My first Romione Fic ;)


Chapter 1 : Between Sad And Happy.

Ron POV.

Setelah perang berakhir, semua orang berkumpul di aula besar , ada yang tertawa , gembira , sedih. Aku duduk di dekat keluargaku yang lainnya, kulihat George sedang melamun memikirkan sesuatu. Sepertinya dia memikirkan Fred. Karena bagi George, Fred adalah segalanya. Mereka berdua selalu bersama-sama. Aku hanya takut kalau George tidak akan tertawa dan tersenyum lagi. Aku masih memikirkan hal itu sampai ada seseorang yang menyentuh lengan ku, dan menatapku dengan mata coklat nya yang hangat.

"dia akan baik-baik saja" kata Hermione.

"bagaimana kau tahu?" tanyaku, setengah heran.

"aku tahu kau sedang memikirkan George" katanya, sambil melirik George.

Aku hanya diam dan kembali memandang George, dipikiranku sekarang hanya ada George dan George. Kemudian aku kembali memandang sekeliling, kulihat harry sedang berjalan ke arah ku dan tersenyum.

"maukah kalian berdua ikut denganku?" kata Harry.

Kulihat Hermione telah bangkit dari duduknya dan menarik tangan ku.

"ayo... Ron" katanya, tersenyum padaku.

Lalu aku segera bangkit dan keluar dari aula menuju ke depan pintu gerbang hogwart bersama-sama. Sambil berjalan Harry menceritakan tentang Snape dan semua kebohongan-kebohongan yang dilakukan nya dengan Dumbledore, dia juga bercerita tentang bagaimana tongkat elder yang dipakai Voldemort tidak bekerja untuknya karena dia bukan tuan dari tongkat tersebut, melainkan Draco. Dia yang telah lebih dulu melucuti tongkat Dumbledore saat di menara astronomi. Setelah bercerita Harry langsung mematahkan tongkat elder itu dengan alasan agar tidak ada lagi yang menyalah gunakan tongkat itu.

"baiklah ayo kita kembali ke aula" kata Harry "aku ingin bertemu ginny" lalu tersenyum.

"oke" jawab Hermione.

"tunggu" kataku, menghela napas "Harry kau ke aula duluan saja, e..ada sesuatu yang harus ku selesaikan disini."

"aku tahu mate" kata Harry dengan senyum di wajahnya.

Setelah Harry pergi, aku melihat kesebelah ku yang sekarang tinggal ada aku dan dia disini. Aku menatap wajahnya yang cantik, Dan saat itu juga dia kembali menatapku.

"Umm, Hermione.." aku berkata dan seolah jantungku berdetak kencang.

"ya?" Hermione menatap muka ku yang hampir berubah menjadi merah.

"a..aku, umm, aku-aku Cuma ingin…" jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

"Ron.. kalau bicara yang jelas dong jangan seperti itu" kata Hermione.

"yahh.. emm, aku-aku mencintaimu " kataku.

"katakan lagi, Ron.."

"aku mencintaimu Hermione, aku benar-benar mencintaimu" kataku dengan suara yang lebih keras dari sebelum nya.

Hermione memandang ku sesaat dan tiba-tiba melompat ke arahku. Dia mencium tepat di bibirku, kemudian aku balas menciumnya. Ciuman kedua Hermione dan aku, tapi kali ini lebih sempurna karena aku telah mengatakan perasaan ku padanya. Bibir nya yang lembut dan hangat di bibirku, sesekali Hermione mendesah halus di bibirku, berharap momen ini terus akan berlanjut. Setelah itu kami berhenti berciuman, tetapi masih memeluk satu sama lain dan bertatapan.

"aku juga mencintaimu Ronald weasley" katanya, "sangat mencintaimu"

Kami berdua masih berdiri disana bertatapan, wajahku mulai memerah dan bergerak salah tingkah . Hermione menertawakan ku.

"Apa?" kataku.

"oh, sudahlah.." katanya, sambil melepaskan pelukannya dari leherku "ayo kita segera kembali ke aula, pasti semuanya telah menunggu kita."

"Ok.. love" kataku.

Lalu aku dan Hermione berjalan menuju aula besar dengan bergandengan tangan. Sesampainya di aula Mom, Dad, Harry, Ginny dan yang lainnya sudah menunggu disana. Aku teringat lagi pada George, dia sedang bangkit dari duduknya di bantu oleh percy. Kelihatan nya George masih sedih, tentu saja karena George tidak akan pernah membayangkan bahwa dirinya tanpa Fred. Aku merasa ingin down lagi, tapi tangan Hermione mengenggam tangan ku dengan erat. Kemudian aku menatap nya yang sedang menatapku, aku bisa melihat mata coklat hangat nya yang mengisyaratkan bahwa ada dia yang selalu menemaniku. Dan kemudian kami berdua bergabung dengan yang lainnya. Hening ketika mereka semua tidak saling berbicara.

