Chapter 1
Naruto hanya milik Mashashi Kishimito-Sensei
My Frist Love Story
.
.
.
.
Hari ini matahari yang menyinari Bumi begitu cerah bersinar di atas sana, sehingga langit terlihat indah di pagi ini dengan awan yang datang berbagai bentuk menghiasi cakrawala. Di salah satu rumah megah, gadis berambut merah muda sepunggung yang mempunyai nama sama dengan bunga kebanggan Jepang yaitu Sakura bergegas bangun untuk siap-siap lari pagi dengan sahabatnya, dengan senyum yang merekah di bibirnya dia menuruni tangga menuju ke teras rumahnya. Sebelumnya dia sudah mencuci muka dan menggosok giginya, memakai kaos dan celana pendek di atas lutut dan tak lupa memakai sepatu sportynya berwarna hijau tosca. Sesampainya di teras …
"Heh ... lama sekali kau forehead!" gusar Ino yang lagi pemanasan merenggangkan otot-otot tubuhnya.
"Iya … kita lumutan menunggu tukang tidur sepertimu Sakura" sahut Matsuri yang berkacak pinggang mengahadap persis di depan Sakura.
"Gomen ... Pig Aku kesiangan, sudah siapkan ?" tanya Sakura balik sambil menyeringai lebar dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Su-Sudah siap dari tadi Sakura-chan, sudah a-ayo nanti keburu pa-panas nanti" jawab Hinata lembut, Hah sahabat Sakura yang satu ini memang terkenal lembut dan malu-malu. Asal jangan malu-maluin kayak author XD.
4 gadis itu dengan semangat berlari menyusuri komplek perumahan elit di jalan Gakure. Sesekali mereka bercanda ria membicarakan perihal tentang kesehariannya meraka dan lain-lainnya, disaat asyiknya lari sambil berngobrol dengan Matsuri sampai pada belokan, Sakura tabrakan dengan laki-laki yang saat itu juga sedang lari pagi juga.
"Aduhh ... !" Sakura mengaduh kesakitan. Lari pagi dihentikan karena Sakura jatuh terduduk gara-gara insiden tabrakan barusan.
Laki-laki yang tertabrak tadi memandang ke arah Sakura "Hei kau tidak apa-apa ?" tanya laki-laki itu dengan nada datar, insiden barusan hanya menjatuhkan Sakura dan laki-laki itu hanya merasakan dadanya sakit karena bertumpu dengan kepala Sakura.
Sakura mengelus-elus kepalanya, dia mendongakkan kepalanya memperhatikan laki-laki yang tadi dia tabrak dan juga teman-temannya yang melihat Sakura dari kejauhan. Mereka ada 4 orang dan tahu tidak semuanya keren-keren, Sakura mengerjapkan matanya menatap laki-laki yang bertabrakan dengannya. 'tampan' batin Sakura
"Hei! ... aku tanya, kau tidak apa-apa ?" tanya laki-laki itu lagi.
Lamuan Sakura buyar, "Haaa ... aku tidak apa-apa kok, tenang saja" jawabnya sambil nyengir menutupi rona merah dipipinya karena terpesona dengan laki-laki yang berhadapan dengannya yang memiliki mata onyx yang tajam dan menghayutkan itu. Sakura berdiri dari jatuhnya dan membersihkan celannya yang sedikit kotor terkena jalanan trotoar.
Laki-laki itu membalikkan badannya membelakangi Sakura "Hn, ya sudah kalau begitu ?" kata cowok itu datar, lalu hendak melanjutkan lari paginya namun dicegah dengan suara galak Matsuri
"Ucapan apa itu, seenaknya menabrak tidak minta maaf lagi" seru Matsuri teman Sakura yang terkenal tomboy. Sakura sempat kaget dengan teriakan Matsuri 'Kenapa dengannya?' batin Sakura dengan tampang bingungnya melihat ke arah Matsuri.
"Aku tidak bersalah, kenapa aku harus minta maaf ?" kata laki-laki itu datar.
