Length : Chaptered

Disclaimer : All Characters belong to god, their parents and their agency. But this fanfic belong to me

Cast : All BTS member

Pair : JiminxSuga (couple lain menyusul okey)

Rating : T

Warning (s) : Bahasa non baku, OOC, typos, story line agak gakjelas, etc

.

.

~Hunaxx present~

.

.

Between Us

.

.

This is YAOI. MPREG. Dont Like? Dont Read. NO BASH! And NO PLAGIAT

.

.

.

.

ENJOY!

.

.

.

.

Seoul, 13 Desember 2026

"Hiks eomma….hiks"

Seorang yeoja kecil yang kira-kira berumur 5 tahun sedang duduk di pojok ruangan itu masih terus menekuk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya disana. Bibir mungil itu tak henti-hentinya mengeluarkan isakan yang siapapun mendengarnya pasti akan merasa iba.

"Nahyun jangan nangis terus dong"

Disebelah yeoja kecil tersebut terdapat seorang namja kecil pula yang kira-kira usianya 2 tahun diatasnya. Namja kecil itu tampak sedang mengotak-atik handphone yang sedang digenggamnya.

Yeoja kecil yang bernama Nahyun itu mengangkat wajah mungilnya. Matanya sedikit sembab, hidung memerah dan jangan lupakan masih ada jejak-jejak airmata di pipi chubby itu. Nahyun sedikit menggosok hidungnya,

"Hiks…Yoonhyung oppa..Nahyun mau..hiks..eommaa..huweeeeee"

Tangisan Nahyun makin mengeras. Membuat namja kecil disebelahnya yang diketahui bernama Yoonhyung makin panik. Sedari tadi Yoonhyung mencoba menghubungi eomma dan appanya. Tapi tidak bisa.

Yoonhyung mendengus keras. Kenapa ponsel eomma dan appanya tidak aktif? Kenapa juga eomma dan appanya pergi terlalu lama. Ini sudah jam 7 malam. Eomma dan appanya sudah pergi dari dua jam yang lalu. Tapi sampai sekarang belum kembali juga. Apalagi saat ini sedang hujan deras ditambah petir pula.

Disebelahnya, adiknya itu masih menangis keras. Yoonhyung tahu, Nahyun sangat penakut. Apalagi ketika hujan deras dan petir seperti ini. Biasanya ketika hujan dan ada petir seperti ini, Nahyun akan menghambur ke pelukan eommanya dan memeluk eomma manisnya itu erat-erat. Tapi sekarang eomma-nya itu sedang tidak di rumah. Jadilah Nahyun menangis keras seperti ini.

"Oppa mau ke kamar mandi. Kamu tunggu disini dulu ya?"

Saat Yoonhyung akan berdiri, lengannya ditahan oleh Nahyun.

"Aku ikut hiks"

Dan terlihat wajah memelas milik Nahyun itu.

.

.

Meanwhile….

Terdapat 7 orang namja di sebuah café yang sedang saling bercengkrama. Mereka semua terlihat sangat senang. Oh tidak, tapi ada seorang namja mungil berkulit putih pucat yang raut wajahnya terlihat seperti gelisah, mungkin?

"hyung? kau kenapa? Sepertinya kau gelisah sekali"

"eh?! Ah tidak. Aku tidak apa-apa"

Namja mungil itu menampilkan senyum manisnya. Yang kemudian hanya dibalas dengan anggukan dari namja berambut blonde itu.

.

.

"Nahyun tunggu disini dulu ya. Jangan kemana-mana. Oppa sebentar kok"

Yeoja kecil itu mengangguk. Yoonhyung segera masuk kekamar mandi dan menutup pintunya. Meninggalkan Nahyun seorang diri di depan pintu kamar mandi.

Brugh

"akh"

Nahyun membulatkan matanya ketika mendengar suara itu. Itu suara oppanya. nahyun menjadi panik karena setelah suara itu tidak ada suara apa-apa lagi.

"oppa! Oppa kenapa? Ada apa di dalam?"

