"Deal?"
Disclaimer : sayangnya, mereka bukan milik saya T^T
Rated : T (pengennya M sih)
Pair : Jeon Jungkook x Kim Taehyung
Warning : Di sini yang jadi uke-nya V, dan Jungkook seme X'D
Proudly Present by Cakue-chan
.
.
[000] Prologue
.
.
.
"Jadilah kekasihku."
"Hah?"
Mari kita sebut Kim Taehyung itu bodoh, atau mungkin kelewat bodoh untuk menyadari bahwa pemuda tinggi yang saat ini berdiri di depannya adalah seseorang yang sering kali menjadi bahan perbincangan banyak orang atas nama keluarga Jeon.
Oh. Demi Tuhan, itu Jeon Jungkook!
Tidak ada orang yang tidak mengenal sosoknya di Big Hit Senior High School.
Tapi, tunggu, Taehyung tidak mengerti.
Siapa itu Jeon Jungkook?
Ia pernah mendengarnya—kalau tidak salah—tapi, siapa?
"Kim Taehyung,"
Nada suara itu sedikit berat (meski nyaring tidak terlewat), dalam, juga mengintimidasi. Hell, terkadang Taehyung tidak suka pada orang-orang yang sering kali meremehkannya (mungkin kata lain dari intimidasi?). Terlebih lagi, mereka yang suka sekali mengomentari sifat introvert-nya.
Kim Taehyung si pendiam ulung lah, Kim Taehyung si angkuh berhawa tipis lah, atau Kim Taehyung yang selalu diabaikan eksitensinya.
"Jadilah kekasihku."
Oh, Taehyung lupa kalau saat ini ia sedang berhadapan dengan seseorang. Tepat di atap gedung sekolah, ketika ia sedang mengasingkan diri saat jam istirahat tiba, dengan sekotak bekal pemberian Ibunya—tentu saja. Setidaknya itu terjadi sebelum pemuda bermarga Jeon itu datang dan mengganggu ketenangannya.
Dan permintaan—jika bisa disebut seperti itu—anehnya.
Kening Taehyung mengerut bingung. Mulutnya sempat menganga selama beberapa detik sebelum akhirnya kembali normal dan berkata, "aku tidak mengerti."
Jungkook membuang napas kasar, mengacak rambut frustasi, lalu berdecak pelan. "Begini, biar kuganti kalimatku,"
Kali ini, satu alis Taehyung terangkat. Benaknya spontan bertanya; dia yang gila atau dirinya yang terlalu bodoh?
"Aku akan membayarmu lima ratus ribu won setiap bulan kalau kau mau berpura-pura menjadi kekasihku," katanya, datar dan tenang. Seolah-olah bibirnya mengucap; aku akan membelikanmu sekotak bulgogi jika berhasil mengerjai Lee seonsangnim—guru biologi—yang terkenal galaknya.
Lagi, mulut Taehyung menganga. "Hah?"
"Ah, tidak. Aku tidak memberimu pilihan kau mau atau tidak, tapi kau memang harus melakukannya, Kim Taehyung."
"HAH!?"
"Kau mengerti, kan? Jadi kau bisa mulai bersikap menjadi kekasih—"
"WHOA! WHOA! TUNGGU SEBENTAR!" Taehyung mengangkat kedua tangan panik, nyaris menumpahkan separuh isi dari kotak bekalnya (demi apapun itu, masakan Ibunya adalah yang terbaik) sambil menatap Jungkook dengan mata disipitkan.
Jungkook mencibir pelan, meski ia merasa kesal karena pemuda yang lebih pendek darinya itu memotong ucapannya, namun pada akhirnya ia menutup mulut sembari melipat kedua lengan di depan dada; defensif.
"Dengar," entah apa yang harus dikatakannya, Taehyung harus cepat menyelesaikan kesalahpahaman yang konyol ini. Ia benar-benar tidak mengerti, sungguh. Tidak mengerti sampai-sampai ia merasa gila sendiri. "Kita tidak saling mengenal, oke?"