Tampak guratan segita muncul di wajah Matsuri, "Apa kau bilang, kau tidak bersalah ? jelas-jelas kau menabraknya, minta maaf tidak!" paksa Matsuri. Sakura, Ino dan Hinata saling tukar pandang dengan tingkah Matsuri, yang ditabrak Sakura kenapa dia yang berapi-api ?
"Cih, dia yang harusnya minta maaf" laki-laki itu masih tetap dengan pendiriannya. Teman-temannya yang berada sedikit jauh dengan laki-laki bermata onyx itu menghampirinya yang sedang adu argumen dengan Matsuri.
Matsuri tampak kesal "Kau ... berani-beraninya" Matsuri hendak memukul laki-laki itu tapi kemudian …
"Heii ... Matsuri, kenapa kau yang marah sih, kan yang ditabrak Sakura ?" tanya Ino mencegah aksi yang akan dilayangkan Matsuri ke laki-laki bermata onyx itu.
"Iya .. betul itu Matsuri, kan aku yang ditabrak kenapa harus kamu yang marah sih ?" tambah Sakura tidak ingin Matsuri menghajar laki-laki di hadapannya ini, bisa panjang nanti urusannya.
"Ck ... kalian ini bukannya dukung malah nyalahin. Sudahlah terserah kalian saja aku mau lanjut lari saja!" kata Matsuri kesal lalu kemudian lari meninggalkan sahabat-sahabatnya di tempat dimana Sakura tabrakan, Sakura dan Ino hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah Matsuri
"Yoo Teme, ada apa ? kenapa tadi aku lihat kau hampir dipukul sama gadis itu ?" Tanya laki-laki yang rambutnya berwarna kuning model spike dan memiliki mata biru langit sambil menunjuk dengan dagu ke arah Matsuri yang sudah menajauh dari tempat mereka berada.
"entah, aku juga tidak tau" jawab laki-laki berambut raven itu datar
Sakura melihat ke laki-laki yang tadi dia tabrak, "Maafkan temanku yaa ... dia memang suka emosi" Sakura membungkuk sebagai permintaan maafnya.
"Hn" gumam laki-laki itu datar, kemudian hendak melanjutkan aktivitasnya tapi dicegah teman-temannya.
"Oyy Teme … jangan dingin gitu dong" kata temannya yang berambut kuning dan bergaya seperti kulit durian itu lagi
"berisik kau dobe" kata laki-laki yang rambutnya yaa emm seperti patat ayam yang menabrak Sakura tadi.
"Hah … maafkan kelakuannya, dia memang dingin orangnya" kata cowok berambut durian itu sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya ke 3 gadis ini, dan hanya Hinata yang terpesona dengan melihat laki-laki itu hingga wajahnya bersemu merah.
"Aaa tidak apa-apa, aku juga yang salah tidak lihat orang yang mau lewat" kata Sakura sambil tersenyum kikuk. Laki-laki itu dan juga teman-temannya ikut tersenyum juga kecuali si patat ayam itu tentunya karena dia sudah berlari kecil meninggalkan teman-temannya di belakang.
"O ... iya kamu lari pagikan ? kita barengan saja biar tambah ramai" tawar laki-laki berambut durian dan disetujui anggukan teman lainnya
Sakura, Ino dan Hinata senyum mendengar penawaran bagus itu, "Hmm ... boleh juga, ayoo buruan nanti temanku yang tadi marah lagi karena kita tidak menyusulnya" kata Sakura sembari lari diikuti yang lainnya.
Akhirnya Sakura dkk nya melanjutkan lari pagi bersama dengan laki-laki cakep itu, saat lari pagi Sakura dan cowok berambut durian bersebelahan. Karena belum tahu namanya Sakura memberanikan diri untuk bertanya, tapi ternyata laki-laki itu sudah duluan bertanya.
"Hmmm ... namamu siapa ?" tanya laki-laki itu
"Sakura, Haruno Sakura, kamu sendiri ?"
