Chapter 1
Title : You're So Complicated
Author : Ruby Kim
Cast : Wu Yi Fan (Kris) X Huang Zi Tao (Tao) X Oh Sehun (Sehun)
Genre : Romance, Love Triangle And Hurt/Comfort,
Disclaimer : Cast bukan milik saya, cerita asli milik saya. This story is pure fiction, nothing related to real life.
Length : Chaptered
Rated : T to M
Summary : Hubungan Tao dengan Sehun baik-baik saja sebelumnya, tapi sejak Kris datang ke dalam hubungan mereka semua menjadi rumit. Terdesak keadaan, Tao harus memilih antara kekasihnya Sehun atau selingkuhannya Kris. Siapa yang akan Tao pilih?
KrisTao is here! HunTao is here too! YAOI!
Warning : This story contains relationship between man and man (Boys X Boys). Full yadong yaoi NC21+. Some rude words. Do not read it if you do not like it. Please click back.
Author's Note : Annyeong! Aku kembali dengan FF baru sesuai janjiku. Aku pakai konsep cinta segitiga, orang ketiga, Kris menderita dan rate M seudah bulan puasa seperti yang kalian mau. Gimana puasanya lancar? Aku post FF ini biar kalian bisa baca pas lagi nunggu macet mudik ya. Tapi ini ceritanya Kris belum kenal sama Tao, Kris punya trauma yang bakal dijelasin diakhir cerita. Kalau agak bingung tanya lewat review aja ya. Terimakasih! Hope you like it!
.
.
.
.
.
"Cepat! Kita lari!"
Napasku terengah-engah melihat kumpulan namja itu berlari tak tentu arah.
"Shit!"
Aku meludah dan mengusap sudut bibirku yang sobek, aku jatuh terduduk dengan lemas bahkan tanganku masih gemetaran.
Kukeluarkan sebatang rokok dari saku celanaku dan menyalakannya dengan susah payah.
Orang-orang memperhatikanku dengan ngeri bercampur ketakutan, seragamku berlumuran darah dan beberapa bagian tubuhku lebam.
"Itu Kris..." "Apa dia berkelahi lagi?" "Dia terlihat sangat kacau" "Sayang sekali dia berandalan" "Bukankah dia anak pemilik perusahaan terkenal itu?" "Dia mengecewakan ayahnya"
Aku menatap tajam orang-orang yang berjalan disekitarku, mereka berhenti mengomentari dan memilih cepat-cepat pergi.
Aku mengambil tasku yang terlupakan lalu melangkahkan kakiku pergi dari sana.
#Author Side
Orang-orang mengenalinya sebagai Black Dragon, seorang berandalan yang senang berkelahi dan membunuh.
Kris punya perawakan tinggi dan paras yang luar biasa, dia seperti model luar negeri. Dia tinggi, tampan, jantan, kaya, pintar dan terkenal. Rambutnya pirang emas, tatapan matanya tajam, hidungnya mancung, bibirnya tipis, kulitnya putih dan tubuhnya kekar, sayangnya dia punya sifat yang tidak begitu bagus.
Nama aslinya Wu Yi Fan, tapi dia lebih senang dipanggil Kris. Kris masih sekolah dan akan lulus tahun depan, keluarga Kris sebenarnya keluarga berada bahkan terkenal akan kekayaan mereka.
Ayah Kris, Jung Yunho adalah seorang pengusaha terkenal. Dia pemilik Jung Corporation dengan ibu Kris, Jessica Jung sebagai asistennya. Dan adik Kris, Krystal Jung adalah anak baik-baik.
Seperti yang dikatakan orang-orang, Yunho kecewa pada Kris. Karena berbeda dengan adik Kris yang sangat berprestasi dan membanggakan orang tua, Kris lebih suka melakukan hal sebaliknya seperti menjatuhkan nama baik dan mengecewakan orang tua.
Dari semua anggota keluarga Jung, hanya Kris yang berbeda. Tentu saja, sudah menjadi rahasia umum Kris adalah anak titipan dari pemilik perusahaan Wu Corporation yang sudah meninggal dan merupakan kerabat dekat Yunho.
Kedua orangtua Kris bercerai dan Kris ikut ayahnya tapi tak lama kemudian ayahnya meninggal dunia. Dalam surat wasiat, Wu Corporation diberikan pada Yunho dengan syarat Yunho harus mengurus Kris sampai lulus kuliah dan bisa mengambil alih perusahaan.
Atas kematian ayahnya, sifat dan sikap Kris sering berubah-ubah. Setiap kematian membuat Kris lari dari kenyataan. Yunho sudah melakukan berbagai cara untuk menghentikan kenakalan dan keberandalan Kris tapi semuanya gagal.
