Pairing : Naruto Uzumaki x Tsunade Senju x Mei terumi
Author : Ecxplorer Atlazcrew
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : Error, OOC, no EYD, AU, aneh :v
Chapter I: Early wake up
Bulan bersinar terang di tengah keheningan malam. Semua orang di Desa Konoha beristirahat, Kecuali Uzumaki Naruto.
"Ahh ni namanya apa yah? Dibilang apes... enggak, dibilang bejo ya... enggak juga? Ahh ga bisa tidur... -_-" Naruto yang terbaring lemas di kasur melihat ke sampingnya. Terdapat dua wanita cantik yang menemaninya tidur, dan dua-duanya adalah seorang Kage.
Merasa kesempitan ditengah-tengah himpitan tubuh dan juga dada besar mereka, Naruto mencoba mendorongnya agar mendapatkan ruang. "Nenek Tsunade, geseran dikit napa?" pinta Naruto yang terus mendorongnya.
Tsunade Senju yang tertidur pulas di sisi Naruto hanya mengerang tak mau bergeser. "Ngapain sih malem-malem gini, sayang? Aku ini kan pacarmu." Tsunade lantas mengeratkan pelukannya pada Naruto.
"Njirr, bukan itu masalahnya. Aku kejepit di tengah sini. Kejepit dua gunung kembar yang sama besarnya bikin susah nafas nih. Tolong lah, Nek. Kumohon!" Keluh Naruto.
Namun, Tsunade bersikukuh tak mau geser. "Ga mau ah, kasur dah sempit. Kalo kamu dorong terus, nanti aku bisa jatuh. Kamu ga care lagi sama aku yah? Kamu lebih care sama Mei daripada aku?" Kata Tsunade.
"Dan mentang-mentang umurku 54 tahun, kamu memanggilku "Nenek". Oke kalo gitu, mulai sekarang kita put-"
"Ahh! Gomen! gomen! Tsunade sayang. Jangan gitu dong~ udah malem ga usah ribut yah Tsu-chan." Naruto berhasil menenangkan amarah Tsunade yang mulai memuncak. "Maksud aku, aku pengen kamu memberi aku ruang dikit aja, biar bisa nafas. gitu." Naruto mencoba menjelaskannya dengan tenang dan santai.
"Kalo aku terhimpit, ga bisa bernafas, mati, terus kau akan mendapatkan 'morning kissu' setiap kau bangun dari siapa?"
Tsunade blush dan menyesali kecerobohannya, mungkin Ia salah paham karena mengantuk.
"Jangan pernah pergi meninggalkanku, Naruto! Maafkan aku!" Tsunade memeluknya dan membenamkan kepalanya pada leher Naruto. Naruto tersenyum dan membelai lembut rambutnya yang halus itu. "Sudahlah, tenang saja. Aku rapopo. Tidurlah." Tsunade semakin tenang dalam pelukan Naruto dan terlelap.
"Naruto, sebelum itu..." Tsunade mencium Naruto penuh kasih sayang. Bibir mereka saling melekat. Mereka saling berciuman hingga satu menit lamanya hingga mereka berdua melepaskannya.
"Oyasumi, Naruto sayang, aku mencintaimu."
"Oyasumi, Tsunade-chan, aku juga mencintaimu".
Naruto dan Tsunade akhirnya terlelap dalam pelukan. Namun tak sampai lama Naruto bisamenikmati tidurnya, Mei Terumi yang juga tidur disampingnya, membalikkan badan Naruto dan langsung menciumnya.
Mei mendorong bibirnya dengan kuat membuat Naruto terkejut. "Mei-chan?! Mengapa kau tiba-tiba menciumku?" Tanya Naruto. Wajah Mei memerah disaat memandang Naruto. "Apa kau sudah bosan denganku, Naruto?" Tanya Mei dengan mengalihkan pandangannya.
"Hah? Apa maksudmu, Mei-chan?" Tanya Naruto. "Kau lebih memilih nenek tua itu daripada aku yang masih 30-an ini? Kau lebih memilih bercinta dengannya dengannya daripada aku? Apa aku sudah tak cantik lagi dihadapanmu, Naruto darling?"
"Apa kau sudah tak mencintaiku lagi, Naruto!?" Teriak Mei.
