Can I Love You?
.
.
ChanBaek Version
.
.
"Dulu aku tidak pernah ingin jatuh cinta kepada pemuda yang lebih muda dengan ku. Apalagi kalau dia adalah orang yang dikenal baik oleh keluargaku. Tapi apa aku bisa tidak jatuh cinta pada seorang pemuda yang berbeda dari yang lain? Padahal dia adalah teman adikku sendiri yang berbeda dua tahun dariku."
'Kenapa ada Chanyeol disini?' Batin Baekhyun.
"Oh noona sudah pulang? Ohya noona, untuk tiga hari kedepan, Chanyeol akan menginap disini untuk sementara. Soalnya orangtua dan kakaknya pergi. Karena dia tidak bisa meninggalkan sekolahnya, jadi dia akan disini. Appa dan Umma juga sudah mengijinkan kok," Kata Sehun-adik Baekhyun- saat Baekhyun melewati ruang keluarga yang mewah itu.
"Jadi, Chanyeol boleh nginap disini kan noona? Soalnya kalau noona tidak mengizinkan, Chanyeol tidak akan tinggal disini." Baekhyun hanya mengangguk.
"Yeey. ayo Chanyeol, aku antar kau ke kamarmu." Ajak Sehun. Chanyeol hanya diam dan mengikuti Sehun dan sedikit membungkukan badan saat melewati Baekhyun.
Degg Degg
'Apa-apaan ini. Kenapa aku mengizinkannya? Padahal aku selalu deg-degan kalau dekat-dekat dengannya. Jika dia menginap selama tiga hari disini apa aku akan tahan? Huh… aku tidak boleh deg-degan karenanya. Ingat dia itu teman adikmu Baek. Adikmu. Jangan pernah jatuh cinta padanya. Tidak boleh.' Batin Baekhyun.
Drrt Drrt Drrt
Baekhyun mengambil smartphonenya disakunya saat bergetar karena ada panggilan masuk. Dia tersenyum saat melihat nama yang tertera di layar handphonenya. "Halo?"
"Hai Baek, kau sedang apa?" Tanya seseorang dari sebrang telpon.
"Aku sedang tidur-tiduran saja. Ada apa Lu?" Kata Baekhyun pada seseorang disana.
" Tidak ada apa-apa. Hanya saja aku ingin tanya, libur nanti kau jadi pergi kepantai dengan yang lain kan?" Baekhyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Iya. Eh kau sedang di luar ya? Kok berisik sekali.?" Tanya Baekhyun balik.
"Oh aku sedang kencan dengan Kris. Ternyata lebih enak pacaran dengan lelaki yang lebih tua dari kita. Lebih dewasa. Ohya. Kalau bisa nanti kita pergi kepantainya dengan pacar kita saja. Kau cepat cari pacar ya Baek." Terdengar kikikan dari seberang sana.
"Dasar bilang aja kau mau pamer. Ohya ngomong-ngomong tentang pacar, kalau dengan yang kelas dua SMA?"
"Hahaha… kau ini ada-ada saja. Itu terlalu muda. Lagipula bukannya kau itu tidak ingin pacaran atau jatuh cinta pada yang lebih muda? Hahaha… kau ini ada-ada saja."
"Aku hanya bercanda."
"Hahaha… baiklah. Aku ingin lanjutkan kencanku dulu ya. Bye." kata Luhan yang langsung mematikan sambungan telponnya.
"Apa-apaan aku. Kenapa bilang begitu pada Luhan? Seakan-akan aku berharap pada Chanyeol." Gumam Baekhyun. "Aku jadi ingat saat pertama kali bertemu dengannya. Dia, lain dari yang lain."
Flashback
"Noona, teman-temanku ingin main kesini. Kau jangan kekamarku ya." kata Sehun saat melihat Baekhyun masuk kedalam rumah.
"Yasudah. Main-main saja. Lagipula siapa yang mau ke kamarmu." Jawab Baekhyun malas.
"Oke. Kau ingin kenalan dengan temanku tidak? Ganteng-genteng lho. Tapi yang pasti yang paling ganteng ya aku." kata Sehun narsis.
"He? Tidak perlu." Jawab Baekhyun yang dengan seenaknya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi saat itu ada yang menegurnya. Salah satu teman Sehun yang satu-satunya menegurnya.
"Annyeong Baekhyun noona ." Kata anak itu yang membuat Baekhyun tertegun.
