Salam kenal...
saya pendatang baru disini. saya ingin berbagi cerita anime eyeshield 21 yang ceritanya agak ngarang gtu. dan juga ada lagu2 gtu.. hehehe... pokoknya ga jelas gtu deh.. hehehehe...
Ceritanya gimana klo hiruma mempunyai adik tiri?
Silahkan di baca...
Cekidot.. ^_^
Tokoh baru : Yurika Kaden
ini tokoh, yang klo di tebak dari pembaca ya ini adik tirinya Hiruma, tapi apakah hiruma akan kejam dengan adik tirinya ini...
Biodata Tokoh Baru
Nama: Yurika Kaden
Warna kulit: Putih Amerika
Warna Rambut : Kuning
Panjang Rambut: panjang lurus Sebahu lebih, poni samping kiri
Warna Mata : Biru muda
Kelamin: perempuan
Umur: 16 tahun
Tinggi: 168cm
Berat: 58kg
Sekolah: Dulu di International Academy Amerika dan Pindah SMA Deimon Jepang.
####
Tiga minggu ini sekolah deimon telah libur kenaikan kelas. Anggota Deimon Devil Bath naik kelas semua, padahal mereka semua terkadang bolos pelajaran kelas untuk pertandingan seharusnya mereka tidak naik kelas. Tetapi kapten DDB itu, pastinya mengancam kepala sekolah deimon agar semua anggota DDB untuk di naikkan kelas.
Rumah Mamori
06.00am
Kring..kring..kring
" siapa ini? Sepertinya nomor telepon dari luar negeri?" mamori menekan tombol terima.
"Hei mamori, how are you?" suara gadis yang riang.
"ehh, ini siapa?" mamori bingung.
"haduh mamori, masa lupa sama suara aku? Aku yurika, sepupumu mamori." Suara itu menjelaskan.
" yurika!" mamori menjawabnya terkejut.
"kok terkejut begitu emangnya aku hantu?" dengan suara yang kecewa.
"hehehe.. tidak kok, aku kaget aja kau menelepon pakai nomor baru." Pada hal si tidak ada hubungannya dengan nomor baru.
"oh begitu yaa... hahaha.. kau mamang seperti itu kalau aku telepon.. hahaha" sepertinya gadis ini sudah terbiasa. " mamori, aku lagi mau take off ke jepang ini. Jadi tunggu aku di bandara yaa. Hehehe" gadis itu melanjutkan dengan girang.
"APA? KE JEPANG?!" mamori menjawabnya dengan sangat-sangat terkejut.
"hmmmm.. kenapa mamori? Kau tidak suka?" jawab gadis itu dengan kecewa.
"hmm.. tidak kok aku senang. Hehehe" dengan muka terseyum dan harap-harap cemas.
"oke ! mungkin aku sampai di jepang nanti sore yaa.." jawab gadis itu dengan girang.
Tut..tut..tut..
"ehh malah di matiin aja. Aku belom nanya jam berapa dia akan sampai bandara" mamori menggerutu.
Mamori sangat harap-harap cemas sepupunya tersebut akan datang karena dia bisa membuat onar dan suka ikut-ikautan kemana pun mamori pergi. Apa lagi sekarang mamori sudah menjadi manajer DDB dan juga hampir setiap hari latihan. Takutnya dia akan membuat onar di club dan tau sandiri hiruma tak suka terganggu. Tapi untungnya hari ini tidak ada latihan.
"mamori, kenapa kau melamun saja dari tadi?" ibu mamori menegur anaknya yang dari tadi turun dari kamarnya dan makan pagi sampai makan siang ini juga melamun.
"eh, ibu, tidak, yurika mau kesini bu" mamori menjawabnya dengan sedikit terkejut.
"oh, ibu sudah tau kok" jawab ibunya dengan lembut.
"kok ibu sudah tau? kan aku belom kasih tau ke ibu?." Mamori manjawab dengan heran.
"kemarin tante christin telepon, kalau yurika akan kesini dan pindah sekolah ke sini" jawab sang ibu.
"APA? PINDAH SEKOLAH KE JEPANG?" mamori terkejut lagi.
"tidak usah terkejut seperti itu lah mamori. Aku tau kau terkejut seperti itu karena dia suka berbuat ulah kan?" jawab ibunya dengan terawa kecil.
