I Won't Give Up!

Cross Gender, Drama, Romance, OOC.

''Your cold words, cold face, cold action. Your angry voice, as if talking to a stranger. Even after seeing all of this, I don't hate you and I won't give up!''

-I Won't Give Up-

Author's Pov-

Siwon menuang wine merah ke dalam gelasnya untuk ketiga kalinya. Dia sangat frustasi dan memilih menghabiskan waktu dengan mabuk. Dia masih memakai tuxedo hitam dengan bunga mawar putih yang terlihat layu di kantong kiri jas pengantinnya. Layu seperti perasaannya yang tidak ada kebahagiaan dan gairah di matanya.

Seorang wanita mendekati Siwon lalu merebut gelas yang di pegang Siwon, ''Apa yang kau lakukan Siwon?'' Siwon menatap wajah wanita itu lalu tersenyum lebar, ''Sayang, akhirnya kau datang. Aku sangat merindukanmu, sayang~'' Siwon memegang lengan wanita itu lalu berniat mencium pipinya tetapi wanita itu langsung menjauh.

''Pulanglah Siwon. Ini hari bahagiamu, tidak seharusnya kau melakukan ini.''

''Hari bahagia kau bilang? Ini adalah hari terburuk dalam hidupku, apa kau tahu itu? Aku benar-benar menderita, menderita karenamu.''

Wanita itu membalikan badan, dia menangis karena sedih. ''Pulanglah Siwon, aku mohon jangan lakukan ini pada adikku.''

''Adik dan adik, selalu saja kau mengalah untuknya. Aku tidak pernah mengerti pikiranmu, kau bahkan memberikan kekasihmu pada adikmu. Kau benar-benar tega, kau sangat tega padaku!'' Siwon langsung meninggalkan bar, meninggalkan wanita yang semakin meneteskan airmata.

''Demi Tuhan, adikku sangat mencintaimu. Maafkan aku Siwon, maafkan aku.''

-I Won't Give Up-

Siwon menyetir mobilnya meninggalkan bar, dia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita yang dicintainya itu. Setelah permintaan gilanya untuk menikahi adiknya, sekarang kekasih atau sekarang mungkin mantan kekasihnya itu mendatanginya hanya untuk memintanya pulang di malam pertama pernikahan dengan adiknya.

Siwon merasa dipermainkan, dia sama sekali tidak mencintai wanita yang dinikahinya itu, tidak sedikit pun cinta untuk wanita itu. Siwon sangat membenci hari dimana mereka bertemu, hari dimana wanita itu jatuh cinta padanya. Sejak saat itu, wanita itu selalu mengejarnya dan berusaha merayunya. Tapi Siwon tidak pernah tertarik karena dia sudah mempunyai wanita yang di cintainya.

Siwon tidak pernah berbuat baik pada wanita itu tapi dia tetap saja mengejar dan mencintainya. Dia sempat pergi karena tahu orang yang dicintai Siwon adalah kakaknya, kakak yang tinggal di luar negeri dan baru kembali setelah tahu adiknya mencintai kekasihnya.

Karena rasa cintanya, dia kembali mengejar dan terus mencintai Siwon. Siwon semakin frustasi saat kekasihnya memutuskannya setelah tahu adiknya sangat mencintai Siwon, bukan hanya itu dia juga meminta Siwon untuk membalas perasaan adiknya. Saat Siwon datang untuk melamar, tiba-tiba kekasihnya memohon agar Siwon melamar adiknya. Lagipula tidak ada keluarga yang tahu soal hubungan mereka saat di luar negeri.

Sejak saat itu, Siwon semakin membenci wanita itu dan menyalahkannya atas semua yang terjadi. Wanita yang sangat mencintainya itu tidak pernah sakit hati dengan kata-kata dingin Siwon, wajah dingin, sifat dingin maupun rasa marah Siwon. Semuanya telah terjadi, cinta Siwon sudah membuat wanita itu gila dan rela menerima apapun yang terjadi nantinya.

Siwon membuka kunci rumah barunya, dia masuk dan menyalakan lampu. Saat ruangan terang, seseorang tengah duduk di sofa menunggunya. ''Akhirnya kau pulang juga sayang!'' Wanita cantik itu berdiri lalu mendekati Siwon, dia memeluk lengan kiri Siwon. ''Hmm, apa kau mabuk?''

