Disclamer: Masashi Khisimoto
Pairing: SasukeNaruto
Rate: T
Warning: YAOI, AU, OOC, TYPO, DLL.
{Segala kritik, saran, flame dengan berbagai variasi rasa saya terima dengan SENANG HATI.}
.
Takdir Pemburu
.
By:Borax 007
Sasuke dan Naruto adalah pemburu iblis level tinggi, mereka telah dikenal diseluruh penjuruh negeri. Kekuatan mereka bisa dikata seimbang, walaupun berbeda kemampuan. Sasuke sang pengendali air dan Naruto sang pengendali api. Kedua rival ini kemudian diutus untuk menaklukkan sang raja iblis. Namun terjadi hal yang hal tidak didugah, mampukah mereka melawannya ataukah kegagalan yang membawa luka yang mereka dapatkan. Dan perlahan rahasia yang disimpan Sasuke mulai terkuak./wakakakkak author yang sedang tidak labil ? Langsung kedalam→→
karena suatu hal Chap.1ny saya publis ulang..
.
"Naniiiiiii? Aku harus bekerja sama dengan Teme sialan ini? Apa tidak ada partner lain, kalaupun tidak ada aku bisa mengalahkan iblis-iblis itu sendiri kok. Kau tahu sendirikan Hokage sama, oh tidak bahkan seluruh rakyat di Negeri ini tahu kalau Uzumaki Naruto itu adalah pemburu iblis terkuat yang pernah ada." Naruto terus melancarkan serangan kepada sang Hokage agar membatalkan misinya dengan Sasuke.
"Cih." Sasuke hanya memutar matanya bosan, melihat tingkah Naruto yang tidak berubah sejak terakhir mereka bertemu.
'Masih tetap bodoh.' Pikirnya.
"Diamlah Uzumaki Naruto, atau aku yang akan membuatmu diam." Ucap sang Hokage yang dikenal dengan nama Tsunade itu dengan nada berat.
Naruto kemudian memilih untuk menutup rapat kembali mulutnya, ia memang bodoh tapi tidak cukup bodoh untuk tidak mengetahui bahwa Tsunade yang mengamuk itu akan seribu kali lebih menyeramkan dari amukan iblis Banteng yang hampir membunuhnya sewaktu ia masih kecil dulu.
"Baik Sasuke, Naruto, dengarkan ini baik-baik. Aku tahu kalian sejak dulu memang tidak bisa akur, tapi misi kali ini hanya bisa di laksanakan oleh kalian berdua bukan salah satu dari kalian. Jadi kali ini kumohon bantuan kalian, kumohon kprofesionalan kalian, karena ini menyangkut keselamatan umat manusia." Ucap Tsunade dengan sungguh-sungguh.
"Iblis jenis apa yang harus kami lawan kali ini Baa-chan, sehingga membuatmu mengemis-ngemis seperti ini hakhakakakakak."
JEDUAKK.
Naruto terlempar kedinding hingga mengakibatkan dinding yang ada di ruang Hokage itu jadi hancur berkeping-keping.
Sasuke melirik miris dengan kondisi Naruto yang mengenaskan dengan posisi kepala berada dibawah. Itulah sebabnya sebelum kau mengucapkan sepatah kata pada Tsunade Senju kau harus memikirkannya beribu kali.
"Siapa yang harus kami lawan, Hokage-sama?." Sasuke memilih untuk segera menghentikan drama antara nenek dan cucu di hadapannya karena jika tidak, dipastikan pulang nanti ia harus membopong mayat Naruto.
"Dia adalah Satan, sang raja Iblis." Kata Tsunade dengan raut wajah yang benar-benar serius.
"APA? KAU BERCANDA?"
Jduakk.
Kali ini Naruto mendapat bogemen mentah dari Sasuke.
"Kau ingin mebuat kami tuli ya?" kata Sasuke disertai kedutan kesal.
"Ma-maaf."
