Kkkkkkk ~ RinA comeback in ShikaIno lagi :D *nari-nari pake pom-pom* padahal fic multichapter saya yg lain belom kelar -_-"
Fic yang masuk kategori abal ini saya persembahkan dengan bangga untuk 'My Lovely and lonely(?) Sister' a.k.a Megumi YamaNara :')
Dia 'mungkin' gak bisa nulis cerita lagi pake pen-namenya itu , karna lupa passwordnya -_-"
Tapi.. ma sista pasti masih melihat-lihat fanfiction, walaupun jadi silent reader.
Dapat ide cerita ini waktu liat tukang martabak telor lagi nyoba jualan 100 hari di depan sekolah RinA ^^"
Mohon penilaiannya, ya… :)
Happy Reading, minna~
7 Days With You
Disclaimer : Kalo Naruto punya saya, pasti saya buat cowok dan cewek jumlahnya sama supaya bisa couple-couple'an XD
WARNING ! : GaJe, OOC, 'maybe' Typo (s), Abal bin ajaib (?), EyD ancur-belaur (?)
Saya Author pemula yang sangat berdosa (?), karena itu kalau ceritanya gak memuaskan, Gomen ne? | This is my Third Multichapter Fic, and my second ShikaIno fic.
DON'T LIKE, DON'T READ
ShikaIno's Area
Chapter 1 "First Day"
Suasana kelas X-A di Konoha High School benar-benar riuh. Bukan karena pr musiman(?) yang menumpuk, melainkan ada sepasang pasangan baru yang mengumumkan tentang hubungan mereka yang mulai maju ke tingkat yang lebih tinggi daripada teman, yaitu pasangan( bahasa kece-nya pacaran).
"Kyaaaa! Sakura-chan! Kapan kalian jadiaan?!"
"Naruto-kuuun! Walaupun kau sudah berpacaran, aku tetap menjadi penggemarmuu!"
"Hey! Sakura-chan itu targetkuuu!"
"Karin! Injem pr-mu dong..! (?)"
"Hei! Kalian tidak bisa diam tidak?!"
Semua murid kelas X-A itu langsung terdiam melihat sensei mereka yang cantik itu telah datang dengan nada dan muka marah, karena murid-murid asuhannya itu ributnya bukan main.
"Ma-maaf Kurenai sensei.." kata beberapa murid dengan nada takut-takut.
"Hhhh….. baiklah…. Kita mulai pelajarannya.." kata Kurenai sambil mengambil spidol untuk menulis sebuah kata yang pasti berhubungan dengan bahasa di papan tulis.
| Skip pelajaran |
Ting..Ting…Ting… (?)
Semua langsung merapihkan bukunya dengan hening, masih takut dengan sensei mereka yang diperkirakan masih marah itu. Lalu, sensei mereka itu keluar, dan spontan semua murid di kelas itu menghela napas berat. Lalu, beberapa dari mereka –murid X-A - pergi keluar kelas entah kemana.
"Pasti Kurenai sensei memberi kita pr musim panas yang berlipat ganda" ujar Karin sambil menghela napas.
"Tch. Kalau begitu, aku tak akan bisa menikmati liburanku jika pr yang diberikan banyak.." Kata Ino menanggapi.
"Sakura-chan! Ke kantin yuk.." ajak Naruto
"He- Ekhm!" Ten-Ten berdehem yang sengaja dibuat keras-keras.
"Tch. Punya pacar baru, sahabat dilupakan, eh?" Kata Shikamaru menatap malas ke arah Naruto, diikuti anggukan teman sebangkunya – Ino – pertanda setuju akan perkataan Shikamaru.
"a-ha-ha-ha… ya- ya sudah… kalian ikut juga ke kantin,deh…." Kata Naruto akhirnya.
" Kami gak mengganggu keromantisan pasangan baru,kan? Forehead…?" Goda Ino.
"Tidak, pig " Balas Sakura cepat sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Ya sudah.. ayo ke kantin.." kata Naruto cepat. Sakura tersenyum pada Naruto. Naruto tahu saat yang tepat untuk menolong kekasihnya itu, yaitu saat Ino mulai menggoda Sakura.
At the School Canteen
"Pig, kau belum punya pacar, eh?" Goda Sakura (Author : Balas dendam tuh.. :P *Di Tendang Sakura sampe Mars*)
"Hn," Jawab Ino singkat.
