DISCLAIMER:
SNK punya Hajime Isayama.
WARNING:
Al-SEKoting AU, Muslim Chara, Bahasa Gahoel, Gaje, EYD hancur, OOC, dll.
Chp 1: Santri dan Puasa Senin Kamis.
Suatu siang yang panas, 6 remaja tanggung aneka rupa sedang ngumpul di dalam masjid pesantren Al-Sekoting. Katanya sih biar barokah padahal niatnya cuma buat ngadem doang. Maklum masjidnya ber-AC (widih). Ada yang sekedar tidur-tiduran, tidur beneran, baca buku, baca Quran (ini baru barokah), kayang, foto selfie, dan sebagainya. Keheningan menyelimuti mereka sampai seorang berambut bak Iqra jilid 1 (tipis bro) menginterupsi.
"Ada yang liat Eren gak?"
"Mana gue tahu Con."
"Iya ya, dari tadi ga nampak batang idungnya tu anak"
"Dijadiin tumbal bersih-bersih lagi kali sama Ustadz Rifai."
"Terakhir gue liat Eren waktu Sholat Zuhur tadi."
"Eren di kamar." Jawab Armin teman sekamar Eren.
"Lah tumben tu anak. Biasanya doi yang paling berisik."
"Dia hari ini mau puasa katanya."
"APA!" semua minus Armin + Marko teriak berjamaah
"Berisik Lu Pada! Kalo mau teriak sono di Lapangan!" Marko yang merasa terganggu emosi pemirsa.
Pucuk di cinta Jaeger pun tiba. Secara tiba-tiba muncul Eren dengan tampang 5L (Lapar, lelah,letih, lesu, lunglai). Maklum gejala orang awal puasa.
"Wih, seger amat tampang lu." Komentar Joko.
"Diem lu muka kuda, gue jadiin kurban tau rasa lo!" balas doi yang bersangkutan.
"Ape lu kata!"
"Diem lu berdua atau gue cekik lu pada!" Marko emosi lagi.
Ziiiiiiiiiiiiiiiing…. . Hening sesaat
"Mar, lu lagi PMS"
"Menurut lo Con?!" jawab doi ketus
"Habisnya lu marah-marah mulu hari ini."
"Jok, ngaca dulu deh."
"Itu kan lagu."
"Apanya?"
"Ngaca dulu deh. Kan judul lagu itu."
All:*Facepalm berjamaah. Biar pahalanya lebih banyak (plak).
"Tau dah capek gua."
"Samaan"
DUAK.
Sapu masjid sukses menghantam wajah tamvan Joko yang pelakunya tak lain tak bukan adalah sohib sekaligus teman sekamarnya yang diduga sedang PMS (Author: *di 3DMG Marco). Walhasil Joko tewas sementara (baca:pingsan) di tempat.
"Ada yang lain?"
All: *geleng2 bejamaah (lagi)
"Ngeri, paling nggak hilang satu biang masalah." Batin mereka minus Marko.
"Ngomong-ngomong Ren, tumben puasa Senin Kamis. Ada apa?" Budi mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Gapapa. Cuma pingin aja."
"Serius? Katanya lo puasa gara-gara denger ceramahnya Ust. Rifai?"
"Beneran? ngefans amat lu Ren ama ."
"G..gak lah siapa juga yang nge fans sama Ustadz bonsai bin galak macam ."
"Alah ga usah ngeles lu Ren, gue tau kalo lu.." DUASH.
Joko yang baru bangun dari pingsannya langsung ditebas sapu masjid lagi sama Marko. Masyaallah, Istighfar Mar -_-. Inget menyakiti binatang itu tidak baik (eh?).
"Ssst… jangan keras-keras napa. Ntar kalo denger bisa bahaya. Lagian udah rahasia umum Ren kalo lu ngefans ama ." Tambah Rustam
Skak Mat buat Eren.
"Ehem…Assalamu'alaikum."
Tiba-tiba terdengar suara bariton dari arah pintu masjid. Satu pleton santri yang bersangkutan langsung merinding masjid (karena disko itu tidak baik jadi diganti masjid). Dengan gerakan leher terpatah-patah ala anime mereka menoleh ke arah datangnya suara bak Algojo tadi.
"Eh pak Ustadz. Wa'alaikumsalam" Jawab Armin canggung
"Lagi ngapain disini?"
"Eh anu pak…kita lagi…anu…itu…"
"Anu apa?"
"Eh itu pak…anu.."
"Jawab!"
"Kita lagi ngomongin kalo itu pendek bin galak Pak." Connie yang entah karena saking takutnya atau tidak paham kondisi langsung menjawab dengan gamblang apa adanya.
