DISSIDIA

Authoress: Sekarang ini gue lagi tergila-gila main Dissidia (PSP) nih. Keren dan seru banget!!!!

Ada yang udah main ngga disini? Keren yah. Bahasanya memang masih Jepang, tapi tgl 25 Agustus besok akan ada versi Inggris-nya!!!!! YaY!!!!!

Buat yang udah mau ngebahas Dissidia boleh PM saya.


.

.

.

Istana Labirin Chaos.

---

Para tokoh Chaos sedang berada di ruang santai bersama; masing-masing melakukan kegiatan relax mereka sendiri-sendiri. Maklumlah; kalau mereka saling berbicara satu sama lain biasanya akan berakhir dengan pertengkaran.
Hari sudah malam.

Kefka merasa bosan. Dia tidak mengerti kenapa teman-temannya suka berdiam diri. Tuh, lihat saja. Masing-masing lagi pada berbengong-ria tanpa suara; tanpa melakukan apa-apa. Contohnya Emperor yang duduk di dekat jendela dan memandang keluar jendela sambil berdiam diri.

Tentu saja; Kefka nggak tahu bahwa mata Emperor bukannya terfokus pada pemandangan di luar jendela melainkan pada bayangan dirinya sendiri yang terpantul di kaca jendela. Alangkah tampannya diriku; Pikir Emperor jatuh cinta pada diri sendiri; Lihatlah diriku yang keemasan ini. Akulah yang paling tampan, paling mewah, dan paling keren disini! Pastilah diam-diam Ultimecia naksir padaku, tapi sayangnya; tentu saja; nenek lampir seperti dia tidak pantas bersanding denganku!

"Aku bosan!!!" Suara Kefka memecah keheningan. Tapi meskipun dia bicara cukup keras dan mendadak; mengagetkan hampir semuanya; yang menengok padanya hanya beberapa orang saja. Yang lain tetap memasang ekspresi kaku tanpa menengok sedikit pun. Maklumlah; para tokoh Chaos ini sebagian besar memang tipe orang-orang ja'im; terutama -yah- One Winged Angel yang berdiri bersandar ke dinding; paling memisahkan diri dari yang lain; melipat tangan di dada dan seperti biasa tampak acuh tak acuh, cool, dan seperti biasa selalu menganggap martabat dirinya lebih tinggi dari yang lain hanya karena dia adalah anak Jenova.

Kuja menjawab Kefka; "Kalau bosan pergilah keluar dan membunuh umat manusia untuk bersenang-senang."

"Aku sudah melakukan itu tadi siang." Sahut Kefka; "Dan sekarang aku bosan!"

"Mintalah tugas dari Chaos." Saran Kuja pula.

"Tugas apa?!" Jecht mendadak bicara; "Kalau Chaos punya tugas penting untuk di delegasikan kepada salah seorang di antara kita, tentu saja akulah yang akan dipilihnya karena akulah yang terkuat disini."

Ucapan itu lebih menimbulkan reaksi dari yang lainnya ketimbang ucapan Kefka.

"Memang." Kata Garland dengan nada menghina; "Sebagai anjing kau cukup kuat."

"Apa maksudmu?" Tanya Jecht tersinggung.

Garland tidak menjawab.

"Pakailah otakmu." Kata Kuja pada Jecht, lalu menatap Garland dan meneruskan; "Kau bermaksud untuk memberontak? Menarik."

"Aku tidak bilang aku akan memberontak." Jawab Garland.

"Tadi kau sudah mengucapkannya dengan jelas." Tambah Exdeath; "Kau mau memberontak, ya?! Dasar pemberontak. Dulu pun kau memberontak dari rajamu."

"Memangnya disini ada orang setia?!" Balas Garland; "Kita semua pemberontak. Kita tahu itu!"

Kefka menatap teman-temannya. Wah, mulai seru, nih!; Pikirnya dalam hati. Tapi di luarnya dia pura-pura mendamaikan; "Sudahlah! Kita semua sekarang berjanji untuk bersatu demi Chaos dan kita masing-masing mendapat untung dari persekutuan kita."

"Untung apa misalnya?" Tanya Cloud of Darkness.

Ultimecia menyeletuk; "Misalnya membantumu mengalahkan Onion Knight."

"Tanpa bantuanmu pun aku sudah bisa membunuh Onion Knight." Sahut Cloud of Darkness; "Mungkin maksudmu kaulah yang mendapat untung dari persekutuan kita sebab kami bisa membantumu menghabisi si Leonhart."

"Oh ya?!" Balas Ultimecia tak mau kalah; "Kalau kau tidak ingat bagaimana Onion Knight telah mengalahkanmu mari kubawa kau ke masa lampau untuk menyegarkan ingatanmu!"

"Kau--"

"Cukup!!!" Emperor memutus. Dia sudah meninggalkan jendela dengan enggan.

"Tidak usah memutusku!" Balas Cloud of Darkness.

