadi mereka memutuskan tidak ada honeymoon.

"eumm, ke mana sebaiknya ? Kau mau ke pantai ?" tanya Sehun sambil melumat bibir Luhan yang belepotan susu. " As sweet as candy"

Luhan hanya tersenyum. "Kita berangkat nanti siang ?" Sehun mengangguk setuju. "Sekarang isi perutmu dengan segelas susu dan roti isi" kata Luhan sambil berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya dan Sehun.

.

.

Luhan masih berdiri di bawah pancuran air hangat saat Sehun tiba-tiba masuk dan ikut mandi bersamanya. "Kau mengagetkanku Hun" kata Luhan sambil mematikan showernya sesaat, kemudian menyalakannya lagi.

"Haha, maafkan aku" kata Sehun sambil memeluk tubuh Luhan dari belakang. "Luu—" lanjut Sehun manja.

"tidak, kau tau, lubangku masih sakit" balas Luhan cepat sambil mengecup bibir suaminya itu. "Kau terlalu manja untuk seorang pemuda berusia 20 tahun" kata Luhan terkekeh.

.

.

Sebuah tas koper sudah terisi penuh dengan barang yang akan mereka bawa ke pantai. Sebenarnya, Sehun tetap harus masuk bekerja hari ini. Tapi karena rengekan Luhan kepada ayahnya sendiri, membuat ayah Luhan tidak tega dan akhirnya memberi cuti pada Sehun selama 2 hari.

Baru saja Luhan akan masuk kamar, bel apartemen mereka berbunyi. "Nugunde?" gumam Luhan penasaran. Sehun masih berada di dalam kamar dan berkutat dengan laptopnya. "Annyeong hyung" kata Baekhyun tersenyum dengan mata sipitnya. Juga ada Chanyeol yang merangkulnya posesif.

"Sehun-a! Ada Chanyeol dan Baekhyun di sini" teriak Luhan sambil menyuruh masuk kedua tamunya. Tamu tak diundang. "Wuah, kenapa ada koper ? Kau mau pindah ?" tanya Chanyeol asal.

"Ani, kami akan pergi ke pantai" kata Luhan polos.

"jinjja?" tanya Baekhyun. Luhan mengangguk.

"Hai Dumbyeol" kata Sehun yang mendapat jitakan dari Luhan. "Lama tidak ketemu denganmu, kau semakin tinggi saja" kata Sehun sambil mengusap kepalanya.

"Aish, kalian akan berangkat ke pantai ?" tanya Chanyeol. Sehun mengangguk.

"Kalian ke pantai Incheon ?" tanya Baekhyun, gantian Luhan yang mengangguk.

"Aigoo— kenapa bisa kebetulan ?" cerocos Baekhyun. "Kami juga berencana ke sana, kami ke sini ingin mengajak kalian"

Luhan sudah tertawa senang sementara Sehun merasa liburannya kali ini akan terganggu oleh sepasang suami-istri yang ramainya bukan main.

"Kajja!" kata Luhan semangat. "Berangkat sekarang saja, supaya nanti sore bisa main lebih lama" kata Luhan senang.

"Arra, tunggu sebentar— aku akan ganti pakaian" kata Sehun sambil masuk ke kamar, begitu juga dengan Luhan.

Mereka berdua keluar dengan pakaian bemotif sama, putih dengan garis-garis horizontal biru tua. Jika Luhan memakainya dengan celana pendek hitam, Sehun memakainya dengan menggunakan celana pendek putih.

"Aigoo, kalian itu" goda Chanyeol. "Ayo kita berangkat!" pekiknya semangat.

.

.

Mereka berangkat dengan menggunakan dua mobil. Tentu saja dengan pasangan masing-masing. Luhan sudah menyiapkan jaket di jok mobil belakang juga koper mereka. "Apa kau senang, Lu ?" tanya Sehun.

Luhan mengangguk semangat. "Gomawo sudah mau menemaniku Hunnie" kata Luhan sambil mengecup bibir Sehun kilat saat lampu merah menyala.

"Aigoo, uri Luhannie sudah mulai nakal sekarang" kata Sehun sambil tertawa. "Oh ya, ibuku terus mendesakku agar segera punya momongan"

"Ish! Byeontae!" pekik Luhan.

"Ya! Ini bukan salahku, ibuku terus mencekokiku dengan kurang lebih 5 pesan masuk di ponselku" kata Sehun sambil mengerutkan kening.

"Lalu ? Kau kira aku yeoja ? Aku tidak punya rahim Sehunnie" Balas Luhan cepat. Sehun hanya tersenyum.

