Author : saya BIBA
Warning : YAOI, BoyXBoy, Typos berhamburan, alur kecepetan, gajelas, PLAGIAT? COPAS? MATI AJA SONO!
Main Cast : Hwang Zi Tao, Kris Wu (TaoRis)
Genre : angst (gagal total)
Disclaimer : semua chara yang ada di sini hanya milik Tuhan. Saya cuma pengen mereka masuk di ff saya :D
Summary : "Seberapa banyak luka yang kau torehkan kepadaku, aku akan tetap mencintaimu meskipun cintamu kini harus terbagi untuk dirinya."
a/n : terinspirasi dari lagunya ungu yang "Dia atau Diriku" haha bikinnya baru tadi pulang sekolah. Dan tadi pas di sekolah ada reader yang lapor kalo ff saya yang Still Loving You diplagiatin oleh admin sebuah page ff yang sudah lumayan besar. Dan entah kenapa saya malah bersemangat balas dendam ke orang itu dengan membuat ff yang jauh lebih baik. Cara balas dendam saya aneh ya? Hoho. Btw ayok follow twitter saya yang baru SayaBIBA_II. Buat yang mau nagih ff, misuh'i, diskusi, sekedar pen kenal juga boleh. FF INI SAYA PASTIKAN ADALAH TWOSHOOT! Kalo saya ngga nepatin itu maka kalian boleh misuh'i saya di twitter. Okedeh…
Selamat menikmati..
.
.
.
.
"Selamat datang, Gege. Mau kusiapkan air hangat untuk mandi?" tanya Tao sambil menghampiri kekasihnya yang sudah 5 tahun ini bersama dengannya.
"Tidak perlu Tao, aku langsung istirahat saja." jawab Kris dengan ketidakperduliannya, kemudian ia berlalu meninggalkan Tao sendirian di depan pintu. Tao hanya tersenyum, berusaha tegar atas perlakuan Kris yang seminggu ini dingin terhadapnya. Ya meskipun senyuman itu merupakan perwujudan dari rasa sakit yang ada di hatinya. Untuk kesekian kali Tao harus tersenyum di saat hatinya tergores sembilu.
.
.
"Gege, sudah kusiapkan bekal untuk makan siang di kantor. Dimakan ya?" ucap Tao dengan ramah saat Kris hendak berangkat ke kantornya. Tao mengangkat kotak bekal berwarna kuning itu dengan senyuman tulusnya.
"Terima kasih, Tao. Gege berangkat." Kris meraih kotak bekal itu lalu masuk ke dalam mobilnya. Dalam hati Tao sangat senang, setidaknya Kris masih menghargai pemberannya.
Sekarang, saatnya Tao menyiapkan semuanya. Mengingat besok adalah ulang tahun Kris, ia ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk kekasihnya. Apa ia harus membuat kue? Kurasa itu ide yang bagus.
Segera Tao pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Kurasa ini adalah hal yang paling manis yang pernah Tao berikan kepada Kris.
.
.
"Kris, bisakah kau makan siang bersamaku?"
"Tapi..." Kris menatap bekal buatan Tao yang telah ia bawa. "Baiklah." lanjut Kris kemudian ia membuang isi bekal buatan Tao, lalu ia bergegas meninggalkan ruang kerjanya untuk makan siang bersama orang lain. Kris tidak mungkin mengabaikan ajakan atasannya yang terkenal cantik dan seksi itu, siapa lagi kalau bukan Victoria?
Ya memang akhir-akhir ini Kris menjadi lebih dekat dengan Victoria dan sering makan siang bersama. Tentunya tanpa sepengetahuan Tao.
"Kris, oh yak kau sudah punya pacar?" Tanya Victoria di sela acara makan siang mereka, menatap penuh harap kepada Kris.
"A-aku? T-tentu saja belum.. ya, belum." Jawab Kris sedikit gugup, ia tidak pernah berhasil berbohong sebelumnya. Tapi, bolehkah ia berharap bahwa kebohongannya saat ini tidak diketahui oleh orang lain? Senyum sumringah Victoria mengembang, sinar matanya melukiskan dengan jelas apa yang ada dalam hatinya. Senang? Mungkin.
"Besok kau ulang tahun bukan?"
"ya."
"Aku telah memesan kamar hotel untuk kita berdua, kita bisa merayakan hari ulang tahunmu di sana. Hanya kita. Aku, dan kau."
.
.
Beberapa jam Tao berkutat dengan dapur untuk membuat sebuah kue ulang tahun. Ia tersenyum sambil menatap berkali-kali kue itu, "Gege pasti akan senang." Ucapnya sambil tersenyum, senyuman yang begitu tulus dan murni atas nama cinta. Ya, atas nama cinta. Setelah itu ia bergegas mengambil beberapa hiasan untuk mendekorasi ruang tengah. Tao rela melakukan apapun demi kekasihnya, sekali lagi semua itu atas nama cinta.