"Kalian membuat kepalaku pusing!" Kata Emperor pula tanpa memperdulikan protes Cloud of Darkness; "Ada begitu banyak hal penting yang harus kupikirkan dan kalian membuat konsentrasiku buyar--"

Suara mendengus meremehkan terdengar, membuat Emperor memutus kalimatnya sendiri dan menengok ke asal suara.

"Yeah?" Emperor menatap Sephiroth.

Tetapi sebelum Sephiroth menjawab Ultimecia sudah menyeletuk; "Emperor, tidak usah menyuruhku diam. Aku berhak bicara kapan pun yang kumau. Dan apa yang kau katakan tadi?! Kau sedang memikirkan hal penting?! Bukannya sedari tadi kau melamun di jendela? Dan memangnya kau kira aku tidak tahu, kau bukan memanadang keluar jendela tapi mengagumi bayanganmu sendiri di kaca---"

Emperor langsung membalikkan tubuh ke arah Ultimecia dan membentak; "Tutup mulutmu!!"

Kefka yang bersemangat melihat teman-teman sekutunya saling bersiteru satu sama lain segera memanasi dengan cepat; "Sangat menyedihkan, Emperor. Sebab kau bukanlah yang paling tampan disini."

"Tentu saja bukan." Sambar Kuja; "Kalau bicara tentang fisik, akulah yang paling rupawan disini."

Exdeath menjawab; "Tidak ada gunanya wajah tanpa kekuatan!"

Kuja menatapnya; "Bisa kubuktikan bahwa aku memiliki keduanya!"

"Oh ya?!" Exdeath bersiap menyambut tantangannya.

"Hey, hey, hey, tunggu!!" Kefka maju ke tengah ruangan, pura-pura melerai meskipun hatinya senang; "Kita berada disini sebagai sekutu, bukan musuh."

"Minggir kau, badut!" Bentak Kuja.

"Aku hanya mencoba mendamaikan kalian." Sahut Kefka; "Kita tidak ingin Chaos marah pada kita, bukan?!"

"Jangan bawa-bawa nama Chaos untuk menggurui kami." Kuja menjawab.

Sebelum Kefka menyahut, kali ini Golbez yang bicara; "Hey! Siapa yang kau sebut dengan 'kami'..?! Memangnya kau seorang diri mewakili suara 'kami' semua?!"

"Golbez benar!" Kata Jecht.

"Aku tidak minta dibela olehmu." Balas Golbez pada Jecht.

"Aku tidak sedang membelamu!" Sahut Jecht sekasar mungkin; "Aku tidak pernah membela siapa pun dalam hidupku!"

"Oh ya?! Pantas saja anakmu meninggalkanmu!" Gerutu Golbez.

"Jangan sebut-sebut itu!" Seru Jecht naik darah.

"Hey, hey!" Lagi-lagi Kefka bertindak sebagai the peacemaker meskipun sebenarnya dalam hatinya dia senang melihat pertarungan. Satu-satunya alasan kenapa dia mau bertindak sebagai penengah adalah karena dia tahu bahwa tindakan itu justru akan membuat teman-temannya semakin kesal dan pertengkaran semakin memanas.
"Ayo, jangan bertengkar." Bujuk Kefka pura-pura.

"Maksudmu; ayo bertengkar?!" Sephiroth yang sedari tadi diam saja akhirnya bersuara. Nadanya menyindir; "Kau; di balik topengmu itu; mahluk paling munafik yang berada disini."

Mendengar itu Kefka berjalan mendekatinya dan menjawab; "Aku sedang melerai mereka, karena kupikir kita semua disini untuk bersekutu."

Sephiroth masih bersandar ke dinding dengan sikap santai. Dia tidak menjawab lagi tapi ekspresinya jelas mencerminkan isi hatinya yang memandang remeh para sekutunya.

Kuja yang mengamatinya segera berkata; "Kenapa kau diam saja? Kefka sedang bicara padamu. Kurasa menurutmu berbicara dengan orang lain adalah pemborosan energi?"

"Atau," Tambah Kefka; "Kau berpikir bahwa martabatmu di atas kami semua?"

"Apa aku harus menjawab pertanyaan kalian?!" Sahut Sephiroth kalem; "Kalian menanyakan sesuatu yang kalian sendiri sudah tahu jawabannya."

"Apa katamu?!" Bentak Kefka dan Kuja.

Emperor tertawa; "Sephiroth sangat cerdas." Dia memuji, kemudian berjalan menghampiri sang One Winged Angel dan mengulurkan tangan; "Bergabunglah denganku." Emperor menawarkan.

"Kenapa dia harus bergabung denganmu?" Garland menyeletuk; "Kau merencanakan pemberontakan, Emperor?"

"Tidak!" Muka Emperor memerah dan dia menarik tangannya lagi; "Aku hanya menawarkan persahabatan."

"Persahabatan tidak menarik untukku." Jawab Sephiroth; "Dan tingkah laku kalian semua yang kekanakkan membuatku muak." Dia bergerak dan meninggalkan ruangan.

.

.

***