WARNING !
BOYXBOY , FAIL!DIRTYTALK, SMUT SMUT SMUUUUT, A LITTLE BIT DADDY!KINK
"Baekhyun!" Namja yang dipanggil menoleh ke sumber suara
"Apa Kyung, aku sedang tidak ingin diganggu." Baekhyun kembali menaruh kepalanya dengan malas ke atas meja.
"Aku punya kabar baik Baek. Jongin memberi ta-"
"Urrrghh, Kyungii apa kau tahu, sudah seminggu ini aku menjadi pengangguran dan Mrs. Jung sudah memberiku peringatan untuk segera membayar uang sewa kalau tidak aku akan diusir, Kyung."
"Ha? Benarkah itu Baekhyun? Kau bisa meminjam uangku dulu."
"Tidak, aku sudah meminjam uangmu untuk membawar uang sewa rumah bulan lalu Kyungi, dan aku belum membayarnya, aku tidak mau berhutang lagi padamu."
Kyungsoo kemudian duduk di sebelah Baekhyun.
"Sebenarnya aku ingin memberimu kabar baik. Jongin mendengar bahwa ada lowongan kerja yang gajinya lumayan besar Baekhyun."
"WHAT?! Benarkah?"
"Yeah, tapi kau harus tinggal di rumah tempat kau bekerja Baekhyun."
Baekhyun menatap Kyungsoo horror.
"J-jangan bilang-"
Kyungsoo menyadari apa yang Baekhyun pikirkan
"Hiyaa! Ini bukan pekerjaan yang kau bayangkan idiot, kau akan bekerja sebagai baby sitter."
"What? Baby sitter?!"
.
.
Baekhyun berjalan menuju alamat yang tertera dikertas yang sedang dia pegang. Setelah Kyungsoo memberinya kabar akan lowongan kerja sebagai babysitter Baekhyun langsung melamar pekerjaan dan hullaaa, Baekhyun diterima.
"WHAT THE-"
Baekhyun terkejut, sangat terkejut. Bagaimana tidak, dia sekarang sedang berdiri di depan rumah, bukan lebih tepatnya sebuah mansion yang sangat mewah. Baekhyun mengecek ulang beberapa kali apakah dia berada di alamat yang benar.
Baekhyun menekan bel.
"Ya, ada keperluan apa?"
Baekhyun mencari-cari sumber suara.
"Di sebelah sini sir."
Baekhyun menoleh ke arah kiri, oh ya, terdapat layar kecil yang menampilkan wajah seorang namja.
"Urgh, aku euhm, baby sitter."
"Oh, kau sudah datang, baiklah, kau bisa masuk."
Gerbang pagar itu terbuka otomatis. Baekhyun berjalan hati-hati menuju sebuah bangunan mewah yang cukup jauh dari gerbang tersebut.
Seorang namja menyambutnya begitu dia sampai ke pintu utama.
"Kau Byun Baekhyun kan, aku Luhan."
"Ya, Luhan ssi."
"Aaaw, panggil saja aku hyung, Luhan hyung."
"Hyung?"
"Ya, aku 2 tahun lebih tua darimu Baekhyun."
"Oh, baiklah Luhan h-hyung."
Luhan mengkode Baekhyun untuk mengikutinya.
"Aku di sini sebagai kepala pelayan, walaupun begitu pelayan yang lain hanya akan datang 1 bulan sekali yaitu di akhir bulan untuk melakukan pembersihan besar-besaran. Apabila awal bulan seperti ini hanya aku saja yang membersihkan hal-hal di rumah ini, aku juga memasak. Yaa, alasan kenapa aku merangkap pekerjaan karena bos kita tidak terlalu suka banyak orang yang berada di rumahnya."
Baekhyun mengikuti Luhan sambil sesekali mengangguk ketika Luhan menoleh ke arahnya. Luhan melanjutkan dengan memperkenalkan ruangan-ruangan yang ada di dalam mansion ini.