"Bagaiman bisa Satan kembali bangkit? Bukankah, Satan telah binasah? Bukankah Hokage-sama, jiraya-sama, beserta orochimaru-sama sendiri yang mengalahkannya." Ucap Sasuke yang benar-benar terkejut dengan kebangkitan sang raja iblis. Mengenai kebangkitan sang raja iblis bukanlah hal yang harusnya ditanggapi dengan main-main, karena jika sang raja iblis berhasil mengambil alih keseimbangan dunia ini maka tamatlah riwayat umat manusia.
"Aku juga kurang begitu paham Sasuke, tapi aku yakin saat itu kami telah membunuhnya."
"Tapi Hokage-sama saya tidak yakin apakah kami mampu mengalahkannya. Hokage-sama, Seharusnya anda mempertimbangkannya siapa yang akan lebih baiknya menjalankan misi ini, bukan karena saya meragukan kepercayaan anda kepada kami, tapi saya yakin kali ini satan tidak akan sekeder bangkit, tapi dia pasti telah memiliki suatu rencana." Kali ini Naruto yang angkat bicara dengan keseriusan penuh, bahkan Sasukepun terkejut dengan ekspresi Naruto saat ini.
"Aku tahu Naruto, tapi jika kalian mampu menggabungkan kekuatan kalian aku yakin kalian pasti mampu menglahkannya. Hanya kalian satu-satunya harapan kami, Sunagakure telah dikuasai oleh Satan hampir sepenuhnya. Orochimaru dan jiraya telah mempercayakan semua ini kepada kalian."
"Apa? Jadi bagaimana dengan Gaara?" Tanya Naruto kemudian.
"Dari informasi yang kudapat, ia mencoba mempertahankan Suna bersama pasukannya yang tersisa. Naruto, Sasuke aku percaya kepada kalian, bahkan seluruh tetua telah mempercayakan hal ini kepada kalian berdua, jadi kumohon lakukanlah sebelum semuanya terlambat." Tsunade membungkuk di depan kedua pemuda itu.
Naruto menatap Sasuke, yang kini juga sedang menatapnya.
"Yosh ayo kita lakukan Teme, jangan jadi pengecut."
"Hn, terserahmulah." Jawab Sasuke bosan.
"Tsunade-sama apakah anda ada waktu, saya ingin membicarakan sesuatu?" Tanya Sasuke yang terlihat serius.
Tsunade menatap Sasuke, ia tahu apa yang akan di bicarakan oleh pemuda itu. Mengalahkan Satan bukanlah tugas yang mudah, bahkan Tsunadepun tidak yakin kedua pemburu iblis ini bisa kembali selamat, tapi tak ada pilihan ini menyangkut keselamatan umat manusia. Dan hanya mereka berdua yang setidaknya memiliki sedikit peluang mengalahkan Satan.
Esok paginya, berangkatlah Sasuke dan Naruto beserta pasukan tambahan yang akan mambantu mereka menuju ke Suna.
'Dengarkan pesanku Sasuke, Naruto, jika prediksiku benar rintangan untuk mencapai Sunagakure mungkin akan lebih sulit dari pada mengalahkan Satan sekalipun. Satan telah menyiapkan perangkat dan iblis-iblis terkuatnya di daerah perbatasan agar tak satupun orang yang bisa masuk ke suna, maka dari itu pasukan yang kuperintahkan untuk membantu kalian jumlahnya hanya sedikit agar mengurangi korban jiwa, karena di pastikan yang dapa melewati daerah perbatasan hanyalah orang yang benar-benar kuat. Jika kalian berhasil melewati daerah perbatasan aku yakin kalian akan mampu memghadapi Satan."
'kami mengerti Hokage-sama' jawab Sasuke dan Naruto serempak.
"Berhenti!" Teriak Sasuke di atas kudanya. Seketika seluruh pasukan yang ada di belakangnya ikut berhenti.