"Kau mau punya pacar?" Godaan Sakura semakin menjadi-jadi
"Hn." Kata Ino yang makin tidak mood .
" Aku bisa memberi referensi padamu… aku punya satu orang yang cocok padamu.." Goda Sakura lagi.
"Hn" jawab Ino yang nyaris badmood.
"Tapi itu hanya menurutku loo.." Kata Sakura tetap mengganggu dan menggoda Ino padahal ia tahu Ino sedang badmood karenanya.
"HN!" kata Ino mulai muak pada Sakura. Ia langsung menyeruput sodanya dengan kasar, untuk meredam amarahnya.
"Bagaimana Shikamaru?" Tawar Sakura padahal Ia tahu Shikamaru ada disamping Ino sekarang.
"Uhuk! Ohok-ohok!" Ino dan Shikamaru tersedak yang masing-masing tadi tengah meneneguk minumannya.
"Kau gila Sakura?!" Teriak Ino dengan penekanan pada setiap kata.
"Tch. Merepotkan!" Kata Shikamaru seraya mengambil tissu untuk mengusap bibirnya yang terkena soda karena Sakura.
"Di Coba saja… tidak salah, kan?" Kata Sakura enteng.
"Ia… kalau tidak cocok jangan di teruskan,, seperti Hinata dan Sasuke loo… mereka mencobanya 20 hari,, aku rasa mereka akan jadian tak lama lagi." Dukung Naruto dengan tak kalah enteng. Sakura mengangguk-angguk menyetujui perkataan Naruto.
"Tch." Decak Ino sambil membuang muka.
"Ayolaah… coba saja" rengek Sakura. Ino menoleh ke Shikamaru, disaat yang sama Shikamaru melihat Ino juga. Dua manusia itu sedang bertatap-tatapan dengan wajah ber-semburat merah.
"Ba-Bagaimana, Shika…?" runding Ino dengan nada takut-takut.
"Tch… terserah kau lah" kata Shikamaru pasrah.
"Baiklah! Kita mulai dari hari ini!" Kata Naruto dengan mata berapi-api.
"He-Hei! Aku belum bilang ya atau tidak!" Kata Ino dan Shikamaru serempak mengelak.
"Tuh,kan cocok… hanya 7 hari saja… ya?" kata Sakura menggunakan puppy eyes – no – jutsu.
"Hhhh… Baiklah, terserah kalian" Shikamaru dan Ino menghela napas. Naruto dan Sakura tersenyum.
| Skip pelajaran selanjutnya |
| Pulang sekolah |
"Ino.. ayo pulang," ajak Shikamaru. Tunggu! Shikamaru?!
"A-ap—ah.. tidak jadi,, a- ayo.." kata Ino yang masih kaget, namun berusaha menutupinya sekuat yang ia mampu. Shikamaru tahu, Ino kaget. Pemuda nanas ini tersenyum kecil. Mereka langsung meninggalkan area sekolah menuju rumah Ino.
"Hueeee! Mama! Ituuu! Balon! Balon!" Kata seorang anak yng berlari ke arah Ino lalu menarik tangannya ke stand balon yang ada di taman (Author: Dalam perjalan ke rumah Ino ada taman looo)
"Ha?! Eh?! Sejak kapan aku punya anak?" kata Ino jujur dan polos. Ia tetap mengikuti arah tarikan anak aneh tersebut.
"Ituu! Balon Yui terbang!" Kata anak itu yang masih diragukan bernama Yui itu sambil menunjuk balon berwarna hijau yang terbang bebas di angkasa.
"Ha-ha?" tanya Ino masih bingung.
"Beli Yui balon lagiii!" teriak Yui sambil menarik tangan ke stand balon.
"A-ahh! I-ia, i-aa…. O- okke.. pak, beli balonnya yang warna hijau satu, ya.."Kata Ino sambil mengeluarkan uang yang sesuai dengan harga balon tersebut.
"Ini dia.." kata penjual balon itu.
"Terima kasih pak… Ini balonnya Yui.." kata Ino.
" yeayy..!" Teriak Yui girang. Ino tanpa disadarinya tersenyum manis. Shikamaru yang melihatnya, langsung bersemburat merah.