"Wah nama yang indah, cocok dengan rambut dan juga matamu tentunya hehe, namaku Naruto, Uzumaki Naruto. Dan yang menabrak mu tadi namanya Sasuke, Uchiha Sasuke" jawab laki-laki itu dengan cengiran menunjukkan deretan giginya.
Sakura hanya ber O ria dan memperkenalkan teman-temannya kepada Naruto, Sakura selalu menangkap basah Naruto selalu melirik teman indigonya si pemalu Hinata.
"Boleh aku memanggilmu dengan suffiks-chan ? Naruto menatap Sakura penuh harap.
Sakura tersenyum manis, "Tentu saja" Naruto tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
Mereka melanjutkan lari ringan mereka dan tenggelam dalam obrolan masing-masing, dan entah kenapa Sakura tidak bisa luput memperhatikan laki-laki yang bertabrakan dengannya tadi mungkin dia sedikit tertarik dengan si dingin Sasuke itu, entah rasanya aneh tapi jujur sekarang Sakura berdegup kencang jantungnya. Namun , sejuk dan menyenangkan rasanya. Siapa yang menyangka kejadian yang tidak disengaja ini akan berdampak apa ke depannya ? Semua ini hanya scenario dari tuhan dan kita hanya menjalankan peran kita masing-masinng, seperti sudah ditakdirkan.
SAKURA'S POV
Hai ... jadi lupa memperkenalkan diri , kenalin namaku Haruno Sakura, aku sekarang duduk di bangku SMA Konohagakuren kelas XII Ipa-2. 1 hal yang unik dariku adalah dengan warna rambutku yang terbilang aneh karena berwarna pink seperti permen gulali,hehe, aku anak ke 2 dari keluarga Haruno, anak sulung dari keluarga ku bernama Haruno Sasori, 4 tahun di atasku, Tousanku bernama Haruno Kizashi dan Kaasanku bernama Haruno Mebuki, Aku punya sahabat mereka adalah Yamanaka Ino, Hyuga Hinata, dan Matsuri. Mereka sahabat-sahabatku dari kecil. Cukup perkenalannya minna
NORMAL POV'
"Sakura ... bangun, kamu mau berangkat sekolah jam berapa sayang ?" teriak Mebuki, teriakan itu membuat mimpi indah Sakura pecah buyar. Dengan langkah sempoyongan Sakura bangun dari tempat tidur, Sakura masuk ke kamar mandi dan mulai mandi. Setelah mandi Sakura siap-siap untuk ke sekolah tapi sebelumnya sarapan dulu bersama keluarga tersayangnya.
"Haloo ... nona tidur apa mimpimu indah hari ini ?" gurau Sasori si baka kakaknya Sakura.
"Apaan sih ... kau juga tuan tidur, biasanya juga paling lama bangun pakai ngatain aku" bela Sakura tidak mau kalah debat dengan kakaknya ini.
"Aku bangun lama karena kuliahku siang NONA TIDUR ..." sergah Sasori sambil julurin lidahnya.
Sakura memdeathglare kakaknya, "Kaasan ... Niisan jail lagi nih ?"lapor Sakura ke Mebuki, yang dibicarin malah ketawa terbahak-bahak.
"Nee Sasori ... kamu ini sukanya menggoda adikmu terus" tegur Mebuki, Sakura menjulurkan lidahnya ke Sasori karena dapat belaan mamanya.
"Habis ... yang bisa aku godain Cuma si nona tidur ini saja kaasan" jawab Sasori sambil menunjuk ke arah Sakura. Mama Mebuki hanya geleng-geleng kepala melihat kelakukan anak kesayangannya masih kayak anak kecil.
"Sudah ... sekarang pada makan sana, keburu dingin nanti, oiya ... Sakura nanti kamu berangkat sekolah bareng Sasori-kun ya ?" kata Mebuki.
Sakura kaget dan hampir tersedak makanan yang baru dikunyahnya, "Yahh ... Kaasan, kenapa aku harus bareng sama sii monster babyface itu" tanya Sakura sambil melihat Sasori yang sudah duduk di meja makan dan makan tanpa mempedulikan ejekan Sakura.