End Flashback
"Huh. Kenapa aku mengingatnya lagi? Jangan berharap Baekhyun. Jangan jatuh cinta padanya," gumam Baekhyun sambil berlari kedalam kamarnya.
Chanyeol x Baekhyun
"Ma, nanti aku ada kursus. Jadi pulangnya agak malam." kata Baekhyun saat ingin berangkat sekolah.
"Iya. Hati-hati Baek," ucap Heechul -ibu Baekhyun.
"Oke. Bye mama." kata Baekhyun sambil mengecup singkat pipi ibunya.
"Aku juga berangkat ya ma." Kata Sehun yang langsung masuk mobil yang sudah duluan dimasuki Baekhyun.
"Aku berangkat dulu Ahjumma." kata Chanyeol membungkukkan badan dan memasuki mobil mengikuti Sehun. Heechul mengangguk dan melambaikan tangannya.
Didalam mobil
"Noona nanti ada les?" Tanya Sehun dari kursi depan. Baekhyun hanya mengangguk. "Oh… perlu aku jemput tidak? Kan jalan didekat temapat les noona seram."
"Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri kok. Lagipula aku ini sudah besar," kata Baekhyun dengan judes.
"Jangan belagu. Atau perlu Chanyeol saja yang menjemput?" Tanya Sehun lagi yang mendapat anggukkan dari Chanyeol yang juga menatap Baekhyun.
"Ku bilang tidak perlu ya tidak perlu ." Jawab Baekhyun dengan penekanan.
"Huh baiklah. Noona memang susah." Sehun menghela nafasnya.
Chanyeol x Baekhyun
Kini Chanyeol dan Sehun sudah sampai di sekolah mereka dan menjadi sorotan mata siswa-siswi disana. Memang, mereka murid yang cukup disegani di sana. Sehun yang terkenal dengan otak cerdas dan bakat dancenya, sedangkan Chanyeol terkenal dengan sikap ramahnya dan otaknya yang tidak kalah dari Sehun. Sebelum turun, Chanyeol sempatkan untuk menegur Baekhyun.
"Hm… Baek noona, kau benar-benar tidak inging dijemput nanti sepulang les?" Tanya Chanyeol.
"Ti…tidak perlu," ucap Baekhyun gugup.
"Tapi aku dengar-dengar disana banyak korban perkosaan."
"Tidak apa-apa. Aku bisa jaga diri kok." kata Baekhyun yang masih gugup dan memberikan senyum tipisnya.
"Hm… yasudah. Kalau ada apa-apa noona telpon aku saja," ucap Chanyeol malu-malu. Baekhyun hanya mengangguk.
"Hei Chanyeol cepatlah," Sehun hanya melirik malas ke arah Chanyeol.
"Iya-iya," gumam Sehun malas. " Aku duluan noona, annyeong." Dan mobil meninggalkan halaman sekolah Chanyeol dan Sehun. Kemudian membawa Baekhyun ke kampusnya dengan jantung yang masih berdebar kencang
Chanyeol x Baekhyun
"Sepi sekali disini. Dengar-dengar kalau disini sering terjadi pemerkosaan. Aku takut," gumam Baekhyun dalam perjalanan pulang ke rumahnya dari Tempat khursus-nya. Dia melihat jam tangannya. Waktu sekarang sudah menunjukkan jam setengah delapan malam. Baekhyun semakin mempercepat langkahnya saat dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Tapi tiba-tiba di tikungan muncul seseorang yang memakai jaket bertundung yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Baekhyun yang dapat melihat seringai di bibir orang asing didepannya bergidik.
"Siapa kau?" tanya Baekhyun takut-takut.
"Gadis cantik, kenapa malam-malam jalan sendiri di tempat sepi seperti ini? Tidak takut kalau ada yang macam-macam hm? mau aku temani?" bukannya menjawab, orang itu malah memberikan pertanyaan beruntun kepada Baekhyun yang membuatnya bertambah takut.
"Siapa kau? Jangan macam-macam," kata Baekhyun masih takut-takut.
"Tidak usah takut. Ayo kita bersenang-senang saja," orang asing itu mulai memojokkan Baekhyun.
"Lepaskan." Baekhyun mulai meninggikan suaranya dan menepis tangan orang asing tersebut. Ketika Baekhyun ingin berlari tangan orang asing itu sudah menahan tangannya.