Kris memang keras kepala, salahkan ayah Kris yang menurunkan sifat keras kepalanya. Krystal tak pernah ikut campur sementara Jessica sudah menyerah dan menerima Kris apa adanya.
"Aku pulang"
Hening.
Tak terdengar apapun dari dalam.
Kris melangkahkan kakinya perlahan melewati ruang kerja ayahnya, berharap sang ayah tak mendengarnya.
"Berhenti disana anak brengsek!"
Langkah kaki Kris terhenti saat pintu dibanting terbuka menampilkan sosok Yunho dengan tanduk dikepalanya -menurut Kris-.
"Kau berkelahi lagi?! Sampai kapan kau akan seperti ini?! Kau mempermalukan keluarga Wu! Lihat dirimu! Kau bahkan tidak pantas menyandang nama Wu! Kenapa aku harus punya anak terkutuk sepertimu?! Dasar kurang ajar!"
Wajah Yunho merah karena marah, tangannya terangkat dan menampar sisi wajah Kris dengan kuat sampai Kris mundur beberapa langkah.
"Siapa yang menyuruhmu untuk mempedulikan aku?! Aku tak butuh semua itu! Aku tak butuh marga Wu yang kau agungkan itu! Aku tidak menyuruhmu untuk menerima keinginan pak tua itu!"
"Hentikan!"
Kedua namja yang hampir berkelahi itu menoleh ke sumber suara, Jessica berdiri disudut ruangan dengan air mata menggenang.
"Hentikan semua ini, kalian hanya akan menyakiti diri kalian masing-masing. Kumohon, jangan sakiti dia dengan perkataanmu dan tanganmu. Dia memang bukan darah daging kita, tapi dia anak kita" Jessica menangis terduduk sambil melindungi Kris.
"Aku baik-baik saja, mom" kata Kris menyentuh bahu ibunya yang menangis, Kris mengusap air mata Jessica dan membawanya menuju kamar Kris.
"Kau berkelahi lagi?" tanya Jessica mengobati luka pada kening Kris, keadaannya sudah lebih baik sekarang.
"Aku tak punya pilihan lain, jika aku berhentipun mereka akan tetap mengejarku" jawab Kris, dia membiarkan Jessica mengobatinya kali ini.
"Tentu kau punya pilihan, lalu kenapa kau memulai ini semua?" tanya Jessica, sebenarnya dia tahu alasannya tapi dia ingin mendengarnya dengan telinganya sendiri.
Kris tidak menjawab, dia mendorong tangan Jessica perlahan "Ini semua bukan salahmu Kris, itu hanya kecelakaan" kata Jessica "Cukup, aku baik-baik saja. Lebih baik jika kau keluar, mom. Aku ingin tidur"
Jessica membereskan peralatan P3K-nya, dia menatap Kris yang merebahkan dirinya diatas kasur "Cobalah memikirkannya Kris" kata Jessica mencium puncak kepala Kris sebelum pergi keluar kamar.
Tubuh Kris berlumuran darah, dia memegang tangan Kris sambil menangis, dia tidak pernah menyangka hidupnya hanya sesingkat ini.
"Semua akan baik-baik saja, kau akan selamat" kata Kris mencoba meyakinkan diri mereka tapi dia menggeleng "Ini waktu untukk meninggalkanmu Kris"
"Maafkan aku Kris, ini semua salahku. Kau harus berjanji akan mengenangku dan berbahagia, kau harus berjanji tetap tegar walaupun tanpa aku disisimu"
"Tidak, kau akan hidup. Jangan katakan hal itu" tolak Kris menggenggam tangan dia semakin erat "Aku menyayangimu dan berterimakasih sudah menemani hidupku yang singkat ini"
"Aku juga menyayangimu, tetaplah hidup. Bukankah kau ingin jadi terkenal bersamaku dan menikahi kekasihmu jika sudah lulus nanti. Kau harus bertahan"
Dia mencium tangan Kris perlahan dan tersenyum "Aku sangat beruntung bisa bersamamu Kris, pegang janjimu Kris dan jangan membalas kematianku"
Kris menangis dengan kencang, Kris memegang tangan dia terlalu kuat.
"Maafkan aku, selamat tinggal"
"KRIS!"
Kris langsung terbangun sambil terengah-engah, keringat dingin membasahi pelipisnya dan air mata membasahi pipinya.
Kris melihat Krystal ada disana, duduk dipinggir ranjang dengan khawatir "Kenapa kau ada disini?" tanya Kris mengusap air matanya, Krystal tak menjawab dan mengamati wajah Kris.
