MinYoon
Park Jimin
Min Yoongi
Mature, OOC, Au, Mpreg
Hari ini tepat tanggal 3 Oktober adalah hari dimana Jimin menjadikan seseorang yang dulu pernah ia tinggalkan karena orang ketiga itu. Dua bulan mereka menjalankan lika-liku kehidupan yang begitu sulit.
Berbagai macam hujatan dan tekanan dari orang-orang yang tak menyukai Jimin karena kesalahannya dulu.
Yeah Jimin memang kejam karena meninggalkan istri dan juga anak yang sangat ia cintai. Kalian tahu Jimin dan Yoongi sebenarnya telah melangsungkan pernikahan kedua mereka tanpa sepengetahuan orang lain, hanya kerabat terdekat yang menghadiri pernikahan kedua antara Jimin dan Yoongi.
Dua bulan telah berlalu dengan keputusan mereka untuk kembali memulainya dari awal, meskipun sudah berapa kali salah satu dari mereka berfikir untuk menghentikannya. Namun semua itu selalu berakhir dengan pelukan dan kata-kata cinta yang mengalun indah di bibir keduanya.
.
Jimin berencana membuatkan kejutan kecil-kecilan untuk kekasih sekaligus istri tetcintanya itu. Ia menghias kamar mereka dengan taburan bunga mawar merah dan juga lilin beraroma terapy yang menghangatkan kamar mereka.
Jimin meletakan balon-balon berbentuk hati dan berwarna merah itu ke setiap sudut ruangan kamar mereka. Bibirnya tak pernah melunturkan senyuman yang begitu menawan.
Ia kebali membereskan kasurnya dan merangkai kelopak bunga mawar tersebut menjadi bentuk hati. Tak lupa ia, mengikat kelambu ranjang mereka, membuatnya terkesan erotis dan mengagumkan.
"Ahh tinggal chesee cake yang ku butuhkan" Jimin segera bergegas ke dapur untuk membawa chesee cake blueberry di dalam lemari es. Jimin pun mengambil lilin berbentuk angka 2 dan memasangkannya di tengah-tengah Chesee cake yang ia pegang.
Jimin pun kembali bergegas ke kamarnya untuk kembali mempersiapkan semuanya.
"Kamar sudah, Ranjang sudah, Chesee Cake sudah tinggal menunggu pemeran utama pulang" Jimin tersenyum dan melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 9, dimana sebentar lagi Yoongi akan segera pulang dari studionya.
.
Di luar rumah Yoongi menekan password apartemen mewahnya dengan Jimin. Ia kesulitan untuk menekan tombol itu karna Yoonji, anak perempuannya sedang ada dalam pangkuanya dengan mata yang terpejam lucu. Hingga akhirnya bunyi klik terdengar dan pintu pun terbuka.
Yoongi memasuki apartemennya yang begitu sepi, dimana suaminya itu berada? kenapa jam segini belum pulang?. Fikir Yoongi. Tanpa membuang-buang waktu lagi, Yoongi pun segera bergegas menuju kamar buah hatinya dengan Jimin karena ia sepertinya lelah bermain dengan anaknya jungkook dan taehyung.
Dibaringkannya tubuh mungil itu dengan perlahan di atas kasur, Yoonji menggeliat saat ia tak merasakan lagi pelukan dari sang mommy. Yoongi menarik selimut untuk menghangatkan tubuh malaikat kecilnya dan memberikan kecupan di keningnya.
"Selamat tidur Park Yoonji-ah, mommy menyayangimu" Bisik Yoongi di telinga sang buah hati, membuat Yoonji tersenyum dalam tidurnya. Yoongi pun beranjak dan segera keluar dari kamar anaknya untuk beristirahat juga.
Yoongi berjalan perlahan menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar buah hatinya itu. Ia seperti mencium aroma therapy di dalam kamarnya.
