Chapter 1 : Anoter of world?!

Kingdom of anoher world

By: Adhitya Nogami

Desclaimer : Vocaloid milik Yamaha dan Crypton Future Media

Ranting : T

Genre: Adventure, Fantasy

Warning : Gaje, alur gak nentu, abal, typo bertebaran, ada sedikit humor dan romance(sedikit kok), OOC, masih banyak hal yang kurang.

Summary : Enam sahabat yang terjebak di dunia misterius, dimana di sana keadaannya seperti abad pertengahan di Eropa, serta disana Sihir dan hal-hal berbau dongeng adalah hal yang biasa, dan yang paling mengejutkan, mereka di ramalkan yang akan merubah dunia itu, akankah Mereka berhasil?

Normal PoV

"Len-kun ?" Suara seorang cewe berambut twintail hijau tosca dengan warna pupil mata yang senada dengan rambutnya, Hatsune Miku, memecahkan kesunyian di dalam perpustakaan sekolah.

"Ada apa Miku-chan?" Orang yang di panggil Len tadi berbalik bertanya sambil terus melirik ke arah bukunya, terlihat dari mata azure yang sedikit tertutup oleh rambut pirangnya yang ia ikat ponitail kecil, ia seakan tidak peduli dengan sapaan dari sang teman dekatnya.

"Lagi baca buku apa sih? Serius amat?" Tanya Miku dengan perasaan kepo serta nada suara yang sedikit kesal, mungkin karna dia bosan karna tidak ada teman ngobrol(Loh? Kan di dalam perpus?).

"Sejarah Eropa." Ucap Len datar.

"Apa serunya? Seru juga baca komik atau novel?" Ucap Miku sebal sambil menggelembungkan pipinya.

'degg' tiba-tiba Len meraksakan sesuatu, entah apa itu tapi itu membuat hatinya tak tenang, "Miku, ayo kita kembali ke kelas! Perasaan ku tidak enak." Len langsung menarik tangan Miku, dan langsung menuju tempat keluar dari perpustakaan berbentuk seperti labirin, karna telalu banyak rak-rak buku di sana.

"ahh? Baiklah." Ucap Miku yang pasrah lengannya di tarik oleh Len.

.

.

Kriinggg …

Terdengar suara bel sekolah Yamaha High School berdering satu kali, menandakan bahwa pelajaran telah selesai, dan semua siswa di perbolehkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

"Hoy! Len disini!" Teriak seorang laki-laki berambut biru dengan syal di lehernya, yang sekarang ada di gerbang pintu sekolah.

Len yang meliat teman birunya itu langsung menghampirinya. "Ada apa Kaito?" Tanya Len setelah ia sampai ke tempat orang bernama Kaito tersebut.

"Kau tidak bersama yang lain?" Tanya Kaito keheranan.

"Ah, Miku dan Luka sedang piket, dan Rin sedang membeli jeruk di kantin," Ucap Len dengan singkat, "Lalu mana Gakupo?" Len berbalik bertanya pada Kaito.

"Ahh, dia sedang mengambil tugas dari Kiyoteru-sensei, sebentar lagi juga kesini," Ucap Kaito dengan santai, "eh Len hari ini aku bosan nih di rumah, gimana kalau kita pergi ke bukit belakang gedung Crypton? Katanya ada orang yang menemukan bunga langka di sana."

"Hm? Tidak biasanya kau memperhatikan bunga. Biasanyakan hanya eskrim yang ada di otakmu?" Tanya Len keheranan dan sedikit menyindir Kaito.

Kaito yang mendengarnya hanya memperlihatkan wajahnya yang kesal pada Len, "Kau juga sama kan? Yang ada di otakmu itu hanya pisang?" Kaito tidak ingin kalah dengan Len.

"Ah sudahlah, oke kita pergi tapi gak berdua kan?" Len akhirnya mengalah dengan sedikit kesal.

Kaito hanya tersenyum puas meliat kekesalan Len, "Ya gak lah, sama teman-teman yang lain," Ucap kaito cepat.

"Len-kun! Kaito-kun!" Terlihat seorang gadis berambut honey blonde sebahu dengan pita besar seperti kelinci dan empat jepit rambut yang ada pada poninya, sedang berlari menuju dua orang laki-laki yang sedang membicarakan soal bunga langka.

"Ah, Rin-chan, kau mau ikut ke bukit belakang gedung Crypton? Katanya ada bunga langka di sana," Ucap kaito yang sedang merayu Rin agar dia ikut juga, "Len juga ikut loh." Tambah Kaito.

