Halo readercchy kembali lagi dengan saya annpui. Kali ini saya mencoba bikin suatu fic adventure/horror dengan tokoh utama Kuroko (semoga bisa dibilang adventure). Di fic ini kalian yang menentukan nasib Kuroko selama petualangannya. Fic ini sendiri terinspirasi dari buku cerita horror terkenal GOOSEBUMPS.

Mari mulai petualangannya dari halaman satu, kemudian ikuti petunjuk dibagian bawah masing-masing halaman. Disarankan dibaca melalui PC untuk mempermudah, tapi juga bisa melalui HP (saya belum mencobanya sih huehehe) Selamat berpetualang ;D

Warning: Possible Typo(s). Shonen-ai. Random. Violence. Ga jelas. OC. OOC, dan para temannya yang lain.

Disclaimer : Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki. GOOSEBUMPS © R.L Stine. Saya tidak mengambil keuntungan apapun.


Vampir Game—Prepare your self, the story begins.


1.

Kuroko menilik penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kaki dicermin, hari ini dua orang saudara terdekatnya akan datang berkunjung setelah sekian lama tidak lama tidak berjumpaKise Ryouta dan Akashi Seijurou dari Roma.

Beberapa minggu yang lalu Kise mengirim surat mengatakan ia akan datang bersama Akashibetapa tidak diduga karena watak mereka begitu bertolak belakang—untuk meneliti sebuah peti mati yang berada diruang bawah tanah mansionnya demi pembelajaran mata kuliah arkeolog.

Peti mati itu sendiri itu tidak tahu bagaimana sudah ada didalam mansion Kuroko sejak dulu dan sama sekali tidak bisa dibuka—semacam ada segel yang menghalangi. Bahkan ayahnya yang mana seorang arkeolog terkenal tidak bisa memecahkan simbol teka-teki yang tertera, pada akhirnya peti mati itu dibiarkan begitu saja diruang bawah tanah yang pengap.

"Rasanya tidak sabar untuk bertemu mereka berdua." Wanita dewasa bermaga Kuroko berkata. "Kau sudah liat Foto mereka Tetsuya? Mereka tampan sekali. Kau pasti rindu dengan mereka kan?"

Kuroko tidak sepenuhnya setuju. Ia memang sangat merindukan Kise dan Akashi hanya saja berikan minus satu untuk Kise. Kadang-kadang pria kepala kuning itu berisik sekali, walau pada dasarnya ia seorang yang menyenangkan. Kontras sekali dengan Akashi yang sangat dikagumi—pria bertinggi badan tidak lebih tinggi daripadanya itu begitu berwibawa seperti seorang kakak. "Kise-kun berisik sekali kaa-san." Kuroko menyisir helaian birunya menggunakan sela-sela jemari. "Aku tidak tahan."

"Oh sayang, kau pasti akan senang Tetsuya." ia menambahkan. "Akashi bilang mereka akan membawa kejutan untukmu."

"Kejutan?" Kuroko bertanya. "Kejutan apa?"


Lanjutkan ke HALAMAN 2.