Siwon langsung melepaskan gandengan wanita itu dan berjalan melewatinya. Wanita itu hanya tersenyum lalu mengikuti Siwon sampai di kamar. Kamar indah dengan nuansa putih, sengaja kamar itu di buat sesuai dengan kesukaan Siwon. Siwon awalnya heran karena wanita itu tahu semua tentangnya, saat tahu kalau kekasihnya yang memberitahu membuat Siwon semakin tidak menyukainya.

''Sayangku kau masih memakai baju pengantinmu. Ayo... biar aku lepaskan.'' Wanita itu berusaha membuka jas Siwon, Siwon langsung bangun dan melepas sendiri jasnya, dia langsung kembali berbaring membelakangi wanita yang berstatus istrinya.

''Selamat tidur cintaku.'' Wanita itu mencium pipi Siwon lalu membawa jas Siwon dan menaruhnya di sofa yang berada di kamar mereka. Dia tersenyum senang menatap Siwon yang berbaring di tempat tidur yang sekarang menjadi tempat tidur mereka berdua. Dia mendekati tempat tidur, menarik selimut dan menyelimuti Siwon setelah itu dia berbaring disebelah Siwon dan memeluknya.

-I Won't Give Up-

Siwon bangun dari tidurnya, dia merasa perutnya mual karena mabuk semalam. Siwon buru-buru turun dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi, dia muntah di wastafel. Menatap wajahnya sendiri di depan cermin, Siwon merasa ini bukan dirinya. Dia bukan pria lemah yang langsung tumbang hanya karena cinta. ''Semangat Siwon, kau pasti bisa lepas dari pernikahan palsu ini dan kembali dengan orang yang kau cintai.''

Siwon melirik pakaian yang dipakainya, dia langsung membuka kemeja putihnya dan melemparnya ke keranjang pakaian. Dia ingat dengan ikrar pernikahan dan wajah orang yang sekarang telah menjadi istrinya. ''Dia bisa tersenyum setelah membuat hati kakaknya hancur, kau benar-benar wanita jahat Cho Kyuhyun.'' Siwon benar-benar tidak mengerti kenapa Kyuhyun tetap mencintainya setelah tahu Siwon mencintai kakaknya.

Siwon berjalan ke ruang makan, terlihat Kyuhyun tengah menyiapkan sarapan. Siwon berjalan ke kulkas dan mengambil air putih. Kyuhyun yang melihat Siwon langsung terlihat sangat gembira, ''Selamat pagi, cintaku.'' Kyuhyun mendekati Siwon dan memeluknya dari belakang. Siwon hanya diam dan meminum air meneral di tangannya.

''Aku sudah membuat waffle sendiri, aku dengar kau suka sekali sarapan dengan waffle dan selai. Selainya pun aku sendiri yang buat, jadi semuanya masih fresh.''

Siwon duduk di meja makan, dia mencoba masakan Kyuhyun dan ternyata masakan Kyuhyun sangat lezat. Tapi Siwon tidak menunjukan itu dan hanya fokus makan. Kyuhyun terus memandangi Siwon dan terus tersenyum. Siwon tahu Kyuhyun terus menatapnya, dia melihat ke arah Kyuhyun juga. ''Cukup enak, terima kasih atas sarapannya. Aku akan lari pagi sekarang!''

''Kau mau lari pagi? Kalau begitu aku ikut, aku akan mengambil sepatuku dulu. Tunggu sebentar!'' Kyuhyun langsung berlari dan pergi ke kamar, tentu Kyuhyun membawa banyak barang saat pindah ke rumah baru itu. Siwon hanya mendengus, dia tidak senang Kyuhyun selalu mengikutinya.

''Siwon tunggu aku!'' Kyuhyun berlari mengejar Siwon saat pria itu terlebih dahulu pergi. Sambil berlari, Kyuhyun selalu tersenyum dengan penuh kegembiraan. Dia sangat senang karena sepanjang hari bisa melihat Siwon sepuasnya. Siwon mulai berlari pelan dan Kyuhyun berlari di sebelahnya. ''Kau terlihat sangat tampan hari ini.'' Ucap Kyuhyun pada Siwon.

Siwon tidak menanggapinya dan terus berlari, dia berhenti di dekat kursi taman. Siwon duduk disana dan terlihat menstabilkan pernapasannya, Kyuhyun juga ikut duduk di sebelah Siwon. Dia juga merasa lelah tapi melihat wajah Siwon yang tampan saat berkeringat tidak mungkin dia lewatkan. Kyuhyun mengambil sapu tangan dari kantong jaketnya, dia mendekatkan tangannya ke wajah Siwon lalu menyeka keringat Siwon.

