Cute Princess Chap. 1

Title : Cute Princess

Author : Putri ChanBaek26

Casts :

- Byun Baekhyun

- Park Chanyeol

- Luhan

- Sehun

- Kai

- D.O

- Others

Pairing : ChanBaek

Genre : Romance, School Life.

Length : -

Warning! : YAOI! BOY X BOY, BOYS LOVE, & TYPO(s)

Note : FF ini murni dari otak gaje saya, kalau ada persamaan dengan FF lain mungkin hanya suatu kebetulan belaka. Tapi jangan pernah coba – coba untuk meniru/Plagiat FF saya! FF ini udah pernah saya post di salah satu FP EXO Fanfiction sekitar tahun 2013-2014. Jadi ini asli punya saya. Sekian :D

Note : FF ini terinspirasi dari komik PRINCESS PRINCESS. Tapi overall ceritanya gak sama. Author cuma ngambil soal Princess nya aja.

Summary : Baekhyun yang telah duduk dikelas 3 Senior High School mendaftarkan diri sebagai Princess disekolahnya yang notabene adalah sekolah khusus laki – laki. Lalu bagaimana hubungannya dengan Park Chanyeol sang kapten basket sekaligus teman sekamarnya?

Happy Reading! ^^

-At SM senior High School~

"Kau tau Choi Hye seok dari kelas X-A?"

"Choi Hye Seok? Yeoja cantik yang seperti Barbie itu ya?"

"Ya, ia hamil diluar nikah. Dan berhenti sekolah diam - diam, pihak sekolah tidak tau akan hal itu"

-At XOXO Senior High School~

"Kalian tau Choi Hye Seok dari SM Senior High School tidak?"

"Tau! Yang cantik sekali itu kan? Yang dulu hamil diluar nikah? Sekarang bagaimana?"

"Ne, sekarang ia sudah melahirkan dan baru beberapa minggu yang lalu menikah dengan pacarnya"

-At Kiss Senior High School~

"Kalian pasti tau Choi Hye Seok kan?"

"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal yeoja secantik dia"

"Anaknya sudah berusia 1 tahun sekarang, sangat imut dan menggemaskan. Sama seperti Eommanya, bahkan Appa nya juga sangat tampan. Dan kau tau? Ia sekarang bersekolah di Jepang"

"Hah? Bagaimana bisa?"

"Molla. Orang tuanya kan sangat kaya, apapun bisa mereka lakukan"

-oOo-

Seorang namja mungil dengan paras tampan namun terkesan cantik dan imut terlihat sedang memasukkan baju ke dalam sebuah koper berwarna merah cerah, sesekali ia bergerak menuju lemarinya yang berukuran tidak terlalu besar. Tangannya sangat cekatan meraih baju - baju, dan celana yang akan ia masukkan ke dalam koper itu.

Sembari membereskan perlengkapan yang akan ia bawa, dari bibir tipisnya terdengar lantunan lagu ballad kesukaannya. Terdengar sangat merdu, karena ia memiliki suara emas yang hanya diketahui oleh keluarganya saja. Teman – teman satu sekolahnya saja tidak ada yang mengetahui itu.

Kegiatan packing baju akhirnya selesai, ia tampak puas memandang koper dan tas kecil berwarna hitamnya. Ia pun tersenyum lega.

"Hah! Akhirnya selesai juga! Capek sekali!" Keluhnya sembari memijat pundaknya.

Kriet~

Pintu kamar bercat putih miliknya terbuka lebar, menampilkan wajah cantik yang sangat ceria.

"Oppa! Apa sudah selesai? Appa sudah menunggu!" Panggil yeoja cantik itu.

Namja mungil itu membulatkan matanya, ia sama sekali belum selesai. Badannya masih sangat letih. Lagi pula ia tidak tau kalau mereka akan berangkat hari ini.

"Apa? Berangkat sekarang? Tidak! Oppa masih lelah Yoomi~ah" Rengek namja mungil itu pada adiknya yang bernama Yoomi, ia merebahkan tubuh mungilnya diranjang.