Tanpa berfikir panjang, Yoongi membuka pintu kamarnya dan di suguhkan keadaan kamarnya yang membuat dirinya terkejut. Yoongi melangkah masuk ke dalamnya, ia melihat Jimin tersenyum padanya sambil membawa Chesee cake kesukaannya.
"Jim"
Kamarnya telah di sulap menjadi, kamar yang begitu menakjubkan dan sangat romantis jika di nikmati berdua. Tak menggunakan lampu sebagai penerang ruangan, tetapi lilin gelas dengan aroma therapy yang berjajar seperti memberikan Yoongi jalan untuk berada ke hadapan Jimin.
"Happy 2nd Monthsarry baby sugar" Jimin tersenyum dan Yoongi semakin mendekat padanya. Yoongi menangis, menangis terharu tentunya.
"Jim hiks" Yoongi mengusap air matanya dengan tangannya, lalu ia memberikan senyum manisnya pada jimin. Jimin ikut membalas senyumnya dan mengelus surai hitam Yoongi.
"Yasudah kalau begitu make a wish.. Setelah itu kita tiup lilinnya berdua baby" Jimin tersenyum dan lebih mendekatkan dirinya pada Yoongi. Yoongi pun mengangguk menyetujuinya.
Mereka berdua memejamkan mata untuk memanjatkan doa kepada sang maha kuasa. Berharap supaya mereka tetap bersama, saling mencintai dan mengerti satu sama lain. Karena Jimin telah berjanji untuk terus berada di samping Yoongi dan membesarkan Yoonji berdua.
Setelah selesai membuat permohonan mereka berdua meniup lilin bersama hingga lilin tersebut padam. Jimin tak hentinya tersenyum melihat wajah terharu dari kekasihnya ini. Betapa beruntungnya Jimin karena mendapatkan seseorang yang begitu sempurna di matanya. Sosok yang membuatnya selalu tersenyum disaat ia sedang kelelahan. Yoongi adalah kehidupan untuknya.
"Sejak kapan kau membuat ini eoh?" Yoongi meraih Chesee cake yang di pegang oleh Jimin dan menyimpannya di atas meja yang berada di kamarnya.
"Sejak kau pergi dari rumah baby, apa kau menyukainya?" Jimin memeluk pinggang Yoongi dengan begitu intim, membuat dada mereka bersentuhan. Yoongi pun tersenyum ia melingkarkan tangannya di leher bagian belakang Jimin.
"Terima kasih daddy, aku mencintaimu" Yoongi mendaratkan kecupan di bibir tebal dan sexy milik Jimin.
"Terima kasih karena telah membuktikan kalau kau bisa memperbaiki semuanya, Dan kau membuatku selalu beruntung memilikimu. Daddy saranghae" Yoongi meraup bibir Jimin lagi, namun kali ini bukan hanya kecupan. Yoongi memiringkan kepalanya untuk melumat bibir Jimin, Yoongi melumatnya dengan sangat perlahan seakan ia sedang menyalurkan cinta lewat lumatan mulutnya. Membuat Jimin menjadi gemas sekali karena tingkah kekasihnya itu.
Setelah dirasa cukup melumat, Yoongi pun melepaskan panggutannya secara halus. Ia menatap manik Jimin yang juga sedang menatapnya intens. Jimin mengangkat tangannya untuk mengelus bibir mengkilap Yoongi.
"Sudah selesai hum?" Jimin bertanya dan di balas dengan anggukan kepala dari Yoongi yang membuatnya semakin terlihat manis. Jiminpun memeluk pinggang Yoongi dan mengangkatnya, ia mengadah untuk menatap Yoongi yang sedang menunduk untuk saling tatap menatap.
"Sekarang giliranku untuk mengungkapkan perasaanku padamu" Sambung Jimin.
Jimin berjalan perlahan untuk menuju ke ranjang mereka, Ia membaringkan tubuh Yoongi dengan perlahan dan ia memposisikan dirinya berada di atas Yoongi. Tangan nya ia tumpukan berada di kedua sisi kepala Yoongi agar ia tak terlalu menindih Yoongi.