"Sakura kok bicara kayak gitu, Tousan sudah berangkat pagi-pagi sekali tadi jadi tidak bisa mengantarmu kan biasanya juga kamu berangkat bareng Sasori-nii kan ? Dan kamu Sasori, nanti antar adikmu ke sekolah ya jangan menggoda Sakura juga ?" kata Mebuki melihat kedua anak-anaknya secara bergantian. Sakura sekita kehilangan nafsu makannya karena harus bareng sama kakak yang sukanya nge-jailin dia trus, bisa-bisa Sakura turun dari mobil kakaknya sudah tak bertenaga karena habis dijailin sama kakaknya. Sakura hanya menghela nafas pasrah.
"Jangan pikir aku juga mau nganterin kamu ya Nona tidur" ejek Sasori yang ada didepan Sakura
"Gezz, aku juga gak sudi bareng sama kamu niisan, jangan GR deh"
Mebuki hanya bisa menghela nafas pelan melihat anaknya, "Sudah-sudah, cepat selesaikan makannya lalu berangkat nanti Sakura keburu telat. Dan ingat jangan berantem, mengerti" pesan Mebuki dan dijawab tatapan tajam dari kedua saudara yang kayak kucing dan anjing ini. Mebuki menghela nafas 'Dasar' gumam Mebuki
Setelah memakan sadwitch buatan Kaasannya Sakura beranjak dari kursinya lalu menghampiri Mebuki "Sakura berangkat dulu Kaasan !" pamit Sakura lalu mencium tangan Mebuki dibarengi Sasori
"Hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut Sasori-kun"
"Siap Kaasan!" jawab Sasori sambil hormat ke Mebuki. Kemudian Sakura dan Sasori berlalu. Sakura selama berjalanan hanya berdiam disebelah Sasori itu, entah ada angin apa Sakura tiba-tiba mikirin si Sasuke laki-laki yang tempo hari dia temui secara tidak sengaja dan yang bikin aneh buat Sakura , Sasuke tidak bisa luput dari otaknya. Ada apa dengan Sakura yaa ?
"Oyy … Nona Tidur, sekarang pidah profesi jadi Nona bengong ya ?" goda Sasori yang mendengus menahan tawa dan masih fokus dengan roda setir di depannya.
Sakura tidak menjawab dan masih asik dengan dunianya, akhirnya Sasori mencubit pipi Sakura dan yang dicubit mendeathglare si biang kerok "ada apa lagi niisan?"
"Kenapa diam saja, kamu sakit yaa ?" tangan kanan Sasori memegang jidat lebar Sakura kemudian memegang jidatnya sendiri mengecek suhu tubuh Sakura dengan dirinya "tidak panas"
Sakura mengerutkan alisnya "Kau aneh niisan, apa jangan-jangan kau yang sakit?" Sakura memperhatikan Sasori dengan tatapan selidik. Merasa dipandangi Sasori jadi tidak konsen menyetir.
"Kau kenapa sih ? tadi bengong sekarang ngelihatin, tatapanmu itu seperti ingin memangsaku saja"
Sakura memandang jalanan lagi, "aku tidak apa-apa, fokus sama jalan saja !" jawab Sakura ketus, Sasori hanya geleng-geleng kepala melihat adiknya bertingkah aneh hari ini
Setelah beberapa menit mobil jazz warna merah Sasori sampai di depan gerbang sekolah almameternya dulu alias sekolah Sakura, Sakura keluar dari mobil Sasori dan dia berpamitan dengan Sasori hanya dengan lambai tangan ke atas. Saat berjalan terburu-buru ke kelasnya tiba-tiba kejadian tak tertuga terjadi lagi BRUKKK ... ! "Kyaaaa!" Sakura terpeleset karena lantai sekolahnya ternyata licin.