Mendengar Len akan ikut, Rin langsung menatap Len, "Boleh kan?" Tanya Rin dengan sedikit memelas, membuat Len sedikit risih.

"Iya-iya boleh, tapi JANGAN jauh-jauh dariku!" Pinta Len, dengan sedikit menekankan kata 'Jangan', karna Rin sering terpisah dari orang-orang saat dia jalan-jalan atau berpergian ke suatu tempat yang belum ia kenal, Membuat Len kerepotan untuk mencarinya.

"Siap Bos!" Ucap Rin senang sabil menatap Len senang.

"Kalian Semua!" Kali ini datang dua orang perempuan yang satu berambut pink panjang, Megurine Luka dan satu lagi si twintail hijau tosca Miku Hatsune, sedang berjalan menuju Len, Kaito, dan Rin.

"Ahh! Miku-chan, Luka-chan, sudah beres ya?" Tanya Rin dengan senyuman riang, mungkin karna Len yang memperbolehkan dia ikut, Rin memang suka jalan-jalan, tapi karna sering terpisah, dia jadi dilarang oleh teman terdekatnya 'Len'.

"Ya! Ahh, lelah sekali hari ini, aku perlu menghirup udara bebas, seperti pegunungan atau lautan," Ucap Miku sambil merentangkan tangan ke atas, "Luka-chan, hari ini mau kemana?" Tanya Miku masih melakukan perenggangan tangan(?) karna lelahnya itu.

"Mmm? Hari ini ya? Aku gak punya acara tuh," Ucapnya sambil mengingat-ningat apakah ada acara atau tidak.

"Bagus lah! Ayo kita pergi ke tempat sejuk!" Ajak Miku, sambil narik-narik baju Luka.

"Tapi tempat seperti itu ada di mana?" Tanya Luka.

"Ee—hh itu…"

Melihat Miku kebingungan seperti itu, kaito pun angkat bicara "Gimana kalau kalian ikut dengan kami?"

"Ehh? Kemana?" Tanya Luka dan Miku berbarengan.

"Ke bukit belakang gedung crypton di ujung kota itu, mau ya?" Bujuk kaito pada Luka dan Miku.

"ya, oke lah aku ikut." Miku pun akhirnya mau.

"Aku juga, sekalian mau lihat Bunga the freeze of Rose lagi," Ucap Luka yang sekarang tertarik akan ucapan Kaito.

"Ah, kau sudah melihatnya ya Luka-chan?" Kali ini Rin yang berkicau.

"ya, begitulah, aku pernah pergi bersama Luki-kun," Ucap luka, dan sontak membuat yang lain terkejut, mendengar perkataan Luka.

"apa?! Bukannya Luki itu menghilang tiga bulan yang lalu?" Len yang tadi hanya diam, kini mengeluarkan suaranya di sertai rasa terkejut dan binggung.

"Ya sebelum ia menghilang," Kata Luka sambil menundukan kepalanya ke bawah.

"ah, maaf Luka-chan, aku hanya terkejut, aku tidak bermaksud untuk itu, mendengar Luki itu .." Ucap Len yang sedikit menyesal telah menanyakan soal pria bernama Luki.

"Tak apa Len-kun," Ucap Luka yang tadi wajahnya terlihat sedih sekarang berubah menjadi senyuman hangat.

"Kalau begitu, ayo kita pulang, lalu kita berkumpul jam satu siang di gedung crypton," Ucap Kaito menginstruksikan agar mereka segera bersiap untuk perjalanan mereka.

'oke !" Teriak mereka berbarengan, dan mulai berjalan pulang.

"Mina-san! Tunggu aku!" Teriak seseorang, terlihat dari perawakannya dia tinggi dengan rambut ponytail panjang berwarna ungu, sontak membuat para character vocaloid yang tadi berniat pulang, terhenti seketika dan menoleh ke sumber suara.

"Ah, gakupo-kun!" Balas Luka sambil Melambaikan tangannya ke arah orang bernama gakupo tersebut.

Gakupo pun berlari menuju tempat mereka berdiri, "Hosh… hosh… hosh… Hei Kaito! Kau hosh.. hosh… kenapa kau meninggalkan ku?" Tanya gakupo ngos-ngoshan.

"Kau, kenapa Gakupo? Bicara itu pelan-pelan." Ucap Len, sambil memperhatikan kelakuan gaje Gakupo.