Jimin mulai melakukan aksinya, Dimulai dari puncuk kepala. Jimin mengelusnya dengan sebelah tangan, menanamkan kecupan hangat yang membuat sang empunya tersenyum menikmati sentuhan halus dari suaminya.
"Aku ingin kepala ini selalu memikirkanku, Selalu berpusat padaku dan menjadikanku sebagai objek yang bisa membuat kepala ini rileks tanpa merasakan beban fikiran yang berat''
"Hum" Yoongi bergumam menikmati sentuhan dari Jimin yang membuat hatinya berdesir.
Jimin menurunkan ciuman ke kening Yoongi dengan sangat pelan dan penuh perasaan, Yoongi memejamkan matanya. Kepalanya menjadi rileks bahkan saat tadi kepalanya pusing membuat sebuah lagu kini fikirannya menjadi ringan.
"Ciuman di kening, menandakan bahwa aku selalu menyangimu kapanpun dan dimanapun aku berada. Kasih sayang ini hanya untuk dirimu seorang Park Yoonji. Aku minta tetaplah menyayangiku seperti aku yang terlalu menyayangimu"
Yoongi mengangguk dengan gumaman kecil yang membuatnya semakin lucu.
Jimin kembali menurunkan kecupanya ke hidung Yoongi, penuh dengan kasih.
"Betapa banyak lika-liku perjalanan hidup yang kita alami, aku ingin kau selalu berada di sampingku dan menghadapi semuanya berdua. Manis atau pahit maupun senang atau sedih"
Senyuman Yoongi semakin tersungging di bibir tipisnya.
"Aku selalu menyukai pipimu, apalagi saat pipimu merona akibat sentuhan yang saat ini aku lakukan padamu" Jimin sedikit menggigit pipi yoongi hingga yoongi menggeram tertahan.
"Jimhh" Yoongi melenguh saat jimin menjilat telinganya sensual, membuat jantung Yoongi berdetak sangat cepat.
Jimin mengulum pelan cuping telinga Yoongi, tangannya menanggalkan kancing kemeja yang saat ini sedang Yoongi pakai.
"Daddh~" Jimin telah berhasil melepaskan kemeja yang Yoongi kenakan, kini Yoongi menjadi half naked. Tangan Jimin menekan tonjolan berwarna merah kecoklatan itu dengan gemas, lidahnya tak henti untuk menjilat dan bahkan menghisap telinga Yoongi.
"Jangan dengarkan ucapan orang lain tentang kita, karena mereka tak akan pernah tau sebesar apa perjuangan yang telah kita lakukan untuk terus bisa bersama sampai saat ini" Bisik jimin dengan suara rendahnya dan di iringi dengan nafas hangat Jimin yang menerpa telinga Yoongi membuat Yoongi semakin meremang.
"Eummh" Yoongi menggeliat saat Jimin dengan perlahan menggesekan junior mereka. Yoongi membusungkan dadanya, mencoba menggoda Jimin untuk mengisap nipplenya yang sudah menegang. Jimin yang memang telah mengertipun menurunkan tubuhnya ke dada Yoongi, Menjilat dada yoongi tanpa menyentuh nipplenya. Membuat Yoongi gemas dan meremas rambut Jimin.
"Hisap lebih kuathh daddhh..." Yoongi mendesah karena lidah basah Jimin akhirnya menyapa nipplenya, Yoongi menekan kepala Jimin agar semakin mengulumnya.
Yoongi yang baru sadar kalau Jimin sama sekali belum melepaskan pakaiannya itu, ia segera melepaskan satu persatu kancing kemeja Jimin hingga semuanya terlepas. Yoongi terus menekan kepala belakang Jimin untuk meminta lebih dari suaminya itu.
