Tittle : HOPE

Warning : Yaoi, M-Preg, Typos, OOC.

Rating : PG 17/ #Chapter 1

Cast : Cho Kyuhyun, Shim Changmin, Choi Siwon, Dll

Genre : Tragedy, Drama, Angst

Author : Ichie1004

Disclaimer : Cast milik mereka sendiri.

A/N : Saya masih Newbie jadi jika banyak kesalahan di FF dibawah ini, Maafkanlah :)

DON'T LIKE DON'T READ :)

HAPPY READING.

Summary : Jika memang hidupku ditakdirkan untuk seperti ini perlukah aku untuk menjalaninya ? apa harapan baik memang bukan ditakdirkan unntukku.

~.~

Kyuhyun POV

Seoul 17 September 2011, 00.00 am

Hari ini terulang lagi hari yang entah mengapa membuat hati ini bergejolak menahan rasa sakit yang teramat sangat. Akupun tidak tahu sudah berapa ratus tetesan air mata yang kualirkan diwajahku karena luka dihatiku. Tapi sampai saat ini aku masih bisa bertahan untuknya untuk orang yang menyakiti diriku sampai detik ini. Choi Siwon, Suamiku ya benar kami sudah menikah sejak 6 bulan yang lalu yang jujur hanya dianggap siwon sebagai keterpaksaan saja. Kami menikah tepat tanggal 22 Maret 2011 tidak ada yang special dipernikahan kami karena siwon tidak ingin pernikahannya dilihat orang lain dan membuatnya malu karena menikahiku menikah dengan seorang namja. Aku Cho Kyuhyun tapi kebanyakan keluargaku mengenalku dengan Choi Kyuhyun karena aku adalah 'isteri' dari Choi Siwon.

Pernikahan kami tidak pernah berjalan dengan mulus sejak kami menikah. Siwon selalu pulang tengah malam dengan yeoja-yeoja berbeda tiap harinya. Selalu mabuk dengan alkohol ditangannya. Mungkin dibenak kalian kenapa dia menikah denganku jika hanya karena terpaksa ? itu semua karena ummanya, ummanya sangat berutang budi dengan ummaku karena jika bukan karena ummaku usaha butik milik ummanya tidak akan sesukses sekarang. 6 Bulan tepat sebelum pernikahan ku dan Siwon ummaku meninggal dan menyisakan aku sebatang kara karena ayahku juga sudah meninggal saat umurku baru 6 bulan.

Karena usaha umma sudah terbengkalai sejak umma sakit usaha umma pun bangkrut. Dan sejak itu keluarga choi lah penolong hidupku satu-satunya aku dirawat dan di jaga dikeluarga itu. Dan saat itulah pertemuanku dengannya dengan Choi Siwon jika kalian pernah mendengar 'love at frist sight' itulah yang terjadi padaku terhadap Siwon. Dengan beriringnya waktu aku semakin mencintainya walaupun tanggapan sebaliknya yang diberikan siwon kareana aku tau Siwon masih normal tidak seperti diriku yang mencintai seorang namja. Umma Siwon yang mengetahui aku mencintai anaknya pun akhirnya tidak melewatkan kesempatan itu untuk tetap menjagaku dengan menikahkan diriku dengan Siwon.

Siwon tidak tinggal diam dia protes dengan ummanya dan satu kata yang kuingat saat dia melancarkan protes dengan ummanya adalah ''dia itu hanya namja tidak normal dan miskin kenapa aku harus menikahnya'' dan setelah mengatakan itu dia mendapatkan satu tamparan keras dipipi kanan oleh ummanya sendiri. Dan dengan ancaman ''jika kau tidak menikahinya umma akan mencabut semua hak atas harta keluarga Choi atas namamu'' dan setelah itu Siwon akhirnya menikahi ku tapi hanya sebatas ucapan. Ya mungkin aku memang orang bodoh pertanyaan yang selalu muncul ketika dia menyakitiku 'kenapa kau tidak menceraikannya saja dan pergi dengan orang lain ?' satu alasan jika ada yang menanyaiku seperti itu adalah karena aku sangat mencintainya, membutuhkannya, menyanyanginya, dan aku bernapas kali ini pun karena dirinya. Itulah perjalanan cinta sebelah tangan pada Choi Siwon namja yang jahat tapi aku sangat mencintainya.