"iya itu bu, apa lagi dia suka ikut aku kemana-mana." Jawab mamori dengan menggaruk sedikit kepalanya. "dulu waktu masih SD, dia ikut aku main sama sena dan ngerjain sena sampai sena hampir nyebur sungai, yah walau sungainya tidak terlalu dalam tapi kan sena pendek. Dan lagi waktu aku, yurika, sena dan riku lari bersama dan aku memang ketinggalan, tiba-tiba dia nyamperin aku dengan membawa sena dan riku sudah ditali lehernya sama dia. Katanya dia 'maafnya mamori pelirahan yurika lepas. Hihihihi' dengan enaknya berkata seperti itu." Dengan menggembungkan pipinya.
"hahahaha... sudah lah tapi itu lucu loh, dan kamukan juga tidak di kerjainnya." ibunya menjawab dengan tertawa mendengar cerita anaknya.
"tapi kan aku jadi tidak enak terhadap mereka." Mamori sambil cemberut.
"hehehe. Iya juga. Tapi sekarang sudah mulai sore mamori. Kan kau mau jemput yurika di bandara. Ayo sana pergi" ibunya menyuruhnya dengan senyum-senyum.
"iya ibu." Jawab mamori dengan malas.
Mamori berjalan membuka pintu depan rumahnya dan tiba-tiba.
"Ya~~ mamo-nee, mau kemana?" tiba-tiba suzuna sudah di depan rumah mamori, hingga mamori terkejut.
"eh, suzuna. Bikin kaget aja kau ini." Mamori menghela nafas.
Mamori dan Suzuna berjalan bersamaan. Tiba – tiba Suzuna merasa heran dengan wajah mamori.
"kau kenapa mamo-nee?" suzuna penasaran dengan wajah mamori yang sepertinya lagi memikirkan sesuatu.
"hmm, tidak apa-apa suzuna." Jawab mamori seperti menyembunyikan sesuatu.
"sekarang kau mau kemana?"suzuna bertanya masih penasaran.
Sunyi sejenak...
"Suzuna..." mamori mau mengatakan sesuatu.
Suzuna Memandang mamori dengan penasaran.
"Sepupuku dari Amerika mau ke sini. Dan sekarang aku mau menjemputnya dibandara." mamori berhenti dari jalannya dan menundukkan kepalanya.
"eh, terus kenapa? Kenapa kau jadi sedih, kan sepupumu mau datang, seharusnya kau senang mamo-nee." Suzuna menghiburnya.
"masalahnya dia pembuat onar." Mamori menjawab dengan pandangan cemas.
Suzuna hanya senyum dan tidak berkata apa-apa dan juga penasaran bagaimana sepupunya yang bernama Yurika itu. Sambil mengikuti langkah mamori yang mau menjemput sepupunya itu.
_BANDARA_
Suasana bandara sangat ramai. Mamori dan Suzuna sudah menunggu lama sampai matahari mau terbenam terlihat dari kaca – kaca jendela di bandara.
"mamo-nee, lama banget pasawat dari amerika datangnya" Suzuna yang duduk langsung berdiri ke depan mamori.
"tidak tahu ini, apa kita pulang saja ya?" mamori yang tadinya duduk juga berdiri dan berjalan ke kaca jendela bandara sambil melihat - lihat.
.
.
.
"HEI MAMORI-CHAN...!" seperti ada yang memanggil dari belakang sambil berlari. Dan mamori menenngok ke belakang. Entah kenapa mamori yang tadinya mukanya agak cemas sekarang menjadi tersenyum lega. Yurika sudah datang.
mamori kaget yurika tadinya dari jauh tiba tiba sudah muncul di hadapannya "apa kabar mamori?"
"aku baik yurika" Mamori dengan tersenyum kecil.
"hehe.. maaf ya mamori, pasti kau menunggu lama?" yurika merasa bersalah.
"tidak apa-apa yurika." Menjawabnya dengan senyum.
"hei..hei..hei.. kalian melupakan aku." Suzuna menegur mereka berdua.
"eh, oh iya Suzuna, ini sepupuku Yurika yang aku ceritakan tadi." Mamori memperkenalkan yurika dengan suzuna.
"hei yurika, salam kenal" suzuna membungkukkan badannya. Ala gaya jepang memperkenalkan diri.
"Salam kenal juga Suzuna" yurika juga mengikutin Suzuna.
"ayo kita pulang, hari sudah mau malam" mamori mengajak Suzuna dan Yurika.