"Yui!" kata seorang wanita paruh baya mengampiri Yui. Rambutnya pirang pucat, matanya juga cerah, mungkin karena itu Yui mengira Ino adalah ibunya.
"A-ah…. Mama?!... ... ... Kakak itu membelikan balon Yui .. tadi balon Yui terbang.." Kata Yui sambil tersenyum lebar.
"Maaf, nak.. merepotkanmu.." kata wanita itu kepada Ino.
"Ia.. tidak apa-apa kok, ibu.." Jawab Ino sambil mengibas-ibaskan tangannya pertanda tak ada masalah.
"Yui.. bilang apa pada kakak?" tanya Wanita itu pada Yui.
"Makasih kakak!" kata Yui sangat girang. Tanpa Ino sadar – lagi – ia tersenyum semakin lebar.
"Sama-sama" kata Ino tersenyum lebar sambil membentuk jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk 'V' . Melihat tingkahnya Ino, Shikamaru hanya tersenyum.
"Ayo, Shika…" kata Ino sambil mengajak Shikamaru pergi.
"Ooh… kalian berpacaran, ya?" tanya wanita itu sambil tersenyum lembut.
"Ah.. eum.." Ino kikuk
"Sebenarnya -" kata Ino terputus
"Kami duluan ya, bu.." pamit Shikamaru.
"Oh.. ia.. hati-hati, dan terima kasih ya.." balas wanita itu
.
.
.
.
.
Suasana dalam perjalanan hening sekali. Ino mulai membuka pembicaraan.
"Shika.."
"Apa?"
"Apakah kau senang seperti ini?"
"Hn?"
"Apakah kau senang berjalan denganku?"
"…"
"Shi-"
"Sudah sampai.. masuklah ke dalam," kata Shikamaru
"Hmm…. Iya.." Kata Ino, lalu masuk ke dalam rumahnya.
Pintu terbuka lagi, muncul kepala Ino lalu melihat Shikamaru.
"Mau masuk?" Tawar Ino.
" Tidak usah… terima kasih," Tolak Shikamaru.
"Baiklah… Jaa " kata Ino
"…" Shikamaru langsung berbalik pergi dari area rumah Ino. Sebuah senyum tersunggingkan di Wajah rupawan Shikamaru ( Author :Cueh! *Di getok Shikamaru*)
At Ino's Mansion
"Moshi moshi forehead!" Sapa Ino balik setelah Sakura memberikan salamnya kepada Ino melalui telepon.
"Hei.. bagaimana kencanmu dengan Shikamaru?" Tanya Sakura To the Point.Wajah Ino langsung memerah mendengar kata 'kencan' .
"A-Aku tidak kencan kok! Di-dia Cuma me-mengantarku pulang sa-saja!"Kata Ino yang mulai tertular virus Hinata.
"mengantar pulang it-"kata Sakura terpotong
"Su-sudah dulu ya, forehead ! A-aku mau mengerjakan PR!" kata Ino cepat, lalu menutup teleponnya. Ino mengingat kejadiannnya tadi, ia tersenyum.
At Shikamaru's mansion
"moshi moshi Naruto-kun.. ada apa?" Tanya Shikamaru To the Point .
"Bagaimana dengan Ino?" Tanya Naruto menggoda Shikamaru. Shikamaru tersenyum diingatnya semua senyum Ino pada hari ini. Memang bukan untuknya senyum itu diberikan, namun ada kebanggaan tersendiri melihatnya tersenyum.
"Shikamaru? Kau masih disana?" Tanya Naruto lagi.
"Sudah dulu,ya. Aku ingin mengerjakan tugas dulu.." kata Shikamaru langsung menutup teleponnya.
- TBC –
- At the back stage –
Author : Ceritanya ancur banhet ya?
Shikamaru : Tch. Merepotkan..
Ino : kkkkk ~
Karin : Aku cuman numpang nama
Ten-Ten : Aku jugak -_-"
Author : Gomen..Gomen.. Sorry-Sorry-Sorry-Sorry, Nikka-Nikka-Nikka meotcha (kok jadi nyanyi sih?)
Sasuke : Aku juga
Hinata : Aku juga thor..
Author : GOMEEEEEEN! *pake toa*
Hiks… :'(
Oh…. Lupakan,
Akhir kata…
Review, please?
P.S. : Kritik, Saran, dan Support sangat dibutuhkan ^^
- Hee-RinA -