Nahyun menggedor-gedor pintu kamar mandi tersebut. Namun tidak ada jawaban apapun dari dalam.

'pintunya dikunci tidak ya? Ah coba aku buka saja'

Cklek

'eh tidak dikunci'

Nahyun bersyukur dalam hati karena pintu tersebut tidak dikunci. Dirinya mulai melongok sedikit ke dalam kamar mandi. Tapi nihil. Dia tidak menemukan siapapun di dalam kamar mandi. Nahyun mulai panik. Kemana oppanya tersebut?

"oppa! Oppa dimana? Jangan bersembunyi oppa!"

Nahyun melangkahkan kaki-kaki kecilnya memasuki kamar mandi tersebut. Tapi di dalam kamar mandi tersebut benar-benar tidak ada siapa-siapa.

"oppa! Oppa jangan bercanda! Oppa dima—

Brugh

"akh"

Saat hendak melangkah lagi, Nahyun merasa kakinya ditarik paksa dari bawah dan tubuhnya seperti terhisap sesuatu.

.

.

.

.

Seoul, 13 Desember 2014

Ketiga namja itu menghempaskan tubuhnya ke sofa. Hari ini sungguh melelahkan. Mereka harus tampil di 3 acara music dan di sebuah acara variety show.

"yack Hoseok, Jimin, Jungkook! cepatlah kalian mandi dan ganti baju. Setelah itu baru kalian boleh tidur"

Seorang namja tampan nan tinggi memerintah. Sedangkan ketiganya yang tadi diperintahkan hanya mengangguk malas.

"eh sekarang tanggal berapa sih?"

Jimin tiba-tiba bertanya. Hoseok mengernyit. Random sekali pertanyaan Jimin ini.

"13 Desember. Kenapa memang?"

"tidak apa-apa. Hanya bertanya saja. Aku lupa soalnya hehe"

Dan setelahnya Jimin bangun dari duduknya dan berlari ke kamar mandi sambil berteriak seperti,

"aku duluan yang menggunakan kamar mandi!"

Jungkook hanya berdecak. Terkadang Jimin itu kekanakan menurutnya.

"aish Jimin seperti anak kecil saja"

"hei bukannya kau yang anak kecil?"

Ucapan Hoseok tadi membuat Jungkook mendelik ke arahnya.

"aku bukan anak kecil hoseok hyung! aku sudah besar huh!"

Jungkook mempoutkan bibirnya. Hoseok tertawa melihatnya.

"kau anak kecil. Anak kecil kesayanganku"

Hoseok mengerling kearah Jungkook yang dibalas oleh tatapan tajam dari mata Jungkook. Setelahnya Jungkook memukuli Hoseok dengan bantal. Yoongi yang saat itu sedang lewat disana, berdecak melihatnya.

"kalian jadian aja sana"

Ucap Yoongi asal. Kemudian rapper manis itu duduk disebelah Hoseok dan Jungkook. Meraih remote tv, kemudian menyalakannya.

"dih apa-apaan. Hyung aja sana jadian sama Jimin—

BUK

"AW HYUNG SAKIT!"

Jungkook berteriak keras. Belum selesai dia bicara, dahinya sudah terkena sasaran remote tv dari Yoongi.

"ngomong tuh sama remote tv"

Dan setelahnya Hoseok yang cengo melihat Yoongi dengan tanpa rasa bersalah meninggalkan mereka.

.

Yoongi membuka lemari pakaiannya dengan kesal. Apa-apaan tadi Jungkook berbicara seperti itu. Jadian sama Jimin? Bocah berisik yang selalu mengikuti Yoongi? Hell. Tidak akan pernah.

Yoongi memilih-milih baju mana yang sekiranya nyaman untuk dia pakai. Ayolah Min yoongi, kau hanya perlu memakai baju santai untuk di dorm. Kenapa lama sekali memilihnya?

Setelah mendapat pakaian yang dia mau. Yoongi menutup lemarinya. Kemudian dia berbalik untuk mengambil ponselnya yang tadi dia lempar ke kasur.

