Deep Love
By ANELLUHAN
Moved by deep love,
a man is courageous.
...
Oh Sehun, 25 tahun dengan profesi sebagai jurnalis majalah RD, profesi itu ia lakoni semenjak dia masih kuliah. Sebenarnya dulu saat Sehun masih kuliah, menjadi penulis bebas di majalah RD hanya menjadi sambilannya saja. Dan hingga saat ini, empat tahun setelah dia resmi menjadi lulusan Sarjana Psikologi, Sehun bahkan tidak berminat untuk mencari pekerjaan lain meskipun sangat memiliki banyak waktu luang dalam harinya.
"Aku pikir semua orang yang hidup membutuhkan waktu luang.." kata Sehun saat Kai mendiskusikan tentang 'Sehun yang banyak menghabiskan waktunya hanya untuk membaca buku'. Demi Tuhan! Profesi Sehun adalah seorang penulis dan hal yang selalu dilakukan Sehun diluar waktu kerjanya adalah membaca. Bodoh sekali, maki Kai tepat didepan hidung Sehun.
Sehun tak menggubris Kai lagi. Dia kembali fokus pada buku The Miraculous Journey of Edward Tulane yang baru saja dibelinya. Masa bodoh dengan kasir toko buku yang bilang bahwa buku ini adalah buku untuk anak-anak. Dia harus menemukan inspirasi untuk menulis dengan cara banyak membaca. Bosnya yang kelewat mature itu menginginkan Sehun menulis artikel untuk dikonsumsi oleh anak-anak namun tetap dengan bahasa yang berkualitas dan menurut artikel yang pernah dia baca, buku ini sangat menginspirasi. Sehun harus tahu apa yang membuat buku ini istimewa.
"Demi Tuhan.. kau benar-benar tak bosan menghabiskan seluruh hidupmu dengan menulis dan membaca? Atau kau butuh psikolog agar kau tahu bahwa kau dan hidupmu itu tidak baik-baik saja?!" Wajah Kai memerah karena gemasnya.
"Tidak. Aku lulusan psikologi, kalau kau lupa"
"Asdfghjkl.."
Oh Sehun benar-benar orang yang membosankan. Tidak pernah berani bermain dengan kehidupan, bertahan pada sikap monoton dan stabil setiap hari adalah motto hidupnya. Karena Sehun pikir,
"Jika aku tidak melakukan hal yang diluar lingkaran aman, aku yakin akan baik-baik saja." Itu yang Sehun katakan setelah Kai meremas rambutnya sendiri sembari memelototkan matanya.
"Heh.. kau hanya takut melawan prasangka negatifmu sendiri. Kau tahu, dunia tidak seseram yang kau bayangkan, Sehun."
"Aku tidak berfikir dunia seperti itu."
"Kau iya! Kau bahkan tak berani mengambil langkah yang sebelumnya tak pernah kau coba. Pria-dua-puluh-lima-tahun-macam-apa-kau!" Kai duduk dari berdirinya, entah kenapa berbicara tentang kehidupan pria-dua-puluh-lima-tahun-macam-Sehun selalu membuatnya tak sabar jika sedang duduk, dia harus berdiri agar bisa melepaskan emosinya.
"Kau kemari hanya untuk membicarakan ini?" Sehun mengalah.
"Tentu saja tidak."
"Lalu?"
"Kau mengalihkan pembicaraan!" Tuduh Kai tak suka. Kai memang tak pernah suka jika pembicaraannya tak sampai menemui titik terang. Dan bicara tentang pria-dua-puluh-lima-tahun-macam-Sehun tidak pernah menemukan titik terang. Atau mungkin, belum.
"Hahh.." Menghela nafas sebentar untuk mengontrol rasa ketidaksukaannya, "Kekasihku butuh bantuanmu."
"Kyungsoo?"
"Yak! Kau fikir siapa lagi kekasihku selain Kyungsoo.." Geram Kai.
"Krystal?" Sehun berniat menggoda.
"Oh Sehun, jika bukan karena kau adalah pegawai majalah itu. Aku akan merobek mulut juga matamu karena telah mengedarkan gossip itu!"
Kai ingat, betapa tidak berperasaannya Sehun saat dia mengatakan, "Ya, itu tulisanku. Aku mendapatkan tugas itu dari bos. Aku kan harus bersikap professional."