"Daddhh ahh shhh..." Tangan Jimin mulai bermain di bagian bawah Yoongi. ia mengelusnya dengan perlahan untuk membangunkan Junior milik kekasihnya. Jimin menurunkan resleting jins yang sedang Yoongi pakai. Yoongi sangat menyesal karena memakai celana yang ketat dan sulit untuk di lepaskan, membuat dirinya mengerang akibat Jimin yang tak kunjung melepaskan celananya.
"Jimhh lepashh.." Yoongi semakin kesal karena kini Jimin berhenti untuk menurunnkan celananya yang sudah berada di lututnya yang tertekuk. Jimin lebih memilih memilin nipple Yoongi dan menghisapnya.
"Jiminhhh..." Yoongi menggerakan kakinya untuk melepaskan celana yang masih menempel di kakinya. Karena kesulitan, Yoongi pun mendorong Jimin untuk membalikan posisi mereka. Kini giliran Jimin yang terbaring dan Yoongi yang menduduki perut Jimin, tak lupa dengan seringai manis yang Yoongi tunjukan di atas tubuh Jimin.
"Apa yang kau lakukan baby?" Jimin mengerutkan keningnya dan melayangkan tangannya di paha mulus Yoongi yang sudah terekpos sempurna.
"Daddh sekarang giliranku lagi..." kata Yoongi dengan begitu manja. Yoongi mengangkat bokongnya dan menurunkan underwerenya. Kini iapun telah naked di atas tubuh Jimin dengan Junior yang sudah tegang.
"Jim daddy, boleh aku menggesekan juniorku ke abs sexymu ini eum?" Yoongi menatap Jimin dengan pandangan sayu khas miliknya dan itu berhasil membuat birahi Jimin naik drastis. Tangan Jimin tak hentinya mengelus bahkan meremas paha dalam Yoongi, membuat Yoongi melenguh ingin di manjakan.
Jimin mendaratkan ciuman di pipi halus Yoongi.
"I'm yours baby" Jimin menarik tangan Yoongi dan menabrakan bibirnya ke bibir Yoongi. Mereka saling meraup, menghisap dan menggit bibir lawannya. Bahkan lidah jimin menjulur untuk meminta akses masuk ke dalam mulut hangat Yoongi.
Yoongi menggerakan tubuhnya di atas perut Jimin lebih tepatnya, menggesekan juniornya ke abs yang begitu menggiurkan bagi Yoongi. Ia terus membalas lumatan bibir Jimin. Tangan Yoongi pun merayap ke celana yang Jimin kenakan, menurunkannya dengan tak sabaran untuk memasukan junior Jimin ke dalam holenya. Tapi Yoongi ingin menikmati Junior kekasihnya itu, iapun melepaskan ciuman panas dan liar mereka. Bibir Yoongi semakin mengkilap dan basah, membuat Jimin ingin menikmatinya lagi. Namun semua itu tak dapat ia lakukan karena Yoongi menatapnya.
"Waeyeo baby?" Jimin mengelus pantat sintal Yoongi dengan tangannya terkadang ia meremasnya dengan sensual.
"Daddh aku ingin menikmatimu. Bolehkah?" Jika sedang seperti ini Yoongi tak pernah bisa menyembunyikan sifat manisnya dari Jimin. Membuat Jimin gemas dan mencubit pantat Yoongi. Yoongi pun melenguh akibat cubitan dari suaminya.
"Lakukan semaumu baby, ini hadiah untuk dirimu" Jimin sedikit mengangkat kepalanya dan memberikan Yoongi kecupan di bibir. Yoongipun tersenyum dan segera membalas kecupan dari suaminya.
"Gomawo daddy..." Yoongipun membalikan posisi duduknya menjadi mengahadap ke junior Jimin, sedangkan Jimin di hadapkan dengan lubang yang akan sebentar lagi membuatnya mengerang. Jimin memegang kedua bongkahan milik kekasihnya dan meremasnya dengan penuh godaan.