.
.
"BAHLUL ente Connie!" teriak batin mereka nelangsa.
"Hooo…begitu ya. Di masjid bukannya Ibadah malah ngomongin orang. Kalian semua ikut saya!"
"Baik" Jawab mereka serempak dengan tampang madesu. Bakal dapat siksa macam apa lagi mereka?
~Skip Time~
"Yah gara-gara lu kan Con kita jadi disuruh bersih-bersih begini. Mana gue lagi puasa lagi."
"Ya maaf. Lagian elu juga sih. Pake ngomong ustadz Rifai bonsai lah, galak lah. Inget, lu lagi puasa"
"Woi udah. Entar hukumannya malah ditambah lagi."
"Iye-iye Rus, sorry gue khilaf."
Yak disinilah mereka. Bersih-bersih di kamar mandi laki-laki Pesantren Al-Sekoting atas titah Ustadz paling ditakuti seantero pesantren. Beruntung pesantren di sini terkenal akan kebersihannya, terimakasih pada Ustadz Rifai dan prinsipnya yang teguh berpegang pada Hadits "Kebersihan Sebagian Dari Iman". Kalo tidak mampus lah mereka berhubung kamar mandi laki-laki jumlah totalnya 10 buah. Terutama Eren.
"Hah. Akhirnya selesai juga"
"Ren, Eren? Lu gapapa?" Tanya Armin pada Eren yang mukanya nampak seperti kuntilanak di Bayklin. Pucet.
"Gue capek banget. Mana haus lagi." Jawab Eren dengan tampang Titan ga makan 100 hari (lho?).
"Sabarlah Ren, bentar lagi Ashar kok. Habis Ashar 3 jam Maghrib deh." Marko yang udah balik ke Angel mode-nya mencoba menyemangati Eren.
"Nah, tu lo baik sama Eren masa gue gak?" Protes Joko yang merasa tidak terima sohibnya jadi manis ke orang lain tapi sinis sama doi.
"Balikin dulu sendal gue yang lu anyutin kemarin!." Jadi ini alasan dia PMS seharian -_-
"Yaelah Cuma sebelah juga."
"Sama aja. Sendal gue tetep ga bisa dipakai pinter."
"Ren, lu pucet banget. Kalo ga kuat batalin aja. Daripada lu koit." Saran Budi
"Gapapa, gue kuat kok." Jawab Eren. Mukanya udah pucet (banget) macam bedakan pake kapur tulis.
"Lu yakin. Puasa kalo bikin sakit juga ga baik lho." Tambah Armin.
"Gapapa. Insyaalah kuat kok." Eren tetep keukeh dengan pendiriannya.
"Ya udah, tapi jangan maksain diri ya."
~Skip Time~
Sekarang pukul 5 sore. Sekitar 1 jam lagi adzan maghrib tiba. Sebagian santri yang kelewat rajin dan yang dapat tugas piket sudah ada yang di masjid. Sementara sisanya ada yang mengobrol, mengaji di kamar, atau sekedar tiduran. Contohnya Eren. Bocah Tatakae kita satu ini sedang terbaring lemah tak berdaya bagaikan butiran debu di kasur kamarnya. Menunggu datangnya adzan maghrib dengan sabar (baca:disabar-sabarin). Cacing di perutnya sudah demo. Berkali-kali doi udah ngelirik jam dinding.
"Sabar ren sabar, inget bidadari surga menanti mu disana. TATAKAE!" Batin Eren mencoba tuk tetap strong.
40 menit berlalu sudah. Yang berarti waktu menunjukkan pukul 17.40. Mendekati waktu maghrib. Energi Eren yang ibarat baterai Smartphone sudah 10%, mendadak bocor dan naik drastis jadi 55%. Segera Eren mengambil sendal swallo* keramatnya, lalu melangkahkan kaki ke masjid.
"YOSH! Bentar lagi, bentar lagi buka. TATAKAEEEE…uhuk..uhuk" teriak Eren pada dirinya dengan semangat.
Sesampainya di Beranda masjid Eren langsung gabung bareng kawan-kawan SenasibSeperjuangan-nya yang udah duluan disana.
"Assalamu'alaikum gaes" Salam Eren dengan sok Nginggris.
"Wa'alaikumsalam Ren. Masih hidup aja lo." Yang njawab tidak lain tidak bukan yaitu si Joko, rival abadi bocah tatakae.
"Apaan sih lo Jok. Lagi males gue berantem ama lu."
"Widih. Tumben tuh ren. Biasanya tiap si Joko ngajak berantem lu ladenin tuh?"
"Gue lagi puasa Con. Break dulu."
"Entar kalo dah buka lanjut lagi?"