"Sial ! Selalu saja jatuh" gerutu Sakura mengaduh kesakitan sambil menahan sakit di patat dan juga malu. Karena sekolahan saat itu sudah ramai Sakura ditertawakan orang-orang yang saat itu melihat Sakura terjatuh dengan tidak elit untung rok sekolahnya tidak terbuka jadi Sakura aman untuk yang satu ini, saat sedang mencoba berdiri ada orang yang mendekati Sakura dan mengulurkan bantuan berupa uluran tangan dan senyuman tipis di bibirnya. Sakura menerima bantuan itu, yang memberi bantuan itu adalah saudara sepupu Sakura namanya Sabaku No Garaa.
"Arigatoo Gara"
"Sama-sama, makanya kalau lagi jalan hati-hati" Kata Garaa tersenyum geli, Sakura garuk-garuk kepala. Mereka jalan bareng karena mereka sekelas.
"kamu baik-baik saja kan ?" tanya Garaa.
"Hmm ... tidak apa-apa, Cuma sakit saja nih pantat. Hehehe ,,,," jawab Sakura dengan muka melas.
Garaa hanya tertawa melihat raut wajah Sakura yang lucu itu, mereka sampai ke kelas dan mencari partner duduk mereka yang sudah datang.
"Yoo Sakura, tumben kau bareng dengan Garaa ?" tanya Ino yang ada di sebelah Sakura dengan suara berisik seperti biasa
"Oo ... itu, tadi ketemu di koridor jadi barengan" jawab Sakura, Ino hanya mangut-mangut mengerti.
Tak lama bel masuk berbunyi pelajaran pertama adalah Matematika pelajaran yang paling disukai Sakura, Sakura dengan semangat 45 memperhatikan Kakuzu-sensei si guru Matematika yang mata duitan itu, pantas dia mengambil jurusan matematika biar tidak salah ngitung uang mungkin haha. Setelah berkutik dengan angka selama 2 jam, pelajaran berikutnya adalah Bahasa Indonesia, karena Anko-sensei sakit jadi pelajaran kosong dan membuat anak-anak XII Ipa-2 membuat keributan.
"Hai teman-teman ... hari ini aku punya berita heboh untuk kalian!" teriak Lee atau biasa dipanggil alis tebal karena memang alisnya tebal seperti disulam haha XD
"Berita heboh apa memang ?" Tanya Cirobo siswa gemuk yang duduk di depan persis si alis tebal
"Hehe … kelas kita baru ada pasangan yang baru jadian lhoo ?" bongkar Lee dengan cengiran khas nya yang memperlihatkan gigi bersihnya
Kelas tampak ricuh dengan berita Lee itu, "Memang siapa yang baru jadian alis tebal ?" Tanya Kiba.
Lee senyam-senyum melihat salah satu murid kelas yang saat itu juga melihatnya dengan tatapan tajam, "Yang jadian yaa ... iittuu ... Garaa ?" jawab Lee dengan tampang tidak berdosa karena telah membeberkan rahasia orang lain. Garaa hanya melihat sahabat bodoh itu dengan tatapan tajam di balik mata jade nya 'Dasar, tidak bisa dipercaya ternyata dia' umpat Garaa dalam hati
"Haa ... yang benar, sama siapa Lee ?" giliran Tayuya yang tanya, Tayuya adalah gadis yang naksir berat sama Garaa atau bisa disebut fans beratnya juga.
'Awas saja sii alis tebal itu!" umpat gadis yang bersebelahan dengan Garaa saat ini, kedua sejoli berbeda gender ini memberikan deathglare ke arah Lee dan hanya dibalas dengan angakat bahu plus cengiran khasnya.
Lee mengerlingkan matanya menghadap puluhan orang yang mulai ribut "Hmm ... pengen tahu yaa ?" jawab Lee membuat semua kelas XII-Ipa2 penasaran kecuali 3 orang termasuk Lee.
"Aaaa ... kelamaan kau alis tebal, cepet kasih tahu!" Teriak Ino terlihat sekali kalau dia sangat penasaran dengan berita heboh ini. Secara dia biasa disebut dengan miss gossip, masa dia tidak tahu berita heboh ini dikarenakan Garaa sepupu Sakura ini memang popular dikalangan gadis-gadis di sekolahnya ini.
