Aiko:"Hai, Author nulis cerita baru lagu nih"
Ishida:"woi, 3 cerita belum selesai, mau nulis yang baru!"
Aiko:"biarin, aku lagi dapat inspirasi, untuk Nightmare akan ditamatin secepatnya itu pun kalau punya banyak ide darahnya"(?)
HAPPY READING
The Haunted House
By: Aiko Ishikawa
Rated:K+
Genre: mystery,horror
-all character belong to Koei, saya hanya punya OC-
Warning: typo(s), gaje, OOC, dan seterusnya.
Summary: Cao Pi dkk berniat ingin berlibur kerumah paman Cao Pi didesa, tapi ditengah perjalanan mobil mereka tidak sengaja menabrak seorang gadis kecil dan disaat itulah keanehan mulai terjadi [bad summary]
Chapter 1: tersesat dihutan
Karna sekarang sedang musim liburan, paling enak tu melakukan aktiftas untuk mengisi liburan, hal inilah yang dilakukan Cao Pi dkk, mereka merencanakan untuk berlibur kerumah paman Cao Pi didesa,"hei liburan nanti kita kerumah pamanku didesa yuk" ajak Cao Pi.
"boleh juga" tanya Zhao Yun.
"cielah, masa kedesa, gak level" kata Ma Chao.
"jadi ke mall gitu? Sama anak perempuan aja loe!" kata Ma Dai yang jengkel.
"eh dengar ya, masa liburan kedesa, lebih baik kita kepantai" kata Ma Chao.
"sudah, sudah, lebih baik tidak usah bertengkar" kata Zhao Yun sambil melerai Ma Chao dan Ma Dai.
"kalau gak ikut juga gak masalah" kata Cao Pi.
"aku ikut dong pastinya" kata Ma Dai.
"aku ikut aja deh..." kata Ma Chao.
"kau Zhao Yun?" tanya Cao Pi.
"ya ikut dong" kata Zhao Yun semangat.
Dari arah belakang mereka terlihat Guo Jia menghampiri Cao Pi dkk dan bertanya, "ada rame rame apa ini?" tanya Guo Jia langsung duduk disamping Cao Pi.
"kami ingin merencanakan liburan dirumah pamanku didesa" kata Cao Pi.
"ikut dong" kata Guo Jia dengan semangat.
"boleh" kata Cao Pi.
"kapan kita kesana?" tanya Ma Chao.
"besok pagi, jam delapan kalian semua berkumpul dirumahku" kata Cao Pi.
"oke" kata Zhao Yun dan lainnya bersamaan.
Pagi harinya didepan rumah Cao Pi.
"semuanya sudah berkumpul?" tanya Cao Pi sambil memperhatikan semua temannya.
"sudah kayaknya" kata Ma Chao sambil memperhatikan semuanya.
"bagus, ayo kita berangkat" kata Cao Pi.
Kelima remaja itu berangkat dengan mengendarai mobil milik ayah Cao Pi, mereka semua pergi kesebuah daerah yang terkenal dengan desa yang rindang dan hutan yang lebat. Berjam jam sudah Cao Pi mengemudikan mobilnya, tapi belum juga sampai ditempat tujuan, "aneh..." kata Cao Pi, dia terus mengemudikan mobilnya sambil terus melihat kekanan dan kekiri untuk memastikan kalau desa yang ingin ia tuju telah terlihat, tapi dia tidak melihat apa apa.
Guo Jia yang heran melihat Cao Pi kebingungan pun menegur Cao Pi, "ada apa Cao Pi?" tanya Guo Jia.
"aku merasa aneh, seingatku desa yang ingin kita tuju itu disekitar sini" kata Cao Pi.
"mungkin masih jauh kali, memangnya kau pernah kesini ya?" tanya Guo Jia.
"kalau aku belum pernah kesini, ngapain aku ngajak kalian kesini, aku pernah kesini, minggu kemarin bersama ayahku, jarak tempuhnya hanya empat jam kok" kata Cao Pi.