Seorang namja tinggi melambaikan tangannya ke arah Luhan. Dan mendekat.
"Oh, dia juga bekerja disini Baekhyun."
Namja tinggi itu mengulurkan tangannya pada Baekhyun dan Baekhyun menjabat tangannya.
"Aku Kim Jongdae, sebagai gardener."
"Bilang saja tukang kebun Jongdae."
"Hissh Luhan hyung, gardener itu lebih keren tau."
"Oke, baiklah Mr. Gardener."
"Boleh aku memanggilmu Baekhyun?"
"Ya, tidak apa-apa Jongdae."
"Baiklah, Baekhyun sekarang kita akan menuju ruang bos kita."
"Hati-hati Baekhyun hyung, bos kita itu pervert, dia sudah tua dengan perut buncitnya." Jongdae membisikkan sesuatu ke telinga Baekhyun
Bola mata Baekhyun membesar.
"Hiya apa yang kau katakan pada Baekhyun?" Luhan menatap galak ke arah Jongdae
Jongdae hanya tertawa. Luhan segera menarik Baekhyun menjauh dari Jongdae
Setelah mengetuk pintu, Luhan yang pertama kali membuka pintu ruang kerja bos mereka.
Baekhyun langsung menatap seorang namja tinggi, tampan, hot, sexy, hei hei stop it.
'Sial, Jongdae menipuku. Kalau aku tahu dia setampan ini aku akan merapikan pakaianku terlebih dahulu.'
"Hei Chanyeol, babysitter untuk Sehun sudah datang."
Bos yang bernama Chanyeol itu menoleh ke arah Baekhyun.
"Oh, jadi kau yang akan menjaga Sehun."
"Apa daddy? Jadi daddy tidak ingin menjaga Hun lagi?"
Seorang anak kecil yang sedang digendong oleh Chanyeol, menatap daddy nya seolah akan menangis.
"Tidak baby Hunni, hanya saja dia akan menemani Hun kalau daddy sedang bekerja."
"Oh,, baiklah." Anak kecil itu mencoba untuk turun dari gendongan daddynya. Kemudian berjalan ke arah Baekhyun.
"Hai, aku Park Sehun. 4 tahun."
Baekhyun tersenyum, lucu sekali anak kecil yang berada di depannya ini.
"Aku Byun Baekhyun, Sehunni." Ucap Baekhyun sambil berjongkok di lantai, menyamakan tingginya dengan Sehun.
"Wah, Baekhyun ahjussi sangat cantik saat tersenyum."
Ucapan Sehun membuat Baekhyun terkejut.
Chanyeol segera menghampiri mereka.
"Hahaha, maafkan Sehun kalau membuat kau tersinggung."
"Oh tidak apa-apa, Sehun sangat lucu."
Chanyeol mengulurkan tangannya pada Baekhyun.
"Aku Park Chanyeol."
"Yeah, aku Byun Baekhyun."
Mereka terus berjabat tangan sampai akhirnya
"Eheem. Aku harus menunjukkan kamar Baekhyun."
Baekhyun dan Chanyeol melepaskan jabatan tangan mereka.
"Well baiklah, semoga kau betah bekerja di sini Baekhyun."
"Ya, terimakasih Mr Park."
"Oh, tidak perlu, Jongdae dan Luhan hyung hanya memanggilku Chanyeol."
"Baiklah, kalau begitu C-Chanyeol."
.
.
Setelah Sehun tertidur, Baekhyun menuju kamarnya. Barbaring dan melamun.
'Chanyeol benar-benar hot. Uugggh, baru pertama kalinya aku tertarik dengan seseorang.'
'tapi bukankah Chanyeol sudah punya anak alias Sehun, jadi bukankah berarti Chanyeol itu straight?'