Saat mendekorasi ruang tengah, ia sempat mendapatkan beberapa kesulitan. Namun Tao tak menghiraukan hal itu, yang ia pikirkan adalah: bagaimana caranya agar ulang tahun Kris berkesan san Kris bahagia. Ia berharap agar semua keringat yang ia keluarkan untuk Kris tidak sia-sia.
Beberapa jam sebelum ulang tahun Kris semuanya sudah siap, mulai dari kue, dekorasi ruangan, balon-balon, dan sebuah hadiah yang sangat special dipersembahkan hanya untuk Kris. Sebuah setelan jas lengkap dengan dasinya, Tao sudah membelinya jauh-jauh hari dan menyimpannya di tempat yang aman agar Kris tidak mengetahuinya. Tao segera memakai topi ulang tahunnya dan menyalakan lilin kue. Kini saatnya menunggu Kris pulang kerja di sofa ruang tengah.
Satu jam…
Kris belum datang juga, mungkin ia sibuk, pikir Tao.
Dua jam…
Tao melihat ke arah pintu berharap Kris segera pulang dan tersenyum kepadanya.
Tiga jam…
Sudah pukul dua belas malam tapi Kris belum juga datang. Tao memutuskan untuk membuat kopi agar ia bisa lebih lama bertahan dari rasa kantuknya. Ya, ia tidak mau melewatkan momen yang begitu mengesankan.
.
.
"Selamat ulang tahun, Kris. Semuga semua harapanmu bisa terwujud." Ucap Victoria dengan tulus. Sekarang tepat jam dua belas dan mereka sedang berada di kamar hotel yang sama. "Mari kita merayakan ulang tahunmu." Lanjut Victoria sambil menuangkan minuman anggur ke dalam gelas Kris. Kris hanya tersenyum, benar-benar tidak mengingat bahwa ia masih memiliki kekasih.
"Saatnya pertunjukan dimulai…" Victoria menarik dasi Kris agar wajah mereka saling berdekatan. Victoria tersenyum, kemudian ia mengecup bibir Kris. Namun entah siapa yang memulai, seiring berjalannya waktu kecupan-kecupan itu menjadi sebuah lumatan yang membangkitkan gairah keduanya.
Kurasa, malam ini adalah malam yang panjang bagi mereka…
.
.
Tao menggeliat pelan, berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya yang sempat terhambur. Dan ia baru menyadari sesuatu bahwa ini sudah pagi! Kris pasti sudah datang dan ia belum sempat mengucapkan selamat karena tertidur. "Bodoh! Bodoh!" umpat Tao pada dirinya sendiri.
Segera ia mencari Kris di penjuru rumah namun tidak ada Kris disana. Mungkinkah Kris belum pulang? Dengan rasa khawatir dan kecewa ia kembali ke ruang tengah dan menatap kue buatannya sendiri. "Lilinnya sudah meleleh ya?" kata Tao sambil tersenyum, kembali senyuman pahit itu ia tunjukkan.
Bel berbunyi, Tao segera melesat membukakan pintu dan ternyata Kris baru datang. "Selamat ulang tahun, gege." Entah mengapa raut wajah Tao kembali sumringah saat melihat Kris pulang ke rumah. "K-kau mengingatnya?"
Tao tersenyum kembali, "Bagaimana bisa aku melupakan hari ulang tahun orang ya aku cintai? Kemarilah, kemarin kubuatkan sebuah kue ulang tahun…" Tao mengajak Kris untuk melihat kue buatannya di ruang tengah. "Hehe maaf ge, lilinnya sudah meleleh, habisnya kemarin gege tidak pulang. Gege pasti dapat banyak kerjaan ya? Oh! Biar kunyalakan kembali." Lanjut Tao sambil menyalakan lilin yang sudah meleleh itu kembali.
Sebuah penyesalan terbesit di hati Kris. Bagaimana bisa ia tega melewatkan kebersamaannya dengan sang kekasih dan lebih memilih melewatkan malam ulang tahunnya untuk bercinta dengan perempuan lain? Ia merasa berdosa akan sikapnya pada Tao.
"gege, cepat buat permintaan dan tiup lilinnya."
Kris memejamkan kedua matanya, membuat sebuah permintaan. 'semoga aku dan Tao dapat bahagia selamanya. Dan berikan aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku kepadanya. Sesungguhnya aku sangat mencintainya. Jangan biarkan aku kehilangan orang yang mencintaiku dengan tulus. Jangan biarkan itu…
.
.
TBC!
Janji cuma twoshoot '-')v so reviewnya ditunggu, PLAGIAT? COPAS FF INI? MATI AJA SANO!