"Ada apa sih Teme? Berhenti tiba-tiba?" Kata Naruto kesal karena hampir saja kudanya menabrak kuda Sasuke.
"Dasar bodoh, kau tidak merasakanya? Aku mulai meragukanmu sebagai sainganku."
Dahi Naruto berkedut, ia merasa dipermalukan dengan ucapan Sasuke. Tapi, tiba-tiba matanya membola.
'Sejak kapan? Aku bahkan hampir tidak bisa merasakan keberadaan mereka. Dan Sasuke dengan mudahnya dapat merasakannya, aku tidak boleh meremehkannya ternyata.' Pikir Naruto. Memang selain kemampuan bertarung, Sasuke juga mempunyai kemampuan analisis dan pendeteksi yang kuat, sedangkan Naruto selain kempuan bertarung dan mengendalikan api kemampuan lainnya susah ditebak atau dia memang tidak punya kemampuan lain apa-apa.
"Ck, kita bahkan belum terlalu jauh masuk kedalam hutan, tapi telah disuguhi iblis-iblis tingkat tinggi begini." Kata Sasuke yang telah turun dari kudanya.
Tiba-tiba tanah yang mereka pijaki bergetar, awalnya pelan kemudian mulai bergemuruh. Sasuke, Naruto beserta pasukannya mencoba menenangkan kuda mereka yang tiba-tiba menjadi liar, kuda-kuda itu memekik kencang seolah ada sesuatu yang menusuk perut mereka.
Sasuke tersentak.
"CEPAT MELOMPAT !" Teriaknya kepada Naruto, dan pasukan yang berada beberapa meter dibelakang meraka. Namun terlambat, dari belakang dengan cepat tanah yang mereka pijaki retak kemudian meluas membentuk jurang yang dalam. Pasukan yang tidak sempat melompatpun jatuh kedalam jurang tersebut bersama kuda-kudamya. Retakan tersebut tiada henti terus meluas dan memanjang seolah mengejar mereka.
"TIDAK BISA TEME, MEREKA MENGEJAR KITA, MEREKA TIDAK AKAN BERHENTI SAMPAI KITA IKUT TERJATUH DALAM JURANG ITU." Teriak Naruto yan berlari sekitar satu meter dibelakang Sasuke. Ia melirik miris kearah pasukannya, mereka telah hampir terjatuh sepenuhnya. Disaat-saat seperti ini ia benar-benar tidak berguna bagi orang lain, ia benar-benar tidak berguna.
"Lari Naruto-sama, kami akan mencoba menghambatnya." Teriak salah seorang pasukan yang mencobah menghalangi retakan tanah yang terus mengincar Naruto dengan pengendalian tanahnya.
'Lari Naruto, larilah, selamatkan dirimu nak.'
'Tapi, kaa-chan. Aku tidak mau maniggalkan kaa-chan.'
"NARUTOOOO." Teriakan Sasuke menyadarkan Naruto dari lamunannya.
BRUKK.
Retakan itu telah sampai dikaki Naruto, membuat Naruto terperosot jatuh.
'Ck, sial. Seperinya aku akan berakhir di sini.' Pikirnya. Ingatannya pada ibunya selalu saja membuat konsentrasinya pecah, rasa bersalah itu tak pernah meninggalkannya seedetikpun, bahkan dalam mimpinya sekalipun.
Naruto memejamkan matanya menikmati rasa ringan pada tubuhya. Namun secepat kilat ia merasa tubuhnya ditarik sesuatu.
"APA YANG KAU LAKUKAN BODOH, KAU PASRAH MATI KONYOL SEPERTI ITU? Benar-benar tidak berguna."
Teriakan di hadapan wajahnya serta tarikan dikerah bajunya membuat mata Naruto kembali terbuka lebar, ia merasa angin menerpanya cukup keras. Beberapa detik kemudain ia baru sadar jika mereka sedang berada diatas burung raksasa yang berbulu hitam legam, iblis gagak¹, mungkin iblis yang telah dijinakkan oleh Sasuke.