~.~

Aku tersadar dari lamunanku karena aku merasakan panas dipipi kiri ku dan saat aku sadar seutuhnya aku menyadari sesuatu bahwa Siwon baru saja menamparku dengan cukup keras.

"Hey,namja jalang cepat buatkan 2 minuman untukku dan wanitaku" itulah yang selalu terjadi setiap harinya tamparan, pukulan, cacian yang selalu kuterima.

"Baiklah tunggu sebentar" aku berjalan menuju dapur untuk membuatkan 2 minuman. Sempat sebelum aku menuju kedapur kudengar gumaman menyakitkan yang diucapkan Siwon ''jika bukan karena harta mungkin aku sudah membunuhmu dasar namja jalang''.

Setelah aku membuatkan 2 gelas orange juice aku menuju ruang tamu dan sudah kupastikan mereka berdua tidak ada diruangan itu. Aku lalu menuju kekamar siwon seharusnnya itu adalah kamar kami berdua tapi jangan harap siwon mau. Mau serumah denganku saja itu harus dipaksa ummanya dulu. Saat aku sampai didepan kamar itu yang aku mendengar lagi-lagi desahan dari yeoja dan kalian pasti tau apa yang Siwon perbuat terhadap yeoja itukan setiap malam Siwon melakukannya terhadap yeoja yang berbeda.

Jika kalian Tanya kenapa Siwon tidak melakukannya dengan 'isteri'nya saja kenapa harus dengan yeoja-yeoja jalanan. Jawabanya kalian pasti tau kan melihat mukaku saja itu sudah petaka bagi Siwon apalagi menyentuhku itu pasti sebuah kesalahan besar yang dilakukan Siwon. Kucoba menenangkan diriku dengan helaan napas yang cukup berat aku mulai mengetuk pintu kayu itu. Tidak berapa lama aku mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearah pintu. Pintu terbuka dan keluarlah seorang wanita dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Aku melihat Siwon sedang ditempat tidur dan tidak memakai sehelai benang pun. Buru-buru wanita itu mengambil minuman ditanganku dan menutup kasar pintu tepat didepan wajahku.

Aku berjalan keluar rumah aku tetap tidak sanggup jika harus berada didalam rumah dengan kondisi seperti itu. Aku selalu seperti ini keluar tengah malam karena siwon selalau membuatku tidak nyaman dirumah. Aku berjalan disaat jam sudah menunjukan pukul satu setengah pagi. Sepi. Ya itu yang kulihat di taman dekat rumahku ini.

"Hey, awas .." kurasakan ada yang meraup tubuhku dan membuatku kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh bukan ditanah tapi diatas badan seorang namja. Kulihat sebuah batang pohon besar jatuh tepat disebelahku.

"Ehm,bisa kau pindah dari tubuhku,tubuhmu sedikit berat" aku tersadar dan dengan cepat kusingkirkan tubuhku dari atas namja dibawahku ''mian, pasti kau kaget akan teriakanku tadi ya'' dia menggarukan tangan kirinya dikepalanya.

"Gwenchana, tidak usah minta maaf kau sudah menyelamatkanku seharusnya aku berterima kasih" aku tersenyum manis padanya.

"Changmin, Shim Changmin imnida" dia mengulurkan tangannya padaku dan kusambut dengan tangan kananku ''Cho KyuHyun'' namja yang bernama Changmin itu tersenyum sangat lembut padanya.

"Ngomong-ngomong sedang apa namja cantik seperti dirimu berkeliaran sepagi ini ?"

"Ehm,aku hanya ingin mencari udara segar saja"

"Oya aku ada sesuatu di tasku,chamkkaman" dia mengobrak-abrik tas kulit hitamnya.

"Ini pakailah !" changmin menyerahakan sebuah jaket tebal untukku. Aku menaitkan kedua alisku bingung.