"Kau bermimpi buruk lagi, gege?" tanya Krystal memberi Kris tissue "Kau tak perlu tahu" jawab Kris menerima tissue-nya "Kau belum melupakannya?" tanya Krystal lagi, Kris menatap Krystal jengah.
"Sampai kapan aku harus datang ke kamarmu untuk membangunkanmu dari semua mimpi buruk itu?" Krystal memang memiliki omongan yang tajam terutama pada kakak tirinya ini.
"Lebih baik kau keluar sekarang" kata Kris kembali merebahkan tubuhnya dan menutupi setengah tubuhnya oleh selimut.
"Kau sebenarnya kakak yang baik Kris, hanya saja kau terlalu banyak memiliki trauma" kata Krystal mengelusi rambut Kris, Kris tak pernah protes saat Krystal berperilaku layaknya seorang kakak dan dia adalah adiknya.
Terkadang Krystal bisa lebih dewasa dari pada Kris "Ini sudah malam, sebaiknya kau kembali tidur" kata Kris merapatkan selimutnya "Tak ingin kunyanyikan lagu?" tanya Krystal "Tidak, biarkan aku sendiri"
Krystal hanya mengangkat bahunya lalu pergi meninggalkan Kris.
"Maafkan aku, selamat tinggal"
*You're So Complicated*
"Terlambat lagi, tuan Wu"
Kris dengan penampilan acak-acakannya berjalan memasuki kelas "Masih beruntung aku mau datang ke kelas yang membosankan ini"
Guru sejarah yang terkenal galak itu tak membalas "Kau berkelahi lagi Kris?" tanya seorang namja yang duduk dibelakangnya.
"Kenapa semua orang menanyakan hal itu? Bukankah tidak aneh bagi kalian melihatku berkelahi? Kau sama saja seperti orang lain, Suho" kata Kris, namja yang dipanggil Suho itu tertawa.
Suho adalah sahabat Kris, perawakannya sedikit berbeda dengan Kris, dia tidak terlalu tinggi, rambutnya berwarna coklat pekat, matanya lebar, kulitnya putih dan dia tipe periang yang ramah pada siapapun.
Memang aneh sosok Angel seperti Suho bisa bersahabat dengan sosok Devil seperti Kris.
"Ah...kau sangat mudah ditebak" kata Suho terkekeh kecil "Berhenti meledekku" geram Kris menatap Suho tajam tapi hal itu tak mempan pada sahabatnya.
"Jadi kau menolong siapa tadi malam?" tanya Suho, guru mereka benar-benar tidak peduli "Seperti biasa, Red Tiger mencari masalah lagi dibar Sunny"
Suho hanya mengerling nakal lalu kembali memperhatikan pelajaran sementara Kris mulai tertidur dimejanya.
"Kapan kau akan berhenti?" tanya Suho saat mereka sedang dikoridor sekolah menuju kantin "Berhenti untuk apa?" tanya Kris pura-pura tidak tahu.
"Jangan pura-pura bodoh seperti itu, kau tahu apa yang kumaksud"
"Aku belum berniat untuk berhenti" kata Kris "Kau percaya pada ramalan tentangmu?" tanya Suho penasaran, Kris agak sensitive tentang ramalan Black Dragon.
"Entahlah, terkadang aku berharap ramalan itu akan terjadi" jawab Kris membuang muka "Aku juga menunggu seseorang yang akan datang itu, aku harap dia benar-benar bisa membantumu kembali ke kehidupan"
Bruk!
"Shit!"
Seorang namja baru saja menabrak Kris, bahkan dia terpental ke lantai karena tubuhnya lebih kecil dari Kris, buku yang dibawanya berjatuhan.
"Kau tidak punya mata hah?! Berani sekali menabrakku!" seru Kris marah, namja itu tak membalas dan langsung mengambil buku-bukunya "Aku tidak sengaja, aku sedang buru-buru" kata namja itu, dia tidak terlihat takut karena sudah menabrak Kris.
"Seharusnya kau meminta maaf padaku" kata Kris menurunkan nada suaranya "Tentu, maafkan aku" balas namja itu, wajahnya tidak menunjukan dia menyesal sama sekali dan pergi mendului Kris dan Suho.
"Apa-apaan namja itu, dia adik kelas kan?" tanya Kris merapikan bajunya yang memang sudah kusut "Ya, kau tidak mengenalnya?" tanya Suho balik.
"Memangnya siapa dia? Kenapa aku harus mengenalnya?" balas Kris tak peduli "Dia anak kepala polisi yang selalu mencoba menangkapmu dengan berbagai kasus" jawab Suho dengan wajah acuh.