Siwon menoleh ke arah Kyuhyun lalu menjauhkan tangan Kyuhyun, ''Ingat, aku paling tidak suka disentuh oleh orang asing.'' Ucap Siwon. Kyuhyun tersenyum kecil, ''Walaupun kau selalu berbicara dingin dengan wajah dinginmu juga, bahkan walaupun kau menganggap aku orang asing, aku tidak bisa membencimu. I'll never give up, tidak akan pernah menyerah untuk membuatmu mencintaiku.''

Siwon langsung berdiri, ''Sekarang kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, tolong jangan ganggu aku.'' Siwon langsung berbalik dan berlari kembali ke arah rumah. Kyuhyun hanya menatap punggung Siwon, ''Belum, aku belum mendapatkan yang aku inginkan. Saat kau mencintaiku, itulah saatnya aku menyerah.''

''Cintaku tunggu aku!''

-I Won't Give Up-

Siwon masuk terlebih dahulu ke dalam rumah, saat masuk Siwon melihat seseorang duduk di sofa. Siwon hapal dengan rambut dari wanita itu, ''Sayang!'' Siwon langsung mendekati sofa, saat akan memeluknya dari belakang, orang itu terlebih dahulu berdiri. ''Jangan memanggilku seperti itu, Siwon.''

Siwon tersenyum, dia terus memandangi orang yang masih dicintainya itu. Ini kali pertama dia bisa melihat wajahnya dari dekat sejak wanita itu menghindarinya setelah lamaran waktu itu. Wanita itu merasa tidak nyaman dengan tatapan Siwon, dia mengalihkan matanya dan pura-pura memperhatikan sekeliling rumah. ''Dimana Kyuhyun?''

Kyuhyun masuk dan melihat kakaknya sedang bicara dengan Siwon. Sedikit rasa cemburu terlihat di matanya tapi Kyuhyun tidak mau menunjukan itu. ''Eonnie!'' Kyuhyun langsung mendekati kakaknya, orang yang Kyuhyun panggil Eonnie itu membalikan badan. ''Kyuhyun-nie.'' Kyuhyun semakin mendekat lalu memeluk kakaknya.

''Bagaimana kabar pengantin baru ini, hmm? Apa kau bahagia?''

Kyuhyun melirik Siwon lalu tersenyum, ''Aku sangat bahagia, semalam adalah malam yang luar biasa.'' Siwon hanya membuang wajah mendengar kata luar biasa, memang apa yang terjadi semalam? Tidak terjadi hal yang biasa pengantin baru lakukan, malah Siwon tidur setelah mabuk.

Kibum, kakak Kyuhyun itu hanya tersenyum biasa. Walaupun masih terasa sedikit sakit di hatinya mendengar itu, tapi di banding rasa sakitnya, dia merasa lega karena Siwon mau melakukan hal yang seharusnya seorang suami lakukan.

''Untuk apa Eonnie datang kemari? Apa hanya ingin bertanya soal semalam?''

Kibum jadi gugup sendiri mendengarnya, ''Ah tidak, tentu bukan karena itu Kyuhyunie. Aku datang untuk mengantar tas make-up. Eomma memintaku mengantar ini padamu, kau lupa membawanya kemarin sayang.'' Kibum memberikan tas make-up milik Kyuhyun.

''Terima kasih, aku hampir lupa soal ini.'' Kyuhyun menerima tas itu.

Kibum menemukan kertas di atas meja, ''Kertas apa ini, oh kau membeli makanan untuk sarapan? Kenapa tidak bilang, aku bisa membawakanmu makanan buatan Ahjumma.'' Kyuhyun sudah merasa malu karena ketahuan membeli makanan.

Siwon merebut kertas itu dari Kibum, ''Oh jadi kau membeli waffle, selai dan americano kopi.'' Siwon menatap Kyuhyun, Kyuhyun langsung merebut kembali kertas itu. ''Iya, itu benar. Aku membelinya karena tidak sempat membuatnya, aku bangun terlambat karena sangat lelah semalam.''

Kibum berbicara dalam hatinya, ''Sejak kapan Kyuhyun bisa masak? Apa dia yakin akan membuat sesuatu sendiri?''

