Title : The Walking Sin
Author : Kwon Chanmi
Casts :
Jung Hoseok
Kim Taehyung
Jeon Jungkook
Park Jimin
Kim Namjoon
Kim Seokjin
Min Yoongi
Pair :
Vhope
Slight :
Hopekook, Jikook, Namjin
Rate : M
Genre : Mature, NC, Yaoi, BxB, BL
#NB : Sesuai janji gue, gue bakal post ff vhope. Kali ini gue coba coba yang rated M. Biar seru gitu/? Sumpah ini pertama kalinya gue bikin ff rated M. Yang ga terbiasa sama bahasa gue yang aneh jan baca ye. Nyesel sumpah. Nah yang dibawah umur ini, diwajibkan jauh jauh dari sini.
Warning! Ini FF yaoi. Gatau yaoi? BxB, homo. Yang geli, yang jijik jauh jauh. Gue uda peringatin pokoknya.
"H-hyunghh" seorang lelaki berambut dirty blond tengah menahan desahannya ketika lelaki berambut hitam surai diatasnya, Jung Hoseok sedang menghisap leher jenjang lelaki itu. Sesekali Hoseok menggigitnya hingga menimbulkan bercak kemerahan yang menandakan bahwa Ia seutuhnya milik Hoseok.
Tangan Hoseok tidak tinggal diam, tangan kanannya dengan nakal masuk kedalam kaos lelaki berparas imut itu. Ia mencubit gemas nipple lelaki itu yang sudah mengeras, " hmmp" sekali lagi Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya untuk menahan desahannya.
Hoseok mengendus leher lelaki itu, membuat lelaki itu menggeliat geli "Kenapa ditahan hmm?" tanya Hoseok seduktif, kedua tangan lelaki itu mengusap tengkuk Hoseok, "A-aku tidak ingin membuat keributan tengah malam"
Hoseok mengangkat sedikit kepalanya, Ia menatap mata lelaki itu dengan sangat dalam. "Oh ayolah, di apartemen mu hanya ada aku dan kau. Lagipula kurasa apartemenmu cukup kedap suara" Hoseok mengatakannya dengan sedikit kesal. Daritadi diawal permainan, Hoseok sangat ingin mendengar suara desahan merdu yang keluar dari mulut lelaki itu.
Kemudian lelaki itu diam, Ia memejamkan matanya seolah menyuruh Hoseok untuk melanjutkan permainannya.
Hoseok kembali menenggelamkan kepala di perpotongan leher lelaki itu, dan menghisapnya kembali. Tangan kiri Hoseok meraba perut halus lelaki itu, membuat nafas lelaki itu semakin tak beraturan. Tangan Hoseok semakin merayap kebawah dan akhirnya sampai didaerah tujuan Hoseok, yaitu adik kecil milik lelaki itu.
Hoseok meremas pelan junior milik lelaki itu, membuat pemiliknya tak dapat menahan desahan kerasnya. "Aanggh hyunggh"
Desahan lelaki itu sukses membuat Hoseok semakin turn on. Dengan cepat tangan Hoseok memasuki celana lelaki itu dan mengeluarkan junior lelaki itu dari dalam celananya. "Pasti sesak didalam sana" ucap Hoseok sambil menatap junior lelaki itu. "Hyung jangan menatap milikku seperti itu! Aku malu" lelaki itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya. Membuat lelaki itu tampak sangat imut bagi Hoseok. Namun sesuatu yg tidak terduga terjadi
Lelaki itu mencengkram bahu Hoseok dan merubah posisinya. Hoseok dibawah lelaki itu. Lelaki itu menjilati nipple Hoseok dengan sangat agresif. Hoseok tak dapat menahan desahannya dan mendesah tak karuan. Perlakuan lelaki itu.. tak dapat diprediksi.
Setelah puas menjilati nipple Hoseok, lelaki itu menciumi dada Hoseok, semakin kebawah, menciumi perut Hoseok, dan semakin kebawah dan sampailah Ia dipusat kejantanan Hoseok.
Ia menurunkan boxer Hoseok dan menangkup junior Hoseok. Merasa sesuatu yg hangat telah melahap junior Hoseok, Hoseok mendongakkan kepalanya dan melenguh keras.
Ia menghisap dan menjilati junior Hoseok dengan sangat lembut, Hoseok tidak ingin kesenangan ini berakhir. Ia seperti berada di surga. "Fasterrhh" pinta Hoseok di sela-sela desahannya.