"Pantas dia tak takut padaku" kata Kris "Ya, namanya Oh Sehun, dia sepertinya punya dendam tersendiri padamu" balas Suho "Siapa peduli?" Kris berjalan mendului Suho saat kantin sudah didepan mata.
*You're So Complicated*
"Kau harus langsung pulang Kris, jangan berkeliaran dulu" kata Suho dari dalam mobil, Kris yang sedang mengurusi motornya hanya tertawa.
"Aku tidak berjanji" kata Kris tersenyum menyebalkan, Suho terdengar menyumpahi "Aku tak akan menolongmu jika sesuatu terjadi, aku tak ingin terlibat dalam masalahmu yang tanpa ujung itu"
"Cepat pergi dari sini, aku sudah bosan mendengar omelanmu yang jauh lebih parah dari ibuku" ejek Kris, Suho menjulurkan lidahnya lalu menutup kaca mobil, mobilnya melaju meninggalkan sekolah.
Kris naik ke atas motor lalu ikut pergi dari sana, tapi sesuai perkataannya dia tidak berjanji langsung pulang.
Kris pergi ke minimarket dekat sekolah, didalam minimarket sangat sepi hanya ada dua orang pegawai disana. Kris menuju lemari pendingin dan mengambil sebotol beer.
Kris merasa ada sesuatu yang aneh, dia berbalik dan menatap sekeliling tapi tidak ada siapapun.
"Lihat siapa yang kita temukan, Black Dragon dengan seragam sekolahnya"
Kris berdecak sebal, dugaannya benar. Tepat saat dia keluar dari minimarket, teman lamanya bermunculan.
"Aku sedang tidak ingin berkelahi, kawan" kata Kris dengan santainya memasukan botol beer-nya kedalam tas, dia sudah mengambil helm-nya tapi wakil ketua Red Tiger, Kai sepertinya tidak akan membiarkannya pergi "Kau akan lari? Dasar pengecut"
Kris memukul sisi wajah Kai dengan helm sampai dia terjatuh "Sudah kukatakan aku sedang tidak ingin berkelahi, lebih baik kalian pergi" Kai meludah dan tertawa.
"Kau takut kalah hah? Lihatlah dirimu, tak berdaya dan ingin melarikan diri eoh?" ejek Kai, keempat pengikutnya tertawa "Apa belum cukup pengikutmu yang jadi korban kemarin? Kau ingin menambahnya?" kata Kris menyimpan helm-nya kembali.
"Kami akan membalasmu, kau akan kalah kali ini Kris" kata Kai membuka jaketnya.
"Kau akan menyesal karena sudah merusak mood-ku"
#Kris Side
Selama hidupku, aku tidak pernah melihat malaikat.
Dan aku tak pernah menyangka.
Seseorang yang ada dihadapanku sekarang adalah malaikat.
Malam ini aku berkelahi seperti biasa, tapi nasibku sedang buruk dan aku harus kalah.
Aku terkapar dijalan begitu saja, orang yang lalu lalang bahkan tidak melirikku.
Aku memejamkan mataku saat langit meneteskan air matanya, membasahi darah dan luka ditubuhku.
Orang lain pergi berteduh tapi aku bahkan tidak bisa menggerakan kepalaku.
"Ya Tuhan! Apa dia masih hidup?"
Aku rasa aku mulai berhalusinasi.
"Apa dia baik-baik saja? Bertahanlah"
Seseorang menyentuh tanganku, air hujan berhenti mengenai wajahku dan aku membuka mataku.
Aku berani bersumpah, aku tidak pernah melihat pemandangan seindah ini.
Aku melihat seorang malaikat -dengan sebuah payung-.
Dengan rambut hitam legam, kantung matanya seperti panda, hidungnya mancung, pipinya kemerahan, bibir kucingnya berwarna peach, leher jenjangnya menggoda, kulitnya kecoklatan dan tubuhnya tinggi.
Dan matanya benar-benar menakjubkan.
Iris mata kelamnya begitu indah dan penuh kehidupan.
Mungkin aku mulai gila.
"Kau baik-baik saja?"
Dia kembali membuka suara dan aku tetap diam "Maaf, itu pertanyaan bodoh. Aku akan memanggil taxi" dia pergi menjauh dan aku tidak sadarkan diri setelahnya.
.
.
.
TBC
.
.
.
Mind to Review and Comment?
Please, Don't be a Silent Readers
Special Note : Hai! Selamat Hari Raya Idul Fitri dan Minal Aidzin Walfaidzin bagi yang menjalankan. Semoga lancar liburannya dan dapet banyak THR ya. Pas puasa ikut puasa baca FF juga ya? Kekeke. Sekarang mulai baca lagi ya. So, jangan lupa kirim review ya…
Terimakasih! Terus membaca!
#Ruby Kim