.
.
.
Mereka sekarang sudah didepan rumah mamori, tetapi Suzuna mau pulang duluan saja karena sudah malam.
"mamo-nee, sebaiknya aku pulang saja soalnya sudah malam." Suzuna berpamitan dengan mamori.
"oh, ya sudah, hati-hati di jalan yaa." Mamori seperti biasa berkata seperti itu karena perhatiannya.
"baik mamo-nee, kan rumahku juga tidak jauh. Hehehe" Suzuna tersenyum kecil. "Da... mamo-nee" sambil berjalan melambaikan tangannya.
"DA..." mamori dan yurika juga melambaikan tangannya ke Suzuna.
"yuk kita masuk Yurika-chan" mamori mengajak yurika masuk ke dalam rumah smbil tersenyum kecil.
.
Setelah masuk ke rumah mamori, yurika di sambut baik oleh orang tua mamori. Dan mereka langsung di ajak makan malam bersama.
.
Setelah makan malam. Di kamar mamori. Yurika sedang merapihkan pakaiannya di kamar mamori.
Tut tut tut...
"Momori-chan handphonenya berbunyi tuh" yurika memberi tahu sepupunya itu.
"Iya" mamori menyaut dan berjalan ke kamarnya.
Mamori meraih handphonenya dan membukanya ternyata ada pesan suara dari MMS.
.Klik.
'BESOK JANGAN LUPA KITA MULAI LATIHAN LAGI MANAGER SIALAN ! YA-HA!' dengan nada seperti biasa. Itu Hiruma.
"Hiruma-kun!" mamori berbisik kesal karena masih saja memanggilnya manager sialan.
"kenapa mamori? Kok wajah mu kesal begitu, Pasti karena pesan suara itu ya, Emang dia siapa? Sepertinya kenal." Yurika banyak bertanya karena bingung.
Mamori langsung menghela nafas dengan kelakuan kaptennya itu.
"iya begitu lah yurika, itu hiruma kapten club Amerika Football di sekolah Deimon." Mamori menjelaskannya. "Apa emang kau kenal dia?" mamori bingung dengan kata kata yurika sepertinya kenal.
"eh, bukan kenal orangnya tapi kenal suara 'YA-HA!' itu. Kan aku juga memakai kata kata itu. Ya-ha!" yurika menjelaskan dan merubah muka seperti muka setan seperti hiruma tapi tidak begitu menyeramkan dengan hiruma karena dia gadis yang sangat cantik hampir sama seperti mamori.
"Tidak usah menirunya seperti itu Yurika-chan, membuat semakin kesal saja sama dia." Mamori dengan muka yang menahan kesal.
"hihi.. iya Mamori-chan." Yurika tertawa kecil.
" kamu kok jadi aneh. Jadi ikut ikutkan pake kata-kata itu?" Mamori heran, karena dulu dia tak pernah pakai kata-kata itu.
"hihihi.. aku sudah lama ngefans sama kaptenmu itu." Yurika menjawab dengan sdikit malu.
" kau bisa bisanya ngefans sama dia. Aku heran padamu. Dia kan seperti setan " mamori tersenyum.
" aku juga tidak tau Mamori-chan, aku tiba-tiba ngefans sama dia. Hihihi." Lagi lagi yurika manjawab dengan malu malu.
" ya sudah kau besok ikut saja ke club, pasti akan menjadi seru." Mamori tersenyum. Entah mengapa sekarang mamori malah menwarkan untuk ikut padanya padahal dulu dia selalu ada alasan jika yurika ingin ikut nantinya.
" oh iya. Terima kasih mamori-chan." Yurika tersenyum kecil dan agak heran.
####
Pagi ini Club Amerika Football sudah ramai dengan semua anggotanya. Cuma Hiruma saja yang belum kelihatan. Tumben.
Tiba – tiba mamori membuka pintu dan "Selamat pagi semuanya." Mamori sambil tersenyum manis. Seperti biasa monta seperti kelepek kelepek dengan kecantikan mamori.
"mamori-nechan, kau hari ini cantik sekali." Monta mukanya merah sekali. Emang sudah biasa seperti itu selalu dan setiap hari. Tetapi mamori hanya tersenyum saja.
"Aku mau memperkenalkan kalian pada teman baru kita. Tapi kalau sena pasti sudah mangenalnya." Mamori tersenyum-senyum. Dan membuat anggota DDB penasaran dan juga sena.