"Oppa sendiri yang lambat! Siapa suruh packing baju hari ini? Padahal liburan Oppa kan cukup lama" Omel yeoja itu, ia menarik namja mungil itu dengan sekuat tenaga.

"Ayolah Yoomi~ah! Katakan pada Appa berangkatnya besok saja"

"Apa? Apa Oppa gila? Perjalanan kesana membutuhkan waktu 6 jam, sedangkan Oppa harus masuk besok! Ayo cepat!"

Namja mungil itu hanya pasrah, umpatan kecil keluar dari bibir tipisnya. Sang adik—Yoomi hanya tertawa puas.

-oOo-

"Baekhyun~ah, apa sudah siap?" Tanya seorang namja paruh baya dari balik kaca mobilnya.

Namja mungil yang ternyata bernama Baekhyun itu mengangguk singkat, kaki pendeknya berjalan lambat menuju mobil tua berwarna hitam milik keluarganya.

Setelah memasukkan kopernya ke bagasi, ia langsung masuk ke dalam mobil.

"Oppa! Hati - hati disana ya? Kalau ada waktu telepon Yoomi! Awas kalau tidak!" Ucap Yoomi sambil memberi sedikit ancaman.

"Iya! Kalau Oppa ingat pasti Oppa telepon"

"Jahat! Jadi selama ini Oppa lupa padaku?"

Baekhyun hanya memutar bola matanya malas, tangannya mengibas - ibas menyuruh menjauh.

"Sudahlah! Jangan manja! Sampaikan salam pada Eomma! Dah! Bye!"

Mobil tua itu langsung melaju dengan kecepatan sedang, meninggalkan yeoja cantik itu yang kini tampak menghentak - hentakkan kakinya dilantai.

-oOo-

Didalam mobil, tak ada kata yang terdengar dari kedua namja itu, Baekhyun hanya menatap keluar jendela, menikmati perjalanan yang menurutnya sangat membosankan. Sementara sang Appa fokus menyetir.

Baekhyun sedikit mendesis kesal saat membayangkan hari - hari sekolah yang membosankan akan kembali, ia belum siap. Ia butuh liburan panjang bersama orang tuanya, tidak dengan menghabiskan waktu disekolah khusus pria yang berada diatas gunung entah apa namanya.

Tidak ada yeoja, tidak ada waktu bersenang - senang, terlebih tidak boleh menggunakan handphone. Satu - satunya benda elektronik yang boleh dibawa hanya laptop, itu pun hanya digunakan sebagai media pembelajaran. Ah, membayangkannya saja Baekhyun sudah mual.

-oOo-

Baekhyun memicingkan matanya saat melihat sosok kecil berlari kearahnya, ia kira anak kecil yang tersesat. Namun saat sosok itu mendekat ia langsung mendengus malas.

"Baekhyun! Aku merindukanmu!" Teriak sosok itu sambil memeluk tubuh mungil Baekhyun.

"Aku memang selalu dirindukan" Respon Baekhyun datar. Namja itu langsung melepaskan pelukannya, ia pukul lengan namja mungil itu dengan sedikit keras.

"Dasar kau! Oh iya! Baekhyun~ah, kita tidak satu kelas lagi! Dan lebih parahnya kita juga tidak satu kamar" Kata namja itu sedih.

Baekhyun hanya tersenyum menenangkan. Ia sudah tau, dan ia merasa cukup senang. Entah karena apa.

"Kan sudah kukatakan kita tidak jodoh"

"Mwo? Siapa juga yang mau jadi jodohmu? Hiii, geli! Jodohku kan yeoja cantik!" Seru namja itu berapi - api.

"Whatever"

"Kau sudah lihat dimana kelasmu, dan siapa teman sekamarmu?"

Namja mungil itu mengangguk, tangannya meraih tas kecil yang sedari tadi tergeletak ditanah.

"Sudah, aku berada dikelas unggulan dan teman satu kamarku Park Chanyeol"

"Wah! Keren!" Pekik namja itu girang, beberapa pasang mata menatap aneh kearahnya.

"Aku berada dikelas terakhir, menyebalkan! Tapi ada keuntungan lain, aku sekamar dengan Kris Wu! Namja tampan yang seperti anime itu. Woah!"