Lelaki itu mempercepat temponya sesuai keinginan Hoseok, tak lama junior Hoseok berkedut
"Aku datangghh"
KRINGG!
"Hosiki cepat bangun sebelum kau terlambat!" seorang lelaki berkulit seputih susu mencoba membangunkan Hoseok. Ia menggoyangkan bahu Hoseok dengan kasar. Lelaki ini Min Yoongi, kakak sepupu Hoseok yang sudah tinggal dengan Hoseok 10tahun lamanya. Mereka berbeda marga karena berbeda orangtua. Kedua orangtua mereka meninggal karna kecelakaan. Dan kini Yoongi harus mengurus adik sepupunya ini sendirian.
"Hosiki!" Karna kesal, Yoongi menarik selimut Hoseok. "Astaga"
Yoongi menghela nafas berat setelah melihat celana Hoseok yang sudah sangat basah. "Aku harus mencuci spray nya lagi" gumam Yoongi sambil memijit dahinya.
Hoseok perlahan membuka matanya, melihat Yoongi sudah berada didepannya sambil memegang selimutnya, Hoseok langsung bangun dan menarik selimutnya "Uwaa!"
"Kau ini kenapa? Sudah 3x aku mencuci spray mu dalam seminggu!" tegur Yoongi. Hoseok menguap lalu mengacak rambutnya sendiri. "Aku didatangi orang itu lagi" ucap Hoseok dengan suara khas bangun tidur.
"Lagi?" Yoongi meninggikan nadanya seolah Ia tau siapa orang yg dimaksud Hoseok itu. Hoseok hanya mengangguk. "Menurutku, orang itu sudah mati"
Hoseok terbelalak kaget. "heh?! Yang benar saja!"
Yoongi mengangguk antusias. "Iya! Mungkin ada orang yg menyukaimu, namun kau tidak membalas perasaannya dan akhirnya dia bunuh diri dan berakhir dengan menggentayangimu dimimpimu" kemudian Yoongi mendadak membuat nada suaranya tampak seram. Namun Hoseok hanya mengangkat alisnya bingung "Engg, hyung? Kau tau apa yang terjadi dimimpiku kan? Tidak ada kaitannya dengan hal mistis sama sekali" jawab Hoseok malas.
"Ya aku tau tapi apakah wajar kau mimpi basah dengan seseorang yang tidak kau kenal secara 3x berturut-turut? Aku rasa Ia dapat memuaskan hasratnya denganmu walau hanya dari mimpi" ujar Yoongi. Hoseok terdiam sesaat, perpaduan antara bingung dan tak peduli.
"Ah sudahlah aku mau mandi" Hoseok bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan kearah kamar mandi. "Hey, apakah kau butuh lotion?" Teriak Yoongi agar Hoseok mendengarnya. "DIAM!" balas Hoseok keras.
Bangtan High School, gedung tempat dimana Hoseok bersekolah. Hoseok siswa kelas 2, Ia adalah tim dance inti di sekolahnya. Apalagi Hoseok adalah dancer paling mahir disekolahnya. Membuatnya dikagumi banyak gadis.
Ia menyusuri setiap lorong sekolahnya untuk mencapai kelasnya. Banyak sekali gadis yang menyapanya namun Ia hiraukan. Ya, Hoseok memang sedikit sombong.
Sisa beberapa langkah menuju kelas Hoseok, bahu Hoseok kemudian dirangkul oleh seorang lelaki yang lebih pendek darinya. "Woo~ Ada yang lemas hari ini" ucap lelaki itu mengawali percakapan. Hoseok memutar bola matanya malas. "ada apa, Jimin-ah? Kemana Namjoon?"
Lelaki yang bernama Jimin tadi hanya memberikan pout lalu menjawabnya. "Sedang ada rapat OSIS dadakan. Dan yep, kau tau sendiri kan kalau Namjoon adalah ketua OSIS." Jawab Jimin dengan lengkap. Kemudian Jimin mengingat sesuatu
"Hey, kau tau sesuatu tidak?" Tanya Jimin tepat didepan telinga Hoseok. Membuat Hoseok bergidik geli lalu mendorong Jimin. "Apa?"
"Kemarin malam aku menyatakan perasaanku kepada adik kelas." Ucap Jimin sambil tersenyum bahagia. Hoseok berhenti didepan pintu masuk kelas dan menyandarkan lengannya dipintu kelas. "Tunggu? Siapa? Aku bahkan tidak pernah tau kalau kau tengah menyukai seseorang"
Hoseok dan Jimin kembali berjalan memasuki kelas dan duduk dibangku paling pojok belakang. Yaitu bangku mereka berdua.