"Lihat pakaian mu tipis dan itu bisa membuatmu sakit jika kau sering diluar dengan udara seperti ini"

Aku tersenyum padanya. Hampir satu tahun setelah umma meninggal aku tidak pernah merasakan seorang memperhatikan kesehatanku. Termasuk nyonya Choi sekali pun dia hanya seperti kasian padaku lalu membawaku dan kemudian merawatku. Apalagi setelah enam bulan sejak aku menikah dengan siwon mungkin mati pun Siwon tidak akan peduli. Aku mengambil jaket tebal itu dari tangan changmin dan dia tersenyum lagi padaku.

"Aku harus pulang, jika tidak suamiku pasti akan mencariku" aku harus segera pulang jika tidak siwon pasti akan mengamuk lagi padaku. Biasanya tepat pukul 01.30 pagi Siwon akan terbangun untuk minum dan jika dia tidak mennemukanku tidur disofa aku pasti akan mendapatkan memar-memar diwajahku. Ya memukulku, menamparku, mencaciku itu sudah kebiasaan bagi seorang Choi Siwon dan aku akan menerimanya begitu saja. Bodoh ya seorang Cho Kyuhyun memang namja terbodoh hanya karena terlalu mencintai seorang Choi Siwon aku sadar itu.

"Kau sudah menikah ?"

"Ya ,aku sudah menikah" entah hanya perasaanku saja Changmin seperti terlihat kecewa mendengarnya.

"Aku pulang dulu"

Kulenggangkan kaki menjauh darinya. Changmin. Entah kenapa perasaanku nyaman jika ada disampingnya.

KYUHYUN POV END

AUTHOR POV

Kyuhyun sudah tak terlihat dipenglihatan Changmin dan Changmin cukup merutuki kepergiaan Kyuhyun. Rasanya ingin lebih lama dengan dengan namja yang bernama Kyuhyun itu.

"Cih, namja seperti seorang Choi Siwon masih mau kau anggap suami"

Changmin menghela napas panjang. Dia sudah cukup mengenal Cho Kyuhyun sejak 5 bulan lalu dengan tidak sengaja changmin bertemu dengannya ditaman ini. dia sudah sangat terpesona dengan sosok kyuhyun. Dia sangat ingin mendekatinya dan jika ia beruntung ingin sekali menjadikan namja itu sebagai kekasihnya. Tapi harapannya musnah setelah mengetahui jika Kyuhyun sudah menikah dengan seorang namja bernama Choi Siwon.

"Baikalah Cho Kyuhyun sampai ketemu besok, aku jadi tidak sabar"

Changmin berjalan menjauh dari taman itu menuju apartemennya dan kedua kakaknya. Bertempat didaerah yang cukup elit di Gangnam. Changmin bukanlah pria miskin walaupun dari penampilan yang cukup terlalu sederhana dengan kaos dan dipadukan dengan celana pendek yang terlihat lusuh.

"Kau pulang malam lagi,Changmin-ah" Tanya seorang namja tampan,lebih tepatnya cantik. Ketika Changmin baru masuk apartemennya.

"Kau belum tidur,hyung"

"Bagaimana kita mau tidur jika adik laki-laki kami belum pulang" sambut satu hyungnya lagi yang sedang asyik didepan televisi.

"Kan aku sudah bilang jangan menungguku, aku sudah dewasa,hyung"

BUGHH..

"Harusnya kau berterima kasih pada kedua hyungmu yang baik hati ini masih mau menungguimu dasar adik tidak tau diri" sebuah pukulan telak mendarat dengan sempurna dikepala Changmin.

"Aish, appo Heechul hyung"

"Rasakan itu dasar maknae tidak tau diri, lihat Jae kau terlalu banyak memberikan dia makan makanya dia bersikap seperti itu pada hyung-hyungnya" Heechul menatap dingin pada Changmin.

"Aish, baiklah jangan sampai ada pertempuran lagi antara kalian berdua, Changmin kembali kekamar mu dan istirahatlah" Jaejoong akhirnya menengahi antara hyung dan dongsaeng kesayangannya itu jika mereka kembali adu mulut dalam waktu sehari pun belum tentu akan selesai masalah.

"Ne, Jae hyung !"

Changmin berjalan gontai menuju kamarnya. Ketika Changmin sudah tak terlihat diiris mata Heechul maupun Jaejoong keduanya mengehela napas cukup berat.