Baekhyun memutar bola matanya malas, ia segera melangkah menjauh sambil menggeret kopernya.

"Baekhyun~ah! Aku hebatkan? Kau juga! Park Chanyeol kan juga keren! Haha! Akhirnya kita bisa bersama orang tampan" Ucap namja itu sembari mensejajarkan langkahnya dengan Baekhyun.

"Oh please Do Kyungsoo! Aku juga tampan, kalau mereka yeoja cantik baru aku bangga!"

"Mwo? Haha! Yang cantik itu kan kau!"

"Apa? Kupatahkan lehermu!"

-oOo-

Baekhyun menarik kopernya dengan malas, gerakannya terhenti saat matanya menatap nomor 69 yang terpampang didepan sebuah pintu bercat putih.

"69? Mengagumkan" Gumamnya kecil saat melihat nomor kamarnya itu.

Ia pun memutar kenop pintu perlahan, tidak mau kalau sampai teman satu kamarnya terganggu dengan kedatangannya yang tiba - tiba.

Kriet~

Kaki pendeknya melangkah masuk, membuat seorang namja yang semula berkutat dengan game di laptopnya harus berhenti dan menatap kedatangan tamu tidak diundang itu.

"Umm.. Annyeonghaseyo" Sapa Baekhyun ramah, ia agak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh, annyeong. Apa kau Byun Baekhyun?" Tanya namja itu sambil menatap intens.

"Ne, aku Byun Baekhyun. Dan kau Park Chanyeol bukan?"

Namja yang bernama Park Chanyeol itu tersenyum manis, gigi putihnya yang sangat rapi tampak terpampang sempurna.

"Ya, aku Park Chanyeol" Ucap Chanyeol dengan pandangan yang sulit diartikan.

-oOo-

Setelah perkenalan tadi keduanya kini hanya diam, berkutat dengan kegiatan mereka masing - masing. Chanyeol kembali bermain game, sedangkan Baekhyun merapikan lemari baju dan peralatan - peralatan lainnya.

Baekhyun menghela napas panjang saat ia sudah menyelesaikan kegiatannya, dengan pelan ia pun berbaring diranjang miliknya. Menyamankan tubuh mungilnya yang terasa amat lelah.

Ia meraih tas kecil yang telah ia siapkan jauh - jauh hari, didalamnya terdapat komik - komik dan novel yang ia beli agar tidak merasa bosan ketika berada diasrama. Ia tau semester ini akan menjadi semester yang paling membosankan.

Ia mengambil sebuah komik dengan cover dua orang namja sedang bergandengan tangan, alisnya pun bertautan. Ia merasa tidak pernah membeli komik dengan cover yang seperti itu. Tangannya kembali meraih komik yang lain, dan alangkah terkejutnya ia saat ia mendapati komik dan novelnya hanya bergambar namja dengan namja saja.

"Apa - apaan ini?! Ah! Byun Sulli! Kau dalam masalah!" Geramnya tertahan, ia tau ini kerjaan adiknya. Adiknya adalah ketua dari club pecinta gay disekolahnya, dan Baekhyun merasa adiknya itu sangat - sangat tidak normal.

'Aish! Ya sudahlah aku baca saja, dari pada aku mati kebosanan' Batin Baekhyun kesal, ia membuka lembaran pertama komik yang berada ditangannya dengan gemetaran.

15 menit berlalu, Baekhyun mulai tampak menikmati bacaanya. Meski sesekali ia tampak ingin muntah.

'Idiot, padahal didunia ini banyak sekali yeoja cantik dan sexy. Tapi ini sukanya pada namja' Komentarnya dalam hati.

Ia sempat melirik Chanyeol yang terlihat fokus pada gamenya, entah kenapa ia merasa sosok salah satu namja yang berada dikomik itu mirip dengan Chanyeol. Sementara namja satu lagi mirip dengan Kris, sedangkan namja yang diperebutkan mirip dengannya.

'Bodoh! Apa yang kupikirkan!' Pekik batinnya heboh.