Naruto terhenyak sebentar, mencoba menjelaskan kesalahpahaman di antara mereka. "Ah, itu tadi antara aku dan Tsunade hanyalah salah paham. Dan..." setelah itu, Naruto menjelaskan semua pada Mei. Mei mendengarkanya hingga akhir. Senyum bahagianya kembali berseri.
"Berarti... kau masih mencintaiku, Naruto?" Mei mencoba memastikannya bahwa kekasihnya takkan meninggalkannya.
"Aku mencintaimu, dan juga mencintai Tsunade. Bagiku, kalian berdua adalah wanita yang paling penting dalam hidupku. Dan kalian berdua adalah sahabat semasa kecil, aku tak dapat memisahkannya. Walau cintaku terbagi dua, tetapi kadar cintaku sama tingginya denganmu!"
"Aku sangat mencintaimu, Mei!" Mei bahagia mendengarkan ungkapan cinta Naruto sama seperti dulu ketika Naruto mengungkapkannya langsung pada Mei dan Tsunade 5 tahun lalu.
Mukanya memerah disaat Mei mengatakan "Kalau begitu, cium aku!"
Naruto menganggukkan kepalanya dan segera mendekatkannya, meraih bibir manis Mei. Naruto dan Mei akhirnya berciuman mesra, Mei segera memeluknya seraya mendorong kepala Naruto agar lebih mendekat lagi. Naruto melingkarkan tangannya pada tubuh Mei untuk memberikan rasa aman.
Mei yang tak puas dengan itu, mencoba memegang salah satu tangan Naruto dan meletakkannya pada payudaranya. "Remaslah, Naruto." Naruto lalu meremasnya dengan kuat, terdengar suara desahan yang keluar dari Mei. Selang Tiga menit lamanya, akhirnya mereka berhenti.
"Aku mencintaimu, Naruto darling."
"Aku mencintaimu, Mei-chan."
Keduanya mulai menutup mata dan memulai mimpi indah mereka, tak lupa Mei melingkarkan kedua tangannya pada Naruto.
Naruto merangkul kedua kekasihnya dan mendekatkan pada dirinya. Berharap hal-hal yang seperti itu tak terjadi lagi. "Aku harap, aku masih bisa hidup lebih lama lagi dengan Tsunade-chan dan Mei-chan".
"Aku juga ingin hidup lebih lama lagi denganmu, Sayang."
"Tak usah berharap, aku akan selalu disisihmu, Darling."
Naruto menoleh pada kedua kekasihnya, mereka sedang menatap Naruto. "Aku dan Mei akan selalu ada untukmu, Naruto sayang." "Walaupun kita berbeda, namun cinta kita berdua tetaplah satu dan hanyalah untukmu, darling." Tsunade dan Mei mendeklarasikan kesetiaan cintanya pada Naruto.
Naruto tak dapat menahan airmatanya yang jatuh. Ia memeluk erat mereka berdua.
"Arigatou, istriku." Mereka berdua pun terkejut, bagi mereka mungkin itu adalah janji Naruto untuk menikahi Tsunade dan Mei kelak nanti.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 5 pagi, sinar fajar sudah terlihat dari ufuk timur.
"Anjirr, ga terasa kita dari tadi begadang 4 jam yah? Kalo begitu..." Naruto memberikan 'morning kissu' secara bergantian pada Mei dan Tsunade. Ciuman tersebut sangat singkat namun penuh kasih sayang.
"Ohayo, Tsunade-chan... Mei-chan..." Naruto memancarkan senyum bahagia seperti biasanya.
"Ohayo Naruto sayang / darling."
Karena sangat mengantuk, akhirnya mereka bertiga pun mulai memejamkan mata mereka dan tidur dengan saling berpelukan satu sama lain, kembali meneruskan mimpi mereka.
TBC
A/N: Akhirnya fanfic ketiga saya sudah selesai, mohon maaf yah kalo ceritanya kurang bagus dan masih banyak kesalahannya, maklum saya masih Newbie di dunia per-fanfic-an ini. #hormat_nunduk. Ni cerita saja nemu saat ngelamun saat siang tadi, tanpa basa-basi langsung ketik. hehehe. Saya harap readers me-review cerita saya.
Dan jangan lupa lihat chapter 2-nya. Terima kasih. :)
