Disclaimer :

Kuroshitsuji © Yana Toboso

Warning : Typo(s), BL, SebaCiel.

Genre : Humor/Parody

Rating : T

Summary : Seandainya Sebastian berubah menjadi seperti Grell, dan jadi sangat tergila-gila pada Ciel?


Pagi itu adalah pagi yang indah, setidaknya bagi orang yang tidak tinggal disebuah mansion mewah bangsawan Phantomhive.

Jika kau berjalan lebih jauh, melewati hutan berkabut. Maka kau akan mendapati sebuah mansion yang tertata apik dan indah. Manion dari seorang bangsawan, sekaligus pengusaha permen yang juga memiliki pekerjaan yang diberikan langsung padanya oleh Yang Mulia Ratu Britania Raya.

Cukuplah sampai disini pendeskripsian tentang bangsawan Phantomhive, untuk lebih jelasnya marilah kita sama-sama menyimak penggalan kejadian yang tak wajar dari keluarga Phantomhive ini ^=^


Pagi itu Sebastian tengah mengomeli trio idiot yang selalu mengacaukan pekerjaan Sebastian.

"HWEEEEEEEEEEEEEEEEEEE! Maaf Sebastian-san" rengek Finnian dan Maylane.

"Cih, aku sebenarnya berpikir kalau menggunakan bazoka itu akan mempercepat kematangan dagingnya" gumam Bard dengan bodohnya.

"Hoh hoh hoh" kata Tanaka sambil menyesap tehnya.

TING TONG

Saat Sebastian dengan khidmat-nya mengomeli para trio idiot, bunyi bel pintu menginterupsi kegiatannya.

"Haah~ siapa juga yang bertamu pagi-pagi begini" kelus Sebastian. (Wew, ternyata Sebastian bisa mengeluh jga ya?)

Saat membuka pintu, nampaklah seorang gadis muda dengan baju lusuh, muka berantakkan(?) rambutnya pun tergerai dengan kutu disana-sini, persis seperti ibu kunti yang sering nongkrong dipangkalan ojek(?) karena anaknya si tuyul sering malingin duit tukang ojek disana.

"Anda siapa?" tanya Sebastian dungguh keadaan ibu kunti itu sangat mengelitik hati Sebastian, dan entah mengapa tiba-tiba emosi Sebastian memuncak.

"YE! Lu gak tau ya? Gue kan author disini! Bwee, gue cuma pengan ngalih lu ramuan cinta!" kata ibu kunti yang ternyata dia adalah sang author yang paling nista sejagat raya.

"Ramuan cinta?" tanya Sebastian yang tengah menahan emosi, ternyata dugaannya memang benar, pantas saja dia merasakan emosinya memuncak.

"Alah, emang gue gak tahu? Lu kan suka sama anak gue eh– ralat, maksudnya lu kan suka ama majikan lu?" kata sang author dengan PD tingkat dewa(?)

"Da... dari mana anda...?" Sebastian nampak tidak percaya .

"Ya, iyalah gue tau, kan gue authornya" kata si author dengan nistanya.

"Ya sudah kalau begitu, lalu mana ramuannya? Dan bagaimana cara kerjanya?" tanya Sebastian dengan sangat OOC.

"Pliss deh Bas, tapi ya udah, lu kasih aja ramuan ini ke Ciel-ku(n) cukup tiga tetes! Lalu pastikan setelah Ciel meminum ramuanya, yah lu bisa aja 'kan masukin tuh ramuan pada makanan atau miniman Ciel, pastikan setelah Ciel meminumnya, orang yang pertama dia lihat itu adalah elu, Ingat cukup tiga tetes!" kata author mengingatkan.

"Kalau saya kasih semuanya?" tanya Sebastian dengan polosnya,bak anak kucing author.

"Aduh! Kan udah gue bilang cukup tiga tetes, kalau lebih, Ciel, Bocchan lu, bisa berubah kayak shinigami merah yang menjijaykan!" jawab sang author lalu pergi setelah memberikan 'ramuan cinta' pada Sebastian.

~OoO~


Sebastian yang kebingungan mencoba mengendus ramuan yang kapasitasnya didalam botok kecil itu mungkin hanya lima tetes. Karena tidak mendapatkan bau yang diingnkan(?) Sebastian membuka tutup botol itu. Sebastian mencoba mengendus ramuan itu, sepertinya Sebastian tidak percaya pada sipenyihir jelek nan nista itu. *author tertusuk kata-katanya sendiri*

Sebenarnya author itu sudah sangat sering membuat ulah pada kehidupan Sebastian dan Ciel. Yah niatnya sih baik mau ngebikin SebaCiel bersatu, namun yah hasilnya sungguh dibawah kata buruk(?)