'hmmmp,, tidak mungkin Baek kau bisa mendapatkan namja seperfect Chanyeol dalam hidupmu'
'aaargh molla aku mau tidur'
.
.
.
Saat sore hari Baekhyun sedang bermain bersama Sehun, Chanyeol pulang. Tetapi Sehun sedang asik bermain sehingga hanya Baekhyun yang menyadari ketika Chanyeol mendekat.
"Hai Chanyeol."
"Oh hai Baekhyun." Chanyeol duduk di sebelah Baekhyun sambil keduanya mengawasi Sehun yang sedang bermain di halaman belakang.
"Apakah mengurus Sehun sulit?" tanya Chanyeol ke Baekhyun
"Tidak, dia sangat lucu dan manis. Kau pasti mendidiknya dengan sangat baik."
"Yeah thanks. Dia seperti malaikat yang diturunkan padaku saat dia lahir."
"Aku bisa membayangkannya."
"Hanya saja Sehun tidak pernah melihat ibunya."
"B-Boleh aku bertanya kenapa?"
"Karena saat melahirkan Sehun, dia meninggal."
"Aku turut bersedih Chanyeol."
"Tidak apa, dia sudah memberiku seorang malaikat kecil yang sangat manis sebagai gantinya."
"Ya, dia pasti wanita yang sangat cantik dan baik."
Chanyeol tersenyum getir
"Ya, dia sangat baik. Bahkan walaupun dia tahu aku tidak mencintainya dia tetap memperlakukanku sebagai suaminya."
Baekhyun terdiam. Chanyeol yang melihat Baekhyun membuka lalu menutup mulutnya hendak mengatakan sesuatu hanya saja ragu melanjutkan ceritanya.
"Aku dan Jieun, ibunya Sehun, dijodohkan. Walaupun aku tidak pernah menyentuhnya, tetapi dia paham dan mengerti, dia tetap berusaha untuk menjadi istri yang baik untukku. Hingga suatu saat aku mabuk dan kemudian Jieun mengandung Sehun."
Mata Chanyeol berkaca-kaca.
"Dia sangat baik, bahkan disaat terakhirnya dia berkata untuk menjaga Sehun dengan baik dan berterimakasih padaku karena sudah menjadi suaminya dan ayah untuk anaknya."
Baekhyun mengusap punggung Chanyeol untuk menenangkannya.
"Walaupun begitu aku tidak pernah bisa untuk mencintainya."
"It's okay Chanyeol. Sehun bahagia sekarang, Jieun pasti juga bahagia di sana melihat kau sudah menjaga Sehun dengan sangat baik."
Chanyeol tersenyum.
"Terimakasih Baek, senang bisa bercerita denganmu."
"Yep, kau bisa bercerita apa saja padaku Chanyeol, aku akan menjaga rahasiamu rapat-rapat."
"Kau juga bisa bercerita padaku, jika kau mau." Chanyeol menawarkan diri
"Aku tidak punya cerita khusus, hanya aku pengangguran yang akan diusir dari rumah kontrakkan sehingga aku melamar kerja di sini."
"Orangtuamu?"
"Mereka sudah meninggal saat aku remaja dan aku mulai bekerja setelah mereka pergi. Yeah simple bukan?" ucap Baekhyun sambil tersenyum
"Kau sangat tegar Baek."
"Tidak juga, aku punya dua sahabat, Kyungsoo dan Jongin yang sudah seperti saudara sendiri, mereka selalu membantuku disaat sulit."
Chanyeol tersenyum melihat Baekhyun bercerita.
"Kembali ke Sehun, kau pasti bahagia punya anak seperti Sehun. Suatu saat nanti aku ingin mengadopsi anak seperti Sehun."
"Kenapa mengadopsi? Apa kau tidak berniat akan menikah?"
"Walaupun aku menikah aku tidak akan bisa punya anak Chanyeol."
"Apa kau-"
"Tidak, aku sehat Chanyeol, hanya saja,, tunggu, apabila aku memberitahumu kau tidak akan memecatku kan?"