''Oh begitu, tapi aku tidak menantikan masakan itu.'' Siwon berjalan meninggalkan ruang tamu, ''Oh ya, Kibum ada yang ingin aku bicarakan dengamu.'' Tambah Siwon. Kibum menatap Kyuhyun, Kyuhyun terlihat kesal mendengar ucapan Siwon. ''Kita lihat saja nanti, Siwon!''

''Kyu, boleh aku bicara dengan suamimu? Mungkin dia ingin membicarakan hal yang penting.'' Kibum meminta ijin Kyuhyun. Kyuhyun tidak menatap kakaknya itu, ''Bicara saja, aku mau mandi.'' Kyuhyun membawa tas make-upnya lalu berjalan ke kamar. Kibum jadi merasa tidak enak, tapi dia mengikuti Siwon yang ingin bicara dengannya di ruang menonton.

''Apa yang ingin kau bicarakan Siwon?'' Tanya Kibum langsung.

Siwon menatap gadis itu, ''Duduklah, kita tidak akan membahas soal kita jadi kau jangan khawatir.''

Kibum akhirnya mau duduk di sebelah Siwon, Siwon hanya tersenyum karena sekarang gadis itu begitu menjaga jarak dengannya. Dia tidak bisa lagi duduk dengan begitu dekat atau menyentuh tangan gadis itu. Semuanya terasa aneh dan Siwon cukup tersiksa. Jika Siwon sendiri merasa tersiksa lalu bagaimana dengan Kyuhyun?

Kyuhyun masuk ke dalam kamar, dia merasa kesal dengan kata-kata Siwon tadi. ''Kau benar, dibanding kakakku aku memang tidak bisa apa-apa. Tapi aku akan membuktikan padamu Siwon, aku bisa memasak dan aku bisa membuatmu mencintaiku!'' Kyuhyun menatap tubuhnya sendiri di depan cermin.

Perlahan dia membuka kaos atasnya, membuka juga bra putihnya. Kyuhyun menadang tubuhnya sendiri, ''Suatu saat nanti kau akan melihat tubuh ini, kau pasti akan melakukan kewajibanmu sebagai suamiku Siwon!'' Kyuhyun menyeringai lalu membuka pakaiannya. Setelah itu dia membawa bajunya masuk ke kamar mandi.

''Apa yang ingin kau katakan Siwon, cepat katakan karena aku akan segera pulang.'' Pinta Kibum, sesekali dia menatap ke arah kamar Kyuhyun.

''Tenanglah Kibum, jangan bersikap seolah kita sedang bermain di belakang Kyuhyun. Orang yang seharusnya malu itu adikmu, Kibum.''

''Demi Tuhan, jangan berkata seperti itu tentang Kyuhyun. Kau tidak tahu dia, kau juga tidak tahu bagaimana kami.''

''Aku sangat tahu itu, kau adalah kakak yang selalu mengalah untuknya. Kau lebih suka menderita daripada membuat dirimu bahagia.''

''Apa kau pikir aku bisa bahagia sementara adikku sedih?''

''Lalu apa adikmu itu bahagia sekarang? Tentu saja, dia bisa bahagia diatas kesedihan kakaknya.''

''Jika kau terus membicarakan ini, lebih baik aku pergi.'' Kibum berdiri dari duduknya, Siwon menarik tangan Kibum agar duduk kembali. ''Baik, aku tidak akan membahas ini lagi.'' Ucap Siwon, Kibum akhirnya mau duduk kembali.

''Ini soal pesta, perusahaan akan mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan kami. Semua kalangan atas akan hadir, aku membutuhkanmu. Aku ingin kau menjadi juru masak disana, aku sangat tahu kemampuanmu di bidang itu.''

Kyuhyun keluar dari kamar mandi, dia memilih pakaian yang bagus lalu mulai merias wajahnya. Kyuhyun sangat ingin tampil cantik untuk Siwon, untuk itu dia memakai riasan wajah. Eyeshadow cokelat keabuan di kelopak matanya dan warna coral di tulang pipi dan bibir, Kyuhyun terlihat lebih fresh dan bercahaya sekarang. ''Siwon, kau akan jatuh cinta.''

Kyuhyun keluar dan melihat Siwon masih bicara dengan Kibum. Dia mendekati keduanya, ''Apa yang sedang kalian bicarakan?'' Tanya Kyuhyun lalu duduk di tengah-tengah. Kibum melihat wajah adiknya yang nampak cantik, ''Kau cantik sekali, adikku sayang.'' Kyuhyun tersenyum bangga sembari menatap Siwon.

