"Di kelas kita kedatangan murid baru laki-laki"

"Benarkah? Aku penasaran dengan wajahnya"

"Tadi saat dia memperkenalkan diri, kau tidak memperhatikannya?"

"Aku tidur. Jadi tidak tau"

.

"Ada mayat laki-laki di dalam toilet!"

"Kau serius?"

"Dia bunuh diri?"

"Bukan, bukan. Di jasad itu ditemukan luka sayatan di lehernya. Bisa dipastikan itu pembunuhan"

.

"Kau ingin melihat mayat laki-laki itu?"

"Sebenarnya aku ingin, tapi kau taukan aku takut darah"

"Yasudah kalau begitu kau tidak usah melihatnya"

"Tapi aku penasaran, apa aku mengenal mayat laki-laki itu"

.

"Hey hey hey, kalian sudah dengar kalau ditemukan mayat laki-laki lagi?"

"Lagi? Apa itu kasus pembunuhan lagi?"

"Kasus kemarin saja belum terungkap, kenapa harus ada kasus baru lagi"

"Saat di otopsi ternyata dia sudah meninggal sekitar pukul 5 kemarin sore. Sementara jasadnya di temukan di dalam koper dan ditaruh di samping pohon yang ada dibelakang sekolah"

.

"Kenapa hanya sekolah kita saja yang harus mengalami kasus pembunuhan seperti ini"

"Apa kalian tau siapa pembunuhnya?"

"Sepertinya pembunuh itu bersekolah di sini"

"Aku takut bagaimana kalau aku korban selanjutnya"

"Kita berdoa saja semoga pelaku pembunuhan ini terungkap"

.

"Orang yang telah dibunuh itu ternyata adalah orang yang pernah dekat denganmu. Apa semua ini ada hubungannya denganmu?"

"Aku? Kenapa harus aku?"

"Bukankah dua mayat kemarin itu adalah orang-orang yang pernah dekat denganmu"

"Mungkin saja kau terlibat masalah dengan mereka. Sehingga kau harus membunuhnya agar masalah itu cepat selesai"

"Aku tidak pernah membunuh orang dan asal kau tau, aku dan mereka tidak pernah ada masalah"

.

"Sudah kubilang jangan dekat dengan murid baru itu. Gerak-geriknya sangat mencurigakan dari pertama dia masuk sekolah kita"

"Murid baru itu sangat misterius, pendiam, dan tidak pernah berbaur dengan sekitar"

"Aku curiga kalau murid baru itu pelakunya"

"Kalian jangan menuduh orang sembarangan kalau tidak ada buktinya"

"Kau membelanya? Atau jangan-jangan kau dan murid baru itu bersengkongkol. Benar bukan?"

.

Jeng… jeng… jeng

Aku balik lagi bawa epep bergenre thrill. Entah kenapa aku lagi suka ama cerita-cerita yang berbau pembunuhan gitulah. Maafkan daku yang malah membuat epep baru sementara epep yang atu lagi masih belom kelar ㅜ.ㅜ . Tapi aku usahain akan lanjutin epep-ku yang lain, jadi mohon ditunggu^^

Gimana apa ada yang tau siapa murid barunya? Disini aku masih ngerahasiain murid barunya siapa dan aku juga buat epep ini genderswitch. Jadi mohon kalo yang gasuka jangan dibaca apalagi nge-bash ini cerita. Dan aku tegaskan disini bahwa ide dan alur cerita ini murni milik aku, jadi tolong dihargai ya.

Last, review?