"Tentu tidak Baek."
"Aku tidak tertarik pada yeoja." Baekhyun dengan santainya menjawab
"Oh." Hanya itu yang keluar dari mulut Chanyeol
"Ya, oh." Ucap Baekhyun kemudian tertawa
Kemudian Chanyeol terdiam. Membuat Baekhyun panik dan berpikir apakah Chanyeol merasa jijik dengannya.
"Eum Chanyeol, kau tidak masalahkan kalau aku, ehm- gay?"
"Oh, tidak apa-apa Baekhyun."
"Oke, kalau begitu."
"Sehunna,, Daddy sudah pulang."
Chanyeol freeze.
Sehun melihat ke arah Baekhyun dan berlari ketika melihat daddynya berada di sebelah babysitternya
"Daddy!"
Chanyeol segera memeluk Sehun.
"Hai Hunni, bagaimana hari ini?"
"Baekhyun ahjussi tadi membuatkanku coklat daddy. Dia adalah pembuat coklat yang paling lezat, lebih lezat daripada buatan Luhan ahjussi."
"Baiklah, apa Sehun juga membuatkan Daddy coklat, iya Daddy, aku sudah masukkan di lemari es supaya tidak meleleh."
"Baiklah Hunni, daddy akan mencobanya nanti. Apa Sehun sudah mandi?"
"Belum daddy. Sehun mandi dengan daddy ya." rengek Sehun
"Tapi daddy perlu untuk mengerjakan tugas daddy dahulu Sehun, dan Hun bisa masuk angin kalau mandi malam-malam."
Sehun mempoutkan bibirnya lucu.
Baekhyun kemudian merunduk di depan Sehun.
"Karena daddy sedang sibuk-"
Baekhyun melihat ke arah Chanyeol, melihat wajahnya sedikit memerah. Lalu melanjutkan kata-katanya
"-Bagaimana kalau kita mandi busa sore ini Hunni?"
"Mandi busa? Yaaay ayoo Baekhyun ahjussi."
Sehun langsung tersenyum cerah dan menarik tangan Baekhyun untuk segera mandi busa.
Baekhyun menoleh ke arah Chanyeol dan melihat Chanyeol tersenyum.
.
.
Baekhyun dan Sehun sedang duduk di sofa sambil menonton kartun di ruang tv.
"Hai hunni." Ucap Chanyeol yang kemudian duduk disebelah Baekhyun
"Daddy!" Sehun berteriak senang saat melihat daddynya saat berada di pangkuan Baekhyun.
Baekhyun tersenyum ke arah Chanyeol
"Hunni, tidak ingin dipangku daddy?"
Sehun kemudian pindah ke pangkuan Chanyeol.
"Hihi, saat dipangku oleh Baekhyun ahjussi itu empuk daddy."
Baekhyun sedikit terkejut mendengar Sehun.
"Jadi Hunni bilang Baekhyun ahjussi gendut? Eo?" ucap Baekhyun sambil bercanda lalu menggelitik Sehun
Sehun tertawa saat digelitik Baekhyun menggeliat dipangkuan Chanyeol. Membuat Chanyeol juga tertawa.
Luhan dan Jongdae yang kemudian lewat dan melihat kejadian itu tersenyum.
"Bukankah mereka seperti keluarga kecil yang bahagia Jongdae."
"Yeah, sudah lama aku tidak mendengar tawa lepas dari Chanyeol."
"Yuup, aku kira kita harus pergi sebelum merusak momen ini."
"Iya, ayo Luhan hyung."
Baekhyun, Sehun, dan Chanyeol yang tidak sadar kalau daritadi diamati oleh Luhan dan Jongdae masih saja tertawa.
"Haahaha, daddy help mee." ucap Sehun yang masih tertawa
Chanyeol kemudian berusaha menggelitik Baekhyun.