"Hmm, Baekhyun-ssi. Apa kau punya komik lain yang bisa ku pinjam? Aku merasa sangat bosan" Ucap Chanyeol tiba – tiba sambil men-shut down laptopnya.

Baekhyun menggaruk kepalanya karena bingung, tidak mungkin ia tidak meminjamkan pada Chanyeol. Bisa - bisa namja itu berpikir bahwa Baekhyun sangat pelit, tapi kalau diberi pinjam bisa – bisa—

"Novel ini saja" Ujar Baekhyun sambil menyerahkan novel cukup tebal dengan cover namja yang menangis.

Chanyeol tersenyum menerima novel itu, ia pun menyamankan posisinya. Lalu mulai membaca dengan posisi telentang, sama dengan Baekhyun.

Namja mungil itu sesekali melirik Chanyeol, sampai – sampai ia tidak fokus membaca komik yang berada dihadapannya.

Setelah beberapa menit kemudian Baekhyun melihat wajah Chanyeol tampak bingung, namja tampan itu bahkan menggaruk tengkuknya—yang Baekhyun berani jamin sama sekali tidak gatal itu—dengan pelan.

"Eum.. Kurasa novel ini sedikit aneh"

"Oh ya? Haha" Hanya itu respon yang dapat Baekhyun berikan.

-oOo-

Baekhyun menguap bosan saat melihat teman – teman satu kelasnya yang belum ia kenal tampak bermain – main dikelas, saat itu bel tanda masuk kelas belum berbunyi. Jadi masih ada beberapa orang lagi yang belum masuk kedalam kelas, dan Baekhyun sama sekali tidak berharap ia mengenal orang – orang yang belum kelihatan batang hidungnya itu.

Chanyeol tampak duduk di arah kirinya dengan jarak beberapa kursi, bahkan Kris yang Kyungsoo kagumi ternyata satu kelas dengannya. Namun namja bermata bulat itu memang benar – benar tidak sekelas dengannya.

Saat melihat teman – teman satu kelasnya, ia langsung menyadari satu hal. Dan hal itu cukup memalukan bagi dirinya, karena didalam kelas itu dialah yang PALING PENDEK.

"Ya Tuhan! Apa salahku? Kenapa aku harus masuk kedalam kelas ini? Aish!" Rutukny kesal. Ingin sekali ia menampar pipi Kepala sekolahnya karena berani – beraninya mempermalukan dirinya.

"Mwo? Baekhyun~ah!" Teriak seorang namja berkulit susu yang baru masuk dalam kelas, membuat semua pasang mata menatap kearahnya.

"Astaga! Aku tidak menyangka kau masuk kedalam kelas unggulan khusus orang tampan dan tinggi!" Ujar seorang namja lagi, kali ini kulitnya berwarna Tan. Kontras dengan namja yang berteriak tadi.

'Ughh! Kenapa aku harus satu kelas dengan mereka juga? Aish! Sepertinya dosaku memang sangat banyak' Lirih Baekhyun dalam hati.

"Terserah kalian saja! Aku tidak mood" Ketus Baekhyun sambil berpangku tangan.

"Haha.. Ayolah kurcaci, kenapa kau menjadi pendiam begini eoh?" Ejek namja berkulit tan itu. Sementara namja berkulit susu sudah duduk merangkul pundak Baekhyun.

"Aish! Berhenti mengejekku!" Pekik Baekhyun tiba – tiba. Kontan saja semua orang melihat padanya.

"Wae? Kau kan memang pendek! Bandingkan dengan kami semua! Kau kelihatan seperti kurcaci Baek! Haha" Ejek namja itu lagi. Kali ini semua ikut tertawa, termasuk Chanyeol juga.

'Ish! Ku pikir Chanyeol itu bisa jadi temanku, ternyata tidak. Dia juga jahat seperti yang lainnya!' Pekik batin Baekhyun kesal.

"Haha! Kurcaci! Kurcaci!" Namja berkulit tan dan namja berkulit susu berbarengan mengejek, sedangkan yang lain masih saja terus tertawa.

"Diam kau Kai hitam! Dan kau Sehun albino!" Teriak Baekhyun keras. Namun semuanya masih terus saja tertawa mengejek.