"Bagaimana ya.. mm, saat aku menyukai seseorang.. Apakah aku harus memberitahukannya padamu?" Mendengarnya, Hoseok mengangguk mantap. "Tentu saja! Kita ini kan teman"
"Heuh, sudahlah. Lain kali aku akan cerita jika aku menyukai seseorang" ujar Jimin pelan lalu mengeluarkan ponselnya. "Oh ya, apakah Ia menerimamu?" Tanya Hoseok tiba-tiba dengan wajah sangat penasaran. Jimin melirik sekilas kearah Hoseok "Ya tentu saja, bodoh. Jika aku menceritakannya kepadamu tentu saja aku diterima. Apalagi raut wajahku tadi sangat bahagia. Dasar bodoh" ketus Jimin kesal mengetahui kebodohan yang dimiliki sahabatnya itu.
"Pft jadi hari ini kalian resmi berpacaran?" Tanya Hoseok (lagi) . Jimin terkekeh "Haha tentu saja. Kau jangan iri, ya. Suatu saat kau pasti akan mendapatkan jodoh" balas Jimin sambil menepuk nepuk pundak sahabatnya itu.
"Apakah pacarmu cantik?"
"Mm tidak. Dia lelaki. Namun jika untuk ukuran lelaki dia sangat cantik dan.. perfect" jawab Jimin sambil mengotak atik ponselnya. Hoseok berusaha mengintip layar ponsel Jimin namun tangan kiri Jimin terus saja menutupi layarnya.
Beberapa detik usai, Jimin kemudian menunjukkan wajah pacarnya itu kepada Hoseok. "Nah ini dia. Bukankah dia manis?" Jimin meminta pendapat Hoseok, namun Hoseok malah membelalakan matanya terkejut.
"JEON JUNGKOOK?!"
Jimin menginjak kaki Hoseok karna berbicara terlalu keras hingga menarik perhatian murid murid dikelas. "Ish hentikan. Itu berlebihan" gerutu Jimin. "K-kau berpacaran.. dengan Jungkook?" Tanya Hoseok sekali lagi. Ia benar-benar tidak percaya akan apa yang Ia dengar.
Karena . . .
#Flashback
4 bulan yang lalu.
"Hyung, kenapa kau tidak mau mempublikasikan hubungan kita? Apakah karena aku seorang lelaki?"
"Mm.. Tidak. Aku tidak suka saja jika harus dipublikasikan"
"Tapi kau mencintaiku kan?"
"Tentu saja"
3 hari yang lalu.
"Jungkookie, kita harus berhenti sampai disini"
"Apa? Kenapa?"
"Aku tidak bisa melanjutkannya. Maaf"
"Hyung, tapi kau bilang kau mencintaku"
"Bedakan mana dulu dan mana sekarang. Aku harus pergi"
1 hari yang lalu.
Hoseok mendapat 3 pesan dari pengirim yang sama. Yaitu Jeon Jungkook.
"Hyung aku merindukanmu",
"Hyung aku ingin kita seperti dulu. Kau selalu membelai rambutku, mengerjakan pr-ku, hingga mengajak main kelinciku. Kau terlihat sangat tampan saat sedang serius. Terbukti saat kau mengerjakaan pr-ku. Aku sangat menyayangi Jung Hoseok!"
"Aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati milikku. Bahkan jika kau menyukai oranglain, orang itu akan menyesal dan mati ditanganku. Karna kau hanyalah milikku ^^"
Membaca ketiga pesan tersebut, Hoseok terkejut "DASAR GILA!". Ia membanting ponselnya hingga terbelah. Lalu tidur.
#Flashback End.
Baru kemarin Jungkook mengatakan bahwa Ia sangat menyayangi Hoseok. Tapi kenapa.. kenapa hari ini?
"Yaa! Kapan kau menyatakan perasaanmu?"
Jimin menaikkan alisnya "Kemarin. Jam 4 sore" Hoseok kembali bertanya. Kali ini tatapannya serius "Ia menjawabnya?"
"Jam 5 sore"
Kemudian Hoseok menyadari sesuatu. Pesan yang Jungkook kirim kemarin jam 9 malam.
Apa ini? Apakah Jungkook berusaha mempermainkan Jimin? Atau.. berusaha membuat Hoseok cemburu dan akhirnya kembali kepada Jungkook?