Lee menyeringai lebar melihat raut teman-temannya yang mulai kesal karena mengulur-ulur memberitahu berita gempar ini, "Hehehe ... sabar dong Ino, jangan pakai marah-marah dulu"
"Buruan Lee siapa gadis yang beruntung mendapatkan Garaa, kok aku yang sepupunya tidak tahu sih ?" Sakura melihat Garaa tapi hanya dapat tatapan minta maaf dari Garaa, Sakura hanya membalas tatapan maaf Garaa dengan senyum manisnya.
"Wah Sakura-chan ketinggalan curhatan dari Garaa ternyata" jawab Lee sedikit sombong karena hanya dia yang tahu Garaa pacaran dengan siapa.
"Hei Lee, kalau tidak mau jawab pertanyaan anak-anak kau balik duduk saja" seru Toneri Ketua kelas XII-Ipa2 dengan wajah datar yang melipat tangannya di depan dadanya.
"Eitss ... Ketua marah nih, sabar dong ini juga mau kasih tahu kok. Garaa itu pacaran sama ... sama ... ?"
"Sama siapa sih alis tebal, lama banget sih jawab gitu aja!" ujar Tayuya habis kesabarannya.
"Sama ... Ma ..."
"Mai-sensei maksudmu Lee" duga Sakon asal. Garaa hanya geleng-geleng kepala mendengar perdebatan di kelasnya, mau melerai pasti ujung-ujungnya nanti dia yang kena imbasnya. Hah diam sajalah! Pikirnya saat ini dengan gadis di sampingnya.
Alis tebal mengerutkan keningnya mendengar jawaban Sakon, "Enak saja kau Sakon, masa iya Garaa pacaran dengan Mai-sensei, yang benar itu adalah Matsuri !" jawab Lee akhirnya. Semua anak-anak kelas XII-Ipa2 melihat Garaa dan Matsuri yang kebetulan lagi duduk bersebelahan. Garaa mendeathglare Lee lagi kali ini dengan tajam dan hanya ditanggapi angkat bahu si alis tebal tapi akhirnya Garaa hanya menghela nafas pelan, sedangkan Matsuri sebenarnya juga kesal dengan Lee yang seenaknya saja membeberkan rahasianya perihal hubungannya dengan Garaa, tapi dia tetap tidak bisa menyebunyikan rona di pipinya karena 1 kelas kini tau hubungannya dengan Garaa.
"Wuahh ... sejak kapan pacarannya ?" tanya Sakura senang, karena ternyata sahabatnya yang menjadi pacar Garaa
"Dari sabtu kemarin, Sakura-chan benar-benar tidak tahu ya ?" Kata Lee. Sakura hanya menggeleng tanda tidak tahu.
"selamat yaa Matsuri-chan Garaa-san" kata hinata memberi selamat ke 2 pasangan yang sedang kasmaran itu.
"Ditunggu makan-makannya yaa, kan kebetulan sabtu besok ulang tahunnya Garaa sekalian perayaan atas resminya kalian berdua jadi pasangan di kelas XII-Ipa2" Kata Ino dengan anggukan dari teman-teman lainnya karena setuju banget dengan ide cemerlangnya.
"Haa ... benar banget itu Ino, kita semua bakalan tagih makan-makannya Garaa" seru Kiba.
Garaa geleng-geleng kepala karena ternyata rahasianya bakalan bocor karena orang yang disuruh tutup mulut tidak bisa menjaga dengan baik.
"Gimana Garaa, kau pasti mentraktir kita-kita kan ?" tanya Sakon dengan senyum penuh harap dan satu kelas pun sama dengan tatapan memohon ke arah Garaa dan Matsuri.
Garaa menatap pasang mata yang menatapnya dengan pandangan berharap, Garaa menghela nafas kasar "Hah ,,, besok sabtu kalau tidak ada halangan kita semua party" kata Garaa membuat semua anak-anak tambah riuh dan anak-anak kelas XII - Ipa2 bergantian memberi selamat ke Garaa dan Matsuri ada juga yang sedih karena pujaan gadis-gadis di Garaa sudah mendapatkan tambatan hatinya. Hah seperti pernikahan saja diberi selamat kayak gini. *authorngacoXD
Istirahat di kantin, Sakura dkk menagih jatah traktiran khusus untuk sahabatnya Matsuri yang resmi jadian dengan Garaa.