-oOo-

Helaan napas panjang terdengar dari bibir tipis Baekhyun, menandakan bahwa ia memiliki sebuah masalah yang sebenarnya tidak terlalu berat. Ia bosan berada disekolah ini, dan ia dibully oleh teman - temannya.

Sebenarnya bukan dibully seperti dipukuli, atau diejek dengan sadisnya. Ia hanya diejek oleh temannya sendiri. Selain Kyungsoo, teman dekat Baekhyun adalah Sehun dan Kai. Namja berkulit susu dan berkulit tan tadi, jadi ia tidak benar - benar diejek. Mungkin hanya ejekan sayang antar teman.

Lamunannya terhenti saat melihat brosur berwarna pink di mading sekolah, sedari tadi ia memang berjalan tak tentu arah. Daripada dikelas dan diejek kurcaci, pikirnya.

"Princess? Oh, Princess tahun lalu sudah di ganti ya?" Gumam Baekhyun. Ia ingat bahwa Princess tahun lalu ternyata sekarang sekelas dengannya, namja itu juga pendek. Namun Baekhyun lebih pendek lagi, nama namja itu Xi Luhan.

"Apa untungnya sih jadi Princess? Ckck, masa namja jadi yeoja? Haha! memalukan!" Ejek Baekhyun sambil tertawa. Tapi tiba - tiba matanya menangkap sebuah tulisan 'Keuntungan jadi Princess'

"Mwo? Keuntungan jadi Princess sebanyak ini?" Tanyanya pada dirinya sendiri tidak percaya.

"Keuntungan jadi Princess, 1. Bebas uang sekolah selama setahun 2. Dijamin mendapat nilai A disetiap mata pelajaran 3. Diberi uang saku/gaji tiap bulan 4. bla bla" Baekhyun memelototkan matanya seiring bertambahnya point keuntungan jadi Princess yang ia baca.

"Pokoknya aku harus jadi Princess! Titik!" Seru Baekhyun yang tiba – tiba menjadi sangat tertarik untuk menjadi seorang Princess.

-oOo-

Brak!

Baekhyun menendang pintu kamarnya dengan keras, membuat namja yang sedang berganti baju terperanjat kaget.

"Aku pulang!" Ucap Baekhyun dengan semangat. Ia sudah mendaftarkan diri sebagai Princess, dan besok adalah audisinya.

"Tidak sopan sekali!" Kata Chanyeol sedikit kesal, ia menutup pintu dengan kaki jenjangnya.

"Terserah! Tidak perlu protes! Lagi pula kau jahat padaku" Ketus Baekhyun sambil membuka sepatunya.

"Mwo? Jahat apanya?" Tanya Chanyeol bingung, dahinya mengkerut.

"Lupakan! Oh, ya! Tadi aku melihat kau berbicara dengan Luhan, apa kau mengenalnya?" Baekhyun balik bertanya.

Chanyeol menyandarkan punggungnya ketembok, pandangannya menatap fokus kearah Baekhyun yang sedang berganti baju.

"Memangnya kenapa?"

Baekhyun melirik sebentar, bajunya ia tanggalkan dengan cueknya. Ia tidak menjawab, namun sorot matanya seperti mengatakan 'Jawab saja pabo!'

"Dia sahabatku dua tahun ini, kami juga sekamar tahun lalu. Memangnya kenapa?"

"Ah, jadi begitu! Tidak, aku hanya ingin bertanya padanya soal menjadi seorang Princess"

"Kau mau menjadi Princess? Haha, bodoh! Kau kan sudah kelas 3, bisa - bisa kau tidak fokus pada pelajaranmu"

Baekhyun memutar bola matanya malas, mengatakan ia bodoh adalah sesuatu yang terdengar sangat menyebalkan.

"Ku anggap itu sebagai suatu perhatian. Oh ya, jadi bagaimana ia sebelum menjadi Princess?"

"Tidak tau, tanya saja sendiri padanya. Lagi pula jurinya kan dia sendiri" Jawab Chanyeol cuek, ia meraih laptopnya dan bermain game disana.