"Lah, kau sendiri lama banget ngambil tugas doang?" Kata Kaito.

"Ah, sudahlah, Kalian semua ikut kan?" Tanya Gakupo pada semuanya (Min Kaito).

"Ikut? Maksudmu ke bukit? Ya kami semua ikut." Ucap Len sebagai perwakilan menjawab.

"Baguslah, kalau begitu ayo kita pulang." Ajak gakupo pada semuanya.

.

.

.

Jam satu siang, mereka sudah berkumpul di depan gedung pencakar langit, Crypton Media, dan di belakangnya ada sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi dan di puncak bukit tersebut ada sebuah pohon Sakura besar, menghiasi puncak bukit tersebut. Terlihat mereka akan segera berangkat ke puncak bukit tersebut.

"Ayo, berangkat! Aku suda tidak sabar ingin melihat freeze of rose,"

"Kaito, kau bersemangat sekali ya?" Ucap Miku melihat temannya itu begitu semangat.

"Dia memang begitu," Ucap Len dan Gakupo berbarengan.

"Len-kun! Boleh aku ke sana?" Kata Rin sambil menunjuk-nunjuk kaca etalase, yang berdampingan dengan gedung Crypton.

"Gak Rin, sudah ku bilang kan? Jangan jauh-jauh dari ku!" Ucap Len sedikit membentak, mendengar itu Rin hanya bisa menggelembungkan pipinya sambil kesal.

"Luki-kun? Apa aku bisa menemukan mu sekarang?" Luka tertunduk dan bergumam, sepertinya tujuan dia ikut dalam perjalanan ini untuk mencari seseorang bernama Luki.

"Ah, Luka-chan, kau tidak apa-apa?" Ucap gakupo yang sedari tadi berada di samping Luka, mungkin dia mendengar apa yang Luka gumamkan.

"Ah, tidak Gakupo-kun, hehehe," Ucap Luka yang sekarang memberikan senyuman hangat pada Gakupo.

"hhm," Gakupo hanya tersenyum kebingungan akan tingkah Luka, 'Apa yang kau rasakan sekarang?' setidaknya itulah yang ada di benak gakupo.

"Baiklah Berangkat !" Teriak Kaito, dan semuanya mulai melakukan perjalanan mereka.

.

.

"Akhirnya sampai juga!" Ucap kaito yang sudah berbaring di tanah puncak bukit tersebut.

"Kaito! Apa kau menemukannya di situ?" Tanya Gakupo yang sedang mecari-cari sesuatu.

"Entah lah, kita kan baru sampai, kenapa buru-buru mencari bunga itu?" Balas Kaito.

"Hei! aku menemukannya di sini!" Teriak Miku.

Sontak teriakan Miku tersebut membuat para vocaloid berlari menuju Miku.

"Mana aku mau lihat!"

"Rin-chan hati-hati!"

"Gakupo-kun tunggu aku"

"Awas! Aku pengen Lihat!"

Itulah setidaknya keributan mereka disana, Rin berlari, Len mengejarnya, Gakupo lari ninggalin Luka, dan Kaito teriak-teriak gaje.

"Ini!, cantik sekali," ucap mereka berbarengan(Min Miku), Bunga mawar aneh berwarna biru dan juga sedikit beku oleh es, padahal di Tokyo sekarang sedang musim panas, Membuat mereka merasa aneh tetapi kagum akan bunga itu.

"Hei kenapa mawar ini di selimuti es, dan berwarna biru?" Tanya Rin yang mulai membuka percakapan setelah memandang ke unikan dari sang bunga.

"Itu lah mengapa bunga ini di manakan the freeze of rose," Jelas Luka.

"Rin! Sudah jangan di sentuh!" Ucap Len memperingati Rin yang mulai menyentuh bunga itu.

"Ah, bunga ini seperti tanaman merambat, Lihat sepertinya inti bunga ini ada di sana," Ucap Luka sambil menunjuk rambatan Bunga mawar biru itu.

"Ayo kita ikuti!" Ucap Kaito bersemangat, dan langsung berlari mengikuti rambatan bunga itu.

"Eh, Kaito-kun tunggu aku!" Ucap Miku yang langsung mengejar Kaito.

Melihat Miku yang mengejar Kaito, Luka pun ikut mengikuti Miku, "Miku-chan aku ikut!"

"Luka-chan? Tunggu!" Kali ini Gakupo yang mengikuti Luka.