"kita akan pulang ke the burrow jadi bersiap-siaplah" kata Dad, memecah keheningan di antara mereka.

"ya kita semua harus pulang ke the burrow" kata Mom dengan cepat, dan tersenyum "pasti kalian semua lelah"

Lalu setelah semua nya selesai kita semua keluar dari aula besar, pergi ke tempat yang sepi dari orang-orang dan kemudian bersiap-siap untuk ber-Disapparate menuju ke rumah yang sudah kurindukan yaitu the burrow.


The burrow.

Hermione POV.

Sesampainya di the burrow,rumah yang sangat sederhana tapi selalu nyaman jika berada di dalamnya. Lalu semua orang masuk ke rumah tanpa membicarakan apa-apa. Semuanya diam tanpa suara, Ron juga tak membicarakan apa-apa. Aku tahu mungkin semuanya masih sedih tentang Fred, bahkan George langsung pergi ke kamarnya tanpa ekspresi apa-apa di wajahnya . hanya yang sibuk di dapur untuk membuat makan siang mereka semua. Dan aku melihat Ron sedang duduk sendiri di kursi halaman belakang the burrow, mungkin sedang memikirkan Fred lagi. Aku berjalan untuk menghampiri nya.

"Ron.. kau baik-baik saja kan?" tanyaku.

"ahh, Hermione.." jawabnya sedikit kaget "ada apa?"

"aku bertanya apa kau baik-baik saja gitu.." kataku sedikit jengkel.

"tentu saja, aku baik-baik saja Mione" kata Ron dengan senyuman khas nya.

"aku hanya takut kau akan sedih lagi tentang… " kataku, menghela nafas "Fred"

"iya sih aku juga memikirkan itu, tapi aku sudah berniat untuk tidak larut dalam kesedihan" kata Ron

Hening beberapa saat, tidak ada yang berbicara. Lalu aku mencoba untuk memecah keheningan.

"Ron.."

"Umm?"

"a-aku"

"aku apa Hermione ?" Ron mulai jengkel.

"aku mencintaimu" kataku, dengan pipi yang mulai memerah.

"aku juga mencintaimu Mione"

Ron memandangku dan masih terus memandangku, aku bisa melihat mata biru nya yang sama dengan langit di atas sana. Kemudian dia menundukkan kepala nya dan mencium ku dengan penuh kasih sayang. Aku pun balas menciumnya, hingga beberapa saat kemudian dia melepaskan ciuman nya dari bibirku, dan menatapku.

"kau tahu, Mione ?" Tanya Ron.

"tahu apa Ronald .."

"perang hogwarts" katanya.

"Hmm?" kataku,

"iya.. perang hogwarts kemarin malam, mereka yang telah tiada pada perang itu adalah pahlawan bukan?"

Aku hanya mengangguk, tersenyum dan kemudian bersandar di bahu nya.

"aku sangat sedih karena kehilangan Fred, tapi dia mati sebagai pahlawan dan tidak mati sia-sia seperti hal nya Bloody Voldemort" katanya, dan menghela napas "tapi aku sangat senang karena kita.."

"bersama dan saling mencintai" aku menyela perkataan nya.

"yah kau benar Hermione" kata Ron.

Kemudian kami diam lagi, tidak ada yang berbicara, hanya diam. Ron benar dalam perang ini ada perasaan sedih dan ada juga perasaan senang. Aku sedih karena perang ini membuat ku jauh dari orang tua ku, yang mungkin sekarang mereka sedang menikmati waktunya di Australia dan tidak ingat dengan ku. Tapi aku senang perang ini di menangkan oleh kita dan Ron memiliki rasa yang sama terhadap diriku.

Pikiranku terbuyar saat Ron menepuk pipi ku.

"hei, kurasa ini sudah waktunya makan siang bukan?"

"ahh iya" jawabku.

"baiklah ayo kita masuk"

Ron mengulurkan tangannya padaku sembari tersenyum. aku menatap nya sesaat lalu meraih tangan nya dan berjalan masuk ke rumah, dengan tangan nya yang merangkul pundakku..

Tinggalkan Review Please ;)