"Daddhh ahh tanganmuhh" Yoongi mulai memegang junior jimin dengan kedua tangannya, membuat Jimin mengerang akibat tangan Yoongi yang begitu hangat menyapa miliknya.
Yoongi mengelus, mengocok bahkan menjilati junior milik suaminya. Memainkan twinballsnya dengan gemas. Yoongi memiringkan kepalanya dan menjilati junior jimin dengan memutar, sungguh membuat Jimin tak tahan akibat perlakuan dari Yoonginya itu.
"Masukan ahhh babyhh" Desahan Jimin keluar diringi bunyi tamparan kecil di pantat Yoongi. Yoongipun menurut dan mulai memasukan Junior Jimin ke dalam mulutnya. Jimin menjepit kepala Yoongi dengan kedua kaki yang ia tekukan, membuat Yoongi semakin memasukan little Jimin ke dalam mulutnya hingga menyentuh tenggorokannya.
"Aghh yeah babyhh gerakan kepalamu hhh"
Yoongi menaik turunkan kepalanya, menghisap junior jimin dengan semangat. menggesekan giginya ke ujung junior jimin hingga sang empu semakin mengerang kenikmatan. Jari Jimin kini memasuki lubang hangat Yoongi untuk mempersiapkannya agar tak terlalu sakit.
"Ugghh Jiminnie" Yoongi menggoyangkan pantatnya di hadapan jimin, membuat jari jimin semakin masuk ke dalam lubangnya.
"Anghh ahh jiminhh"
"Yaak baby kau mendesah hanya karena jari ku ini eoh?" Jimin menundukan kepalanya melihat ke wajah Yoongi yang semakin horny, hanya karena jari yang menusuk nusuk lubang hangatnya.
"Masuki aku dengan milikmu daddy ahh shhh" Yoongi terus menggoda jimin dengan desahan sexynya.
"Berbaliklah yeobo" Jimin pun mengeluarkan jarinya di lubang yoongi membuat Yoongi mendesah karena kekosongannya.
Yoongi membalikan tubuhnya dan menunduk, menatap wajah tampan kekasihnya dengan tatapan sayunya. Lidahnya ia gunakan untuk menjilat bibirnya sendiri, menggoda suaminya yang kini sudah menegang di bawahnya. Yoongi mendekatkan wajahnya ke wajah jimin dan menjulurkan lidahnya, Yoongi menjilat bibir Jimin dengan sangat bergairah.
Mereka kembali memanggut bibir masing-masing tak ada kata halus disana, namun rasa ingin saling menikmati lah yang lebih dominan. Dengan perlahan yoongi mengarahkan holenya ke junior kekasihnya yang sudah sangat tegang itu. Menggesekannya dengan erotis dan memasukannya secara perlahan.
"Eumhh" Desahan yoongi tertahan di dalam mulut Jimin, perang lidah sambil berusah memasukan junior besar ke dalam hole yoongi itu butuh perjuangan. Hingga keringatnya keluar membuat rambutnya basah dan semakin sexy di mata Jimin.
"Biar aku yang bekerja baby, ini hadiah hari jadi kita dan aku akan memuaskanmu" Dengan sekali hentak, Jimin membalikan posisi mereka menjadi Yoongi yang berada di bawahnya.
"Akhh daddhh" Air mata Yoongi menggenang di sudut matanya akibat Jimin yang memasukan Juniornya dengan sekali hentak.
"Apa masih sakit baby?" Jimin menunduk dan memberikan kecupan di kening Yoongi untuk memberikan kehangatan padanya. Yoongi hanya bisa mengangguk dan menahan perih yang masih ia rasakan meskipun mereka sering melakukannya.
"Bergeraklah Jimh" Yoongi melingkarkan kedua kakinya di pinggang Jimin, Tangannya ia gunakan untuk berpegangan ke pundak Jimin.