"Rin-chan! Jangan pergi sendirian aku ikut!" Ucap Len mengejar Rin yang udah mulai keluar kebiasaannya, jalan gak bilang-bilang.

.

"Miku, Kaito? Kalian kenapa?" Tanya Gakupo, yang baru sampai, sudah di kagetkan oleh keanehan dua temannya itu.

"Gakupo-kun, mereka kenapa?" Luka malah bertanya pada Gakupo, sambil menunjuk Miku dan Kaito.

"Entah lah, ayo kita dekati!" Seru Gakupo dan langsung menarik tangan Luka, yang ditarik hanya menuruti dan di tambah muka yang sedikit memerah.

"Ehh?!" Ucap mereka (Luka dan Gakupo) setelah mereka mendekati Miku dan Kaito.

"Rin! Tunggu, sudah ku bilangkan? Jangan berkeliaran sembarangan?" Teriak Len yang kini sudah ada di samping Rin.

"Hei, Len-kun, kenapa mereka melamun memandang batang pohon sakura itu?" Tanya Rin sambil menunjuk empat temannya yang sedikit agak jauh di tempat ia berdiri, "Dan hey! Lihat pohon sakura itu! Mekar dan berwarna biru di selimuti es, seperti mawar tadi!" Tambah Rin sambil menengok ke arah Len.

"Ada yang tidak beres, Rin! Kita harus ke sana, dan HATI-HATI!" Ucap Len menekankan kata 'HATI-HATI' pada akhir kalimatnya.

Len dan Rin pun sampai, di tempat ke empat orang yang sedang melamun itu. Dan alangkah terkejutnya Rin dan Len, melihat sebuah lubang yang lumayan besar di antara batang pohon sakura aneh itu, dan akhirnya mereka pun ikut terhanyut, dan ikut serta melamun melihat lubang itu.

"Apa ini?" Suara itu berasal dari Miku, yang berhasil memecahkan kesunyian dan lamunan kelima temannya itu.

"Entah lah, ayo kita cek," Ucap Kaito yang mulai memasuki lubang tersebut.

"Tunggu Kaito! Apa tak berbahaya?" Peringat Gakupo.

"Ini satu-satunya jalan, untuk mengetahui ini berbahaya atau tidak!" Kaito terus melanjutkan hingga masuk kedalam lubang tersebut.

"Kau tidak apa-apa Kaito!" Teriak Len yang masih di dekat lubang tersebut.

"Teman-teman! Coba ke sini, ada sesuatu yang aneh!" Teriak Kaito, membuat yang lain penasaran dan akhirnya mereka memutuskan untuk memasuki lubang tersebut.

Sesampainya di dalam lubang, mereka semua terkejut( Min Kaito) melihat apa yang ada di dalam lubang tersebut. Mereka melihat sebuah hutan yang lebat, tanahnya di selimuti oleh salju, serta pepohonannya beku oleh es, dan mereka melihat banyak sekali bunga mawar yang sama seperti yang di temukan Miku.

"Lihat! Bunga seperti yang di temukan Miku beitu banyak disini." Kata Kaito yang akan memetik bunga tersebut.

"Jangan petik bunga itu!" Suara tersebut terdengar oleh semuanya serta mengurugkan niat Kaito memetik bunga tersebut, dan tiba-tiba muncul sesosok hewan putih seperti salju, hewan tersebut berbentuk seperti serigala.

"Sudah kubilang kan! Jangan petik bunga itu!" Ucap hewan serigala tersebut.

Sontak mereka semua terkejut akan kehadiran Serigala tersebut, bahkan mereka ketakutan saat serigala tersebut berbicara.

"Serigala itu bicara!" Teriak Kaito, sambil menunjuk serigala putih itu.

"Len Aku takut!" Ucap Rin sambil bersembunyi di balik punggung Len.

"Tenang lah Rin!" Ucap Len menenagkan Rin.

"Kenapa kami tidak ble mengambil bunga ini?" Kali ini Gakupo memberanikan diri berbicara pada sang serigala.

"Bunga itu salah satu bunga suci!" Bentak sang serigala, " sepertinya kalian, bukan berasal dari dunia ini ya?" Tanya sang serigala.

"Ah, ya emangnya ini dunia apa?" Tanya Luka berhati-hati agar tak di bentak seperti Gakupo.

"Ini another world, daerah Kingdom of snow, dan kalian berada di daerah terlarang hutan mawar suci." Ucap sang serigala, "Lebih baik kalian bertemu dulu dengan Raja, ayo ikut aku!" Ajak Serigala itu.