"Mwo? Jadi dia jurinya? Ah, aku sangat gugup"

-oOo-

Sehun terlihat memeluk Baekhyun dari belakang, sedangkan Kai mencubit pipi namja mungil itu dari depan. Baekhyun sendiri tampak berguman sendiri, bibirnya komat kamit memaki kelakuan kedua orang namja itu.

Mereka sedang berada dikelas sekarang, waktunya istirahat. Jadi kedua makhluk dengan perbedaan warna kulit yang sangat kontras itu berusaha merayu namja mungil itu agar mau memberi contekan, mereka belum mengerjakan pekerjaan rumah.

"Ayolah Baekhyun~ah, lihat PR mu! Sekali ini saja" Bujuk Sehun memelas, ia memeluk Baekhyun semakin erat.

"Tidak mau! Kerjakan sendiri sana!"

"Kau pelit sekali, pantas saja pendek!" Kata Kai dengan kejamnya.

"Kau menghinaku eoh?"

"Tidak! Itu memang fakta! Haha! Ayo pergi Sehun~ah! Aku sudah mencuri buku PR nya!" Ucap Kai yang mulai berlari, ditangannya terdapat buku dengan cover berwarna biru. Sehun juga mulai berlari dengan diiringi tawa kemenangan.

"Awas kalian! Aigoo!" Pekik Baekhyun merasa sengsara.

-oOo-

Baekhyun memasuki sebuah ruangan kecil dengan langkah gugup, matanya menangkap sosok namja cantik yang sekarang telah menjadi teman sekelasnya.

Sosok namja cantik itu menatap Baekhyun intens.

"Annyeonghaseo, Byun Baekhyun imnida" Kata Baekhyun memperkenalkan diri.

"Aku sudah tau, dan aku tidak mau banyak bertanya, karena aku memilihmu sebagai Princess selanjutnya" Ucap Luhan, sambil mengecek beberapa berkas - berkas formulir pendaftaran.

"Mwo? Bagaimana bisa? Lalu bagaimana dengan yang mengantri diluar? Apa mereka gagal? Lalu apa kata mereka nantinya tentangku?" Tanya Baekhyun bertubi - tubi.

Luhan memutar bola matanya malas, tangannya ia lipat didepan dada.

"Kau mau atau tidak?"

"Te-tentu saja aku mau!" Kata Baekhyun cepat.

"Baiklah, selama kau menjadi Princess kau harus mengingat peraturannya. Ini daftar peraturannya" Luhan menyerahkan kertas berwarna putih.

"Dan kau harus ditraining selama seminggu ini oleh ku" Lanjutnya.

Baekhyun hanya mengangguk sambil membaca peraturan menjadi seorang Princess.

"Kita mulai latihan besok"

"Baik"

-oOo-

"Huh! Ternyata peraturannya sebanyak ini. Ck" Gumam Baekhyun sambil memakai piyama nya. Kertas peraturan itu sudah ia tempelkan didinding diatas meja belajarnya.

Greb!

Baekhyun memelototkan matanya kaget saat seseorang memeluk pinggangnya, dan bersandar dibahunya.

Dapat ia rasakan napas orang itu menerpa pipinya.

"Jadi Luhan benar - benar menjadikanmu Princess ya? Aku tidak menyangka ia menerima usulku" Kata orang itu—Chanyeol.

"Chanyeol! Lepaskan!" Baekhyun melepaskan pelukan namja itu, matanya menatap aneh saat namja itu terlihat tidak peduli sama sekali. Seperti menganggap pelukan mereka itu tidak ada artinya sama sekali.

"Biasa saja!" Ucap Chanyeol cuek, tangannya ia masukkan ke kantong.

Baekhyun mengancingkan piyamanya dengan gerakan cepat, lalu kembali menatap Chanyeol dengan wajah kesal.

"Apa maksudmu tadi? Kau yang menyuruh Luhan?" Tanyanya masih terlihat kesal.

Chanyeol mengangkat bahu tidak perduli, ia mendudukkan tubuh jangkungnya dikursi belajarnya.