"Putuskan dia" ucap Hoseok singkat membuat Jimin terkejut. "apa? Kenapa?! Aku sudah lama menyukainya dan kau menyuruhku memutuskannya?!"
Hoseok menaikkan alisnya "sudah lama? Sejak kapan?"
"sejak 3 bulan yang lalu!"
3 bulan yang lalu, itu sudah cukup lama. Dan bagian pentingnya adalah, dimana Hoseok dan Jungkook belum putus. Hoseok tidak menyangka bahwa selama ini Ia sudah menyimpan rasa kepada Jungkook.
Hoseok menghela nafas panjang lalu duduk berhadapan dengan Jimin. Ia memegang pundak Jimin "Jimin-ah, kau sahabatku. Aku menyayangimu. Aku lebih tau Jungkook dibandingkan kau, dia itu gila!" jelas Hoseok dengan memelankan nada suaranya.
"Kau lebih tau dia? Memangnya kau siapa?"
Pertanyaan Jimin membuat Hoseok speechless. Ia berusaha mencari jawaban yang sekiranya tidak membuat Jimin kecewa. "Aku kenal dengan orangtuanya." Jawab Hoseok ragu. Jimin mengangguk "Ah, begitu. Tidak ! Aku tidak akan memutuskannya sekalipun kau kenal dengan orangtuanya" Jimin menggelengkan kepalanya. Hoseok hanya menghela nafas berat "Heuh terserah"
#Namjoon POV
Aku tidak dapat mengikuti pelajaran sementara. Aku terjebak di ruang guru bersama Jin sunbae. Semua berawal dari kesalahan Jin sunbae yang sangat ceroboh meletakkan kunci ruang OSIS.
Ia adalah pemegang kunci ruangan, namun kemarin Ia membiarkan kuncinya menempel di pintu depan ruang OSIS. Dan yep, hari ini uang kas OSIS sebesar 4 juta hilang.
Aku tau ini memang salah Jin sunbae, tapi ayolah. Aku ikut terlibat karena aku ketua OSIS. Menyebalkan sekali.
Dan feelingku mengatakan, aku akan pulang terlambat hari ini.
PLAK!
Han Seonsaengnim menampar Jin sunbae dengan sangat keras. Aku terkejut lalu mendekati Jin sunbae. "H-Han seonsaeng.."
"Dasar bodoh! Kau sudah kupercayai namun malah merusak kepercayaanku seperti ini!" Geram Han Seonsaengnim. "Han Seonsaengnim.. Kumohon jangan terlalu kasar" aku berdiri didepan Jin sunbae. Kulihat ekspresi Jin sunbae tampak sangat datar. Ia terus menunduk.
"Namjoon-ah" Byun Seonsaengnim tampak sedang memanggilku. Aku menoleh kearah Byun seonsaengnim "N..ne?"
"Carilah pengganti Seokjin sebagai wakil OSIS"
"Hah?" Aku tampak sangat terkejut mendengarnya.
Saat diluar ruang guru, Jin sunbae terus saja menunduk. Aku berusaha mengintip ekspresi wajahnya. "S-sunbae, kau tak apa?" tanyaku berhati-hati. Jin sunbae mengangguk lalu mengangkat kepalanya dan tersenyum padaku "Tentu saja. Ini memang salahku"
Aku hendak bernafas lega sebelum Jin sunbae meneteskan air mata. "S-sunbae kau menangis!" Ucapku panik sambil mendekatinya. "Ah tidak tidak aku tidak apa apa. Serius" Jin sunbae berusaha menyingkirkan tanganku dari pundaknya. Ia lalu membalikan badannya dan berjalan menjauhi ruang guru.
Merasa kasihan, aku berlari mendekatinya dan nekat merangkulnya. Walaupun aku tidak akrab, tapi setidaknya aku mempunyai keberanian untuk mendekatinya. "Hey sunbae, mau melakukan pelanggaran?"
Jin sunbae menghentikan langkahnya. "Pelanggaran?" Aku mengangguk. "H'm. Ayo kabur" Dengan cepat aku menarik tangan Jin sunbae keluar dari gerbang sekolah. Tak sadar ternyata Han Seonsaengnim melihatku. "KIM NAMJOON BERHENTI!"
Namun aku terus berlari hingga keluar dari area sekolah. "KIM NAMJOON, POIN 70, DIKELUARKAN DARI OSIS!"
Mendengar bentakan dari Han Seonsaengnim, aku memang sedih. Tapi aku lakukan ini agar Jin sunbae tidak kecewa. Aku paling tidak suka ada orang yang menangis didepanku.