"Raja? Jadi di dalam sebuah batang pohon ada Kerajaan ya?" Ucap Kaito sedikit meledek (berani juga).

'blleetekk' Gakupo memukul kepala Kaito "Ini bukan waktunya bercanda Bakaito!" Ucap Gakupo dengan kesal dengan di tandai munculnya perempatan di kepalanya.

"Aww, Baka Gakupo, sakit tau!" Ucap Kaito kesal.

"Apa kami bisa mempercayai mu? Hei serigala putih!" Ucap Len mungkin bisa di sebut teriakan.

"Kau, bocah pirang! Jangan memangil nama spesies ku! Aku punya nama, namaku Yugo." Ucapnya, serigala itu bernama Yugo.

"Ah, maaf atas kelancangan teman kami Yugo-san, jadi apa kami bisa kembali ke dunia asal kami?" Ucap Luka, sambil menjitak kepala Len, Len hanya kesal dan Rin tertawa kecil.

"huh! Entah lah, lebih baik kalian ikut aku dulu ke kerajaan snow, kita harus menemui Raja Rinto."

"Eh, emang lubang tadi.." Ucap gakupo memotong perkataannya, dan menengok ke arah mereka masuk ke dunia aneh ini, "Lubangnya hilang!" Gakupo melanjutkan perkataannya.

"Apa!" Ucap semuanya kaget, terkecuali Luka yang sudah menyadarinya dari tadi.

"Terus, gimana kita pulang?" Tanya Rin.

"Kita harus mencari jalan keluar dari dunia ini." Ucap Len dengan tatapan serius.

"Sudah kubilangkan! Kita harus ke Kerajaan Snow!" Teriak Yugo si serigala putih.

"Gimana? Siapa tahu jika sudah di sana kita bisa menemukan jalan pulang?" Tanya Miku pada semuanya.

"Baiklah kita kesana, dan saat perjalanan tetaplah bersama!" Ucap Len memberikan instruksi pada semuannya.

"Jika Kalian sudah siap, kita berangkat sekarang!" Ucap Yugo.

"Ya, kami siap, ayo teman-teman!" Perintah Kaito yang mulai bersemangat kembali, dan mereka pun mulai berangkat menuju kingdom of Snow.

.

.

.

Mereka telah tiba di dipan gerbang istana Snow, instana tersebut berbentuk seperti kebanyakan istana pada jaman abad pertengahan tetapi yang membedakan adalah istana tersebut berwarna putih salju, dan tanah-tanah di sekitarnya di selimuti oleh salju.

"Yugo si penjaga daerah terlarang, ada apa anda ke sini?" Tanya satu dari dua penjaga gerbang, penampilan mereka seperti ksatria.

"Aku mendapatkan orang asing," Ucap Yugo dengan santai.

"Jadi sekarang daerah kita yang mendapat orang-orang asing?" Tanya penjaga yang satunya lagi.

"Ya, begitu lah, boleh aku masuk?" Pinta Yugo pada kedua penjaga tersebut.

"Ya, tentu!" Ucap mereka berbarengan, sambil mempersilahkan mereka masuk.

"ayo!" Seru Yugo pada para vocaloid yang terlupakan saat perbincangan tadi.

"baik!" Ucap mereka berbarengan.

.

Mereka tiba di tempat Raja duduk di singgasananya, dan mereka terkagum-kagum melihat tempat yang mereka berdiri sekarang, bagaimana tidak kagum? Di dalam ruang Raja tersebut di hiasi dengan ornamen-ornamen yang terbuat dari es, dan di belakang singgasana Raja ada kaca raksasa yang terbuat dari es dengan ukiran-ukiran gambar yang tidak mereka mengerti.

"Salam Raja-ku! Hamba datang ke sini membawa ke enam orang asing yang datang dari pohon suci," Ucap Yugo sambil berlutut pada sang Raja dan di ikuti oleh para Vocaloid.

Sang Raja yang memiliki rambut kuning pirang yang di hiasi mahkota dan mata yang senada dengan rambutnya serta memiliki wajah yang sangat muda sebagai Raja, menyambut hangat mereka.

"Berdiri lah kalian semua!" Sang Raja menyuruh mereka beridiri, "Salam, warga asing, merupakan suatu kehormatan aku bisa menerima kalian di sini." Sambutnya dengan hangat.

"Terima kasih yang muliya, mohon maaf bisakah anda memberi tahu kami ini dunia apa?" Ucap Kaito dengan sopannya.