"Kita bisa mengadopsi bayi jika kau tidak bisa melahirkan, hehe" ucap Sehun membuat jitakan Luhan mendarat di kepalanya.

"Oh ya, Chanyeol dan Baekhyun sangat baik lho, mereka sudah menyiapkan kita hotel" kata Luhan. Sehun hanya tersedak dengan air liurnya sendiri.

"Ba-Baik ?" kata Sehun sambil terkekeh.

Mereka terus berbicara dan bercanda sampai akhirnya Luhan tertidur karena bosan. Sedangkan di mobil Chanyeol dan Baekhyun, hanya ada candaan, gelak tawa, juga suara musik yang tak hentinya terdengar.

.

.

Angin laut yang berhembus menerpa tubuhnya, sinar matahari yang terlihat sangat jelas, dan suari debur ombak yang terdengar. Luhan suka ini. "Hey, Baby Deer, aku tau kau senang, ayo masuk dulu ke penginapan, aku tidak ingin kau masuk angin—" kata Sehun sambil mengajak Luhan masuk ke salah satu rumah pinggir pantai yang di sewakan.

Dalam satu rumah itu, ada dua kamar dan dua kamar mandi di setiap kamarnya, ada dapur dan ruang tengah juga. Jika siang atau sore begini, lampu tentu saja tidak di nyalakan karena jendela kaca hampir ada di manapun. Jadi banyak sinar yang masuk ke rumah ini.

"Pakai dulu jaketmu, Baby deer" kata Sehun sambil menyodorkan jaket tebal ke arah Luhan. Luhan hanya menurut.

"Uwaa,, lihat itu Sehunieee, Indah ya?" kata Luhan sambil memiringkan kepalanya saat duduk di pasir bersama Sehun menikmati matahari terbenam. Luhan menoleh cepat saat Baekhyun yang ada di dalam rumah memanggilnya.

"Ne ? Waeyo ?" tanya Luhan yang di susul oleh Sehun.

"Mana Chanyeol ?" Sehun tolah-toleh mencari sosok tinggi itu yang biasanya meramaikan suasana.

"Luhan-a, bantu aku memasak untuk nanti ne ?" kata Baekhyun. "Dia tidur"

"Ne, algeseumnida!" kata Luhan senang.

Sehun keluar dari rumah itu saat Baekhyun dan Luhan asyik memasak di dapur. Tidak menyenangkan, biasanya Luhan yang memasak akan sedikit terkejut karena Sehun memeluknya dari belakang. Tapi sekarang, ada Baekhyun. Ahh—

Sehun kembali duduk dan bermain dengan pasir dan kaki telanjangnya yang terkena air laut yang menghampiri bibir pantai. "Dingin ya ?" tanya Luhan yang tiba-tiba berada di sampingnya sambil berdiri dan mencelupkan kakinya di air laut itu.

"Eum," kata Sehun sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya. Menyuruh Luhan untuk segera duduk. Matahari memang sudah tak nampak, hari pun semakin gelap. Tapi kedua pemuda itu masih asyik duduk sampai Luhan kembali tertidur. Dan tentu saja Sehun menggendongnya dan membaringkannya di tempat tidur.

Tepat saat makan malam, Luhan dan Chanyeol sama-sama terbangun. Luhan terbangun karena ada sesuatu yang membuat perutnya terasa tidak enak. Entah kenapa, namun saat di kamar mandi, ia tidak memuntahkan apapun. Punggungnya pun terasa lelah entah kenapa. Kepalanya pun sedikit pusing.

"Mungkin karena aku belum makan dari tadi siang" kata Luhan sambil keluar dan menyapa Baekhyun, Chanyeol dan Sehun yang sudah ada di ruang tengah sambil mengunyah makanan mereka masing-masing.

Sehun mengikuti Luhan ke dapur. "Kau tidak apa apa kan ?" tanya Sehun. Luhan mengangguk lemah. "Wajahmu sedikit pucat, Baby Deer" Sehun mengulurkan tangannya menyentuh wajah Luhan.

"Sungguh. Aku tidak apa-apa Hunnie" kata Luhan sambil mengecup sekilas bibir yang menjadi candu nya itu.

"Makanlah dulu" kata Sehun sambil memberikan sepiring nasi beserta lauknya. Bahkan Luhan belum menyentuh dan merasakan makanan itu, hanya mencium aroma masakan itu. Luhan sudah berlari duluan ke kamar mandi di kamarnya.

Mual. Pusing. "Luhan kenapa ?" tanya Chanyeol. Baekhyun segera menyusul Luhan.