"Kenapa anak itu tidak menyerah padahal dia tahu bahwa Kyuhyun itu sudah menikah" Heechul mencoba menenangkan kepala yang sedikit berdenyut karena sikap Changmin akhir-akhir ini membuatnya pusing.

"Sudahlah hyung, biarkan saja dia pasti akan menyerah dengan sendirinya jika dia merasakan ketika cintanya tidak tersampaikan"

"Aku hanya tidak mau dia bertindak lebih jauh dari ini, dan menggangu kehidupan rumah tangga orang lain, Jae"

"Tapi untuk saat ini Changmin tidak bisa dilarang kita lihat saja sampai mana dia akan bertahan, hyung"

~.~

Seoul, 18 September 2011 08.00 am

Kyuhyun bejalan santai menuju rumahnya. Dirinya baru saja pulang dari supermarket dekat dengan rumahnya. Kini kaki jenjang putih miliknya melangkahkan kaki menuju dalam rumahnya. Dilihatnya seorang namja yang notabane-nya adalah seorang 'suami –sahnya-' sedang didepan televisi menikmati segelas kopi paginya. Disaat Kyuhyun sedikit memberikan senyum untuk 'suaminya –Choi Siwon-' sang namja yang sedang dipikirkan Kyuhyun berdiri dan melawati Kyuhyun seakan Kyuhyun tidak ada dalam pengelihatan.

"Selamat jalan, yeobo" batin kyuhyun. Dia terus berpikir positif pada Siwon walaupun namja itu selalu memperlakukannya dengan buruk.

Seperti hari-hari . itulah keadaan rumah ini. kyuhyun selalu berharap ada seorang anak dikehidupannya mungkin saja dirinya tidak akan kesepian seperti ini. tapi harapan itu selalu sirna ketika melihat tingkah laku suaminya –Choi Siwon-. Bagaimana dia bisa memiliki anak ingat Kyuhyun itu namja bukan yeoja dan siwon harapan gelap bagi Kyuhyun, jika siwon mau menyentuhnya atau bahkan memperlakukannya seperti seorang 'isteri' mungkin hari ini bukan senyum pahit yang ada dibibir kyuhyun tapi senyuman bahagia.

Kyuhyun meringkukan kakinya sejajar dengan dadanya dan menenggelamkan kepalanya diantara dua kaki-nya berharap jika sedikit membuat hidup lebih damai. Waktu terus berjalan membuat seorang kyuhyun harus menelan pil pahit ketika membayangkan hidupnya kali . Tidak ada harapan bahkan setitik saja.

~.~

Changmin masih berkutat dengan berbagai makanan di pagi harinya. Jaejoong memang sangat memanjakan perut changmin dengan makanan-makanan enak setiap harinya. Changmin masih sangat menikmati makanannya sebelum sebuah tangan halus membelai kepalanya pelan.

"Hyung, aish aku hampir tersedak karena kaget" Changmin menatap hyungnya –Heechul– kesal."

"Mian, aku tidak bermaksud mengagetkanmu"

"Pagi yang indah begini jangan membuatnya rusak karena pertengkaran kalian lagi" Jaejoong mencoba menengahi.

"Ini untuk heechul hyung, sebuah teh hangat" serah Jaejoong segelas teh hijau hangat untuk heechul.

"Gomawo, jae"

"Dan ini untukmu magnae, chocholate hangat"

"Gomawo, hyung"

Sarapan pagi hari ini dijalani dengan keheningan. Tidak ada yang bersuara kecuali suara dentingan dari piring dan sendok yang saling beradu. Setelah makan mereka beranjak untuk melakukan kegiatan masing-masing.

''Hyung,menurutmu hari ini kyuhyun akan ke kedai es krim mu tidak ?"

Jaejoong mengeryitkan dahinya. Seperti memikirkan sesuatu.

"Mollayyo, mungkin iya karena biasanya dia datang setiap hari"

Changmin tersenyum lembut.

"Ehmmm .."

"Waeyo ?" Jaejoong menatap adiknya dengan bingung.