"Dunia Ini? Hahaha, baiklah aku akan memberitahu kalian," Ucapnya sedikit tertawa, lalu dia melanjutkan perkataanya, "Baiklah, Dunia ini bernama Another of world, dunia ini memiliki empat kerajaan besar, yang pertama kerajaan yang ku pengan ini kerajaan Snow, kedua kerajaan Phoenix, ketiga kerajaan Cerberus, dan kerajaan Canis. Tetapi setelah kehadiran tiga orang dalam ramalan, yang tersisa hanya Kerajaan kami." Ucap Sang Raja yang tadinya bermuka ceria, kini berubah menjadi Serius.

"Anoter of world?!" Ucap Len dalam hatinya.

"Apa yang terjadi pada tiga Kerajaan yang lainnya, dan siapa tiga orang dalam ramalan itu?." Tanya Rin dengan rasa penasaran.

"Rin! Jangan memotong perkataan Raja!" Ucap Len memperingati Rin.

"Tak apa, Anak pirang, tiga orang yang di ramalkan itu, aku belum pernah meliatnya secara lansung, aku hanya mendengar dari para penjaga perbatasan wilayah, dan tiga orang itu yang akan menghancurkan tiga kerajaan menurut ramalan yang ada pada relief batu lima elemen." Sang Raja menyelesaikan ceritanya.

"Ah, apakah ada jalan menuju dunia yang bernama bumi?" Tanya Gakupo.

Mendengar pertanyaan Gakupo, sang Raja sedikit terkejut, "Bumi ya? Aku tidak bisa membantu banyak kepada kalian, tapi ambil lah kunci ini," Ucap sang Raja, dan memberikannya pada Gakupo, karna lokasi mereka berdekatan.

"Lalu kita harus kemana setelah ini?' Ucap Miku yang tadi hanya terdiam mendengarkan cerita dari sang Raja.

"Kalian harus mencari pintu dari kunci itu, pintu itu akan membawa kalian kembali ke bumi," Ucap sang Raja.

"Apa?" Teriak semuanya.

"Tapi, Yang muliya, dari mana kami harus mulai mencari pintu itu? Sedangkan dunia ini luas?" Tanya Len yang saat ini sangat kebingungan.

"Pergilah ke Batu lima elemen yang ada di barat, di sana akan ada yang membantu kalian," Perintah sang Raja

"Baiklah, Sepertinya kami harus segera ke sana, kami mohon pamit yang muliya," Ucap Kaito, sambil membungkukan badannya.

"Tunggu! Jalan itu terlalu berbahaya jika tidak membawa senjata," Ucap sang Raja memperingati, "Yugo! Aku punya tugas untuk mu," Teriak sang Raja.

"Iya Tuan! Perintahmu adalah tugas untuk ku," Ucap Yugo mantap.

"Bukannya, Keinginan mu adalah perintah untuk ku?" Gumam Luka sambil tertawa kecil.

Gakupo mendengar hal itu, hanya tersenyum sambil memandangi wajah manis Luka 'Luka kau itu Lucu' itulah yang ada di pikiran Gakupo sekarang ini.

"Baiklah! Ayo Berangkat !" Ucap Kaito semangat.

"Dia Mulai Lagi." Ucap Semuanya sweatdrop.

Mereka pun memulai perjalanan menuju Batu Lima Elemen, Apa yang akan mereka temukan selama mereka mencari jalan keluar dari dunia ini?

Bersambung …

Note:

Phoenix adalah hewan mitologi berbentuk seperti burung merak atau elang dengan ekor berapi (kalau gak salah)

Cerberus adalah hewan berkepala tiga dan berbentuk seperti anjing, saya di sini menggunakan Cerberus yang ada di Game Devil May Cry 3, Cerberus yang di selimuti Es seperti beku itu loh.

Canis adalah nama latin dari serigala.

Yosh! Yosh! Yosh! Ini Fic kedua ku! Gomen fic pertama amuradul, tapi ini juga sama ya? Ah, di sini juga muncul OC saya yang bernama Yugo meski dia serigala nanti jadi manusia kok, fic ini terinspirasi dari film Narnia, yang dunia di dalam lemari, ya sedikit di modifikasi. Yosh! mohon maaf yang sebesar-besarnya jika fic ini kurang, dan terimakasih untuk mau membaca fic saya! Tolong Review agar Fic ini menjadi lebih bagus lagi.

Sampai jumpa di chapter 2 ^^