Tapi ketika baru saja Yoongi membalikkan badannya. Mata sipit itu melebar melihat apa yang ada di sana.

"KALIAN SIAPA?"

Yoongi memelototkan matanya tidak percaya. Seingatnya dia tidak pernah mengajak anak kecil ke kamarnya. Dan juga seingatnya Jimin ataupun Jungkook belum punya anak. Lalu mereka siapa? Kenapa bisa ada disana?

Kedua anak kecil yang sedang duduk di Kasur Yoongi tersebut mengernyit melihat Yoongi, mereka saling pandang. Lalu yang yeoja kecil tersenyum lebar.

"EOMMA!"

"HAH?!"

.

.

Saat ini ketujuh member Bangtan sedang duduk melingkar dengan posisi Namjoon-Seokjin-Taehyung-Jimin-Yoongi-Jungkook-Hoseok dan ditengah-tengah mereka terdapat 2 anak kecil. Satu yeoja dan satu namja yang tidak tahu dari mana asalnya. Belum lagi tadi anak kecil yang yeoja tidak mau lepas dari Yoongi. Beruntung ketika Seokjin memberinya permen, dia baru mau melepaskan dirinya dari Yoongi.

"jadi, bisa jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi disini?"

Namjoon membuka pembicaraan. Dia melirik kearah dua bocah kecil yang ada didepannya.

"aku tidak tahu. Tadi aku sedang mengambil pakaian, dan saat aku berbalik mereka sudah ada disana. Di kasurku. Dan parahnya dia memanggilku eomma?!"

Yoongi menjelaskannya dengan satu tarikan nafas. Dirinya menunjuk-nunjuk heboh yeoja kecil yang tadi memanggilnya eomma dan memeluk erat dirinya.

"nama kalian siapa?"

Jungkook tiba-tiba berbicara. Ohiya sedari tadi mereka tidak mengetahui siapa nama dua bocah ini.

"Aku Park Yoonhyung. Dan ini adikku Park Nahyun"

Member Bangtan yang ada disana mengangguk-angguk mendengar perkenalan diri dari Yoonhyung. Taehyung memerhatikan kedua bocah kecil itu dengan tatapan blanknya. Tapi tiba-tiba raut wajahnya berubah seperti dia mengetahui sesuatu.

"hyung! apa kalian tidak sadar? Wajah Nahyun ini mirip Yoongi hyung!"

Taehyung menunjuk-nunjuk wajah yeoja kecil itu lalu dia memerhatikan wajah Yoongi. Sontak yang lainnya langsung memerhatikan yeoja kecil itu lalu membandingkannya dengan wajah Yoongi.

"eh iya mirip. Bocah ini kulitnya putih, Yoongi hyung juga. Matanya sipit, Yoongi hyung juga sipit. Pipinya tembem, Yoongi hyung juga tembem. Nah sekarang coba kamu senyum"

Seokjin dengan seenaknya memerintahkan Nahyun setelah berbicara panjang lebar. Nahyun menangguk lalu menampilkan senyum manisnya yang membuat kedua matanya hampir membentuk sebuah garis.

"WAH MIRIP YOONGI HYUNG!"

Dan orang yang pertama kali heboh adalah Jimin. Dirinya berdecak kagum melihat ada orang yang bisa mempunyai senyum manis yang sama dengan Yoongi.

"ya miriplah. Masa eomma sama anaknya gak mirip. Appa kok oon sih"

Yoonhyung berucap dengan santai sambil mengeluarkan handphone dari saku celananya dan memainkannya.

1 detik

Loading

3 detik

Loading

5 detik

Loading

7 detik

Load—

"APA?! TADI KAMU MANGGIL JIMIN APA?" –Hoseok yang berucap dengan tidak santainya.

"appa. Emang kenapa sih? Ahjussi bawel banget"

Mata Hoseok melebar dan rahangnya hampir jatuh. Anak siapa sih ini? Kenapa kurang ajar banget. Coba saja kalau dia tegaan pada anak kecil, sudah pasti dia jitak keras-keras kepala anak itu.