Hubungan Kai-Kyungsoo sempat renggang karena itu, tapi untung saja Kyungsoo memaafkannya karena itu hanyalah gossip belaka. Dengan bantuan Sehun tentu saja. Kai adalah seorang actor yang sekarang sedang menggeluti dunia dancer, sedangkan Kyungsoo adalah anak dari produser yang kini menanganinya dan perlu kalian tahu, Kyungsoo masih berada dibangku sekolah menengah atas tingkat akhir. Untung saja gossip itu tidak sampai membuat Ayah Kyungsoo murka.
"Oh baiklah. Lalu apa yang bisa aku lakukan untuk kekasihmu?"
"Dia dan temannya ingin membuat blog. Dan membutuhkan sedikit bantuanmu. Kau tahu sendiri aku tak mengerti sama sekali tentang blog, template, html, CSS atau apalah itu." Kai mengeluh, sepertinya dia lupa bahwa beberapa menit lalu dia sedang murka sampai ingin memakan tengkorak Sehun.
Sehun mendengus. "Aku lulusan psikologi kalau kau lupa."
"Masa bodoh dengan lulusanmu, kau kan pintar mengotak-atik website."
"Baiklah baiklah.. bawa kekasihmu kemari besok." Sehun mengalah (lagi).
"Umm.. itu.. sebenarnya.."
Sehun menarik satu alisnya keatas, tahu jika Kai sudah bicara tidak lancar seperti itu pasti itu berujung pada petaka baginya.
Sehun memincingkan matanya setelah mendapati Kai tersenyum lebar ala psikopat yang diarahkan padanya.
"Sebenarnya besok adalah tampilan dance perdanaku dan Kyungsoo harus ikut bersamaku." Jelas Kai.
"Kau bisa membawa Kyungsoo kesini kapan saja."
"Kyungsoo ingin blog itu secepatnya, sebenarnya itu adalah tugas kelompok di sekolahnya."
"Kau akan mengatakan bahwa Kyungsoo dan teman-temanya akan datang kemari dan…" Sehun mulai tak suka. Pasalnya, Sehun adalah orang yang tak suka bertemu banyak orang dan suka ketenangan.
"Tidak..tidak.." Kai menyela. "Kelompoknya hanya dua orang ngomong-ngomong, jadi hanya aka nada satu orang yang kesini, ayolah Sehun.. kau hanya tinggal membuat blog, mengisinya lalu selesai. Teman Kyungsoo itu akan langsung pergi setelah itu selesai, aku berjanji."
Sehun menghela nafas dramatis, bagaimanapun Kai adalah sahabat baiknya. "Terserah padamu.."
"Ohh.. Sehun.. kau sungguh baik." Kai berhambur memeluk Sehun yang kembali fokus pada bukunya.
"Jadi Pria-dua-puluh-lima-tahun-macam-aku sungguh baik, huh!" sindir Sehun yang membuat Kai menggaruk lehernya.
"Aku kan hanya bercanda.." cengirnya sambil berlalu dari American Craftsman milik Sehun.
Sebelum memasuki mobil mewahnya, Kai sempat memandang sekitar halaman rumah Sehun. Rumahnya tampak menyendiri karena jauh dari desa setempat.
Sejak lulus kuliah dan memiliki tabungan dari pekerjaan menulisnya di RD, Sehun memutuskan pindah dari rumah orang tuanya yang mewah dan membeli American Craftsman satu lantai di pinggiran kota dengan bantuan nego dari sang Ayah. Kai tak tahu apa yang Sehun fikirkan saat ia menjadikan rumah ini sebagai tempat tinggalnya. Jika itu Kai, mungkin akan terserang penyakit gila di menit awal tinggal disana karena rumah ini sangat jauh dari keramaian, tetangga terdekatnya saja baru bisa ditemui setelah sepuluh menit berkendara. Memiliki sahabat macam Sehun memang sungguh memprihatinkan.
...
Jangan khawatir Kai, mungkin sebentar lagi Sehun akan menemukan dunia barunya yang lebih berwarna melebihi warna pelangi. Dan satu lagi untukmu Kai.. pastikan teman Kyungsoo datang besok untuk membuat blog bersama Sehun, Oke!
To be continue..
...
Hai, HunHan HardShip like me..
Cerita pertama aku, semoga nggak berakhir seperti cerita sebelumnya yang ujungnya badmood terus delete.