"Emangnya siapa? Mamori-nechan." Sena penasaran.
Mamori langsung saja membuka pintu club itu. Yurika sudah ada di depan pintu sejak tadi dan tinggal masuk saja ke dalam.
"Selamat pagi. Nama aku Yurika Keden" Yurika tersenyum manis sambil menyangkutkan kedua tangannya di tali tas gendongnya.
"MAX ! Sepupumu cantik sekali MAX, mamori-nechan "dengan muka merah seperti biasa monta malah kelepek kelepek dengan kecantikan perempuan.
" Yu, yu, Yurika." Sena seperti ketakutan. Hingga teringat kembali dengan kejadian masa kecilnya dikerjain sama yurika.
"kenapa sena? Kau seperti ketakutan, kau memang sudah mengenalnya ya?" Suzuna mempehatikan ketakutan sena ternyata.
"hehehe, tidak kok. Iya aku sudah mengenalnya sewaktu aku ." sena sambil menggaruk – garuk kepalanya.
" susah kalau sudah keturunan cantik seperti Mamori." Jumonji Berbicara bersama toga dan kuroki. Dan mereka berdua hanya menganguk dan berkata "hm hm".
" FUGO!" respon komusubi.
" Waaa, cantik sekali sepupu Mamori-chan." Mata kurita berbinar – binar.
"Ahaha~aha.." kata taki sambil seperti biasa mutar mutar serperti balet.
"Salam kenal Yurika, silahkan duduk." Yukimisan berdiri dan menyerhankan tempat duduknya ke yurika.
" Terima Kasih." Yurika langsung duduk.
Anggota DDB pada mendekati yurika dan bertanya – tanya pertanyaan yang tidak jelas menurut yurika. Tapi hanya satu orang yang tidak menyapa yurika yaitu Musasi yang hanya duduk dan tersenyum. Yurika pun langsung melihatnya.
BRAAKKK...
DER..DER..DER..
"kekeke... bocah bocah sialan sudah kumpul semua." Seperti biasa hiruma datang dengan ledakan senjatanya dengan muka setannya. Tersentak semua Anggota DDB kecuali Yurika hanya melihatnya dari kaki sampai kepala setan tersebut. Ruangan langsung sunyi.
Hiruma langsung berjalan menuju tempat duduk biasanya di paling belakang. Namun yurika masih memperhatikannya.
"sena, lihat cara yurika memandangi hiruma-san." Monta berbisik.
Hiruma sadar ternyata ada orang asing di clubnya yang memperhatikannya dari dia masuk dan meliriknya.
Daripada hiruma malah marah mamori langsung memperkenalkan sepupunya tersebut.
"Hiruma-kun, aku mau memperkenalkan sepupuku Yurika dia baru datang dari Amerika kemarin." Mamori memperkenalkannya sedikit takut.
"hm." Hiruma melirik Yurika. Karena dia masih memperhatikan hiruma.
Tiba – Tiba
JEPREETT...
Yurika tiba – tiba yurika mengeluarkan kamera SLRnya.
"HEEYY BODOH! MATAKU LANGSUNG GURAM TAU!" Hiruma langsung marah.
JEPREETT.. JEPREET.. JEPREETT.. 10x
Hiruma masih saja di potret oleh yurika. Lama – lama hiruma semakin marah dengan kelakuan yurika. Anggota DDB langsung takut dengan muka hiruma yang semakin berubah menyeramkan.
DER..DER..DER..DER..DER
Hiruma langsung menembakkan senjatanya ke seluruh ruangan. Semua Anggota DDB pada keluar dari Ruangan tersebut kecuali Musasi dan Mamori mereka berdua hanya bertiarap. Yurika langsung memberhentikan potretannya yang sudah di belakang Hiruma dan menodong sebuah senjata di kepala hiruma.
"Tidak boleh sembarang menembak. Nanti akan banyak korban." Yurika seperti melarang hiruma menembak.
Hiruma langsung terdiam. Mamori dan Musasi langsung berdiri dan kaget dengan kelakuan Yurika.
'sudah kuduga pasti dia akan berbuat onar' dalam hati mamori dengan memelas.
'berani sekali wanita ini' dalam hati musasi dengan datar.
Sedangkan yang lain langsung memunculkan kepalanya dan terlihat keget dengan kelakuan Yurika.