"eh bentar. Kalo anak ini manggil Jimin appa. Lalu Yoongi hyung eomma. Berarti eomma dan appanya mereka Jimin dan Yoongi hyung? mereka bersaudara kan? Lagipula marga mereka tadi Park. Jimin 'kan marganya Park"

Namjoon menyimpulkan dengan tepat. Yang diangguki oleh member Bangtan minus Yoongi dan Jimin yang otaknya masih loading.

"apa-apaan! Aku namja! aku bukan eomma mereka! Arghh gila kalian semua!"

Yoongi berteriak histeris. Apa-apaan ini semua. Padahal tadinya dia berniat untuk mandi dan mengistirahatkan tubuhnya. Kenapa jadi ada masalah kayak gini.

Yoonhyung dan Nahyun saling berpandangan. Kemudian mereka memandang Yoongi dengan wajah seperti ingin menangis.

"a-apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu?"

Yoongi panik. Tidak enak juga dirinya dipandang seperti itu oleh dua bocah kecil yang memang harus diakuinya bila yang yeoja kecil itu mempunyai wajah yang mirip dengannya.

"hiks…eomma tidak mau mengakui kami? Hiks…huwee…hiks"

Yoonhyung dan Nahyun menangis keras. Sedangkan ketujuh namja tersebut hanya bisa cengo melihatnya.

Sampai Seokjin yang merasa iba melihatnya, dia menggendong Nahyun dan menepuk-nepuk punggung anak kecil tersebut.

"sstt sudah jangan nangis. Mungkin eomma kalian sedang lelah. Dia pasti mengakui kalian kok"

Yoongi melotot tajam mendengar Seokjin berbicara seperti itu. Sedangkan Seokjin hanya nyengir lebar ke Yoongi.

"hiks….ahjussi memang baik. Hiks pasti Hwangmin senang sekali punya appa seperti ahjussi hiks"

Nahyun menggosok-gosok matanya yang berair. Seokjin mengernyit. Yang lain ikut mengernyit. Siapa lagi itu Hwangmin?

"aku memang baik. Tapi, Hwangmin itu siapa?"

Nahyun menghentikan tangisnya. Dia turun dari gendongan Seokjin, kemudian kembali duduk disebelah Yoonhyung.

"oppa! Masa Seokjin ahjussi gatau Hwangmin? Padahal kan disini ada Taehyung ahjumma juga"

Nahyun menunjuk-nunjuk Taehyung yang duduk disebelah Jungkook. Member Bangtan melongo mendengarnya. Wajah Taehyung makin blank ketika dipanggil ahjumma.

Nahyun bangun dari duduknya. Kemudian menghampiri Yoongi yang sedang duduk disebelah Jungkook. Yoongi hanya menatap datar bocah kecil yang sekarang sudah ada di depannya itu.

Lalu tanpa aba-aba Nahyun duduk dipangkuan Yoongi. Yoongi melotot melihatnya.

"h-hei duduk sendiri sana! Kau berat tau"

Yoongi mencoba mengusir Nahyun yang sedang dipangkuannya. Tapi sepertinya itu tidak berhasil. Nahyun malah makin menempel ke Yoongi.

"appa! Aku mengantuk"

Yoonhyung menguap lebar. Tangan kecilnya menggosok-gosok kedua matanya sendiri.

"kau berbicara denganku?"

Jimin menunjuk dirinya sendiri. Yoonhyung hanya mengangguk. Dirinya sudah terlalu mengantuk hanya untuk menjawab pertanyaan tidak jelas dari Jimin.

Namjoon melihat jam yang terdapat di ruang tengah ini. Sudah pukul 9 malam. Tidak heran jika anak sekecil Yoonhyung sudah mengantuk.

"hyung lalu dua bocah ini akan tidur dimana?"

Pertanyaan keluar dari mulut Jungkook. Namjoon berfikir sebentar. Benar juga pertanyaan magnae ini. Dia sendiri bingung dua bocah ini akan ditempatkan dimana.