Guo Jia memandangi jam tangannya dan terlihat sudah 13.30, "sudah jam segini, mungkin kau salah jalan" kata Guo Jia.
"tidak Guo Jia, tadi sebelum aku masuk hutan ini, aku sempat bertanya dengan salah satu penduduk, katanya jalan menuju desa yang kita tuju memang melalui hutan ini" kata Cao Pi.
"tapi kok belum sampai ya?" Guo Jia menyandarkan dirinya kebangku mobil, dia hanya menghela nafas, setelah itu memandangi teman temannya yang berada dibelakang yang sudah pada tertidur semua, kecuali Ma Dai yang sedang asyik memandangi pemandangan, tapi kelihatannya dia cuek cuek saja dengan kendala yang dihadapi Cao Pi.
"semoga kita cepat sampai, dan tidak keburu malam" kata Guo Jia.
"aku harap begitu" kata Cao Pi.
Tak terasa mobil Cao Pi terus melaju dengan kecepatan sedang, dan tak terasa bahwa langit telah berwarna oranye, tanda sudah sore, Guo Jia melihat langit sore itu, dia sedikit cemas karna mereka tidak sampai juga ketempat tujuan.
"bagaimana, apa sebentar lagi sampai? Ini sudah sore" kata Guo Jia cemas.
"mungkin sebentar lagi" kata Cao Pi.
Zhao Yun bangun dari tidur panjangnya, dia meregangkan tubuhnya, dan memandang sekeliling, "hei, Cao Pi, Guo Jia, sudah sampai atau belum?" tanya Zhao Yun.
"belum" kata Guo Jia.
"eh? Kok lama amat" kata Zhao Yun terkejut.
"sudahlah, mungkin sebentar lagi juga nyampe" kata Cao Pi menenangkan Zhao Yun agar tidak panik.
"kok lama sekali" kata Zhao Yun sambil memperhatikan langit sore yang cukup indah.
Telah berjam jam lamanya mobil Cao Pi berjalan, tapi desa yang mereka kunjungi tak juga kelihatan, dan tanpa diduga mobil Cao Pi rem mendadak, Ma Chao yang terkejut akan rem mendadak itu langsung memaki maki Cao Pi dengan kondisi masih setengah sadar.
"oi kalau jalan itu yang benar dong!" gerutu Ma Chao yang masih setengah sadar dari tidurnya.
"tau nih Cao Pi" tambah Zhao Yun.
Cao Pi tidak menghiraukan omelan temannya, dia keluar dari mobil karna merasa tadi dia menabrak sesuatu, "apaan sih tadi itu" gerutu Cao Pi sambil berjalan menuju depan mobil.
"ada apa Cao Pi?" tanya Guo Jia yang juga ikut keluar dari dalam mobil.
"tadi aku melihat seseorang menyebrang sembarangan, makanya aku mengerem mendadak" gerutu Cao Pi sambil melihat sekeliling dan benar saja yang dikatakan Cao Pi, dibawah mobil Cao Pi, yaah bukan dibawahnya, tapi didepan mobil Cao Pi terlihat seorang gadis kecil tergeletak dengan lutut yang berdarah, Cao Pi yang melihat anak kecil itu langsung menghampirinya begitu juga dengan Guo Jia.
"hei, kau baik baik saja?" tanya Cao Pi kepada gadis kecil itu.
Gadis kecil yang menjadi korban tabrakan itu membuka matanya, dia menatap Cao Pi, terlihat bibirnya sedang tersenyum tanda dia baik baik saja.
"lebih baik kita cari orang tuanya" saran Guo Jia.
"benar juga" Cao Pi menggendong gadis kecil itu kedalam mobilnya. Zhao Yun sangat terkejut melihat Cao Pi menggendong seorang gadis kecil masuk kedalam mobil.
"anak siapa itu?" tanya Zhao Yun.
"dia tidak sengaja tertabrak oleh mobilku" kata Cao Pi.