"Bukankah sudah jelas? Memang aku yang menyuruh Luhan"

"Yak! Kenapa kau lakukan itu?" Pekik Baekhyun tidak terima. Matanya mulai memanas, walaupun sebenarnya ia sangat ingin menang. Tapi tidak begini caranya. Ini sama saja dengan kalah sebelum bertanding.

"Sudahlah, anggap saja aku menolongmu. Karena kalau tidak, kau akan gagal. Oke? Aku mau belajar"

Namja mungil itu terdiam disudut tempat tidurnya, bibirnya mempout sempurna.

"Menyebalkan!" Rutuknya sambil mengacak – ngacak rambut berwarna brown nya.

-oOo-

Chanyeol tersenyum penuh arti saat melihat sosok makhluk indah yang tidur disamping tempat tidurnya, sedari tadi ia tidak dapat memalingkan wajahnya dari makhluk itu. Namja yang sangat sempurna dengan segala kekurangan yang ia miliki, Chanyeol berani jamin ia telah jatuh kedalam pesona namja mungil itu hanya dalam beberapa hari. Itu sangat menakjubkan bagi seorang Park Chanyeol memiliki yeoja - yeoja sempurna disisinya.

Tapi ia tidak pernah merasakan perasaan itu pada namja manapun, bahkan dengan yeoja manapun. Selama hidupnya ia normal, sangat normal malah. Dan sekarang ia jatuh hanya karena pesona seorang namja mungil berwajahnya cantik, namun ia tidak menolak itu. Karena perasaannya tidak dapat dibohongi, ia mencintai namja itu, terdengar terlalu cepat mungkin. Tapi itulah kenyataannya.

Chanyeol mencintai Baekhyun.

Dengan gerakan perlahan, Chanyeol bergerak turun dari tempat tidurnya, ia duduk disisi tempat tidur namja mungil itu. Memandang wajah cantik itu dengan senyuman, mengagumi betapa indahnya makhluk ciptaan Tuhan itu. Mata sipit yang penuh pesona, hidung bangir yang selalu ingin ia gigit, kedua pipi yang terasa sangat lembut dan putih, jangan lupakan bibir tipisnya yang merah merekah. Ah, Chanyeol bahkan tidak bisa menahan dirinya saat ini.

Dengan keberanian yang terkumpul 90%, ia pun mendekatkan wajahnya ke wajah namja mungil itu. Aroma baby langsung menyeruak merasuki indra penciumannya, dan itu semakin membuatnya tidak tahan untuk tidak menyentuh namja itu.

Ia semakin memajukan wajahnya, hingga dapat ia rasakan hidung mereka telah bersentuhan.

Dengan sekali dorongan kedua bibir itu pun menyatu, menimbulkan desiran - desiran aneh pada diri Chanyeol. Ia tau itulah desiran yang dirasakan orang ketika mereka jatuh cinta, Chanyeol tau, karena ia telah berpengalaman.

Chanyeol menekan bibir mereka kuat, melumat bibir tipis itu dengan penuh penghayatan. Entah kenapa bibir itu terasa manis dilidahnya, mungkin itu jugalah yang dirasakan orang lain ketika berciuman dengan orang yang mereka cintai. Tapi Chanyeol sedikit bingung kenapa ia hanya merasakan rasa manis dari bibir namja mungil itu, tidak dengan bibir pacarnya atau mantan pacarnya. Entahlah, ia juga tidak mengerti.

Setelah melumat bibir tipis itu atas bawah secara bergantian, ia pun menyudahi aksinya. Takut kalau sampai namja mungil itu sadar dari tidurnya dan langsung menamparnya, lebih parahnya mungkin membunuhnya. Ah, terdengar berlebihan mungkin.

Ia kembali keranjangnya, membenamkan wajahnya ke dalam bantal. Sepertinya ia sangat bahagia bisa merebut ciuman dari namja mungil itu.

Tanpa ia ketahui, ternyata diranjang sebelahnya terlihat namja mungil mengerjap - ngerjapkan matanya dengan kesadaran yang tidak terkumpul sempurna, ia hanya menatap Chanyeol dengan mata mengantuknya.