"Iya"
"Sama aja keles -_-"
Allahuakbar Allahuakbar…
Adzan maghrib berkumandang, menginterupsi acara debat panas antara kuda, biksu gagal, dan bocah tatakae. Suara adzan yang berkumandang di telingan Eren bak nyanyian biadadari surga langsung mengisi penuh tenaga Eren.
"Nah tuh udah Adzan Ren. Buruan buka sono gih."
"Alhamdulillah, gue masih hidup! Gue kira gua bakal mati kelaperan." Lebay lu Ren.
"Nih Ren gue ambilin the anget dari kantin. Diminum yak."
"Thanks min."
Singkat kata, mereka wudlu, Sholat maghrib Jamaah dengan lancar (meski ada insiden Eren ama Joko rebutan Saf di awal), dengerin ceramah. Karena kemarin jadwalnya Ustadz Rifai, berarti sekarang giliran Kyai Erwin yang ceramah. Meski ceramahnya panjang kali lebar kali tinggi, seenggaknya tidak ada aura mengintimidasi yang berkoar di seluruh penjuru Masjid Pesantren Al-Sekoting.
~Skip Time~
Di ruang makan…
"*nyam..nyam…nyam…nyam" (mohon anggap saja ini suara Orang makan)
"Ren?"
"Munch..munch…munch"
"Ren!"
"Munch…munch"
"REN!"
"Hafa Hok? (baca:Apa Jok)?"
"Lu makan apa keserupan? Beringas banget."
"Hehuhupan! Ha hahan lah!(baca: Kesurupan! Ya makan lah!)"
"Ren lu telen makanan lu dulu deh. Ga baik lho makan sambil ngomong." Nasihat Armin
*Gulp (sekali lagi mohon anggap ini suara orang nelen makanan) "Ok. Thanks bro"
"Ren lu kagak sahur ya?"
"Iye Rus."
"Pantes -_-"
Entah kenapa Eren merasa ada yang berbeda dari dirinya pasca ia menuntaskan puasanya hari itu. Kayak ada manis-manisnya gitu. Kalo kata Ustadz Rifai mah, hati ini terasa bersih sebersih lantai baru di pel pakai Su*erPel. Reflek Eren jadi senyum-senyum sendiri.
"Ternyata puasa Senin Kamis bikin hati adem ya." Curhat bocah Tatakae.
"Jiah sombong lu. Baru juga puasa sehari. Itu pun lu dah kayak sakaratul maut aja belagu." Joko nyari perkara.
"Alah kayak lu puasa aja da!" Eren ga mau kalah.
"Wez. Ngeremehin gue lu. Gue udah mulai puasa Senin Kamis sejak minggu lalu keles."
"HA?! Elo?"
"Iye biasa aja gue juga dipaksa-paksa ama Marko." Meanwhile yang dimaksud Cuma nyengir Inosen. Emang ga salah sih sebenernya. "Marko udah mulai rutin Puasa Senin Kamis sebulan lalu fyi."
Eren sukses tambah down.
"Elu Rus?"
"Dua minggu lalu bareng si Budi."
"Connie?"
"Seminggu lalu juga."
"Kalo lu min?" mata Eren berbinar mencari secercah harapan.
"Udah 2 bulan lalu." Jawab Armin tanpa rasa bersalah plus senyum secerah mentari.
"HUAPA! Jadi gue yang terakhir mulai?!"
All: *ngangguk berjamaah
Eren sukses pundung di pojokan. Plus ada aura suram keluar dari si bocah ABG (Anak Baru Galau) ini.
"Jadi…gue…yang…terakhir mulai. Padahal…gue kira….gue…yang pertama. Hiks maafkan anakmu ini Mamah Carla." Batin Eren dengan aura Suram.
" Gapapa lah, yang penting gue harus rutin puasa Senin Kamis mulai sekarang. TATAKAE!"
"BERISIIIIIIIIIIK!"
Tatakae Eren
TBC
.
.
.
.
OMAKE
"O iya. Katanya kalian udah puasa Senin Kamis, tapi kok hari ini ga puasa?"
.
.
.
.
Hening…..
"Bukannya hari ini hari Rabu ya ?" Sahut Budi.
"Eh?"…..
~TBC di chapter berikutnya~
Halo salam kenal. Saya Author newbie di fandom ini ;). Mohon dukungannya. Ini fanfic pertama Author di Fandom SnK. BTW ada yang sudah baca SnK Chapter 76? Kokoro Author sakit bacanya :''''(.
Segini yang bisa author Tulis. Please Review. Ingat membahagiakan Orang itu ibadah :D (plak. Sotoy lu thor!) Byebye….