"eh? Jadi tadi kamu nabrak anak kecil, aduh Cao Pi, kalau menyetir mobil itu hati hati dong, ntar kalau anak kecil itu terluka parah bagaimana?" Zhao Yun juga ikut panik setelah melihat gadis kecil itu.
"hei anak manis, rumahmu dimana? Biar kita antar sampai kerumahmu" kata Guo Jia tersenyum manis kepada gadis kecil itu yang duduk dipangkuan Cao Pi.
"rumahku disebelah sana kakak" kata gadis kecil itu sambil menunjuk kesebuah hutan yang begitu lebat.
"yang benar saja rumahmu ada didalam hutan?" tanya Cao Pi tidak percaya.
"iya" kata gadis kecil itu.
"ya sudah, Cao Pi sebaiknya kita antarkan dulu anak ini kerumahnya dan mungkin kita bisa bertanya dimana arah menuju desa pamanmu itu" saran Guo Jia.
"baiklah" kata Cao Pi.
Mobil sedan berwarna silver itu melaju menuju kesebuah hutan yang rimbun, didalam hutan itu terlihat kabut yang sedikit menggangu pemandangan Cao Pi untuk melihat kedepan. Dan akhirnya sekitar 15 menit mobil mereka berjalan, mereka akhirnya sampai juga disebuah mansion berwarna putih, mansion itu cukup besar.
"ini rumahmu?" tanya Guo Jia.
"iya" kata gadis kecil itu.
"baiklah, mungkin aku akan mengantarkanmu sampai kedalam rumah" kata Cao Pi, lalu dia menggendong gadis kecil itu dan berjalan menuju mansion besar.
"Cao Pi tunggu!" teriak Zhao Yun.
"apa lagi sih, Zhao Yun..." gerutu Cao Pi.
"aku ikut, aku mau numpang ketoilet" kata Zhao Yun sambil keluar dari mobil.
"baiklah, baiklah, ayo cepat" kata Cao Pi berjalan meninggalkan Zhao Yun.
Guo Jia yang berada dimobil merasa sedikit aneh dengan mansion itu, terlebih lagi dengan gadis kecil yang digendong Cao Pi, "aneh, kenapa bisa gadis kecil itu berjalan jauh meninggalkan rumahnya, dan kenapa bisa ada mansion ditengah hutan ya" Guo Jia memandangi Cao Pi dan Zhao Yun dari dalam mobil, lalu dia memperhatikan teman temannya yang masih saja tertidur. "enak banget tidur" gerutu Guo Jia.
Cao Pi dan Zhao Yun pun tiba didepan pintu mansion itu, Cao Pi mengetuk pintu itu, dan pintu pun terbuka dibalik pintu terlihats seorang gadis manis berambut panjang diikat ponytail tersenyum manis kepada dua pemuda ini.
"ada yang bisa saya bantu?" tanya gadis itu.
"toilet dimana ya?" kata Zhao Yun sambil terus menahan keperluan pentingnya itu (?)
"eh?" gadis itu heran mendengar perkataan yang tidak elit banget dari Zhao Yun.
"maafkan dia, kami kesini mengantarkan gadis kecil ini, dia bilang ini rumahnya" kata Cao Pi.
"ya ampun! Lamia!" teriak gadis itu sambil memeluk gadis kecil yang berada digendongan Cao Pi, dan alhasil Cao Pi mendapatkan bonus pelukan dari seorang gadis manis nan cantik itu#plak.
"eh maaf, bisa lepaskan pelukanmu" kata Cao Pi.
"ah maafkan aku" kata gadis itu sambil mundur kebelakang.
"ini adikmu ya, tadi dia tidak sengaja tertabrak mobilku" kata Cao Pi.
"Lamia, memang nakal, tapi syukurlah kau tidak terluka" kata gadis itu sambil memeluk gadis kecil yang bernama Lamia.
"hehehe, untung Lamia diselamatkan kakak baik itu" kata Lamia sambil menunjuk Cao Pi.
"eh maaf, boleh gak saya pinjam toilet" kata Zhao Yun yang sudah benar benar tidak tahan.