Jungkook mengernyit. "Kau tidak tahu siapa—"
"Aku tahu siapa kau," sela Taehyung—lagi, lebih panik, "kau adalah Jeon Jungkook, murid kelas sebelas akselerasi yang banyak dibicarakan itu. Well, aku juga tahu karena mendengar desas-desus tentangmu, semua orang bicara siapa itu Jeon Jungkook. Tapi, Ya Tuhan, kita tidak saling mengenal! Aku bahkan tidak pernah mengobrol denganmu."
Sudut bibir Jungkook terangkat angkuh. Bukan senyuman, bukan juga seringai. "Lalu?"
"Lalu?" ulang Taehyung, merasa heran. "Kau bertanya, LALU!? Kau itu gila apa?!"
Oh dear, Taehyung ingin memukulnya sekarang juga.
"Aku. Tidak. Gila." Ada penekanan dalam setiap katanya. Jungkook menatap balik sepasang iris gelap Taehyung tanpa takut, memakunya tanpa ragu. "Aku hanya memberimu penawaran yang bagus."
"Oh, ya? Lima ratus ribu won selama satu bulan?" tanya Taehyung sarkastik, setelah itu mendengus jijik. "Aku bukan pelacur yang bisa dibeli begitu saja."
"Siapa yang bilang kau adalah pelacur? Aku hanya memintamu—ingat, memintamu—untuk berpura-pura menjadi kekasihku dalam beberapa bulan ke depan, dan aku akan membayarmu sebagai balasan. Kenapa kau malah mempersulitnya, sih?"
Berpura-pura menjadi kekasihku? Lima ratus ribu won? Kurang jalang apa lagi coba? Terlebih lagi, status mereka dalam hal ini adalah orang asing. Taehyung mengetahui siapa itu Jeon Jungkook, tapi tidak mengenalnya. Sangat tidak mengenalnya.
"Lupakan." Ujar Taehyung akhirnya. Merasa marah pun akan sia-sia, ia bahkan tidak tahu harus marah kepada siapa. "Aku tidak tertarik dengan penawaran tololmu itu. Cari saja orang lain dan jangan menggangguku lagi, Jung—"
Namun sebelum kalimat penolakan itu selesai, sebelum akhirnya Taehyung berdiri dan menyingkir dari sana secepatnya, dan sebelum ia menyadari apa yang terjadi, Jungkook bergerak lebih cepat sambil mencondongkan tubuh lebih ke depan, lalu menangkap belah bibir tipis Taehyung tanpa tedeng aling-aling.
Maksudnya, ia menempelkan bibirnya sendiri dengan bibir Taehyung.
Tanpa aba-aba, tanpa pembatas kasat mata, tanpa peringatan.
Click!
Tiga detik, jika Taehyung menghitung. Dan ia mendengar suara familiar beserta kilatan blitz yang tertangkap oleh sudut matanya.
"Well, Taehyung-ssi," bibir Jungkook mengulas seringai tipis (setelah ciuman kecil mendadak itu terjadi), sangat tipis, yang membuatnya tampak mengerikan. Sebelah tangan mengangkat ponsel—entah sejak kapan Jungkook mengambilnya—dan memainkannya tepat di depan wajah Taehyung dengan suka cita, bagi Jungkook. Lalu bagi Taehyung, malapetaka. Benda persegi tipis sialan itu seperti mengolok-ngoloknya, mempermainkan emosinya terang-terangan.
"Aku sudah mengambil gambar yang bagus," seringainya semakin lebar, "dan kau pasti tidak ingin semua ini tersebar di seluruh sekolah, bukan?"
Taehyung mengerjap. Sekali. Dua kali. Tiga—
Oh, sialan.
"Jadi, tak ada pilihan lain? Ah, sejak awal kau memang tidak memiliki pilihan, Kim Taehyung."
Sialan. Sialan. Sialan.
Jeon Jungkook sialan!
"Deal—"
"MATI KAU JEON JUNGKOOK!"
Tbc
A/N : temanya mainstream banget, emang. Tapi gak tau kenapa klise itu selalu indah~ Akhirnya, saya buat KookV juga, hiks. Saya pengen buat Jungkook jadi seme/heh. Terima kasih sudah baca, btw ... kotak review selalu terbuka, kok~ 8"D #diblender.
