Kencan?
.
.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
Sakura berjalan dengan langkah malas diikuti ekspresi wajah bosannya yang sejak tadi ada padanya. Bagaimana tidak bosan jika kau berjalan dengan seseorang yang menurutmu mengganggu orang lain dan mempermalukan sendiri di tempat umum.
Ya… mungkin kau akan terlihat biasa jika kau sebelumnya berharap dan membayangkan bahwa kalian berdua akan menikmati jalan-jalan dengan penuh canda tawa.
Atau… kau mengharapkan ini adalah kencan? Tunggu! Kencan? Hah! Sungguh lucu. Mereka tidak mempunyai hubungan apapun kecuali sebagai sahabat tentu saja.
Bodoh jika orang lain menganggap mereka berkencan, lihatlah pemuda tampan dengan rambut bergaya raven itu. Sedari tadi tidak mengajak Sakura bercerita apapun. Hanya menatap sekitar dan memandang gadis cantik yang melewati dirinya. Dalam hati Sakura mengutuk pemuda tampan itu. Seenaknya mengajaknya untuk pergi, malah dia diabaikannya begitu saja.
"Dasar mata kranjang!"
"Siapa?"
Pemuda raven itu segera bertanya atas penuturan Sakura yang terdengar olehnya.
"Tentu saja kau, Uchiha Sasuke!"
Sasuke menunjuk dirinya sendiri. Tersenyum pada Sakura dan menyipitkan matanya.
"Apa… kau cemburu?"
"APA?!"
Sasuke terkekeh melihat respon Sakura yang menurutnya berlebihan itu.
Masih terkekeh, Sasuke melangkahkan kakinya mendahului Sakura yang masih memasang tampang bodohnya.
"Heii! Tunggu!"
Sakura menyusul Sasuke yang tadi mendahuluinya dengan sedikit berlari. Gadis dengan rambut merah muda itu masih kesal dengan tindakan Sasuke tadi. Kenapa dia bisa begitu cepat menyimpulkan seperti itu? –dan kenapa itu terasa tertohok bagi Sakura.
"Sakura! Kita pulang."
"Apa? Pulang? Kita belum mampir kemana-mana. Hanya jalan-jalan tidak jelas seperti ini."
Sasuke memutar tubuhnya –memandang Sakura dengan seringai yang sungguh indah.
"Itu memang tujuanku."
Dan kemudian Sasuke pergi mendahuluinya.
Apa-apaan itu?! Dia pikir Sakura apa? Hanya menemaninya cuci mata melihat gadis-gadis sexy ditengah kota?!
Astaga~ dosa apa yang dimiliki Sakura sehingga mempunyai teman aneh semacam Sasuke.
Di sepanjang perjalanan pulang mereka saling diam tak ada satupun yang memulai pembicaraan.
Sakura yang biasa mempunyai banyak topic untuk dibicarakan, kini diam membisu.
Wajahnya yang semula kusut kini semakin parah saja setelah Sasuke membuatnya kesal untuk kesekian kalinya.
"Kau marah?"
"Tidak."
"Tapi kau terlihat marah."
Dasar bodoh! Sudah tahu Sakura marah dan dia masih bertanya?!
"Ternyata tidak ada yang cantik."
Sakura tidak menanggapi omongan Sasuke, tetap diam sambil terus menghadap kedepan.
"Membosankan dan terlalu biasa. Benarkan, Sakura?"
"Entahlah dan jangan mengajakku berbicara."
"Tapi kau tahu?"
Sakura diam, masih belum menanggapi omongan Sasuke.
"Bagiku kau yang paling cantik."
"Ya… begit –" Sakura menengok dengan cepat kearah Sasuke.
Dengan senyum manisnya, Sasuke memandang bola mata seindah batu emerald milik Sakura.
"Apa yang kau katakan tadi?"
"Tidak ada. Ayo kita pulang dan besok kau kutraktir makan karena membuatmu kesal."
Sasuke merangkul Sakura yang masih mematung karena ucapan polos Sasuke tadi. Ya… biarkan itu mengalir apa adanya (?)
.
.
.
.
END
GAJE? Iya! Aku emang gi setress. Banyak pikiran. Lagi diare juga *truss?*
Yaaa begitulah kkkkk~ cerita iseng2. Tp yang baca REVIEW YAAAA! *caps keinjek semut*
only 432 words, soo short
REVIEW please?
