Title: Musim Panas yang Terhenti

Fandom: Diamond no Ace

Disclaimer: Terajima Yuuji-Sensei

Summary: Puncak musim panas, Koushien, dan waktu yang terhenti. Hanya baginya, semua itu tidak menjadi sepia. Hanya baginya, langkah tetap tak bergeming dari sana.

AN: Furuya-centric, semi-AU.


Prolog

Inning ke-8, bagian depan. Base penuh. Dua out.

Mata biru-abu beledu itu tidak sekalipun redup meski peluh mengalir deras dan tubuh mulai menyadari tipu muslihat adrenalin yang masih mengeroyok mendobrak setiap helai halus serabut syaraf; jika pertandingan berakhir, mungkin raga itu akan roboh begitu saja. Pitcher lawan di hadapan juga tidak menurunkan semangat juang, masih menyorotkan sinar mata tajam meski napas memburu sedikit tidak beraturan.

Bola dilempar.

"Ball!"

Sejenak ketegangan terurai; namun bagi battery dan tim yang sedang bertahan, hal tersebut semakin menambah rasa ngilu yang mencengkeram erat tulang belakang mereka seolah dewi kemenangan perlahan tapi pasti berbalik untuk pergi tersenyum pada tim penyerang.

Genggaman pada tongkat pemukul logam kembali mengerat. Napas dihirup panjang kemudian dihembuskan perlahan. Ekspresi datar itu sama sekali tidak berubah namun sorot mata serta aura biru tak kasat mata yang bergelora menunjukkan isi hati lebih dari apapun.

Keringat dingin meluncur. Pitcher itu menatap tanda yang diberikan oleh catcher, mengangguk dengan kepala yang sedikit tertahan akibat tegang. Bola putih di genggamannya seolah bisa terlepas begitu saja meski rosin masih melumuri telapak tangan—

Bola terlempar. Terlalu cepat dari yang direncanakan. Itu bola liar!

Semua yang ada di stadion itu menahan napas ketika bola putih itu melenceng dari jalur yang diinginkan battery dengan kecepatan di atas 100 km/jam mengarah pada sang Pemukul yang hanya bisa membelalakkan mata. Ingin menghindar, tapi tidak ingin melewatkan kesempatan. Meski berakhir dengan deadball, itu pun adalah salah satu cara untuk menarik ujung pakaian sang Dewi Kemenangan. Meski dengan deadball!

DHAKH!

"FURUYA!"

Yang masuk ke telinganya terakhir kali sebelum kesadaran tercerabut adalah teriakan-teriakan berisik dan di antaranya ia bisa menangkap silabel namanya dalam beberapa jenis suara. Pikirannya menentang gravitasi namun kekuatan alam itu lebih berkuasa. Ia masih harus berjuang sedikit lagi. Setelah inning ini, ia harus kembali ke mound. Tidak ingin tergantikan! Ia ingin membawa tim menuju kemenangan! Ini hari terbaiknya!

ti…dak…


AN: Lama tidak menulis ;w;
Saya sedang berkubang di 'rawa' Diamond no Ace, cukup parah ;w;
/jangancurcol

Yoroshuu /bows