Saat merasa sudah jauh dari sekolah, aku dan Jin sunbae berhenti. "T-tunggu, kau baru saja dikeluarkan dari OSIS! Apa kau bodoh?!" Jin sunbae menegurku.
"Maksudmu aku bodoh karna aku dikeluarkan dari OSIS? Jika aku bodoh karna dikeluarkan dari OSIS, kau juga bodoh dong" ujarku asal. Jin sunbae terkekeh mendengarnya, "Eh, kau tertawa?"
"hahaha jadi kau melakukan ini agar aku punya teman?" tanya Jin sunbae. Aku menggeleng "Ah kau terlalu pede." Jawabku. Namun Jin sunbae malah merangkul pundakku "ayolah jujur saja. Ah berhubung kita sudah berada disini, ayo jalan-jalan" Jin sunbae menyeretku dengan lengannya. "E-eh sunbae aku tercekik" Aku berusaha menepuk lengan Jin sunbae yang melingkar dileherku.
"Ah maafkan" Jin sunbae melepas rangkulannya. "Dan jangan panggil aku sunbae. Panggil aku hyung" lanjutnya. Aku tersenyum lebar "Baik hyung"
Senang akhirnya aku dapat memanggil namja manis itu hyung.
Pfft ini bentuk PDKT yang sangat tidak elit, bukan?
#Namjoon POV END
#Author POV
Saat istirahat, Namjoon sama sekali belum kembali kekelas. Kini Jimin dan Hoseok berdua dikelas. Merasa bosan, Hoseok berdiri dari bangkunya lalu keluar kelas diikuti oleh Jimin.
Hoseok pun berjalan menuju kantin. Ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan Jungkook.
"Annyeong" Jungkook menyapa Hoseok dan tidak menoleh kearah Jimin sama sekali. Hoseok memalingkan pandangannya dan berjalan melalui Jungkook. Namun Jimin tetap memilih berdiam ditempat untuk mengobrol dengan kekasih barunya itu.
"Pft Jimin bodoh" desis Hoseok sambil berjalan menjauhi Jungkook.
Tak lama Jimin berlari kearah Hoseok dan menarik lengan Hoseok. "woo, ada apa ini?" Tanya Hoseok sambil berusaha menyeimbangkan langkah kakinya dengan kaki Jimin. "Belikan aku tteokboki aku lapar" Seru Jimin sambil terus berlari. "Heh?" Hoseok hanya memasang poker face.
Saat ditengah lorong, Hoseok tertabrak oleh seseorang hingga menyebabkan Ia terjatuh. Jimin yang merasa kalau Hoseok melepas genggamannya langsung menoleh kearah belakang. Melihat Hoseok terjatuh, Jimin langsung berlari menghampirinya. "Hoseokie" panggil Jimin.
Namun Hoseok tak bisa berdiri, ada seseorang yang tengah menindihinya saat ini. Saat Hoseok membuka matanya, Ia benar-benar terkejut setengah mati.
"S-Sumimasen" Lelaki culun itu berdiri dan menunduk 90 derajat kepada Hoseok lalu pergi. Hoseok yang terkejut melihatnya hanya mematung untuk beberapa detik disitu sebelum Jimin membuyarkan lamunannya.
"Hoy! Ada apa sih?" Tanya Jimin penasaran sambil menarik tangan Hoseok untuk berdiri. "D-dia siapa?" tanya Hoseok. Bola matanya tak bergerak sama sekali membuat Jimin sedikit takut.
"Dia? Oh murid culun tadi? Ketahuilah dia murid baru. Namanya Kim Taehyung. Memang dari sananya rambutnya sudah oranye. Dia pindahan dari Jepang. Kenapa memangnya?" Tanya Jimin sambil membersihkan pundah Hoseok yang tidak kotor sama sekali.
Hoseok tidak menjawab sama sekali. Lelaki itu.. Ya, Hoseok bermimpi sedang bercinta dengan lelaki itu selama 3 hari berturut turut.
Apakah ini yang namanya.. Déjà vu?
"Hm kau ini kena….. Astaga Jung Hoseok kau tegang!" Jerit Jimin saat melihat kearah celana Hoseok yang sudah ada gundukan besar tampak sangat jelas.
Untung saja lorong itu sangat sepi.
-TBC-
Huah chapter 1 akhirnya selesai juga wks.
Ga gampang bikin ff yaoi ternyata -_-
Sorry kalo bahasanya ribet dan aneh. RxR pokoknya gamau tau : /?
Mind to reviews?