"toilet ada dibelakang, dekat ruang makan, pintu berwarna putih" kata gadis itu.
"ah terima kasih!" Zhao Yun langsung berlari dengan kecepatan penuh menuju ketoilet.
"dasar..." kata Cao Pi.
"kalian hanya berdua saja?" tanya gadis itu.
"masih ada temanku didalam mobil, sebenarnya kami ingin berlibur kedesa pamanku, tapi sepertinya kami tersesat" kata Cao Pi.
"kalau begitu kalian bisa tinggal disini untuk sementara waktu" kata gadis itu ramah.
"apa tidak merepotkan?" tanya Cao Pi.
"tidak, lagipula ini sudah malam, sebaiknya kau dan temanmu itu tidur saja dulu disini" tawar gadis itu sambil tersenyum.
"iya, sekarang sudah jam delapan malam" kata Cao Pi sambil melihat jam tangannya. "lebih aku beritaukan mereka dulu ya" Cao Pi berjalan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mansion itu.
-xxx-
"ini rumah besar sekali" kata Zhao Yun, dia menutup pintu toilet itu dan berjalan menuju ruang tamu, tapi dia merasa aneh dengan rumah ini, dan tidak terasa hawa dingin mulai dirasakan Zhao Yun, "kok aku merasakan firasat buruk ya" pikir Zhao Yun, dia membuang semua pikiran negatifnya itu lalu melanjutkan perjalanannya menuju ruang tamu. Tapi saat dia melewati lorong kecil mansion itu tercium sebuah bau yang tidak sedap, bau bangkai...
"ya ampun, baunya menyengat sekali" Zhao Yun menutup hidungnya dan memilih berlari agar cepat sampai keruang tamu karna dia terus saja merasakan hawa dingin.
-xxx-
"jadi kita menginap disini dulu ya?" tanya Ma Dai.
"iya, kita akan lanjutkan perjalanan kita kedesa pamanku besok hari" kata Cao Pi.
"huaaaah, baguslah, tubuhku sudah agak sedikit capek" kata Ma Chao sambil menguap.
"yakin tinggal disini?" tanya Guo Jia ragu.
"iya, lagipula pemilik rumah ini tidak keberatan kalau kita tinggal disini, ya sudah cepat bawa tas kalian, sisanya tinggal saja dimobil sekalian tuh tasnya Zhao Yun dibawa" kata Cao Pi.
Keempat pemuda itu berjalan menuju mansion besar dan mengetuk pintu mansion, dan yang membukakan pintu adalah Zhao Yun.
"Zhao Yun!" Ma Chao terkejut melihat Zhao Yun yang sudah berada didalam.
"hehehe, kenapa?" tanya Zhao Yun.
"tidak apa apa, nih tasmu" kata Ma Chao sambil melemparkan tas Zhao Yun kearah sang empunya itu tas.
Cao Pi dkk telah berkumpul diruang tamu, mereka duduk disofa dan mereka melihat Lamia yang sedang asyik bermain boneka.
"maaf membuat kalian menunggu, kupikir lebih baik aku siapkan teh saja" kata gadis manis tadi sambil membawa nampan yang berisi enam gelas teh hangat untuk para tamu nyasar ini (?)
Guo Jia yang melihat gadis cantik duduk dihadapannya pun langsung memulai aksi playboynya (?) untuk merayu gadis cantik itu.
"hei manis, boleh kenalan gak?" tanya Guo Jia.
"hehehe, boleh namaku Lila dan itu disana adikku namanya Lamia" kata gadis cantik itu yang bernama Lila.
"namamu indah sekali, sama seperti orangnya, perkenalkan namaku Guo Jia" kata Guo Jia dengan nada lebaynya.
"hihihi, kamu lucu sekali" kata Lila.
Cao Pi yang merasa jengkel melihat kelakuan temannya itu pun memarahi Guo Jia, "oi playboy cap botol kecap! Sopan sedikit napa" omel Cao Pi.
