FIRST

DISCLAMER : MASASHI KISHIMOTO

STORY BY JURIG CAI

PAIR: NARUFEMSASU

RATED : T

WARNING: AU, OOC, TYPO, BAHASA ANCUR, PLOT BERANTAKAN, DLL

FIC RATED T PERTAMA AUTHOR, LEA SADAR MASIH BANYAK KEKURANGN DALAM FIC INI JADI…MOHON SARANNYA YA..

DON'T LIKE DON'T READ

Ia memandang malas suasana kelas, dimana seluruh perhatian tertuju padanya. ia benci situasi ini, ia benci menjadi anak baru, dan ia benci harus memperkenalkan diri. Apa yang harus diucapkan saat ia sendiri tidak berminat mengakrabkan diri pada penghuni kelas ini.

"Namaku Uchiha Sasuki." Ujarnya malas. Perkenalannya yang singkat itu di sambut keheningan yang menyebalkan.

"Hanya itu?" Tanya guru berambut perak dengan heran, "baiklah kau boleh duduk di bangku yang kosong, disamping Uzumaki. Uzumaki angkat tanganmu." Lanjutnya saat tak ada tanggapan yang berarti dari murid baru itu.

Sasuki kembali menghela napas. Bukan apa-apa, tapi teman sekelas, yang kebetulan duduk disampingnya itu, terlihat sangat bodoh dengan cengiran lebar yang ditujukan padanya. Dan jangan lupa rambutnya yang mencolok, berwarna kuning terang yang mencuat seperti duri landak. Melihatnya saja sudah membuatnya sakit kepala.

"Hai Sasuki, aku Uzumaki Naruto." Sapa lelaki itu riang. Sasuki hanya menatap pemuda itu datar. Jujur saja, ia tidak perduli.

"Apa aku mengenalmu?"

"Eh?...ngg tidak, kau murid baru kan jadi…"

"Jangan sok akrab denganku." Potong Sasuki.

Dengan tenang ia mengeluarkan bukunya. Bersiap berkonsentrasi pada pelajaran yang tengah disampaikan. Mengabaikan sepenuhnya pemuda di sampingnya yang ternganga mendengar ucapannya barusan.

#(-.-)#

Saat istirahat adalah saat yang ia tunggu, terutama ketika ia berhasil menemukan tempat sunyi di belakang sekolah. Tempat yang bisa sedikit mengurangi kepenatannya. Walau hanya sebuah taman kecil yang sedikit kotor karena penuh dengan daun kering yang berguguran, namun nyaman, dan yang penting sepi. Tidak ada yang berlalu lalang disini, kecuali si tolol Uzumaki itu. Entah apa yang membuatnya senang berlama-lama jungkir balik di tumpukan daun kering kotor yang membuatnya terlihat seperti anak hilang. Kalau saja ia punya korek api, ia akan membakar semua daun itu, termasuk si landak pirang.

Tidak tahan dengan suara tawa cempreng yang dikeluarkan teman sekelasnya, dengan kesal ia melempar buku catatannya yang lumayan tebal kearah pemuda itu, dan tepat mengenai kepalanya.

"GYAAAAA SIIAAALLAAANNN, SIAPA YANG LEMPAR, HAH?!" Jeritnya tak terima. Sasuki yang memang sudah sangat muak dengan tingkah si Uzumaki itu, memilih pergi. Energinya terlalu berharga untuk melayani si tolol pirang itu.

#(-.-)#

"Anak baru sialan… ini punyamu kan?" Teriak Naruto sambil menyodorkan sebuah buku dihadapan Sasuki yang tengah duduk tenang di bangkunya.

"Hn." Sahut Sasuki malas.

"Brengsek…. kenapa kau melemparku hah?!" Teriaknya lagi, yang makin membuat telinga Sasuki sakit. dengan kasar ia merenggut buku yang di pegang Naruto.

"Kau berisik."

"KAAUUU.." Jeritnya lagi. Namun, belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, seorang gadis berambut merah muda menghampiri mereka.

"Apa yang sedang kau lakukan pada anak baru ini Naruto." Sapanya dengan senyum mengerikan, yang baru pertama kali di lihat Sasuki.

"Sakura chan." Seru Naruto bersemangat. "Dengar ini, si anak baru ini.."

"Diam! Kau itu jangan mengganggunya,"

"Tapi Sakura chan," potong Naruto tak terima, seraya mendekati gadis berambut permen karet itu, berusaha menjelaskan bahwa dialah korban sebenarnya. Namun, tubuhnyasudah terbanting menghantam dinding di belakang Sasuki sebelum bisa menjelaskan lebih jauh.

"Dan jangan dekat-dekat aku lagi, baka." Teriak Sakura sebelum mengalihkan perhatiannya pada Sasuki. "Kau tidak apa-apa kan Sasuki chan? Apa sibodoh itu mengganggumu?"

"Hn." Sahutnya malas, sebelum kembali menekuni buku catatannya. Buku itu dalam kondisi baik meski telah menghantam kepala si bodoh itu.

Yaah satu hal lagi yang patut ia syukuri.

#(-.-)#

Saat pulang sekolah, Sasuki kembali menemukan pemandangan aneh dimana Naruto sedang gencar mengajak Sakura pulang bersama. Aneh karena sepanjang hari gadis itu sudah sangat jelas menolak kehadiran pemuda itu didekatnya.

Entah Naruto yang kelewat bodoh atau punya semangat juang yang berlebihan?

Sasuki tidak perduli, atau setidaknya bermaksud begitu sampai ia melihat Naruto yang terpuruk di tanah setelah kembali menerima pukulan mematikan gadis pujaannya. Wajahnya yang kotor dan memelas, membuatnya teringat pada anjing kampung dekil milik tetangganya.

"Tolol." Gumam Sasuki saat ia berada di hadapan Naruto, membuat pemuda itu mendongak marah padanya. "Kenapa kau tidak menyerah saja?"

"Hah?"

"Sakura jelas-jelas menolakmu. Kenapa kau masih keras kepala mengejarnya?" Tanyanya lagi.

Naruto hanya diam. Keningnya mengernyit tanda sedang berpikir keras. Sudah jelas, lelaki ini tidak pernah menggunakan otaknya.

Bosan menunggu, Sasuki kembali melangkahkan kakinya.

"Aku…" Gumaman Naruto yang tak jelas membuat Sasuki menghentikan langkah dan kembali menghampiri pemuda itu.

"Aku sangat menyukai Sakura."

"Hn." Gumam Sasuki kecewa. Tadinya ia berharap mendapat jawaban penuh semangat yang meluluhkan hati nurani. Ternyata, hanya ungkapan bodoh dari si bodoh. Ia menyesal sudah peduli.

Tanpa basa-basi ia segera meninggalkan tempat itu. Sasuki cukup mawas diri, ia tidak punya pengalaman menghadapi orang tolol.

.

.

.

tbc

#(-.-)#

author notes: mohon sarannya..