"Ch, berani sekali kau bocah bodoh. Kau ingin menembakku?" hiruma langsung bicara datar.
Yurika langsung melepaskan todongannya dari kepala hiruma.
"aku tidak akan membunuh kalau tidak dalam kesempitan." Yurika langsung menjawab.
" Yurika, apa apaan kau? " mamori bertanya dengan cemas.
" tidak apa apa mamori-chan." Yurika hanya tersenyum sinis dan langsung duduk sambil melipat tangannya di dekat hiruma.
"Ch, kau hanya membuang waktuku saja bocah bodoh!" Hiruma dengan muka pokernya langsung berdiri. "manager sialan, kerjakan pekerjaanmu, sedikit lagi kita akan latihan." Sambil berjalan keluar.
"Ya." Mamori langsung siap –siap.
"aku bantu ya mamori-chan." Yurika langsung berdiri.
Mamori berhenti sejenak.
" tapi kau jangan berbuat ulah lagi ya!" mamori menasehatinya.
"baik." Yurika langsung berdiri dan tersenyum senang.
.
.
.
_LAPANGAN_
Mamori, Suzuna, dan Yurika berjalan ke lapangan sambil tertawa seperti biasa wanita kalau mengobrol. Mereka membawa handuk dan minuman untuk anggota DDB latihan, dan meletakannya di bangku lapangan. Lalu yurika langsung mengeluarkan kameranya lagi untuk memotret motret Anggota DDB latihan, yurika lebih banyak memotret Hiruma sie, karena dia ngefans sama hiruma.
Hiruma tau kalau dia lebih memotretnya. Dia langsung mendekati yurika.
"hei bocah bodoh! Buat apa kau memotretku terus." Hiruma menanyakannya karena merasa risih. Yurika langsung berhenti memotret dan memperhatikannya lagi.
"you-nii, mungkin dia ngefans sama ka you-nii." Suzuna sedikit menggoda hiruma. Tetapi tidak dihiraukan dan langsung duduk dan mengambil minuman.
Mamori yang dari tadi memperhatikan mereka hanya tersenyum.
" Ahaha~Aha... Lebih baik kau memotretku saja. Aku lebih terkenal dari pada hiruma." Taki seperti biasa melakuakan kebodohannya.
"Aaarrgghh... kakak bodoh!" suzuna langsung menginjak injak kakaknya dengan sepatu rodanya.
"haha. Sakit my sister." Taki dengan muka kesakitannya.
Anggota DDB yang lain yang beristrahat juga hanya tersenyum aneh melihat kelakuan mereka berdua.
.
.
Hari sudah sore, semua anggota DDB sudah pada pulang, tinggal Hiruma dan mamori di ruang club sedang membicarakan hasil latihan tadi. Setelah selesai mereka langsung beres-beres, tak lama kemdian mamori mengingat kejadian tadi.
"Hiruma-kun." Mamori memanggil.
Hiruma yang tadinya selesai memasukan laptopnya ke tasnya mau berdiri jadi tidak jadi, langsung melihat wajah mamori yang merasa bersalah.
"Hm." Hiruma hanya menjawab itu. Pastinya.
"maafkan kelakuan sepupuku tadi ya, dia memang suka begitu. Dia begitu karena dia ngefans dengan kau." Mamori menjelaskan dengan dan tersenyum.
"makanya itu dia orang aneh!" hiruma menjawabnnya dengan muka poker
Tanpa disadari, yurika mendengarnya diluar memepet ke tembok karena pintu terbuka. Tidak enak juga kalau langsung masuk.
"sudah jangan duduk saja kita pulang, manager sialan." Hiruma mengajaknya pulang. Dan berdiri langsung jalan ke luar club.
" ya." Mamori langsung berdiri dan menikutin hiruma.
Setelah mereka keluar, tiba- tiba yurika
"maafkan atas kelakuanku tadi membuat kapten Deimon Devil Bats menjadi risih. Sekali lagi maafkan aku." Yurika sambil menunduk.
Hiruma dan mamori yang tadinya berjalan langsung berhenti dan mendengarkan kata kata yurika.
"Ch, lalu setelah ini maumu apa?" Hiruma langsung bertanya.
"aku ingin menjadi anggota Deimon Devil Bats." Yurika menjawab dengan sedikit lantang.
"kau yakin?" tanya hiruma lagi.