"Ahhaha, stop it Chanyeol."
Karena Baekhyun digelitik oleh Chanyeol, membuat Baekhyun berhenti menggelitik Sehun, dan sekarang gantian Sehun yang menggelitik Baekhyun.
"Ahahaha, stop Hunni."
"Sehuuun katakan pada daddy untuk berhenti menggelitik ahahahaah."
"Tidak akan." Sehun menjulurkan lidahnya pada Baekhyun
"Urrghh aahaha daddy Yeol, stop."
Baekhyun terkejut saat Chanyeol berhenti menggelitiknya. Sedikit lega karena 'siksaan' nya sudah berakhir.
Baekhyun melihat wajah Chanyeol memerah. Melihat hal ini membuat Baekhyun khawatir
"Apakah kau sakit Chanyeol?"
"Iya, daddy sakit ya, wajah daddy memerah."
"Ha? ngg, tidak hunni. A-aku tidak sakit."
"Mungkin kau perlu istirahat Chanyeol, kau pasti lelah hari ini kau lembur bukan?"
"Iya, aku juga berpikir begitu."
Baekhyun menggendong Sehun dan memindahkan dari pangkuan Chanyeol ke pangkuannya.
"Nah Hunni, daddy perlu istirahat key, kita bermain yang lain ya."
"Okey, Baekhyun ahjussi. Iya, daddy istirahat ya. Bye daddy sleep well."
"Iya daddy, good night." ucap Baekhyun menirukan Sehun
Chanyeol merasa wajahnya lebih merah.
"Yeah, good night." ucap Chanyeol lalu mengecup dahi Sehun kemudian menuju kamar tidurnya.
.
.
.
"Daddy."
Hmmp,,
"Bangun daddy."
Cahnyeol membuka matanya perlahan.
Betapa terkejutnya saat Chanyeol melihat Baekhyun berada di depan ranjangnya. Naked.
"Daddy sudah bangun?" Baekhyun mendekat dan membisikkan kata-kata tersebut dengan seduktif ke telinga Chanyeol.
Masih karena terkejut, Chanyeol terdiam.
"Umm, Baekkie mau bermain dengan daddy."
"W-what?"
Baekhyun kemudian duduk di atas Chanyeol yang setengah berbaring setengah duduk, hanya siku lengan yang menopang beratnya saat ini, dan Baekhyun dengan santainya duduk tepat di atas penis Chanyeol.
"B-Baek, apa yang kau lakukan?"
"Heum? Daddy tidak mau bermain dengan Baekkie?" Baekhyun mempoutkan bibirnya.
Melihat hal itu Chanyeol langsung menyambar bibir manis itu dan menciumnya kuat.
"Hnnn Daddy." Lenguhan Baekhyun saat Chanyeol melepaskan tautan bibir mereka untuk mengambil oksigen.
Chanyeol menyesap bibir Baekhyun sekejap lalu turun ke leher indahnya.
"Uuugh, terus daddy."
Baekhyun dengan tangan bergetar melepaskan kancing pajama Chanyeol dengan cepat, tidak peduli ada beberapa kancing yang terlepas.
"You're so sexy Baek."
Chanyeol mencium, menyesap, menjilat, beberapa tempat di leher dan klavikula Baekhyun. Meninggalkan tanda merah padam di sana.
"Daddy Yeolli, ahnn, aaahh."
Baekhyun mendesah saat Chanyeol memainkan nipplenya. Menggigit dan memainkan lidahnya.
"Nggghh, Baek." Chanyeol mendesah dengan suara beratnya saat Baekhyun menggesekkan penisnya ke penis Chanyeol yang masih terbalut celana pajama.
"Daddy, biarkan Baekki bermain dengan junior daddy hmm." Ucap Baekhyun saat wajahnya berada di depan penis Chanyeol yang terbalut celana.