"Hari ini ijinkan aku yang menjaga kedaimu ya,hyung"

"Uhukk..Uhukk" Heechul dan Jaejoong tersedak bersamaan mendengar kata-kata changmin.

Changmin memputkan bibirnya. Pasti kedua hyungnya ini aneh mendengar permintaannya.

"Kau !" Heechul menunjuk changmin dengan ekspresi kaget.

"Mwo, apa aku tidak boleh mencobanya sekali saja"

"Tapi ini seperti bukan dirimu" Jaejoong mencoba menetralkan ekspresinya walaupun dirinya kaget mendengar permintaan changmin.

"Cinta memang bisa merubah semuanya ya, Jae"

"Ne Heechul hyung, bisa merubah seorang magnae pemalas ini menjadi seorang yang lebih baik" Jaejoong tersenyum sambil mengacak rambut changmin pelan.

"Jebbal hyung !" mohon changmin pada hyung-nya. Heechul dan Jaejoong tampak berpikir.

"Arraseo, apa yang tidak untukmu"

"Gomawo hyung-ah"

Changmin tersenyum. Dia melakukan ini hanya karena satu alasan. Kyuhyun.

~.~

Seoul, Bums Story 18 September 2011, 03.00 pm

Changmin menghela napas berat. Dia sudah duduk diruangan manajer sejak pukul 9 pagi tadi dan orang yang dia tunggu kedatangannya sama sekali tidak menampakkan diri padahal dia tahu kalau biasanya dia akan datang. Changmin hampir putus asa menunggu pria itu datang saat dia melihat dari jauh seorang laki-laki yang menyebrang jalan menuju kekedainya. Dia langsung berdiri dan keluar ruangan manajer menuju ke kasir.

"Pergilah dan aku pinjam appronmu" minta changmin pada pelayan kasir itu.

Changmin kini berdiri menanti pria pujaannya –Kyuhyun– dengan sebuah senyum yang sangat lembut. Kyuhyun berjalan santai menuju sebuah toko es krim tepat biasa dia menghabiskan waktunya. Dia masuk dan langsung menuju kasir.

"Chocholate vanilla wafernya 1" kyuhyun memesan pada pelayan yang ada didepannya. Pelayan itu tidak bergerak lebih tepatnya terpaku. Kyuhyun yang melihat gelagat aneh dari pelayan itu pun menatap pelayan itu bingung.

"Apa kau sedang sakit ?" Tanya pelayan itu –Changmin–. Kyuhyun yang merasa aneh pada pelayan itu pun semakin mengeryitkan dahinya.

"Nugu ?" Kyuhyun mencoba menutupi kebingungannya.

"Kau tidak ingat denganku ?" dan dijawab gelengan oleh Kyuhyun.

"Aku Changmin yang bertemu denganmu tadi malam"

Kyuhyun mulai sadar dari kebingungannya.

"Ohh, kau pria yang tadi malam"

"Apa kau sedang sakit" Changmin kembali bertanya dan mendapat tatapan tidak menyenangkan dari kyuhyun. Hari ini memang kyuhyun sedikit terlihat agak pucat. Dan itulah yang membuat Changmin sedikit khawatir.

"Ani.." kini Kyuhyun semakin bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Changmin.

"Jangan bohong !"

Kyuhyun yang mulai tidak enak dengan suasana di toko itu dan memutuskan pergi. Tapi ditahan dengan ucapan menuntut dari Changmin.

"Chamka, kau belum menjawab pertanyaanku" kyuhyun berhenti dan menatap changmin.

"Kau bahkan tidak mengenalku !" jawab kyuhyun dengan sebuah senyum getir berlalu meninggalkan changmin.

"AKU MENGENALMU BAHKAN LEBIH DARI YANG KAU TAU .. !" changmin sedikit berteriak dan membuat para pengunjung bingung melihatnya begitupun Kyuhyun yang hendak keluar dari toko itu. Kyuhyun Berbalik dan memandang Changmin dengan senyum yang sulit diartikan.

To Be Continued

~.~

Anehkah, mianhae saya masih newbie didunia per-FF-an.

Saya tunggu Review raeders, untuk kelangsungan FF diatas.

GOMAWO :)