"yakin." Jawab yurika.
"kekeke, besok kau akan di tes jangan datang telat!" hiruma dengan muka iblisnya langsung berjalan pulang.
Mamori langsung kaget dengan percakapan mereka.
"ehh, apa kau ini serius ingin masuk club ini." Mamori dengan muka cemas.
"serius mamori-chan." Suara yurika dengan jelas. Tetapi mamori masih kelihatan cemas dan yurika juga memperhatikannya.
"tenang saja mamori-chan, kau tau sendiri aku pintar di bidang seni dan olahraga, meskipun kecerdasanmu lebih baik dari pada aku." Yurika menjelaskan dan menenangkan sambil merangkul mamori dengan tersenyum yang tingginya memang tinggian yurika.
Mamori hanya tersenyum lega.
Mereka berdua langsung pulang kerumah Mamori.
####
Akhirnya pagi ini datang juga bagi yurika untuk melangkah memasuki Club DDB. Yurika yang lagi berjalan dengan mamori tersenyum senyum sendiri. Tanpa sadar mamori memperhatikanya.
"Yurika-chan, kau kenapa tersenyum senyum sendiri?" mamori metepuk pundaknya. Dan membuat yurika terkejut.
"ehh, aku senang mau bergabung dengan kalian semua. Aku melihat kalian itu kompak banget. Jadinya kelihatan seru. Hihihi. YA-HA!" Yurika bersengat dan kegirangan.
Mamori hanya tersenyum manis melihat semangatnya.
.
.
Hiruma dari jauh sudah melihat mamori dan yurika. Hiruma langsung loncat ke depan mamori dan yurika.
DER..DER..DER..DER..
"YAAA-HAAA!" hiruma dengan muka setannya.
Mamori dan yurika langsung terkejut dengan kedatangan hiruma yang secara tiba tiba.
"kau sudah siap dengan tesmu hari ini, bocah aneh!" hiruma memperingati yurika dengan muka setannya yang menyeramkan dengan giginya yang runcing.
"YAP, aku siap!" yurika besemangat.
"cepat ke lapangan, bocah aneh!" hiruma menyuruhnya.
Yurika langsung berlari dengan cepat.
"YA-HA!" yurika menyebutkan kata kata hiruma sambil berlari.
Hiruma langsung tersentak dengan kata – kata itu.
"berani sekali bocah aneh itu!" hiruma tersenyum.
"kau yakin hiruma-kun mau mengetes dia? Kan dia bukan sekolah Deimon." Mamori bertanya pada hiruma.
"lihat saja nanti. Cepat kau kerjakan tugasmu karena yang lain sudah dilapangan, manager sialan!" hiruma berjalan menuju lapangan.
"Ya." Mamori langsung menuju ke ruangan club. Mamori langsung menyiapkan minuman dan handuk untuk Anggota DDB.
"mamo-nee, aku bantu yaa." Suzuna tiba tiba datang.
"boleh, terima kasih." Mamori tersenyum.
_Di Lapangan_
Semua anggota sudah berkumpul di lapangan. Tim intinya memakai baju seragam pertandingan. Sedangkan Mamori memakai kaos seragam merah. Suzuna memakai baju Cheerleaders. Pelatihnya doburoku seperti biasa pakaian kaos putih dan celana panjang hitam dan membawa botol sake. Yurika memakai baju olahraga warna hijau dan rambutnya dikuncir kuda.
"Bocah aneh!, cepat kau tunjukkan apa keahlianmu di lapangan." Hiruma menunjuk dengan jari telunjuknya ke yurika.
"Kau berlari saja dulu 40 yard, yurika-chan." Mamori mengajukan tes yang pertama itu.
"Boleh juga, manager sialan!. Cepat lakukan, bocah aneh!" dengan muka setannya hiruma.
Yurika langsung berposisi.
"Bersiap, Mulai! ." mamori memberi aba – aba.
Dengan cepat yurika langsung berlari.
.klik.
"Apa? 4.8 detik." Mamori berbisik. Mamori yang memegang stopward dan mengklik Langsung melotot.
"berapa detik? maneger sialan!." Hiruma yang penasaran dengan muka managernya yang kaget.
"4.8 detik." Mamori menjawab.
"APA?!" semua anggota DDB kaget. Perempuan bisa berlari secepat itu.
"mungkin stopward ini rusak. Hehehe." Mamori seperti tidak percaya.