Jimin menarik juniornya keluar dan kembali memasukannya lebih dalam, membuat Yoongi melenguh antara sakit dan juga nikmat. Yoongi ikut menggerakan pinggulnya berlawanan arah untuk membuat junior jimin mendapatkan titik manisnya.
"Ahhh ahhh uhh Jiminnhh" Desahan yoongi menggema hingga penjuru ruangan, badannya terhentak hebat hingga membuat ranjang yang mereka gunakan berdecit, menandakan betapa keras gerakan yang Jimin lakukan pada istrinya ini.
"Ahh moreeh Jimhh ahh yeahh disanahh" Jimin menuruti permintaan Yoongi, ia menggoyangkan pinggulnya untuk lebih mengocok lubang rekutum Yoongi.
"Agghh babyhh kau nikmathh sayanghh" Jimin ikut mendesah untuk mengungkapkan betapa nikmatnya kegiatan yang sedang mereka lakukan ini. Tangan Jimin merayap untuk mengocok Junior menegang milik kekasihnya.
"Ahh Jimhh thereehh, saranghae daddyhh ahh" Yoongi meremas pundak tegap Jimin dan membusungkan dadanya, bersiap untuk mengeluarkan cairan kenikmatannya.
"Fasterhh daddh i wanna cumhh" Yoongi menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan saat tubuhnya bergetar. Lubangnya berkedut, dan itu membuat Jimin merasa di pijit oleh Yoongi di dalam sana.
Gerakan Jimin semakin cepat dan menggila, Precumnya telah keluar di dalam tubuh Yoongi membuat Juniornya semakin licin dan mudah keluar masuk di hole yoongi. Jimin semakin mengerang saat ia merasa juniornya semakin membesar, cairannya akan segera keluar.
"Daddhh palliwa ahh"
"Togetherhh babyhh" Jimin menghentakan juniornya semakin dalam dan menembakan cairannya jauh ke dalam perut Yoongi. Mereka keluar bersama namun di tempat yang berbeda, cairan Yoongi keluar banyak dan menodai perut jimin dan perutnya.
"Ahh hahh babyhh kau hebat sayang" Jimin menidurkan tubuhnya di samping Yoongi tanpa mengeluarkan juniornya.
"Daddyyy" Yoongi merengek manja pada jimin dan menggoyangkan pinggulnya.
"Waeyeo?" Jimin mengelus kepala Yoongi dengan kasih sayang, bibirnya ia tempelkan ke kening Yoongi.
"Saranghae, Jeongmal saranghae Jim daddy Happy 2nd Monthsivery" Jimin tersenyum mendengar penuturan kekasihnya.
"Nado saranghae Chagi-ah" Jimin memeluk Yoongi dengan erat dan membuat tangannya sebagai bantal untuk yoongi.
"Daddy"
"Waeyeo hum?"
"Ayo lakukan lagi" Jiminpun menyeringai mendengar permintaan kekasihnya.
"Apapun untukmu sayang"
.
Kalian tau, malam itu mereka bercinta hingga matahari akan terbit. Memuaskan diri masing-masing dengan penuh cinta. Bersiaplah Jimin yang harus mengambil alih pekerjaan rumah dan merawat dua bayi besar dan kecil itu.
.
.
TBC or End?
.
Entahlah itu sesuai mood haha, lagian ini itu hadiah lah buat yang lagi mensive cieee sugar ama jimb balikan udah 2bulan lagi huhu, ga kerasa yah kalo sama kamu. ekhem inget hyung jangan takut jim di rebut lagi, jim kan sayangnya cuma sama sugar /hug tight sugar/.
Oh iya ini sebenernya true story di rp, inget kan yang Love is not over itu? nah Jimin ama suga putus tapi balikan lagi. Dan akhirnya kita kaya gini deh. Tapi keknya jim udah bingung mau lanjutin ff itu soalnya ga enak ama tokoh yang laen. Palingan ntar di lanjutin ama sugar. udah deh ya.
See you...