Naruto menunduk, perlahan Sasuke melemahkan tarikannya dikerah baju Naruto, wajahnya yang mengeraspun kembali menjadi datar.
'Ada apa dengannya?' pikir Sasuke heran.
"Ma-maaf." Suara Naruto terdengar lirih dipendengaran Sasuke. Sekuat tenaga Naruto menahan tubuhnya agar tidak bergetar, ia paling benci jika sisi dirinya yang lain-seperti saat ini- dilihat oleh orang lain, apalagi jika orang itu Sasuke. Ia bertaruh setelah ini Sasuke akan mengejekinya habis-habisan.
"Istirahatlah dahulu, dua jam kedepan mungkin kita masih aman, setelahnya aku tidak yakin tapi aku harap kau jangan lengah seperti tadi lagi." Sasuke masih tetap terpaku pada kepala pirang Naruto yang menunduk. Ia paling tidak suka dengan Naruto yang seperti ini, Naruto tujuh belas tahun yang lalu dimana ketakutan selalu menghantuinya. Andai itu bukan naruto mungkin ia tidak akan peduli, tapi dia adalah Naruto, adiknya. Satu-satunya alasan ia bertahan di dunia ini. Satu-satunya orang yang sangat berarti baginya.
"Jika kau seperti ini, kau mengingatkanku pada adik kecilku saja." Kata Sasuke yang kini duduk dihadapan Naruto, tangannya membelai sayang surai pirang pemuda itu.
Naruto mendongak dengan wajah sayu, sedikit tidak percaya dengan Sasuke dihadapannya. Pemuda reven itu menatapnya dengan tatapan lembut, segaris senyum tertera dibibir tipisnya. Naruto terpaku. Namun sebuah pelukan hangat dari tubuh yang lebih besar darinya itu menyadarkan Naruto dari keterpakuannya.
"Tenanglah, nii-chan disini. Nii-chan akan melindungimu." Sebuah bisikan pelan menggelitik telinganya. Terasa nyaman dan aman. Segala ketakutan yang Naruto miliki terasa sirna tergantikan perasaan hangat yang mengalir dari pelukan Sasuke.
Siapa sebenarnya Sasuke, kenapa Sasuke yang memeluknya sekarang terasa berbeda dari Sasuke yang ia temui kemarin. Kenapa Naruto merasa sangat merindukan pemuda dihadapannya itu?
"Siapa kamu?." Tanya Naruto diambang rasa kantuknya. Pelukan hangat itu terasa begitu nyaman hingga Naruto tak rela untuk melepaskannya.
Beberapa detik Naruto merasa tubuh yang memeluknya itu menegang, namun kembali terasa sedia kala. Sebuah belaian disisi wajahnya dan bisikan lembut ditelinganya bagaikan lullaby yang mematikan.
"Tidurlah, aku akan menjagamu." Dan bisikan itu adalah akhir dari kesadaran Naruto.
…..
TBC
Terimakasih udah baca minna-chaan^^
Wakwak jangan Tanya kenapa judulnya begitu, saya gak punya ideeeeeee. Dan jangan Tanya kenapa saya rajin buat fic multichip tapi gak perna dilanjutin, sya gak punya jawaban untuk ini.
Tapi fic yang ini saya udah punya ide untuk endingnya, jadi mohon repiwnya jadi sya bisa tau apakah masih ada yang mint ama kelanjutannya atau enggak XD
Oh ya special thanks buat:
Harpaairiry
Akane-Rihim
Retnoelf
SFA30
mifta cinya
Aiko Michishige
uzumakinamikazehaki
hanazawa kay
gothiclolita89
gici love sasunaru.
karena udah ngerepiw fic One Year. Yang minta sekuelnya saya gak janji tapi liat nanti aja
Sampai ketemu di nex chap.
.
.
.
Review pellliss^^