"kekeke.. tidak mungkin stopward ini rusak. Maneger sialan!." hiruma menyengir setan. Langsung mengambil stopwardnya dari tangan mamori.
"mungkin saja kalau perempuan ini sering latihan berlari." Doburoku menjelaskan.
"tentu saja mungkin. Karena aku sering berlatih olahraga. Walaupun sembunyi – sembunyi." Yurika dengan muka coolnya menjelaskan. Udah kaya lelaki saja.
"kekeke. Kita coba liat tes Bench Pressnya berapa kg." Hiruma langsung berjalan ke ruangan fitness sekolah deimon. Yang lainnya mengikuti.
_Ruang Fitnes_
"gendut!, cepat kau siapkan untuk bocah aneh ini." Hiruma langsung menyuruh kurita untuk menyiapkan lempengan yang berat itu.
"Yurika-chan, kau mau seberat? 20kg saja ya seperti mamori." Kurita menawarkan kepada yurika.
"itu terlalu enteng kurita. 55kg saja aku bisa." Yurika tersenyum.
"baik." Dengan muka kagetnya, kurita langsung memasang lempengan berat itu seukuran yang diminta yurika. 'dia laki-laki apa perempuan' dalam hati kurita.
Yurika langsung mengangatnya dan menurunkannya 5 kali. Sedangkan yang lain hanya bisa kaget.
"mamo-nee, yurika itu laki – laki apa perempuan?" suzuna bertanya pada mamori dengan heran.
"hehehe. Dia tentu saja perempuan suzuna-chan. Dia memang pintar di seni dan olahraga." Mamori menjelaskan.
Sedangkan sena langsung mengingat kejadian masih kecilnya itu bersama yurika dengan muka ketakutan. Ternya monta melihatnya.
"sena, kau kenapa?" monta bertanya kepada sena.
"hehe. Tidak apa – apa." Sena menggelengkan kepalanya dan menyengir ketakutan.
"kekeke.. boleh juga kau, bocah aneh!" hiruma menyengir lebar hingga terlihat gigi gigi yang tajam itu.
.
.
.
Setelah itu mereka langsung kembali ke lapangan lagi untuk latihan. Hampir mau sampai lapangan yurika memanggil sena.
"sena, dari kemarin kau hanya diam saja." Yurika menepuk bahu sena.
"A.. ano.. aku masih canggung ." sena nyengir ketakutan.
"apa kau masih marah kepadaku? Karena dulu aku sering menjailimu." Yurika menunduk berhenti dari jalannya.
Sena juga langsung berhenti dari jalannya dan melihat yurika.
"tidak kok yurika-chan." Sena tersenyum dan menghampiri yurika.
"bagaimana kalau kita balapan lari. Tapi aku duluan yang lari lalu kau baru lari. Kan larimu lebih cepat dari pada aku." Yurika menantang sena.
"baik." Sena mengiyakan.
Yurika langsung berlari secepat mungkin. Lalu sena menyusulnya dengan berlari kecepatan cahayanya. Yurika sudah merasakan kedatangannya, langsung ingin mengambil sesuatu di kantung samping tasnya. Tiba tiba sena sudah menyusulnya. Tak lama.
" . aku tercekek." Sena langsung berhenti karena merasa tercekek sambil memegang lehernya. Ternyata leher sena sudah di ikat dengan tali.
"hihihii.. kena lagi kau." Yurika nyengir. Ternyata yurika melemparkan talinya yang sudah terikat bulat itu dengan tepat kekepala dan melingkar ke leher sena.
Muka sena langsung memelas.
"Heii.. yurika apa yang kau lakukan pada sena?!" mamori yang melihatnya langsung berlari menuju sena dan membuka tali yang di lehernya.
Ternyata semuanya juga melihat apa yang dilakukan yurika terhadap sena dengan muka yang aneh. Dalam hati mereka 'licik juga anak itu, pantas berani melawan hiruma'.
"Ya ya ya, kau selalu seperti ini mamori-chan." Yurika dengan muka malasnya itu langsung berjalan ke lapangan melepaskan tali di tangannya. Mamori hanya melihatnya pergi dengan kata katanya yang seperti itu.
Hiruma hanya melihatnya dengan senyum liciknya. Seperti ada sesuatu di otaknya.
.
.
.
