Prologue
Semuanya dimulai saat awal tahun pembelajaran, ketika kau berkata bahwa semuanya telah berubah, bahwa kau merasa telah kehilangan segalanya, bahwa kau merasa hatimu kosong dan sendirian, juga tak percaya lagi akan adanya cinta.
Entah mengapa saat itu aku merasakan apa yang kau rasakan.
Kehilangan, kekosongan, kesepian, dan kesedihan.
Kemudian kau menarikku ke dalam pelukanmu, membuatku tanpa sadar bersandar di bahumu dan berkata dengan lirih bahwa kau tidak sendirian karena masih ada teman-teman yang lain yang mau menemani dan membutuhkanmu juga ada aku yang menyayangimu dan akan berada di sisimu kapanpun kau membutuhkanku, bahwa hatimu tidak kosong karena kau masih bisa menyayangiku.
Jadi aku mohon kepadamu, berhentilah merasa sendiri dan tetap menjadi dirimu yang ceria dan hangat, jangan memasang topeng yang menunjukkan kalau tidak ada masalah besar yang ada dalam hidupmu karena aku tak keberatan bila kau menjadi dirimu yang sekarang saat bersamaku.
Sambil mengeratkan pelukanmu kau berjanji akan berusaha melakukan apa yang kuminta.
Kau mengelus kepalaku, berusaha menenangkanku yang nyaris menangis karena terbawa oleh suasana, kau menghiburku dengan berkata kalau sedari tadi teman-temanmu memperhatikan kita dan merasa iri karena aku mengijinkanmu memelukku.
Aku tertawa untuk menyembunyikan rasa malu, lalu perlahan-lahan kau melepaskan pelukanmu dan memanggil -atau lebih tepatnya memaksa- teman-temanmu untuk bergabung bersama kita.
Kemudian aku menyandarkan kepalaku dibahumu dan menggenggam tanganmu. Kau yang terkejut langsung bertanya alasan aku melakukan itu, tapi aku hanya diam dan memejamkan mataku.
Seakan mengerti dengan maksudku kau pun melanjutkan perbincanganmu dengan temanmu yang sempat kau lupakan. Aku tersenyum senang karena kau memahamiku dengan baik.
Aku berharap semua kembali seperti semula dan kita bisa kembali seperti saat tidak ada masalah yang menganggu kita.
Tapi harapan tinggal harapan…
Aku merasa kau mulai menjauh dan membuatku bertanya-tanya akan kesalahanku.
Awalnya aku mengira kalau kau sedang berusaha menepati janjimu dengan tidak berpura-pura dihadapanku dan orang lain.
Namun, lama-kelamaan aku mulai menyadari kalau kau bersikap dingin hanya kepadaku dan kau juga memperlakukan orang lain sebagaimana kau memperlakukanku sebelumnya. Kau bercanda dengan mereka, menghibur mereka, memanjakan mereka, dan menjaga mereka.
Sedangkan aku?
Kau menghindariku, memandangku dengan dingin, dan membalas segala perkataanku dengan malas dan singkat, kau juga marah saat aku manja kepadamu. Padahal dulu kau tidak mempermasalahkan semua itu dan justru kau menikmatinya.
Hingga pada suatu hari, aku memberanikan diri untuk bertanya mengenai alasan dibalik perlakuanmu kepadaku.
Namun, jawabanmu mengingatkanku akan kejadian di awal tahun ajaran kemarin.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti alur permainanmu dan bersikap seakan tidak ada hubungan apapun yang bisa membuat kita menjadi dekat.
Aku akan menunggu saat dimana kau kembali padaku dan kita akan bersama-sama menghadapi semua masalah kita.
I'll be waiting for you, Nii-san...
Hi guys...
Ini fanfic perdanaku.. Aku harap kalian suka sama fanfic ini hehehe..
Yes, I'm a newbie here.. So I hope you guys want to give me some advice and some critics maybe? Hehehe
Dan mungkin chapter-chapter kedepannya akan jadi song-fic..
Sebenarnya fanfic ini udah stay di laptopku selama 1 bulan dan aku baru mutusin buat publish fanfic ini sekarang, nanti respon kalian jadi penentu fanfic ini diterusin apa nggak-nya.. So.. aku tunggu reviewnya..
And thank you so much for reading my first fanfiction.. ^^