"Dasar kau Matsuri ... paling pintar kalau soal menyembunyikan rahasia dibalik sikap tomboy mu itu, kita-kita sama sekali tidak tahu kalau kau dan Garaa berpacaran" seru Ino sambil mencomot ramen langganannya Sakura dkk.
Matsuri garuk-garuk pipi, "Gomen ... bukannya tidak mau cerita ke kalian, kamarin waktu lari pagi aku mau kasih tahu tapi gara-gara ada insiden tabrakan dan aku lagi emosi ditambah laki-laki itu tidak mau minta maaf ke Sakura jadi aku batal cerita deh, maaf ya ?" jelas Matsuri menempelkan kedua tanganya seolah memohon ampun ke rajanya, Matsuri itu terkenal tomboy tapi aslinya lembut dan baik makanya tidak kaget kalau Garaa yang notabenya si laki-laki tampan, dingin dan beken di SMA Konohagakuren menyukai gadis bernama Matsuri. Dilain tomboy Matsuri mempunyai sikap yang lucu dan menggemaskan sepertinya mereka pasangan yang cocok hehe :D
"Tenang Matsuri, kita tidak akan marah kok, mana ada sih yang mau marahin sahabatnya sendiri, nanti kita di marahi sama pangeran Garaa lagi kalau memarahimu" Goda Sakura diikuti tawa dari Ino dan Hinata.
Matsuri tersipu malu, "Apaan sih Sakura ?"
Sakura tertawa geli melihat rona merah di wajah Matsuri, "Lihat … kau merona, kau seperti Hinata kalau berwajah seperti itu!" seru Sakura disambut gelar tawa Hinata dan Ino
"Haha iyaa, kau tak perlu malu begitu Matsuri" tambah Ino
"I-itu benar Ma-matsuri-chan, ta-tapi kau tampak ca-cantik merona begitu" Hinata tersenyum geli mendapati deathglare Matsuri.
"Lihat itu kekasih Garaa-kun" bisik-bisik siswi yang kebetulan melewati tempat Sakura makan
"Iyaa .. beruntung sekali gadis itu, tapi kelihatannya mereka cocok. Yahh kita kalah saing deh" jawab siswi lainnya masih melihat ke arah Matsuri
Mereka yang mendengar bisik-bisik para fans Garaa mencoba menggoda Matsuri lagi, "Kau dengar itu Matsuri, kau bahkan terkenal sekarang" Ino menyambar minumannya
"Iyaa …. Tak kusangka akan menyebar secepat ini, fans Garaa pasti kecewa" tambah Sakura sambil cekikikan menahan tawa, Matsuri mencubit pipi Sakura dan Ino yang duduk bersebalahan, "Ittai!" teriak mereka bersamaan, Hinata tertawa geli
"Kenapa mencubit kami Matsuri ?" geram Sakura dan Ino bersamaan, sang empu hanya angkat bahu tidak peduli sambil menegguk jus anggurnya yang tinggal setengah. Tidak menjawab respon dari Matsuri membuat Sakura dan Ino membalas dendam dan alhasil Matsuri terkena serangan cubitan pipi kiri oleh Ino dan kanan oleh Sakura. Gelar tawa kembali di meja itu.
4 sahabat itu bercanda sampai mereka tidak mempedulikan orang yang ada disekitar mereka. Dan sibuk dengan dunia mereka yang terasa gembira dengan saling berbagi cerita suka maupun duga, itulah gunanya sahabat ada disaat kita dalam kondisi apapun itu.
Maaf banget yapp ...
Indah masih pendatang baru, jadi maaf kalau rancu alur nya dan sedkit cepat, ini murni pemikiran indah sendiri, maaf jika ada yang sama atau gimana yaa^^ Salam kenal dan mohon bimbingan para senpai semua yaa ^^
Review please.