"Kau tidak apa apa ? Apa kau pusing ?"

Luhan hanya mengangguk. Lagi-lagi tidak ada yang di muntahkan oleh Luhan. "Ughh, mual dan pusing" kata Luhan sambil membilas mulutnya. Wajah pemuda manis itu pucat sekarang. Sangat pucat.

"Sehun-a!" pekik Baekhyun menggelegar saat tiba-tiba Luhan pingsan dalam dekapannya.

"Mwoy— Luhanie ? Dia kenapa ?"

"Sudahlahh, ayo pergi ke Incheon dan cari rumah sakit!" pekik Chanyeol membantu menggendong Luhan. Tentu Sehun sangat khawatir. Mereka hanya menggunakan satu mobil. Chanyeol mengemudi, Baekhyun duduk di samping kursi pengemudi, Sehun duduk di belakang dengan Luhan yang tiduran dengan kepala pada paha Sehun.

"Luu~ Bangunlah— kau kenapa ?" bisik Sehun pelan. Tangan Sehun mengusap surai kecoklatan milik Luhan. Sesaat Luhan membuka matanya perlahan. Ia tau ada Sehun yang mengusap surainya.

Luhan tersenyum lemah.

"Apa yang kau rasakan ?" tanya Sehun. Luhan masih tersenyum.

"Entahlah, pusing dan mual"

"Bertahan dulu nae Baby Deer" kata Sehun sambil membiarkan Luhan tertidur.

.

.

Xi Luhan's POV

Eh ? di mana ini ? Ah— ruangan putih dengan bau obat-obatan. Aku tidak suka ini. Tapi saat aku mengerjap au melihat Sehun, Baekhyun dan Chanyeol mengelilingi tempat tidurku. "Ada apa ini ?" tanyaku sambil menatap mereka yang tersenyum penuh arti padaku.

Sehun hanya tersenyum, begitu juga Chanyeol. "Kau tau? Kau beruntung Luhan" kata Baekhyun. "Sangat beruntung!" tambah Chanyeol. "Gomawo Baby Deer" kata Sehun.

"Mwo ? Beruntung apanya ? Kenapa berterimakasih?" tanyaku bingung.

"Pikirkan baik-baik Lu, kau pusing dan mual. Aku dan Chanyeol berkata kau beruntung, dan Sehun berterimakasih padamu" kata Baehyun sambil tersenyum tersenyum.

Author's POV

Luhan masih berpikir terus. Wajah polosnya membuat yang lain tidak sabar dengan sifat polosnya. Mata rusa itu membulat saat ia tau apa yang mereka maksud. "Sudah mengerti ?" tanya Chanyeol.

"A-aku ?" Luhan sedikit tak percaya. Ia masih memandang yang lain bergantian. "A-aku ha-hamil? Yang benar saja!" pekik Luhan.

"Ne, Chagiyaa" kata Sehun senang. "Gomawoyo, gyaa aku akan menjadi appaa!" pekik Sehun senang. Tingkah kekanakannya membuat yang lain terkekeh.

"Apa Sehun sangat mesum sehingga kau hamil secepat ini ?" sindir Baekhyun. Luhan hanya tersenyum sambil terbaring. "Ani, dia hanya terlalu bernafsu" goda Luhan.

"Aish" desis Sehun sebal.

"Kata Dokter, kandunganmu masih terlalu lemah, jadi setidaknya kau harus beristirahat dulu di sini, di rumah sakit ini" kata Chanyeol sambil tersenyum. "Chukkae, kau akan menjadi Umma" tambah Baekhyun.

"Tenang aku yang akan menemanimu di sini chagi" kata Sehun sambil menggenggam tangan Luhan. "Apa kau punya nama yang bagus untuk bayi kita ?" gurau Sehun. Luhan hanya mengerutkan dahinya.

"Aegya, Appa di sini" kata Sehun sambil mengusap perut datar Luhan. "Cepat tumbuh dan lahir ne ? Dunia ini terlalu bagus untuk kau lewatkan, tenang saja, appa akan menjagamu dan umma, kami tidak sabar menunggu kau lahir" celoteh Sehun.

Chanyeol dan Baekhyun hanya tersenyum tulus. Begitu juga dengan Luhan.

TBC

Gimana ? Review yaa, thank you banget yang udah mau review di The One and Only ^^

Nah, boleh kan author minta saran nama buat anak hunhan ini. Sengaja aku potong bagiannya, soalnya bingung tentang nama.

Review ya! Sekalian saran buat nama bayinya ^^

JJANG! HUNHAN FIGHTING!