Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Pairing : Sasuke Uchiha X Hinata Hyuuga X Gaara Sabaku.
Rate : T.
Story by : Cahaya Yang Bersinar Biru.
Warning! : AU, OOC, GaJenes, LEBAYnes, EYD yang kacau, TYPO, ANEH, DLL.
NB: apabila ada kesamaan cerita, mohon maaf karena ini hanyalah sebuah cerita yang murni terlahir dari otak saya.
Special Story for my Nee (request)
Begin to Story…
Dua pemuda yang berdiri di samping kanan makam itu masih ingat betul, bagaimana mereka pertama kali menemukan bunga yang kini telah memudar warnannya di musim semi yang baru saja datang.
Sekelebat bayangan yang tak asing lagi dari memori dalam fikiran kembali muncul saat mereka berdua menatap nama di batu nisan itu. Bayangan di mana bunga itu merekahkan senyumnya yang indah dan seakan melelehkan hati mereka yang beku dan dingin bak di musim Salju yang tak pernah mendapatkan cahaya Matahari, Beku.
Hanya sebuah senyuman dari bunga itu, yang telah mampu mengahangatkan kembali hati mereka yang telah lama hilang dan terkubur dalam badai kesepian.
Sayonara no kawariniChiisaku unazuiteBokutachi wa aruki hajimeru"Hoiii Teme!" Naruto Uzumaki berlari kencang menghampiri pemuda yang tengah berlatih jurus di dekat sungai Osaa no-Konoha itu.
Peluh keringat tampak menetes perlahan dari pelipis mata pemuda Uchiha itu. Sejenak, ia mendengar suara orang yang memanggil namanya, -nama akrabnya. Ia hentikan latihannya sekejab, untuk menoleh pada orang yang memanggilnya, meskipun ia sudah tau siapa itu.
"Naruto?"
"Heheheh." Naruto berjalan mendekati Sasuke dan nyengir lebar. "Ya! Ini aku," Katanya.
Tanpa ekspresi, Sasuke bertanya. "Ada apa, tahu kah kau bahwa kau ini sangat mengganggu?" yah, terdengar seperti pernyataan daripada pertayaan.
Naruto mendengus, "Kau tak berubah,"
"Aku sibuk, baka." Tanpa ada tinggi rendahnya nada, Sasuke berkata dengan nadanya yang datar-seperti biasa.
"Katakanlah cepat ada apa, kalau tidak, aku akan membunuhmu." Ancam Sasuke yang tak main-main karena Naruto sedah menghabiskan waktunya.
"Ciihh, aku tak takut! Baiklah, kau dapat tugas tuh, dari Tsunade baa-sama!"
"Misi?"
"Iya, Teme! M.i.s.i Misi! Apa kau tak tahu?"
"Aku paham, baka!"
"Aku tidak bodoh! Teme-Goblok!"
"Hn."
"Grrr! Haaahh, Yasudahlah, cepat berangkat sana!"
Sasuke menyipitkan matanya sejenak, sebelum ia benar-benar meninggalkan tempat itu. Meninggalkan Naruto yang masih Misuh-misuh sendiri.
Wasuo matsu tonari de yugure sotto narade mittawaruku nai ne koibito ni mieru kanamado garasu ni utsuta futatsu no kage chigireru younibokutachi wa otonani nate yuku"Kyaaa! Byakugan!"
"Masih lambat!"
"Kkekai!"
"Cepat lawan aku!"
"Hiaaaatt!"
"Masih lambat, bodoh!"
"Byakugan!"
"Cukup! Kau tak punya kemampuan!"
Samar-samar terdengar suara dari arah samping kiri Sasuke. Pemuda yang tengah meloncat diantara batang pepohonan yang besar itu berbalik arah. Ia penasaran pada suara yang baru saja ia dengar, bukan sifat Sasuke memang, ingin tahu urusan dan apa yang terjadi pada orang lain. Namun entah mengapa, hatinya meronta untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke Gedung Hokage.
"Tap!" langkah Sasuke berhenti tepat pada sebuah dahan Pohon besar yang dapat menyembunyikan keberadaannya. Hanya daun beberapa helai yang tidak menutupi mata Sasuke, sehingga pemuda itu dapat melihat apa yang tengah terjadi.
Akira imeru no warui shouden date itazuna ni hanasu youto gao nime wo tojita kedo wakatteru tsumorinamida wa kanashimi nosoba ni aru dake janai ima konna ni mo itoshiku naruBerdiri dengan angkuh, Neji Hyuuga melihat saudarinya yang trngah tengkurap tak berdaya di hadapannya.
"Benarkah kau ini Hyuuga?" desisnya mengejek.
"Kau hanya mempermalukan klan kita saja, Saudariku!" imbuhnya dengan berjongkok dihadapan saudarinya, tak berbuat apa-apa.
"O-on-onnii-" Lirih sang adik lemah, suaranya tercekat.
"Kau lemah," Neji menatap adik sepupunya tajam, sebelum beberapa saat kemudian meninggalkannya sendirian ditempat itu.
Sasuke hanya diam, ia sama sekali tak tertarik. Namun entah mengapa, tubuhnya tak mau bergerak mengikuti perintah otaknya untuk segera pergi dari tempat itu.
"L-lemah.." Hinata Hyuuga terbatuk, darah segar keluar dan mengalir pelan dari bibir tipisnya.
Barulah Sasuke sadar, gadis itu terluka parah, jujur, baru kali ini ia bertemu dengan gadis itu. Namun Sasuke perkirakan, 'Gadis itu mengalami patah tulang rusuk, syaraf yang hancur, dan rusaknya beberapa organ vital bagian dalam dan luar,'
Perlahan, Hinata bangun, dipaksakannya tubuhnya agar bisa berdiri tegak, ia tak mau dikatakan lemah lagi, ia sudah muak! Ia ingin berubah!
"Uhukk!" Hinata terbatuk. lagi, darah keluar dari mulutnya, namun ia tak perduli. Sasuke terdiam.
Hinata mengeram, dipaksakannya tubuhya dan tenagannya yang mulai menipis untuk bias meneluarkan Chakra.
"64 pukulan-" Hinata merasakan dadanya semakin panas, namun lagi-lagi ia tak perduli, ia malah tersenyum saat seluruh jarinya diselimuti Chakra berwarna biru.
"Raja!" Hinata mengeluarkan seluruh kekuatannya, berhasil. Namun sedetik kemudian, ia terbatuk lagi, darah kali ini lebih banyak dari yang sebelumnya, itu karena ia memaksakan diri dan keadaanya terluka parah.
Seolah detak jantungnya berhenti, ia tak bias bernafas, dadanya semakin nyeri ia rasakan, semuanya seakan berputar, kepala Hinata bagaikan diputar-putar seperti pusaran air dan pening yang sangat ia rasakan. Kemudian, semuanya perlahan berubah menjadi gelap, ia jatuh pingsan.
Sasuke terbelalak, spontan ia mendekati Hinata. Memastikan keadaanya dan menolongnya "Entah apa aku bisa dan bagaimana,"
Hajimeru no sayonaraIena katta yakusokuBokutachi wa aruki hajimeruTBC