"bagaimana kalau Yoonhyung tidur dengan Jimin? Lalu Nahyun tidur dengan Yoongi? Aku rasa Nahyun sangat tidak mau lepas dari Yoongi"

Seokjin melirik ke arah Yoongi yang juga terdapat Nahyun di pangkuannya. Namjoon langsung mengangguk setuju. Tapi Yoonhyung dan Nahyun langsung menggelengkan kepalanya serempak

"aku mau tidur dengan appa dan eomma!"

Dua park bersaudara tersebut berucap serempak. Seokjin menatap kesal dua bocah tersebut.

"kalian tidak bisa tidur dengan Jimin dan Yoongi. Mereka tidak tidur satu kamar. Ayolah menurut saja"

Seokjin mencoba menjelaskan pada mereka. Tapi Yoonhyung dan Nahyun tetap menggeleng yang membuat Seokjin menghela nafas berat. Dirinya menatap Namjoon seolah meminta pertolongan/? Namjoon mengangguk-angguk entah apa maksudnya.

"baiklah jika kalian ingin dengan appa dan eomma kalian. Seokjin kau pindah ke kamar Taehyung. Biarkan Jimin sekamar dengan Yoongi hyung dan dua bocah itu"

Ucap Namjoon final. Seokjin hanya mengangguk-angguk. Yoongi memelotkan kedua matanya.

"apa-apaan. kan tidak usah pakai tukar-tukar kamar bisa!"

Yoongi menolak. Dia tidak mau sekamar dengan bocah berisik macam Jimin. Sedangkan Jimin hanya mengangguk mengerti. Sekamar dengan Yoongi adalah suatu hal yang langka. Jelas saja Jimin menurut untuk bertukar kamar dengan Seokjin.

"Yoongi hyung terima saja. Sudah sana kalian masuk ke kamar kalian masing-masing."

Setelahnya Namjoon dan yang lainnya berdiri dan masuk ke kamar masing-masing. Oh dan jangan lupakan dengan Yoongi yang menggendong Nahyun karena anak itu merengek minta digendong. Dan Jimin yang menggendong Yoonhyung karena bocah itu sedari tadi sudah tertidur lelap.

.

.

"eomma~"

Yoongi yang baru saja memejamkan matanya langsung kembali membuka matanya ketika merasa lengannya diguncang pelan. Yoongi dan Nahyun tidur dalam satu bed tentu saja. Untung saja walaupun itu single bed setidaknya bed tersebut cukup untuk tubuh Nahyun dan Yoongi. Nahyun tidak akan mau jika disuruh satu bed dengan Jimin ataupun dengan kakaknya sendiri, Yoonhyung.

"kenapa?"

"peluk"

Nahyun memasang puppy eyesnya. Yoongi yang melihatnya jadi tidak tega. Perlahan Tangan Yoongi merengkuh tubuh mungil itu.

"selamat tidur eomma~ Nahyun sayang eomma"

Setelahnya Nahyun memejamkan matanya. Yoongi hanya menatap yeoja kecil yang ada dalam dekapannya saat ini.

"ya. Eomma juga sayang Nahyun"

Yoongi tidak tahu kenapa. Kata-kata itu keluar begitu saja dari bibirnya.

.

.

Dan disisi lain, Jimin tersenyum karena apa yang dilihat dan didengarnya sedari tadi.

"aku juga menyayangimu Yoong hyung"

Jimin berucap pelan. Takut membangunkan namja kecil yang ada di sebelahnya kini. Jimin mengusap pelan rambut namja kecil tersebut.

"aku tidak tau siapa kau dan Nahyun itu. Tapi ketika kau memanggilku appa, entah kenapa aku merasa bahagia"

.

.

TBC

Saya gak pede sebenernya mau post ini fanfic. Gatau kenapa buahahahaha. Ini mpreg. Fanfic mpreg kedua saya uyeahh. Kalau banyak yang suka saya lanjut, chap 2 nya udah ada tinggal post :3 kalo ga ada yang suka ya saya delete haha.

And then, mind to review?