"Yeah, lakukan Baek." Baekhyun segera menarik celana Chanyeol beserta boxernya sekaligus.
Mata Baekhyun sedikit membesar. Terkejut dengan size yang dimiliki Chanyeol.
Baekhyun mengusap junior Chanyeol dengan pipinya
"I like your cock, daddy." Baekhyun mencium ujung kepala penis Chanyeol
"Urrgh, just suck it Baek."
Baekhyun tidak langsung memasukkan benda panjang dan tebal itu ke mulutnya tetapi menjilat-jilat dari pangkal hingga ujung penis Chanyeol, membuatnya mengkilap dengan salivanya.
Pre-cum keluar dari ujung penis Cahnyeol. Tidak ingin melewatkan hal itu Baekhyun segera menjilat pre-cum Chanyeol.
"Manis daddy, Baekkie mau lagi."
Melihat Baekhyun yang begitu menggoda seperti ini membuat Chanyeol hampir mimisan dan pingsan.
Chanyeol menarik tengkuk Baekhyun dan menciumnya. Panas.
"ngghh"
"aahnn daddy."
Chanyeol melepaskan tautan bibir mereka.
"Suck me Baekkie, sekarang."
Melihat Chanyeol yang dominan, membuat Baekhyun menuruti apa yang diminta oleh Chanyeol.
"Ngghhh Baek, yeaaah keep going."
Baekhyun memaju mundurkan kepalanya. Baekhyun sedang deep-throating Chanyeol. Mata Baekhyun terus menatap Chanyeol. Tidak melewatkan satupun ekspresi Chanyeol saat dia sedang memberikannya 'treatment'.
Tangan Chanyeol kemudian menuju rambut Baekhyun. Mempercepat temponya.
Saat merasa pre-cum keluar lagi diujung tenggorokannya, Baekhyun mendesah, membuat penis Chanyeol merasakan vibrasi dari desahan Baekhyun.
Baekhyun memutar-mutar lidahnya ke ujung kepala penis Chanyeol.
"Yeaah, your sinful mouth, ngggh."
Baekhyun merasakan penis Chanyeol berkedut.
"Hnnggh Baek, I'm close."
Baekhyun mempercepat iramanya sambil kedua tangannya memainkan testis Chanyeol.
"Yeaaah, uurrrgh Baek."
Chanyeol merasa tubuhnya bergetar, sudah lama dia tidak menyentuh atau disentuh seseorang.
"Terus Baek,, lebih cepat. Aku hampir sampai.. Ngghhh."
Dengan lenguhan panjang dari Chanyeol,, dia membuka mata.
Kamarnya masih gelap.
Tidak ada tanda-tanda ada seseorang.
Dia masih berada di bawah selimut hangatnya.
dan masih memakai pajama.
Hanya saja penisnya sekarang menegang dengan pre-cum yang membuat lingkaran basah di celana tersebut.
"Oh shit."
.
.
.
.
HAHAHAAHAHAH BERSAMBUNG YAAAAA
Mood pervert+byuntae lagi balik. . Akhirnya bisa buat ini fic dah.
Makasih buat yang udah komen n favoritin, makasih juga yang udah baca tapi makasih lagi kalo juga komen. Haha suka deh baca komen kalian, nggak perlu panjang-panjang, jujur aja tentang apa yang kalian pikir dari fic ini. Baca komen kalian itu berarti banget jadi semangat buat ngelanjutin. Serius deh,,
Buat yang plagiat terserah kalian dah dasar kepala batu mau di bilangin jangan plagiat gak berguna juga. Tapi gua gak bakalan ikhlas karya gua di plagiatin kay, jadi pastinya kalian udah dosa ama gua, soo terserah kalian.
.
.
.
Thanks to Rafra , haneunkyo19, summerbaek, baexian ree, cici fu, Missa 69, chanbaekssi, n reviewer pertama chanbaekssi & Re-Panda68 ^^ ❤❤❤
