Disclaimer: Saya tidak memiliki 'Warm Bodies' baik versi buku maupun filmnya.

Setting waktunya setelah Marcus bertemu dengan seorang wanita yang membantunya membuka payung.

000

"Dan sekarang ... kamu juga harus bilang ... kalau aku juga cantik," Emily cekikikan mendengar perkataan itu.

M atau sekarang dikenal sebagai Marcus memecah keheningan," Apa yang kamu lakukan ... pada hari hujan ... seperti ini ? "

"Yah, aku baru mengunjungi pusat rehabilitasi dan memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki," sahut Emily .

"mau ... minum kopi ... bersama ..."

Marcus berhenti sebentar sebelum melanjutkan , " ... denganku? "

Ada keheningan sejenak setelah itu yang membuat Marcus menjadi gelisah.

'Ini tidak berhasil. Bagaimana jika aku pernah memakan atau menginfeksi orang yang disayanginya waktu jadi masih zombie? Bagaimana jika dia membenciku karena masa laluku?'

Tapi pikiran itu segera hilang ketika Emily menjawab, " ide bagus tuh. "

Mereka pergi ke Café yang tidak jauh dari sana. Marcus bersikap sopan dengan cara membukakan pintu untuk Emily dan membiarkan dia masuk lebih dulu.

Seorang pelayan mendekat segera setelah mereka duduk, " Mau pesan apa ? "

"Aku mau secangkir cappuccino," Emily mengalihkan pandangannya kea rah Marcus

"Kalau kamu? "

"Saya ingin ... secangkir latte dan bubur ... gandum,"

000

Di chapter ini ada banyak titik-titik untuk menggambarkan lidah M yang masih kaku dan terbata-bata dalam berbicara. Maklum baru sembuh dari virus. Aku tahu ini benar-benar chapter yang pendek tapi aku ingin tahu apa yang kalian pikirkan tentang cerita sejauh ini. Tolong reviewnya.