_Rumah Mamori_
Sejak pulang dari latihan itu, yurika masih berdiam saja pada mamori. Tapi mamori yang melihatnya merasa tidak enak. Setiap mamori ingin menegurnya yurika selalu menghidar.
Mamori yang sehabis mandi menuju ke kamarnya tidak melihat yurika. Setelah dia mencari – cari ternyata yurika ada di balkon lantai 2 sedang memainkan ipad applenya.
Yurika yang sedang asik memainkan ipad applenya. Tiba- tiba panggillan masuk dari ipadnya.
Drett.. drett..
"Hallo yurika, ini mama." Suara yang merdu mamanya christin memanggil nama anaknya.
"hm. Ada apa?." Yurika menjawabnya dengan malas.
"besok kamu bereskan pakaianmu supaya kau tinggal bersama kakak tirimu. Anak dari papa tirimu yang sekarang." Christin menjelaskan
"Apa? Papa tiriku. Kau sudah menikah dengan duda tua itu." Yurika menjawab dengan heran.
"iya mama sudah menikah dengan Yuuya Hiruma. Jadi besok kau siap2 untuk kenalan sama anaknya itu. Mama besok siang sudah sampai di jepang jadi siap – siap saja ya kamu akan mama jemput." Christin menjelaskannya lagi dengan lembut. Meskipun anaknya hanya menjawabnya selalu dengan kata kata senis.
"Ya." Yurika hanya menjawab singkat.
'apa yuuya hiruma, nama belakangnya sama seperti hiruma-kun. Aku harus cari tau." Dengan ipadnya yurika langsung mencari data yuuya hiruma. Dan ternyata benar dia ayahnya hiruma nama asli hiruma , Yoichi Hiruma , dengan mata melotot yurika melihat data – data itu.
.
.
.
Pagi ini yurika bangun lebih pagi. Untuk membereskan barang barangnya. Dan mamori mendengarkan suara agak berisik dan membuka matanya.
"yurika-chan, kau sedang beres – beres apa?" mamori sambil mengucek ucek matanya dan membangunkan dirinya.
"eh, mamori-chan, maaf mengganggu tidurmu. Aku disuruh membereskan barang barang sama mama. Karena nanti siang aku mau dijemput untuk tinggal di tempat kakak tiriku." Yurika menjelaskannya smabil membereskan barang barangnya.
"kakak tiri? Memangnya tante christin sudah menikah lagi?" mamori bertanya heran.
"iya mamo, aku saja baru tau tadi malam. Dia menikah diam – diam. Anaknya sampai tidak tau." Yurika menjawabnya dengan nada kecewa.
"ya sudah sabar saja. Kan mamamu seorang musisi takut di gosipkan kali." Mamori tersenyum dan sedikit menghibur yurika.
Yurika hanya diam menundukan kepalanya di kursi belajar mamori.
"mamori-chan." Yurika memanggil mamori.
"ya." Mamori menanggapinya.
"kau tidak mau bertanya siapa kakak tiriku." Yurika masih menundukan kepalanya di kursi belajar mamori.
"eh, memangnya kenapa yurika-chan? Memangnya siapa?" mamori melihat yurika.
"kakak tiriku Yoichi Hiruma. Aku juga mencari itu semua dari web site." Tanpa sadar yurika meneteskan air matanya. Mamori juga kaget mendengar cerita dari yurika. Tapi karena melihat yurika kelihatan sedih, mamori langsung iba.
"lalu kenapa kalau kakak tirimu hiruma?" mamori sambil mengangkat kepala yurika yang tadinya menunduk jadi melihat wajah mamori. Mamori langsung mehapus air mata yurika.
"aku takut dia malah marah dan membenciku. Ketika dia tau aku ini adik tirinya." Yurika langsung memeluk mamori.
"semoga saja tidak seperti itu." Mamori membalas pelukannya dan membelai rambut yurika.
.
.
.
Di jalan menuju sekolah deimon.
"mamori tunggu!" yurika berlari menyamperi mamori.
"eh. Kau kenapa ikut aku. Kan kau ingin di jemput mamamu." Mamori heran.
"aku hanya ingin datang saja, lagi pula ka nanti siang. Hihi." Yurika hanya nyengir.
####
BERSAMBUNG...
Alah! udah kaya sinetron aja.. hehehe...
sedikit kaku ya... maklum lah pendatang baru hehehe
mohon dipreview yaaa