''Kibum aku mandi dulu, aku berharap kau bersedia.'' Ucap Siwon lalu meninggalkan ruang menonton. Kyuhyun menatap kakaknya, ''Bersedia untuk apa?'' Kibum tersenyum, ''Perusahaan akan mengadakan pesta, aku diminta menjadi juru masak.'' Jawab Kibum.

''Oh, aku pikir dia memintamu menjadi istrinya.'' Ucap Kyuhyun lalu menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa.

''Kau ini bicara apa Kyuhyunie, jangan bercanda. Yasudah, aku akan pulang. Aku datang hanya untuk mengantar barangmu, tapi kau harus sering mengunjungi Ibu. Semalam Ibu menangis karena anak bungsunya tidak ada.'' Kibum memeluk Kyuhyun, ''Aku dan suamiku akan berkunjung nanti, katakan pada Ibu untuk tidak menangis lagi.''

''Akan aku sampaikan. Kau juga jangan pernah menangis, aku akan menangis jika kau menangis juga.''

''Aku tidak akan menangis karena aku sangat bahagia.'' Kyuhyun tersenyum lebar, Kibum membalas senyuman adiknya. ''Aku pulang dulu, sampai jumpa sayang!'' Kyuhyun mengantar Kibum sampai dia pergi dengan supir.

Kyuhyun tersenyum, ''Kau memang luar biasa Eonnie, tapi apakan benar kau sudah tidak mencintai Siwon?''

''Apa Ibu benar-benar menangis untukku? Apa dia benar-benar merasa kehilanganku?'' Kyuhyun tersenyum hambar lalu masuk kembali ke dalam rumah.

''Apa dia sudah pulang?'' Tanya Siwon. Kyuhyun mendekati Siwon dan memeluk lengan Siwon, ''Dia baru saja pulang.'' Bisik Kyuhyun di telinga Siwon. Siwon melepaskan tangan Kyuhyun di lengannya.

''Pesta itu... Apa kau akan memperkenalkanku sebagai istrimu?'' Tanya Kyuhyun mengikuti Siwon yang berjalan ke ruang kerjanya. ''Memperkenalkamu? Bukankah semua orang sudah tahu soal pernikahan itu.'' Jawab Siwon lalu dia duduk di meja kerjanya. Kyuhyun duduk di sofa di ruangan itu, ''Tapi aku belum mengenal teman-temanmu, apa kau tidak ingin memperkenalkanku?''

Siwon memandang Kyuhyun, ''Aku harus memperkenalkanmu sebagai apa? Adik dari orang yang aku cintai?''

Kyuhyun tersenyum lalu mendekati Siwon, Kyuhyun duduk di meja kerja Siwon. ''Sadarlah Siwon, dia tidak lagi mencintaimu. Hanya aku yang mencintaimu, dan hanya aku yang berhak mencintaimu. Percayalah, suatu saat nanti kau akan menyadari bahwa aku yang terbaik.'' Kyuhyun mengelus pipi Siwon lalu keluar dari ruangan Siwon.

''Dia bicara seperti itu karena kasihan padamu, dia pasti masih mencintaiku.''

Kyuhyun menyenderkan punggungnya di belakang pintu, dia menyentuh dadanya sendiri. ''No matter what you say, no matter how much you push me away and how much you make me hurt, I won't give up Siwon, never give up!'' Kyuhyun tersenyum lalu berjalan ke kamarnya sendiri.

Siwon meremas kertas di atas meja kerjanya, dia berpikir keras untuk bisa lepas dari keadaan yang mencekiknya. Kata-kata dingin bahkan kasar sudah dia keluarkan, tapi kenapa Kyuhyun tidak membencinya? Kenapa dia tetap berada di sisinya dan tidak berpikir untuk meninggalkannya? Apa benar Kibum sudah tidak mencintainya? Tidak mungkin! Siwon masih melihat cinta di mata wanita itu.

-I Won't Give Up-

TBC.

Please kill me karena selalu membuat cerita baru! Tapi ff ini sayang kalau dibuang soalnya 3 Chapter udah di tulis dan lagi ngerjain Chapter 4.

Lagi suka sesuatu yang terbalik, yah posisi yang biasanya bukan Kyukyu tapi aku kasih buat dia hehehe

Tidak berharap banyak, dari genre, cerita dan semuanya tidaklah bagus untuk di baca.