"Sudah kubilang ayo kita bersenang-senang. Jangan pergi." kata orang itu menarik tangan Baekhyun sehingga terjatuh ke aspal.
"Lepaskan, TOLONG!" teriak Baekhyun. Hanya itu yang ada di pikirannya. Berharap akan ada yang mendengarnya.
"Hahaha... tidak akan ada yang mendengar sayang, percuma saja kau teriak-teriak. Hahah-... uh. Siapa itu?" tiba-tiba ada yang meninju pipi orang asing tersebut saat dia tertawa mengejek Baekhyun.
"Lepaskan dia. Atau kau mati," kata seseorang dari samping si-orang asing itu. "Jangan coba-coba kau sentuh gadis-ku."
"Siapa kau?" tanya si-orang asing. Sedangkan yang ditanya hanya diam menunjukkan seringainya.
'Chanyeol? Kenapa dia bisa ada disini? Dan tadi dia bilang apa? Gadis-ku?' batin Baekhyun merona.
"Kau pikir aku takut? Jika dia itu gadis-mu kenapa aku takut?" suara si-orang asing membuyarkan lamunan Baekhyun.
"Jangan belagu kau. Kau belum tahu siapa aku," kata Chanyeol yang mulai mendekati si-orang asing itu.
"Chanyeol, jangan," kata Baekhyun berusaha melerai. Dia takut kalau nanti Chanyeol akan kenapa-napa.
"Tenang noona aku akan memberi pelajaran pada orang jahat ini," ucap Chanyeol menenangkan Baekhyun.
"Tapi..."
"Hei anak kecil, kenapa kau diam? Apa sekarang kau takut? Hahaha," ucap orang asing tersebut mengejek Chanyeol.
"Siapa takut. Ayo maju kau," tantang Chanyeol.
Terjadilah perkelahian sengit yang terjadi antara Chanyeol dan orang asing yang sudah menggoda Baekhyun tadi. Sementara Baekhyun hanya dapat menutup matanya. Dia paling takut melihat orang sedang berkelahi. Tapi kini mau tak mau dia harus sedikit membuka matanya karena orang yang sedang berkelahi itu adalah Chanyeol-teman adiknya- yang umurnya dua tahun lebih muda darinya. Dia khawatir karena itu. Mungkinkah? Sekilas Baekhyun terpesona pada Chanyeol yang sedang berkelahi sekarang. Menurutnya Chanyeol sangat keren dan tidak terlihat lebih muda darinya. 'Uwa...Chanyeol kau keren,' batinnya.
"Pergi kau. Jangan pernah tampakkan wajahmu itu di depanku lagi," suara teriakkan Chanyeol membuyarkan lamunan Baekhyun yang diam-diam memuji Chanyeol.
"Noona kau tidak apa-apa?" tanya Chanyeol sambil berjongkok didepan Baekhyun yang sedang duduk.
"Aku tidak apa-apa. Uwa... Chanyeol wajahmu," histeris Baekhyun saat melihat wajah Chanyeol yang penuh dengan lebam. Dirabanya luka Chanyeol di sekitar pinggir bibirnya. DEG. 'Perasaan apa ini?' batin Baekhyun.
"Ah... terima kasih Yeol, aku pulang dulu," Baekhyun langsung menarik tangannya yang ada di wajah Chanyeol dan berlari meninggalkan tempat itu. 'Ah... apa yang aku lakukan? Seenaknya saja memegang wajah orang lain. Bagaimana kalau dia tidak senang? Bodoh, kau memalukan diri sendiri.'
Sementara Chanyeol hanya diam memperhatikan Baekhyun yang semakin jauh darinya. 'Baek- noona.'
.
.
TBC
.
.
Hai semua~ Seulla balik lagi nih :* kalian udah pada tau cerita ini kan? Cerita ini ada versi HunHan dan SasuInonya. Dan ini lah ChanBaek versionnya! Semoga kalian suka~
FF ini juga buat ngebayar ff aku yang pada belom selesai. Adakah yang menunggu lanjutan 'Spring'? aku rasa gada nih u,u dan apakah ada yang mau sekuel 'What The?' niatnya aku mau buat ChanBaek sampe nikah nih hoho. Tapi kalau gada yang minat yah aku gabakal buat :D
Satu lagi, FF ini hanya 2shoot ya~ jadi Chapter depan THE END. Karena itu, bisakah kalian memberikan Review? Thank You^~^