"Mungkin ia bermimpi" Gumamnya yang langsung terjatuh tertidur.

-oOo-

"Morning Baekhyun~ah" Sapa Chanyeol ceria pagi itu.

Baekhyun yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas pun menjadi berhenti, ia menatap Chanyeol bingung.

"Ada yang salah denganmu? Kau tidak pernah menyapaku" Kata Baekhyun terlalu jujur.

Chanyeol tertawa ringan, ia memeluk tubuh mungil itu dengan eratnya.

"Kita berteman oke? Tapi diluar kamar tidak"

Namja mungil itu hanya mendengus kesal, ia melanjutkan memasukkan buku kedalam tasnya dengan Chanyeol yang masih setia memeluknya posesif.

"Oh iya, apa terjadi sesuatu tadi malam?" Tanya Baekhyun yang samar - samar mengingat kejadian soal ciuman itu.

"A-ah, tidak ada! Hanya perasaanmu saja" Ujar Chanyeol berusaha menutupi.

-oOo-

Baekhyun menundukkan kepalanya ketika Luhan berdiri tepat dihadapannya, meneliti seluruh tubuhnya mulai dari atas hingga kebawah.

Namja mungil itu merasa seperti penjahat yang sedang dihakimi, dan itu terasa sangat tidak enak. Apalagi ia kan bukan seorang penjahat.

"Kurasa aku tepat memilihmu sebagai Princess yang selanjutnya. Dari segi bentuk tubuh dan face kau sangat sempurna menjadi seorang Princess" Kata Luhan sambil memegang pinggang Baekhyun.

Namja mungil itu diam saja, padahal dalam hatinya ia merasa sedikit kesal.

'Aku memang sempurna, tapi tidak untuk menjadi seorang Princess! Aku kan namja!' Rutuknya dalam hati.

"Ini kostum yang akan kau pakai selama menjadi Princess" Ucap Luhan sambil menunjukkan isi lemari yang didalamnya kostum yeoja seperti di komik – komik yang sering ia lihat.

"A-aku akan memakai kostum ini?" Tanya Baekhyun tak percaya. Jelas ia tidak percaya, karena semua kostum itu lebih pantas dipakai yeoja. Dress dengan rumbai – rumbai berwarna warni yang kebanyakan 20 centimeter diatas lututnya, belahan dada yang terlihat, dan ada rok mini yang ia perkirakan hanya mampu menutupi bagian sensitifnya.

"Ya, jangan lupakan high heels, rambut palsu, make up, dan dada palsu ini" Jawab Luhan datar.

"Mwo? Tidak mungkin!" Pekik Baekhyun membulatkan matanya.

Luhan hanya memasang wajah malas, ia pun duduk dikursi yang berada disampingnya.

"Mau tidak mau kau harus menggunakan kostum itu, memangnya kau tidak pernah melihatku memakai kostum itu?"

Baekhyun tampak berpikir sebentar, lalu ia mengangguk ragu.

"Pernah, tapi—"

"Ya sudah! Tidak ada komentar lagi. Sekarang saatnya latihan, karena seminggu lagi kau akan debut sebagai Princess, dan akan selalu terjun kelapangan. Menjadi penyemangat atlet sekolah kita"

"Ne"

"Oke, sekarang tersenyumlah dengan tulus. Buat orang lain jatuh kedalam pesonamu dengan sebuah senyuman"

Namja mungil itu mengangguk pelan, lalu bibirnya melengkung keatas membentuk sebuah senyuman.

"Tidak! Bukan begitu, terlihat seperti dipaksakan. Ayo yang tulus!"

Baekhyun menarik bibirnya keatas, senyum kembali mengembang diwajahnya.

"Bukan begitu! Bisa – bisa orang lain mengira kau ingin buang air besar! Tunjukkan eyesmile mu! Ayo!"

Akankah Baekhyun mampu menjadi seorang Princess seperti yang diinginkan Luhan? Dan apakah Baekhyun akan menyadari bahwa Chanyeol mencintainya?

TBC

Bukan FF baru sih, Cuma pengen ngepost cerita lama aku aja. Soalnya nih akun udah lama terbengkalai.