"akukan mau menggombal Lila" kata Guo Jia.
Lila hanya tertawa kecil mendengar perkelahian Cao Pi dan Guo Jia.
"oh iya, Lila, perkenalkan yang marah tadi dan tampangnya kayak kulkas itu namanya Cao Pi, disebalahnya itu Ma Dai, sebelahnya lagi itu Zhao Yun, dan yang sudah ketiduran itu Ma Chao" kata Guo Jia sambil memperkenalkan satu demi satu temannya.
Lila hanya tersenyum melihat kelima pemuda itu, dan sesaat suasana menjadi hening. Melihat suasana sepi, Lamia mendekati Cao Pi dan memeluknya, "kakak, terima kasih ya mau menolong Lamia" kata Lamia dengan tampang polosnya.
"sama sama Lamia" kata Cao Pi.
Lamia tersenyum, lalu dia berlari kearah Ma Dai yang sedang asyik membaca buku, ya karna sekarang sifatnya jadi cuek dengan segala hal.
"kakak" kata Lamia sambil menarik baju Ma Dai.
"iya" jawab Ma Dai tanpa menoleh kearah Lamia.
"main yuk" ajak Lamia.
Ma Dai menutup bukunya, lalu menatap Lamia, "main?" tanya Ma Dai.
"iya, main boneka" kata Lamia tersenyum.
"hmmm, bagaimana ya, aku tidak pernah main boneka soalnya" kata Ma Dai.
"hahahaha main aja Ma Dai, lumayankan belajar main boneka" ledek Zhao Yun.
Ma Dai memukul kepala Zhao Yun, "aku laki laki!" kata Ma Dai jengkel.
Lila yang melihat Lamia memaksa Ma Dai untuk bermain bersamanya pun menegurnya, "Lamia, kakak Ma Dai kan habis dari perjalanan, jadi kakak Ma Dai pasti capek" kata Lila.
"yaaah..." Lamia hanya bisa kecewa, lalu dia pergi meninggalkan Ma Dai dan yang lainnya menuju tempat dimana dia bermain tadi.
"oh iya sekarang sudah terlalu larut, lebih baik kita tidur, huaaah aku ngantuk sekali" kata Zhao Yun.
"kau benar juga, maaf Lila apa disini ada kamar kosong?" tanya Cao Pi.
"ada, dilantai dua, ada dua kamar, mari kuantar" kata Lila.
Kelima pemuda itu mengikuti Lila, dan menaiki tangga setelah itu mereka sampai juga didepan pintu salah satu kamar. "nah ini kamarnya, dan disebelah sana ada satu" kata Lila.
"terima kasih Lila" kata Cao Pi.
"kalau begitu aku permisi dulu" kata Lila lalu dia pergi meninggalkan kelima pemuda itu.
"oke aku mau tidur sekarang juga" kata Ma Chao sambil mengambil ranselnya dan masuk kedalam kamar.
"kita tentukan dulu, kamarnyakan ada dua, jadi siapa yang akan tidur sama kamu?" saran Cao Pi.
"Ma Dai, Zhao Yun" kata Ma Chao lalu dia masuk kedalam kamar.
"ya, berarti kita satu kamar" kata Cao Pi.
"aku berharap sekali kalau aku satu kamar dengan Lila" keluh Guo Jia. Dia mengikuti Cao Pi dari belakang dan masuk kedalam kamar. Setelah itu Guo Jia merebahkan dirinya diatas kasur.
"Guo Jia..." kata Cao Pi.
"apa?" tanya Guo Jia.
"apa kau merasa aneh dengan rumah ini?" tanya Cao Pi.
"iya sih, aku juga merasa aneh dengan rumah ini, tapi kena kau bertanya begitu?" tanya Guo Jia.
"ah tidak, lebih baik lupakan saja perkataanku tadi, dan selamat malam" kata Cao Pi lalu dia tidur.
To Be Continued
Cerita horror lagi, ingin sekali nulis yang ini, mohon reviewnya see you next chapter.