Dulu beberapa bulan sebelumnya, author laknat itu pernah memberikan mangga cinta pada Sebastian. Cara kerjanya gampang, tinggal suguhkan mangga itu pada Ciel dan Ciel akan jatuh cinta pada orang yang pertama dia lihat setelah memakan mangga itu.

Namun karena kebodohan author, Ciel akhirnya harus berakhir dikamar mandi (baca : toilet) dikarenakan si author bego itu salah memberikan mangga. Mangga yang author berikan ternyata adalah mangga busuk yang sudah jatuh dari pohonnya seminggu yang lalu. Dengan sangat murka Sebastian membantai author. Makanya Sebastian benar-benar marah kalau harus berhadapan sama author nan nista ini.

Yak marilah kita tinggalkan author yang satu ini, semoga dia beristirahat dengan tena– (author : WOIII! GUE MASIH IDUP)

Yah Sebastian yang memang sudah menempatkan author bego itu pada zona 'oarang yang harus diwaspadai' karena Sengat waspadanya Sebastian pada ramuan itu Sebastian terus mengendus ramuan tersebut. Sebastian yang hanya berfokus pada ramuan tersebut (dikarenakan ramuan itu begitu aneh) sampai-sampai Sebastian tidak menyadari Finny yang berlari secepat kilat karena diperintahkan oleh Ciel untuk membeli es-krim Ma*num kesukaan author (author : Ciel bagi dong ^^)

Finny yang berlari sangat cepat tidak melihat Sebastian yang berdiri beberapa meter darinya, Sebastian yang terlalu fokus pada ramuan cinta, Sebastian tidak menyadari Finny yang berlari kearahnya.

Dan setelah beberapa detik terjadilah adegan yang telah diperlambat.

Finny menabrak Sebastian, dam mental kebelakang. Sebastian yang memang tidak memiliki keseimbangan yang baik, jatuh telentang, lalu ramuan yang telah terbuka itu sukses masuk kedalam mulut Sebastian. Dan lima tetes ramuan itu telah melewati tenggorokan Sebastian. Karena benturan yang sangat keras, Sebastian lalu memejamkan matanya untuk selama-lamanya, lalu Ciel pun menikah dengan author *author dibantai Sebas-chan + Ciel FC + SebaCiel FC*

Oke tadi author salah tersasi, eh narasi. Sebastian memejamkan matanya sejenak, untuk menetralisir rasa sakit yang tengah menyelimuti batok kepalanya.

"Ada apa ini?" tanya sosok bocah kelabu saat melihat satu manuisa yang tengah terkapar, dan mata berkunang-kunang, tapi jujur saja dia sama sekali tidak tertarik peda manusia itu. Sepertinya dia lebih tertarik pada sosok yang satunya lagi.

Sosok iblis yang bisa dibilang tengah 'pingsan' sangat menarik perhatiannya. 'Akhirnya kau bisa juga mengalami pingsan ya, iblis sombong?' batin sang bocah. Bocah itu pun berjalan mendekati iblis yang tengah tidak sadarkan diri itu.

"Hei! Sebastian! Siapa yang menyuruhmu untuk tidur haa?" bentak sang bocah pada iblis yang tengah pingsan.

Yah walaupun pingsan Sebastian tetaplah seorang iblis. Sebastian lalu membuka matanya setelah mendapat ciuman dari kaki Ciel (baca : diinjek) Sebastian lalu membuka matanya. Sungguh pemandangan yang sangat indah saat dia membuka matanya, yang dilihatnya adalah sang tuan yang tengah berdiri dengan angkuhnya. Benar-benar pemandangan yang sangat indah.

"Oh~ bidadari~ku~" desah Sebastian yang menyetupai okama merah yang suka berkeliaran disana sini.

CTIK

Yap, bulu kuduk Ciel sukses berdiri dibuatnya.

To be Continued


Hehehehe sekarang saya kembali dengan Fic yang nista dan sebagainya. Hwahahahaha

Akhirnya cita-cita saya kesampaian juga *bikin Sebas ngejar-ngejar Ciel ala Grell* padahal pengen saya bikin oneshot, tapi yah berhubung kayaknya bakal kepanjangan (sebenarnya males ngetik) –plak-

Hehehehe

Nah semuanya, tolong review ya ^^

Saya dengan senang hati menerima review anda semua ^^