DISCLAIMER: Kingdom Hearts is Square Enix's, as usual...
You know, lah...
Colors
-
.
Kau tahu?
Betapa aku suka menggambar
Suara goresan pastel terdengar seperti detak waktu yang berdenyut tiada akhir
Seolah memerangkap momen yang kuabadikan dalam lembaran-lembaran putih
Segala ingatan yang—entah memang dan pantas kumiliki atau tidak—tercurah dalam lembaran putih
.
Mengapa aku begitu suka menggambar, katamu?
Karena di setiap goresannya tercurah segala yang melingkupi diriku
Menyaingi seribu kata yang takkan pernah bisa kuucapkan melebihi jurnal biografi terpanjang sekalipun
Mengapa aku begitu sering menggambar, katamu?
Karena hanya inilah satu-satunya caraku mewarnai hari-hariku yang putih
Meski kutahu betapapun aku menggoreskan berbagai warna pada lembaran ini
Takkan satupun dari mereka yang mampu mewarnai lembaran polos nan kosong dari hidupku yang putih hampa ini
.
Kau tahu?
Putih adalah warna kesucian
Putih adalah warna kemurnian
Putih adalah warna kepolosan
Putih adalah warna yang bersih tanpa noda
Tapi apa kau tahu?
Aku membencinya
Karena di mataku, putih adalah warna dari 'kehampaan'
.
Tahukah kau?
Setiap warna memiliki jiwa, dan setiap jiwa memiliki warnanya sendiri
Merah adalah Axel;
warna yang membara, meledak-ledak, dan hangat dalam waktu yang bersamaan
Kuning adalah Sora;
terang dan hangat, ceria dan santai
Hijau—bagiku adalah Sang Raja;
demikian bijaksana dan mendamaikan, memberikan pengharapan pada para pengikut setianya
Biru adalah Riku;
begitu tenang namun menghanyutkan, walau terkadang dingin mencekam
Hitam adalah Ansem;
gelap dan misterius, begitu kuat nan angkuh
Putih adalah aku;
Kesepian, terasing dari segala warna di dunia…
.
Tapi, hey…
Aku melupakan satu warna lagi
Dia begitu netral namun muram, meski kenyataannya takdirnya tidaklah terlalu memihaknya
Mungkin dialah satu-satunya dari Organisasi yang mampu 'merasa', dan memahami apa yang kurasa
Meski ia sendiri masih labil akan keberadaannya, aku tahu kalau dia adalah dia…
Seringkali aku memimpikan—tidak, aku menginginkannya bisa bahagia bersama sahabatnya,
seperti halnya separuh dirinya yang asli
Abu-abu tak selamanya kelabu
Tak seperti diriku, kau punya hitam dan putih dalam dirimu
Aku iri, kau tidaklah kesepian
Sementara aku hanyalah 'penyihir' ingatan
yang menginginkan 'teman'
walau untuk itu aku harus memalsukan kenangan…
…
Benar, aku tidak berada di sini
Aku tidak ada di hatimu
Aku tidak benar-benar ada di hati siapapun
Aku tidak benar-benar ada di manapun…
.
"Tapi menurutku, putih adalah warna yang istimewa
karena putih mampu melembutkan semua warna.
Dengan demikian, putih adalah warna dari setiap warna
dan ada di dalam setiap warna."
Demikian katanya
'Benarkah itu, Roxas?'
.
.
Aku berdiri di depan kapsul tempatmu tertidur
Samar-samar aku bisa melihat senyummu sebelum terlelap
'Sora, kau mungkin akan melupakanku
Tapi beberapa kenanganmu begitu dalam, jauh di dalam hatimu
Kau telah berjanji pada seseorang yang takkan pernah tergantikan, bahkan olehku
Aku hanya berharap, meski kau melupakanku
dirimu yang satu lagi akan selalu mengingatku
seperti halnya warna putih yang selalu ada dalam kelabu
kumohon, jangan biarkan aku lenyap dalam eksistensiku yang ambigu'
…
.
Ah, kini aku meragukan pernyataan bahwa 'Nobody tidak punya hati'
'Tidak punya hati' berarti 'tidak mampu merasakan emosi'
Tapi bukankah 'sedih' dan 'kesepian' juga merupakan emosi?
Kalau bukan… apa arti dari air mata ini?
Apa maksud dari 'perasaan' ini…?
.
Hey…
Apa saat kau berpisah dengan kawan-kawanmu di Twilight Town, jauh di dalam diri'nya',
kau juga menangis, Roxas?
Tidakkah perpisahan itu menyakitkan?
Mengapa harus ada pertemuan jika akan selalu ada perpisahan?
.
Tidak, aku tidak ingin menghilang
Aku tidak akan menghilang
Seperti halnya warna putih yang selalu terhubung dan menghubungkan tiap spektrum warna pelangi
Biarkan aku menyatu dalam warnamu
Jadi kita bisa bertemu lagi
Aku mungkin tidak tahu kalau itu kau, dan kau tidak tahu kalau itu aku
Tapi kita akan bertemu lagi
Suatu hari nanti…
.
.
.
.
~F.I.N~
.
Gyahahaha! Satu lagi fic iseng hasil karya Author kurang kerjaan! *dilempar botol aqua*
Kalau di 'Journal of My Destiny' saia iseng mainin Riku's PoV, di sini saia iseng mainin Namine's PoV. Itung-itung iseng-iseng (tak) berhadiah...
Ngomong-ngomong, (hobi menggambar) Namine itu saia banget, ya? *ga ada yang nanya*
Gara-gara ngebaca ulang materi Teori Warna, nih. Bisa dibilang fic ini adalah pelampiasan dari sense of drawing saia yang-entah-kenapa bener-bener ILANG!
Fufufu... berikutnya, mainin sudut pandang siapa lagi, ya...?
As usual, segala komentar, saran, kritik, FLAME, bahkan REQUEST bakal saia tanggapi dengan senang hati di kotak review.
Mind to give me some R&R?
